Debut Dihati_

Pagi hari yang cerah sepasang kekasih ini masih asik saling berpelukan, mereka masih damai dalam mimpi masing-masing karena rasa nyaman yang ada. Kecanggungan mereka karena perpisahan sementara semoga tak kembali terasa saat keduanya membuka mata.

Salah satu dari mereka akhirnya terbangun, dia adalah Xiaoting. Xiaoting merasa pegal karena tangannya dijadikan bantal oleh Yujin semalaman. Xiaoting tersenyum karena bahagia setelah sekian lama akhirnya bisa melihat wajah cantik kekasihnya lagi, wajah cantik tanpa make up yang sangat Xiaoting rindukan.

“Ya Tuhan jangan pisahkan kami meskipun jarak memisahkan kami nantinya.” Batin Xiaoting dengan mengecup pipi Yujin.

Merasa terganggu akhirnya Yujin membuka matanya, ia lihat Xiaoting tersenyum padanya.

“Euh morning.” Ucap Yujin dengan menghapus kotoran dimatanya.

“Morning princess.” Jawab Xiaoting dengan mengelus kepala Yujin.

Sejujurnya Xiaoting ingin mendapatkan morning Kiss seperti biasanya namun mengingat janjinya kemarin bahwa mereka tak akan melakukan lebih dari sekedar berpelukan akhirnya membuat Xiaoting ragu, karena jika dipaksakan takut jika akhirnya Yujin marah dan kembali mendiaminya.

Yujin menggeliatkan badannya sedikit menjauh dari Xiaoting, ia langsung mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, ternyata jam sudah menunjukan pukul 7 pagi. Yujin akhirnya bangun dan duduk di hadapan Xiaoting.

“Aku mandi dulu ya, nanti Seungyeon mau ke sini lagi bawain sarapan.” Pamit Yujin yang langsung pergi meninggalkan Xiaoting.

Xiaoting belum menjawab apapun tapi Yujin sudah pergi meninggalkannya, kenapa hari mereka harus selalu dirusak oleh Seungyeon? Padahal Xiaoting ingin sekali berduaan dengan Yujin sebelum besok malam mereka kembali ke dorm dan mulai disibukan dengan segala aktifitas yang sudah dijadwalkan.

Terdengar seseorang memencet bel aparteman Yujin membuat Xiaoting akhirnya bangun karena tau jika itu pasti orang yang sedang Yujin tunggu. Meski berat namun Xiaoting menghargai Sunbae sekaligus sahabat dari kekasihnya itu, sahabat? Bisakah mereka disebut sepasang sahabat jika keduanya sangat menempel dan sulit sekali dipisahkan. Xiaoting bisa mengingat dengan baik bagaimana cemburunya ia saat membuka Youtube dan melihat kemesraan yang ditunjukan Yujin dan Seungyeon, bahkan mereka sering saling menggoda dan mencium satu sama lain.

Ceklek... “Selamat pagi Sunbae.” Sapa Xiaoting dengan membungkukan badannya.

“Pagi juga Ting, Yujin mana?” Jawab Seungyeon tak kalah ramah pada gadis di hadapannya ini.

“Masih mandi, kalau gitu aku permisi ya sunbae.” Xiaoting langsung meninggalkan Seungyeon karena tak mau menghadapi kecanggungan sepagi ini.

Xiaoting langsung pergi menuju ke balkon aparteman, ia menghirup udara segar dipagi hari, baginya pagi yang indah kini sudah sirna saat kedatangan Seungyeon, namun bagi Xiaoting saat ini yang terpenting adalah kebahagiaan Yujin dan maaf dari Yujin, Xiaoting percaya jika Yujin tak akan menghianatinya karena Yujin masih mencintainya dengan begitu besar.

Xiaoting bisa mendengar dengan jelas suara kekasihnya yang sedang tertawa bersama sahabatnya itu, Xiaoting hanya menghela nafasnya karena ternyata Yujin tak mencarinya meski ia tak ada di sana. Baiklah semua pasti bisa Xiaoting jalani sebaik mungkin dan akhirnya Xiaoting memilih untuk pergi mandi setelah itu ikut bergabung dengan mereka, Xiaoting tak mau kembali kecolongan seperti kemarin karena dengan santai Yujin malah mencium sengyeon di hadapannya.

“Ting ayo makan.” Ajak Seungyeon saat melihat Xiaoting melewati mereka sedangkan Yujin masih asik memindahkan makanan tadi ke piring.

“Aku mandi dulu Sunbae, kalian duluan saja.” Jawab Xiaoting dengan melirik Yujin.

“Makan barengan aja Ting, tapi cepetan ya Yujin udah lapar banget katanyaa.” Lanjut Seungyeon lagi membuat Xiaoting akhirnya memganggukan kepalanya dan pergi menuju kamar Yujin.

Setelah kepergian Xiaoting dan diyakini jika Xiaoting sudah menghilang akhirnya Yujin mengangkat kepalanya dan melihat ke kamarnya, sejujurnya ia tak tega melakukan ini namun sedikit memberi pelajaran untuk anak nakal itu adalah ide yang bagus, setidaknya semua yang terjadi memang karena skenarionya saat ini, jika sudah selesai Yujin tak akan menanggapi siapapun mereka yang akan mencoba masuk ke dalam hidupnya seperti Caibing dan Yaning.

“Kasian anak orang tiap hari nahan nangis.” Ucap Seungyeon yang sadar dengan tatapan Yujin.

“Biarin, dikit lagi jadi bantuin ya. Hehe” Jawab Yujin dengan cengirannya.

Seungyeon hanya menggelengkan kepalanya, ya kehadiran Seungyeon dua hari ini memang atas permintaan Yujin sendiri untuk memanas-manasi kekasihnya, mereka sudah mengobrol dan menceritakan semuanya, ya sejujurnya Seungyeon kecewa namun mau bagaimana lagi ia pasti akan ikut bahagia jika memang Yujin bahagia dengan pilihannya.

Akhirnya setelah 20 menit menunggu Xiaoting gadis China itu datang dan duduk di depan Yujin. Hanya seutas senyuman yang Xiaoting berikan pada kedua manusia yang sedang asik bercengkrama itu. Yujin dengan sigap memberikan makanan ke piring Seungyeon terlebih dahulu setelah itu ke piring Xiaoting baru terakhir ke piringnya. Xiaoting tak suka kenapa ia tak jadi yang pertama namun kembali Xiaoting mengingat jangan termakan cemburu saat ini.

“Ayo makan, aku udah lapar banget.” Ajak Yujin dengan ceria.

Mereka semua makan dengan keheningan, semua fokus pada makanannya terutama Yujin yang begitu fokus sampai melupakan banyak hal.

“Pelan-pelan coba makannya, kaya anak kecil banget.” Seungyeon menegur Yujin karena makan dengan buru-buru membuat banyak noda dibibirnya. Dengan sigap Seungyeon mengambil tisu dan membersihkan mulut Yujin yang kotor karena makanan itu.

“Pantesan aja selera kamu yang lebih tua Jin, soalnya kamu mau dimanja terus sih, kalau yang lebih muda malah dia yang manja ke kamu. Caibing juga lebih tua kan makanya dia manjain kamu banget dulu.” Lanjut Seungyeon, maafkanlah jika Seungyeon menyebalkan, semua sudah direncanakan oleh Yujin sang sutradara.

Yujin langsung berakting manja memanyunkan bibirnya karena kesal dengan ucapan Seungyeon padanya. “Jangan-jangan kamu ga suka ngemanjain aku selama 10 tahun ini?” Tanya Yujin dengan melipat kedua tangannya di atas dada.

Seungyeon hanya terkekeh dengan menepuk-nepuk kepala Yujin dengan gemas. “Ting dia di dorm kaya gini ga? Manja ke siapa dia di sana?” Tanya Seungyeon pada Xiaoting yang sedang asik menonton kedua mahluk di hadapannya.

“Yujin Eonnie tak pernah seperti ini, justru dia selalu memanjakan kami.” Jawab Xiaoting tanpa mengalihkan pandangannya dari Yujin.

“Eoh jadi ini sebab kamu curhat ke aku dan bilang kangen dimanja sama aku?” Goda Seungyeon lagi sedangkan Yujin hanya menatap Seungyeon tak percaya, sungguh pertanyaan itu tak ada dalam skenario yang ia buat, Seungyeon mungkin keceplosan atau terbawa suasana.

Mereka kembali melanjutkan sarapan dengan suasana hening, suasana canggung yang tak menyenangkan bagi ketiganya. Hingga akhirnya Seungyeon berpamitan karena harus pergi ke agensi.

Setelah kepergian Seungyeon Yujin duduk di depan tv dengan memainkan ponselnya sedangkan Xiaoting duduk di samping Yujin namun ada jarak diantara mereka. Yujin yang merasa ada jarak hanya sedikit meliriknya setelah itu kembali memainkan ponselnya.

“Apa kamu ga bahagia sama aku?” Tanya Xiaoting tiba-tiba.

Tak ada jawaban dari Yujin karena tak mau akhirnya mereka berdebat. Yujin masih asik dengan ponselnya membuat Xiaoting akhirnya kesal.

“Jawab aku!” Bentak Xiaoting yang mulai terpancing amarahnya.

Yujin menggeram kesal karena Xiaoting selalu membentaknya saat marah. “Aku ga suka dibentak Ting, setiap kamu marah kamu pasti bentak-bentak aku, tentang pertanyaan kamu itu jelas jawabannya bahagia, aku bahagia sama kamu, tapi kamu bahagia ga bareng aku? Soalnya kamu ga pernah bisa setia sama aku selama ini, berati itu tanda kalau kamu ga bahagia sama aku.” Jawab Yujin dengan menatap tajam Xiaoting sedangkan Xiaoting hanya bisa bungkam karena pertanyaan Yujin.

“Diem kan kamu, ya udah sekarang tau jawabannya kan kalau yang ga bahagia itu kamu. Carilah kebahagiaan kamu Ting, mungkin bukan diaku!” Akhirnya Yujin pergi meninggalkan Xiaoting dengan air mata yang tiba-tiba menetes.

Yujin masuk ke dalam kamar dan menangis sejadi-jadinya di sana, sekuat apapun Yujin menahan semua rasa sakitnya tapi Yujin hanyalah manusia biasa yang kadang lelah jika harus terus terlihat kuat dihadapan setiap orang.

Tak tinggal diam Xiaoting juga mengikuti dari belakang, ia ingin mengakhiri semua permasalahan mereka selama ini. Xiaoting naik dan memeluk Yujin dari belakang, menelusupkan kepalanya dileher Yujin dengan air mata yang ikut menetes dengan deras. Hanya sebuah keheningan yang terjadi karena masing-masing sibuk dengan air matanya.

“Aku janji akan berubah, kalau masih tak berubah kamu boleh cari orang lain. Aku mohon maafin aku dan kamu percaya lagi sama aku.” Xiaoting memeluk Yujin dengan erat, mengatakan janji yang tulus keluar dari hati terdalamnya.

Tanpa menjawab Yujin melepaskan tangan Xiaoting yang melingkar diperutnya, ia membalikan badannya dan kini langsung memeluk Xiaoting dengan erat, wajahnya ia telusupkan ke dalam leher kekasihnya itu, Yujin terlalu mencintai Xiaoting hingga ia tak peduli dengan rasa sakitnya, Yujin ingin memberikan kesempatan lagi kali ini, entah mengapa maaf darinya masih sangat banyak.

“Makasih.” Bisik Xiaoting dengan mengecup kepala Yujin.

Yujin semangkin mengeratkan pelukannya dan mereka berdua saling memeluk menyalurkan rindu. Hingga akhirnya Xiaoting mulai nakal, tangannya sudah mulai mengelus perut Yujin, entahlah hormon anak muda ini sulit sekali dikendalikan padahal sudah berjanji tak akan melakukan apapun lebih dari berpelukan.

“Sayang, aku mau kamu.” Bisik Xiaoting dengan menciumi leher Yujin.

Tak ada jawaban apapun dari Yujin memnuat Xiaoting akhirnya.....

Lanjutkan jangan ke part yang panas? 🤭