Debut Dihati
Rasa bersalah kini bergelayut didalam dada, tak habis pikir jika Yujin akan melakukan hal bodoh seperti itu, maafkan Yujin karena ia terbawa suasana. Lalu apa yang akan terjadi jika Xiaoting tau apa yang sudah Yujin lakukan di belakangnya?
Flashback on...
Hancur begitulah yang dirasakan semua member CLC saat ini termasuk Yujin. Grupnya diambang pembubaran apa lagi kini mereka hanya tersisa 5 orang saja. Yujin butuh seseorang untuk berbagi setidaknya ia datang pada orang yang sama sepertinya merasakan terluka tapi bisa menenangkan semuanya.
Saat ini Yujin sedang dalam perjalanan menuju apartemen Seungyeon Leader CLC sekaligus teman dekat karena saking dekatnya mereka seperti sepasang kekasih. Yujin sudah cukup lama tak bertemu para member CLC karena kesibukannya mengikuti Gp999. Hingga akhirnya Yujin sampai di apartemen Seungyeon dan langsung masuk begitu saja karena sudah tau pin apartemennya.
“Aduh yang punya temen baru, ada apa nih tumben dateng ke sini?” Sindir Seungyeon saat menyadari kehadiran Yujin.
“Yeon ga ada waktu buat main-main, keputusan apa yang akan kamu ambil setelah Sorn meninggalkan kita?” Tanya Yujin tanpa basa basi.
Seungyeon hanya diam menatap Yujin, sejujurnya ia terluka karena Yujin lebih memilih Caibing namun ia sadar diri jika Caibing lebih cantik darinya, wajar saja Yujin akan jatuh cinta dalam waktu yang sangat singkat, sedangkan Seungyeon yang sejak dulu menjaga dan mencintai Yujin tak pernah Yujin balas perasaannya.
“Jadi keputusan apa yang kamu ambil saat Caibing sudah pulang ke Negaranya dan dekat dengan gadis lain?” Seungyeon justru tak menjawab pertanyaan Yujin, ia malah tetap membahas Caibing.
Yujin menggeram kesal karena ulah leadernya itu, tak habis pikir dengan jalan pikiran gadis yang lebih tua darinya itu. Namun Yujin sadar jika ia akan lebih ditertawakan lagi jika Seungyeon tau Caibing meninggalkannya.
“Aku pergi!” Pamit Yujin dengan nada tinggi, namun tangannya langsung ditahan oleh Seungyeon. Seungyeon langsung menarik Yujin dan kini mereka berhadapan.
“Cuma aku yang tulus sama kamu Jin, dari dulu aku selalu sayang kamu bahkan saat kamu lebih memilih orang lain. Semua yang kamu lakukan selalu aku dukung, apa semua itu tak pernah berarti bagi kamu?” Ucap Seungyeon panjang lebar.
Yujin hanya diam menatap Seungyeon, ia sedikit tersentuh dengan ucapan temannya itu, hingga tanpa sadar Yujin membiarkan bibir Seungyeon melumat bibirnya. Yujin terbuai akan lembutnya ciuman itu, tanpa sadar Yujin membalas ciuman Seungyeon dan mereka saling melumat dengan lebih bernafsu terutama Seungyeon. Hingga beberapa saat mereka terbuai dan Seungyeon mendorong Yujin hingga Yujin tidur terlentang, Seungyeon langsung merangkak naik dan menindih badan Yujin, mereka kembali berciuman hingga kini tangan Seungyeon meraba dada Yujin, meremas sebelah payudara Yujin hingga Yujin tersadar dan mendorong Seungyeon.
“Cukup! Aku sudah punya kekasih. Tolong jangan begini lagi.” Setelah mengatakan itu Yujin langsung pergi dari apartemen Seungyeon dan menyesali perbuatannya.
Yujin merasa bersalah karena terbuai dengan belaian temannya itu, Yujin tak mau jika Xiaoting marah. Yujin akan menghapus jejak orang lain dibadannya.
Flashback Off....
Jam menunjukan pukul 9 malam dan waktunya maknae line untuk tidur. Yeseo merengek untuk menginap di kamar Hiyyih karena ingin meminta tolong Hiyyih membantunya mengerjakan tugas bahasa Inggris, dengan senang hati Yujin mengizinkan karena sudah jelas ia akan menginap di kamar Xiaoting. Sesuatu yang memang sangat Yujin inginkan.
“Suuut .... Sutt.....” Yujin mengintip di pintu kamar Xiaoting, sedangkan Xiaoting sedang asik mendengarkan musik.
Yujin langsung menyelinap masuk dan mengunci pintu kamar Xiaoting, Xiaoting masih belum menyadari kehadiran gadisnya saat ini, hingga akhirnya Yujin memeluk Xiaoting dari belakang dengan mencium pipi kanan Xiaoting.
“Yeseo apaan sih!” Bentak Xiaoting dengan melepaskan pelukan Yujin.
“Lho, eh sayang ngapain di sini? Kan ketemunya nanti jam 11an.” Tanya Xiaoting bingung.
Yujin tak menjawab ia kini berpindah duduk dipangkuan Xiaoting, menyandarkan kepalanya di dada Xiaoting yang terdengar degub jantungnya lebih kencang.
“Mau bobo di sini bareng pacar Jinnie yang cantik.” Ucap Yujin dengan manja, tangannya sedang berputar-putar memainkan kancing baju atas milik Xiaoting.
“Wah, Yeseo nginep sama Hiyyih? Asik bobo bareng lagi kita.” Xiaoting sangat antusias karena ia bisa tidur memeluk Yujin semalaman.
Pikiran Yujin kembali mengingat tentang kejadian siang tadi, rasa bersalah kembali menghampirinya saat ini, jika Xiaoting meminta apapun malam ini Yujin akan memberikannya sebagai tanda Yujin menyesali perbuatannya tadi.
Cup... Xiaoting mengecup bibir Yujin singkat. “Jangan sedih lagi ya, ada aku yang akan selalu di samping kamu. Aku janji.” Lanjut Xiaoting.
“Oting terbaik.” Bisik Yujin sensual membuat Xiaoting bergidik ngeri.
Xiaoting lalu menarik wajah Yujin dari lehernya, mereka saling menatap satu sama lain, Yujin selalu terbuai dengan tatapan Xiaoting itu. Xiaoting langsung menempelkan bibir mereka dan langsung melumatnya, mereka berciuman dengan penuh nafsu dengan tangan Xiaoting yang sudah sangat pintar untuk menggerayangi badan Yujin, karena sentuhan-sentuhan Xiaoting Yujin semakin terbuai dan hilang kendali. Disela ciuman mereka tangannya tak lepas saling meremas payudaranya, bahkan tangan Xiaoting sudah menerobos masuk ke dalam kaos yang Yujin kenakan, meremas payudara Yujin tanpa terhalang apapun karena Yujin tak memakai bra saat tidur.
Yujin melepaskan ciuman mereka karena kehabisan nafas, mereka kembali saling memandang sebelum akhirnya Xiaoting menarik kaos Yujin hingga kini bagian atas Yujin sudah tak menggunakan apapun lagi. Yujin langsung menutup bagian dadanya karena malu, namun Xiaoting langsung menariknya.
“Aku mau nenen.” Bisik Xiaoting dengan suara sensual.
“Ih kaya bayi deh.” Jawab Yujin malu-malu.
Setelah itu Xiaoting langsung membenamkan wajahnya di dada Yujin, mulai meremas dan mengemut Payudara Yujin, Yujin sendiri hanya menahan desahannya karena tak mau didengar oleh member lain. Jilatan dan emutan bibir Xiaoting dipayudaranya sungguh terasa nikmat, tak terasa Yujin menjambak rambut Xiaoting karena sejujurnya ini pertama kalinya Yujin merasakannya.
“Sayang sakit ih.” Rengek Xiaoting dengan menatap Yujin.
“Geli soalnya ga kuat. Hehe maaf ya.” Jawab Yujin dengan cengiran bodohnya.
Xiaoting kembali melanjutkan sesi menyusunya hingga akhirnya merasa puas dan berhenti bermain-main karena mereka belum berani melangkah lebih jauh lagi, hubungannya baru beberapa hari jadi tak mungkin sudah melakukan hal enak lainnya.