Debut Dihati_
Grep.... Yujin langsung memeluk Xiaoting dari belakang. Menciumi bahu Xiaoting yang terbuka lebar di sana.
“Jangan marah, aku kangen.” Bisik Yujin dengan mengelus perut Xiaoting.
Xiaoting sendiri hanya diam karena ia bingung menghadapi Yujin, ingin menolak ia tak mau membuat Yujin malu dan terluka, tapi di sisi lain Xiaoting masih marah dan kesal pada kekasihnya itu. Selama beberapa menit Xiaoting hanya diam tak membalas ataupun menolak perlakuan Yujin, hingga akhirnya Xiaoting....
Hingga akhirnya Xiaoting melepaskan pelukan Yujin, menatap Yujin dengan sendu sebelum akhirnya meninggalkan Yujin yang masih berdiri ditempatnya. “Aku mau mandi dan setelah itu tidur, kamu juga tidur ini udah malem.” Ucap Xiaoting tanpa mempedulikan keberadaan Yujin di belakangnya.
Yujin yang sejak tadi menatap Xiaoting hanya diam dan menahan rasa malu karena diabaikan, akhirnya Yujin memilih pergi dari kamar Xiaoting dengan mata memerah dan berkaca-kaca, mungkin Xiaoting tak ingin diganggu jadi lebih baik Yujin pergi.
“Eonnie, ada manager Oppa di depan.” Tiba-tiba Hiyyih datang dan menghampiri Yujin yang sedang menutup pintu kamar Xiaoting.
“Eoh iya, makasih Hiyyih.” Yujin langsung pergi untuk menghampiri Manager Oppa yang ternyata sudah bersama Mashiro.
“Nah Yujin dan Shiro ayo ikut Oppa ke agensi.” Ajak Manager Oppa yang langsung diangguki oleh keduanya.
Mereka berdua berjalan di belakang manager Oppa, Shiro yang sadar jika Yujin sejak tadi hanya diam langsung menggenggam tangan Yujin.
Yujin langsung menatap Shiro dan tersenyum manis pada adik sekaligus wakilnya itu. Sejujurnya mereka berdua sedang khawatir karena tiba-tiba dipanggil padahal sudah malam, namun keduanya saling menguatkan satu sama lain.
“Eonnie ada apa ya kita dipanggil?” Tanya Shiro saat mereka sudah masuk ke dalam mobil.
“Oppa, sebenarnya ada apa tumben kita dipanggil mendadak mana sudah malam.” Tanya Yujin pada manager tanpa menjawab pertanyaan Shiro.
“Ada sesuatu yang harus dibicarakan, kalian sabar dengar saja dari bos langsung.” Jawab Manager karena tak mau membuat kedua gadis di belakang khawatir.
Shiro dan Yujin saling menatap karena penasaran, keduanya kembali diam karena entah mengapa suasana menjadi canggung karena Xiaoting yang menangkap basah mereka tadi.
Mereka akhirnya sampai di agensi dan langsung masuk menuju ruangan CEO mereka, bos besar sedang menunggu mereka berdua, sudah pasti ada hal sangat penting yang harus mereka dengar, entah itu hal yang membahagiakan atau justru malah sebaliknya.
Tok...tok...tok
Manager mengetuk pintu ruang utama di gedung ini, ruangan bos besar agensi mereka.
“Permisi Sajangnim, mereka sudah datang.” Manager Oppa langsung membuka pintu setelah mengetuk pintu tadi, memberitahu bahwa Yujin dan Shiro sudah datang.
“Silahkan masuk.” Jawab Sajangnim.
Mereka bertiga akhirnya masuk dan duduk di sofa ruangan Sajangnim. Yujin dan Mashiro semakin degdegan karena takut sesuatu terjadi pada grup mereka ataupun mereka sendiri sebagai pemimpin dan wakilnya.
“Terimakasih kalian sudah datang, maaf mengganggu waktu istirahat kalian padahal ini sudah malam. Ada yang ingin saya sampaikan mungkin akan mengecewakan kalian semua, tapi percayalah ini semua demi kebaikan kalian, karena kami pihak agensi bertanggung jawab penuh atas keselamatan kalian semua.” Ucap Sajangnim sebagai pembukaan, namun semua itu semakin membuat Yujin tak tenang.
“Salah satu staff kami terjangkit virus codot dan kita semua harus segera melakukan pemeriksaan, hasil negatif ataupun positif kalian harus tetap isolasi mandiri demi kebaikan bersama. Namun hal yang mungkin akan membuat kalian kecewa adalah kalian batal tampil di Bunda dan debut kalian ditunda, kemungkinan kalian debut awal tahun depan. Saya harap kalian mengerti dengan keputusan agensi karena semua adalah yang terbaik untuk saat ini.” Jelas Sajangnim memberitahu Yujin dan Mashiro tentang apa yang terjadi saat ini.
“Mohon maaf Sajangnim sebelumnya, apakah bisa jika kami negatif kami bisa debut sesuai rencana? Kami sudah menunggu ini dan fans pasti akan kecewa.” Yujin kini membuka suara, ia tak mungkin diam pasrah dan tak melakukan apapun, setidaknya Yujin harus menanyakan hal ini karena sudah pasti member lain akan menanyakannya.
“Tidak bisa, kalian harus tetap isolasi dan menunda debut hingga semua sudah membaik. Saya harap kalian bisa mengerti. Sudah malam lebih baik kalian kembali ke dorm dan tolong sampaikan permintaan maafku untuk mereka semua.” Akhirnya Sajangnim menutup obrolan tanpa mendengar jawaban Yujin maupun Shiro, karena ia tak mau merubah apapun yang sudah ditetapkan.
“Kalau begitu kami permisi.” Yujin langsung membungkukan badannya dan diikuti Shiro. Mereka berdua akhirnya pergi keluar ruangan dengan rasa kecewa.
Keduanya masih diam terutama Yujin yang sedang berpikir bagaimana cara menyampaikan pada member lain.
***
Maknae Line sedang berkumpul di depan tv di pimpin oleh Chaehyun yang sedang menenangkan mereka semua. Semua member merasakan hal yang sama dengan Yujin dan Mashiro mereka semua panik dan tak tenang.
“Ada apa? Kenapa kalian diam tak seperti biasanya?” Tanya Xiaoting yang baru saja keluar dari kamarnya hendak mengambil minum, ia tak tau jika kekasihnya itu dipanggil ke agensi.
“Jiejie ga tau Yujin Eonnie dan Mashiro Eonnie dipanggil Sajangnim? Pantes di kamar terus.” Tanya Hikaru pada Xiaoting.
Deg... Xiaoting kaget mendengar ucapan Hikaru, ada apa dengan kekasihnya hingga harus dipanggil oleh Sajangnim. Apakah terjadi sesuatu dalam grup atau justru hubungan asmara mereka tercium Sajangnim, lalu jika hubungan asmara mengapa bukan dia tapi Mashiro yang dipanggil bersama Yujin?
“Tadi aku mandi jadi ga tau Hikaru, emang ada apa ko Yujin sama Shiro dipanggil?” Xiaoting mencoba biasa saja meski ia merasa khawatir terjadi sesuatu.
“Mau dinikahin kayanya Jie.haha” Jawab Yongeun dengan diakhiri tawa meledek.
Plak.... Dayeon langsung memukul kepala Yongeun, becanda Yongeun tidak tepat saat ini, bahkan Dayeon tau jika Xiaoting tadi cemburu dan dengan bodohnya Yongeun malah semakin membuat Xiaoting cemburu dan marah.
“Kan cuma becanda. Galak kamu ih!” Yongeun memanyunkan bibirnya karena kesal dipukul oleh Dayeon.
Xiaoting hanya diam tak mengatakan apapun, ia duduk di sebelah Hiyyih dan menyandarkan kepalanya ke sofa. Ia menjadi khawatir sekali saat ini namun enggan untuk menanyakan langsung pada Yujin karena gengsi. Xiaoting tersenyum karena Hiyyih mengelus tangannya seolah-oleh menenangkan Xiaoting dan mengatakan jika semua pasti baik-baik saja.
Ceklek... Pintu dorm terbuka dan semua mata tertuju pada pintu, semua langsung berdiri saat melihat kedatangan Shiro yang tanpa didampingi Yujin.
“Yujin mana?” Tanya Xiaoting dengan menghampiri Shiro diikuti member lain.
“Ada di depan masih bicara dengan Manager Oppa, kalian duduk dulu ada yang ingin Yujin Eonnie sampaikan.” Jawab Shiro yang langsung mengajak semua member untuk duduk di ruang tamu.
Entah mengapa suasana menjadi hening karena melihat wajah kusut Co Leader kesayangan mereka ini. Semua sudah duduk di sofa dengan menunggu kedatangan Yujin. Lima menit kemudian Yujin datang dengan senyuman di wajahnya, Senyum ceria yang selalu ua tampilkan meski sejujurnya dalam hati Yujin sedih dan kecewa.
“Eh kalian belum tidur?” Tanya Yujin dengan membuka sepatunya, setelah itu langsung menghampiri Shio dan duduk di sebelah Shiro.
“Shiro Eonnie bilang ada sesuatu yang mau Eonnie katakan, apa itu? Kami tak sabar mendengarnya.” Tanya Yeseo saat Yujin baru saja duduk.
Yujin langsung mengelus kepala Yeseo karena ada di sebelahnya, senyuman Yujin tak pernah hilang sedikitpun. Sedangkan Xiaoting melihat semua itu tak suka, Xiaoting masih cemburu dengan Shiro dan dengan sengaja Yujin memilih duduk di dekat Shiro, padahal di samping Xiaoting masih ada kursi kosong.
“Tadi Eonnie bertemu dengan Sajangnim, tak banyak yang dibicarakan tapi mungkin jika kalian mendengar kalian akan merasa kecewa, tapi percayalah ini demi kebaikan kita semua.” Ucap Yujin dengan tenang.
“Langsung saja Eonnie sebenarnya ada apa?” Tanya Yongeun karena tak sabar, Yujin terlalu banyak basa basi menurutnya.
“Yongeun sabar!” Bentak Hiyyih tak suka.
Yujin melirik Hiyyih dan menganggukan kepalanya pertanda ia baik-baik saja.
“Salah satu staff terjangkit virus codot dan itu akan membahayakan kita semua, besok pagi kita harus di swab karena khawatir kita juga tertular. Tapi saru hal yang harus kalian tau, kita batal tampil di Bunda dan debut kita diundur.” Jelas Yujin dengan berat hati, matanya sudah berkaca-kaca. Shiro yang melihat itu langsung mengelus bahu Yujin agar Yujin lebih tenang lagi.
“Jika kita negatif apa tetap di tunda Eonnie?” Tanya Chaehyun.
Yujin dan Shiro kompak menganggukan kepalanya. “Apa Eonnie tak mengusahakan agar kita tetap bisa debut? Kita sudah senang, fans juga. Mereka pasti kecewa dengan berita semua ini.” Kini Dayeon yang berbicara, sudah bisa Yujin tebak semua member pasti sedih dan kecewa.
“Sudah tapi tetap ditolak. Eonnie yakin fans akan mengerti kondisi kita Dayeon. Mereka menyayangi kita sudah pasti mereka tak mau membuat kita sakit atau terjadi hal buruk terhadap kita. Eonnie tau kalian semua sedih tapi Eonnie harap kalian mengerti. Maafkan Eonnie yang tak bisa melakukan apapun, maafkan Eonnie karena Eonnie gagal membantu kalian semua.” Setelah mengatakan itu Yujin langsung berdiri dan menundukan badannya pada seluruh member, meminta maaf karena tak bisa melakukan apapun.
Xiaoting langsung berdiri dan membangunkan Yujin, meminta Yujin untuk kembali duduk.
“Sudah kalian berdua jangan sedih dan merasa bersalah, ini bukan salah kalian berdua. Semua terjadi bukan keinginan kita ataupun agensi. Mungkin dengan begini akan ada hal baik yang akan menimpa kita nantinya. Aku harap kalian mengerti tentang keputusan agensi, percayalah semua demi kebaikan kita semua. Sekarang kita semua istirahat karena besok harus swab.” Xiaoting langsung menengahi suasana canggung ini, walau bagaimanapun dia adalah member kedua tertua di grup ini.
Semua mwmbubarkan diri termasuk Yujin, Xiaoting yang melihat Yujin pergi langsung menahan tangan Yujin.
“Aku mau bicara.” Ucap Xiaoting dengan menggenggam tangan Yujin.
“Tak ada yang harus dibicarakan. Selamat istirahat.” Yujin langsung pergi meninggalkan kekasihnya. Sejujurnya Yujin masih malu atas kejadian tadi, ditambah beban pikirannya karena masalah ini.
Yujin tau semu member pasti terluka ditambah tadi Yeseo menangis saat mendengar jika debut ditunda, Yujin merasa gagal menjadi leader padahal mereka belum debut namun Yujin tak bisa melindungi dan membela member sama sekali.
Xiaoting hanya menatap kekasihnya pergi hingga masuk ke dalam kamarnya tersisa Xiaoting sendiri di luar.