Cermin
Jatuh cinta adalah hal yang indah ketika dirasakan, begitupun dengan yang sedang gadis cantik bermarga Shen ini rasakan, jatuh cinta pada seseorang yang sudah beberapa bulan ini ia kenal.
Shen Xiaoting gadis China yang sedang menuntut ilmu di Korea ini sedang menatap seorang gadis yang sudah beberapa bulan mengisi hati dan hari-harinya, mereka baru saja masuk ke sebuah Universitas ternama di Korea mengambil jurusan Musik. Gadis itu bernama Choi Yujin, teman pertama yang ia kenal saat di Korea, Yujin adalah gadis yang sangat baik dan ceria, keceriaan Yujin mampu membuat hati siapapun menghangat, ditambah Yujin adalah gadis yang sangat cantik dan imut, siapapun akan setuju dengan itu.
Namun satu hal yang Xiaoting tak ketahui tentang Yujin, apakah Yujin sama sepertinya atau justru Yujin seorang straight, selama mereka berteman tak pernah sekalipun Yujin membahas soal percintaan atau tanpa sengaja Yujin membicarakan lelaki tampan atau perempuan cantik.
“Oting ih! Dari tadi aku ngomong ga didengerin!” Yujin gadis yang sedang ada dalam pikiran Xiaoting akhirnya membuyarkan lamunan Xiaoting, ia jadi gugup karena takut Yujin sadar akan pandangan Xiaoting padanya.
“Iya Jin maaf, jadi gimana maksudnya aku ga paham?” Tanya Xiaoting dengan menggaruk lehernya meski tak gatal.
“Gimana mau paham kalau dari tadi ga fokus. Aku tanya kamu di China pernah pacaran?” Jawab Yujin dengan ketus, masalahnya Yujin masih kesal dengan Xiaoting.
Xiaoting langsung tersenyum malu dengan menggelengkan kepalanya. “Belum pernah.” Jawabnya malu-malu.
Yujin terlihat kaget dengan jawaban Xiaoting, dalam pikiran Yujin apakah benar gadis secantik dan sesempurna Xiaoting tak pernah berpacaran. Namun Yujin bersikap biasa saja agar Xiaoting tak merasa malu.
“Berati belum pernah ciuman ya?” Tanya Yujin dengan menyesap minumannya.
Uhuk...uhuk... Xiaoting malah terbatuk-batuk mendengar pertanyaan Yujin, kekasih saja tak ada bagaimana berciuman, begitu pikir Xiaoting.
“Pelan-pelan dong Ting, kamu ini gimana sih.” Omel Yujin karena Xiaoting tak hati-hati saat minum.
“Ya kamu aneh, pacaran aja belum pernah masa udah ciuman, ciuman sama tembok maksud kamu?” Jawab Xiaoting berlaga marah.
Yujin malah tertawa karena gemas melihat Xiaoting, ia lalu menepuk-nepuk kepala Xiaoting dengan penuh kasih sayang.
“Ting aku mau jujur, tapi jangan jadi jijik ya sama aku kalau aku jujur.” Yujin tatap Xiaoting dengan serius, entah mengapa Yujin sangat gugup saat ini.
“Iya, emang apa sih Jin?” Tanya Xiaoting penasaran.
“Hmm... Jadi aku... Ehmm... Aku suka sama cewek Ting.” Yujin dengan gugup mengatakan kebenaran tentang sexualnya.
Deg.... Xiaoting membeku seketika, jadi Yujin sama sepertinya? Jadi masih ada kesempatan untuk Xiaoting mendekati Yujin? Rasanya Xiaoting sangat bahagia, lalu apakah Xiaoting harus jujur juga pada Yujin?
“Aku ga jijik ko tenang aja, kalau boleh jujur aku juga suka ke cewek bukan ke cowok.” Xiaoting dengan berani mengelus kepala Yujin dengan senyuman manis yang ia berikan.
Mendengar jawaban Xiaoting tadi membuat Yujin menjadi bahagia, ternyata Xiaoting tak akan membencinya karena masalah ini, Yujin lalu menarik Xiaoting dan memeluk Xiaoting dengan erat.
“Terus kamu lagi suka sama orang Jin?” Tanya Xiaoting memberanikan diri, meski ia takut dengan jawaban Yujin.
“Iya Ting, tapi ga tau dia suka apa nggak sama aku, dia baik banget soalnya tapi ya sekedar baik ke temen ga pernah nunjukin dia tertarik sama aku. Dia terlalu datar jadi orang jadi susah buat baca perasaan dia ke aku gimana, kita deket udah lumayan lama sih tapi ya gitu dia ga peka sama kode yang aku kasih.” Jelas Yujin panjang lebar, namun Xiaoting hanya diam membeku karena merasa sedih dengan pengakuan Yujin.
“Kenapa ga bilang aja kalau kamu suka ke dia Jin?” Akhirnya Xiaoting memberikan saran pada Yujin.
“Takut dia nolak, kayanya selera dia juga tinggi bukan orang kaya aku. Soalnya temen-temennya banyak terus cantik-cantik.” Jawab Yujin dengan menundukan kepalanya sedih.
Xiaoting tak tega melihat gadis yang ia cintai sedih seperti ini, biarkan saja Xiaoting terluka asalkan jangan Yujin.
“Udah jangan sedih, mau aku bantu bilang ke dia kalau kamu suka sama dia?” Xiaoting menggenggam tangan Yujin, Yujin langsung tersenyum dan menganggukan kepalanya.
Xiaoting harus merelakan jika Yujin mencintai gadis lain asalkan Yujin bahagia dengan siapapun itu.
Yujin mengeluarkan sebuah cermin dari tasnya, lalu menghadapkan di depan Xiaoting hingga Xiaoting bisa melihat wajahnya sendiri di dalam cermin.
“Dia.” Ucap Yujin singkat dengan mata berkaca-kaca.
Xiaoting kaget dengan apa yang Yujin lakukan, apakah maksud Yujin dirinyalah yang Yujin sukai? Atau Yujin sedang akting?
“Ma...maksud kakamu Jin?” Tanya Xiaoting gugup.
“Bantu aku bilang ke dia kalau aku suka dan sayang dia sejak lama, apa dia juga suka sama aku?” Jawab Yujin dengan terus memegang cermin itu dan menghadapkan pada Xiaoting.
Xiaoting menatap Yujin dengan senyum bahagia, matanya berkaca-kaca karena bahagia, jadi Yujin juga mencintainya? Yujin juga menyukainya? Jadi selama ini perasaan Xiaoting tak bertepuk sebelah tangan?
Xiaoting langsung menarik Yujin ke dalam pelukannya, memeluk dengan erat dan sesekali mencium kepala Yujin.
“I Love You Jinnie.” Bisik Xiaoting tepat ditelinga Yujin.
“I love You too Oting.” Jawab Yujin dengan mengeratkan pelukannya.
Mereka berdua saling memeluk karena bahagia, tak menyangka jika perasaan yang mereka miliki sebenarnya terbalaskan, hanya saja selama ini saling menahan dan memendam karena takut mendapat penolakan. Bahagia mereka berdua rasakan tanpa mempedulikan apapun, karena selama mereka bersama mereka akan saling menjaga dan mencintai, tak peduli dunia menolak karena cinta akan selalu menyatukan keduanya, hingga nanti hanya Tuhan yang memisahkan.