Debut Dihati_

Begitu indah ciptaan Tuhan yang hadir dikehidupan gadis cantik mermarga Shen ini, ia benar-benar bersyukur karena bisa bertemu dengan gadis cantik dan baik hati seperti kekasihnya, Xiaoting beruntung memiliki Yujin begitupun sebaliknya. Xiaoting tersenyum lalu mengecup bibir kekasihnya yang masih terlelap dalam mimpinya itu. Mereka masih dalam balutan selimut karena masih bergulung di kamar, jam masih menunjukan pukul 5 pagi dan Xiaoting sudah membuka matanya.

“Cantik banget sih sayangnya Oting, nambah cantik kalau ga pake baju gini.” Gumam Xiaoting dengan mengintip sedikit ke dalam selimut. Ya mereka memang masih bertelanjang setelah pergulatan panas tadi malam.

Mata Xiaoting menangkap sesuatu, ponsel Yujin sejak tadi bergetar, karena sudah saling percaya dan mengizinkan satu sama lain membuka akhirnya Xiaoting mengambil ponsel Yujin dan membuka kakao talknya. Xiaoting menggeram kesal karena banyak sekali yang mendekati kekasihnya, yang paling membuat Xiaoting marah adalah pesan yang baru saja masuk yaitu pesan dari Caibing, untuk apa lagi Caibing mendekati Yujin apakah kenyataan jika Yujin sudah menjadi miliknya belum bisa Caibing terima?

Xiaoting lalu membalas pesan Caibing agar Caibing diam dan tak mengganggu Yujin lagi.

Foto terpisah seperti biasa

Sejujurnya Xiaoting tak mau pertemanannya dengan Caibing rusak, namun jika itu menyangkut Yujin apapun akan Xiaoting lakukan termasuk kehilangan teman. Toh mereka sudah tak tinggal bersama seperti saat di Gp999, jika nanti kembali ke China pun mereka belum tentu bertemu.

“Ko ada manusia modelan gini, udah ninggalin tapi ga tau diri. Pusing banget ngadepinnya. Ya Tuhan semoga Yujin ga berpaling ke dia lagi.” Gumam Xiaoting dengan menatap wajah Yujin.

Xiaoting menjadi panik dan tak karuan, dulu Yujin terlihat sangat menyukai Caibing, ia takut jika Yujin diam-diam masih mencintai dan menyukai Caibing hanya saja tak enak dengan Xiaoting. Dari pada jadi beban pikiran lebih baik mencari kenikmatan, begitu pikir Xiaoting.

Xiaoting menarik selimut yang menutupi badan Yujin dengan perlahan, ia dekatkan wajahnya pada dada kekasihnya itu, dengan senyum jahil Xiaoting melumat puting Yujin dan menyusu dengan pelan, setidaknya akan sedikit mengobati kekesalan karena Caibing tadi. Namun sial bagi Xiaoting ia malah trun on, lumatan dan jilatan di puting Yujin kini semakin cepat dan tangannya meremas payudara sebelah milik Yujin.

“Ehmm Otingh...” Yujin akhirnya terbangun karena merasa geli, ia membuka matanya dan melihat Xiaoting yang asik bermain di dadanya.

“Sayang ngapain sih?” Yujin mendorong Xiaoting agar melepaskan mulutnya di payudara Yujin.

Xiaoting tak menjawab apapun ia terus saja menikmati payudara Yujin dengan terus meremas, Yujin akhirnya pasrah dengan tingkah laku kekasihnya itu, padahal Yujin masih sangat mengantuk. Xiaoting membuka selimut yang mereka kenakan, badannya merangkak baik ke atas badan Yujin. Memberikan ciuman bertubi-tubi di dada kekasihnya itu.

Xiaoting mencium bibir Yujin dan tak ada balasan dari Yujin karena rasa kantuk yang tak bisa dibohongi, meski perlakuan Xiaoting enak namun Yujin masih belum bisa membalas karena matanya masih terus terpejam.

“Aawwwssshhhh sakit Oting!” Yujin mengeluh sakit karena Xiaoting menggigit bibirnya, Yujin langsung mendorong bahu Yujin karena kesal.

Tak peduli dengan apapun itu Xiaoting kembali mencium bibir Yujin, entah mengapa rasa cemburu dan kesal karena Caibing tadi membuat Xiaoting gelap mata, Xiaoting memaksa Yujin untuk meladeninya membuat Yujin mau tak mau mengikuti apa yang kekasihnya inginkan ini.

“Xiaoting sakit!” Bentak Yujin dengan mendorong bahu kekasihnya itu. “Kamu kenapa sih? Belum puas semalem?” Tanya Yujin dengan kesal.

Xiaoting hanya menundukan kepalanya, ia juga tak tau kenapa jadi seperti ini, Caibing selalu mengganggu hubungan mereka dan Xiaoting takut Yujin akan berpaling darinya.

“Maaf sayang, aku cuma kegoda liat kamu bangun tidur.hehe...” Xiaoting mencoba untuk menyembunyikan kegelisahan hatinya, ia tak mau Yujin tau ketakutan sebesar apa yang sedang Xiaoting rasakan saat ini.

“Tapi bisa kan ga usah kasar? Aku ga mau lagi kalau kamu kasar kaya tadi!” Yujin langsung menarik selimutnya dan menutupi seluruh badannya.

“Iya sayang maaf, tapi boleh kan lanjut?” Xiaoting kembali merayu Yujin, mungkin dengan terus melakukan hal seperti ini akan membuat Yujin terus bersamanya, Yujin tak akan berani meninggalkannya.

“Jam berapa sekarang?” Tanya Yujin dengan menggosok matanya yang masih terasa berat dibuka.

“Jam 5.30 sayang. Masih pagi banyak waktu ko, ini seriusan ga pake bohong.” Jawab Xiaoting dengan menaik turunkan alisnya berniat menggoda Yujin.

Yujin hanya menganggukan kepalanya memberikan izin pada kekasihnya untuk kembali menjamah badannya, sejujurnya Yujin lelah tapi ia tak mau mengecewakan Xiaoting gadis cantik yang banyak dikagumi orang lain, terutama Yurina yang masih siap untuk tebar pesona dan merebut Xiaotingnya.

Xiaoting langsung merangkak naik menindih badan Yujin, ia cium kembali bibir mungil milik kekasihnya itu, kali ini ciumannya dibalas oleh Yujin, mereka berciuman dengan panas saling melumat dan menghisap, tangan Xiaoting sudah asik meremas payudara Yujin sedangkan Yujin mengalungkan tangannya ke leher Xiaoting. Ciuman mereka semakin panas saat dengan sengaja Xiaoting menyilangkan kakinya dengan kaki Yujin, menggesekan area intim mereka berdua hingga menjadi basah.

“Hmmmphhh....” Desah Yujin tertahan karena Xiaoting masih membungkam mulutnya.

Yujin berpikir sejenak, ia rasa Xiaoting semakin pintar dalam mencari gaya dalam urusan ranjang mereka, dari mana Xiaoting tau gaya gesek menggesek ini, rasanya nikmat sekali bagi Yujin.

“Aahhhh Otingh masukinh...” Rengek Yujin yang sudah tak tahan ingin segera di jajah oleh kekasihnya.

Xiaoting tak mendengar permintaan Yujin, ia masih asik menciumi leher Yujin dan mengelus belahan vagina Yujin. Yujin sudah belingsatan karena menahan nikmat, desahannya terus terdengar namun dengan sigap ia tahan karena takut member lain sudah bangun. Yujin tak mau kalah, kini tangannya sudah berada di payudara Xiaoting dan meremas payudara kekasihnya itu, mereka berdua saling memberikan kenikmatan yang tiada taranya.

“Basah banget vagina kamu.” Ucap Xiaoting yang melepaskan tangan Yujin dari payudaranya.

Xiaoting turun dan membuka lebar paha Yujin, ia lalu mensejajarkan wajahnya dengan area kenikmatan Yujin, tanpa rasa jijik Xiaoting mulai menjilati vagina Yujin.

“Sayanghmm Jijik tauh.” Yujin menahan kepala Xiaoting dengan rasa nikmat, karena ia merasa area itu menjijikan jika harus diseperti itukan.

Namun Xiaoting langsung melepaskan tangan Yujin dan kembali melumat klitoris milik kekasihnya itu, tanpa rasa jijik sedikitpun Xiaoting terus menerus bermain di vagina Yujin. Kini 1 jari Xiaoting sudah mulai menusuk-nusuk lubang kenikmatan Yujin, lidahnya masih asik menyapu klitorisnya sedangkan 1 jari kini sudah keluar masuk dilubang vagina Yujin.

“Aarghhh sayanghh... ” Desah Yujin saat Xiaoting berhasil membuatnya melayang karena nikmat.

“Terush sayang, tambah lagih.” Yujin terus saja meracau.

Kali ini Xiaoting mengikuti keinginan Yujin untuk menambahkan jari, tanpa pikir panjang 3 jari sekaligus kini ada dalam vagina Yujin, ia tarik dan dorong jarinya di dalam vagina Yujin dengan cepat, Xiaoting sudah menggila karena nafsunya, dibawah sana miliknya berkedut hebat ditambah desahan Yujin yang nyaring membuat Xiaoting semakin lupa diri.

“Aaahhh .... Aahhhh.... Sayangh aku sampaih...” Desah Yujin, ia akan mencapai puncaknya kali ini.

Mendengar itu Xiaoting semakin mempercepat pergerakan tangannya membuat Yujin semakin nikmat saat melakukan pelepasan.

“Aaaahhhhh..... ” Desah panjang Yujin terdengar seiring dengan keluarnya cairan cinta miliknya.

Xiaoting tersenyum bahagia setelah itu naik ke atas berhadapan dengan Yujin, tangan Yujin ia tarik untuk bermain dengan vaginannya, Yujin paham keinginan kekasihnya, Xiaoting ingin diberi kenikmatan juga, ia belum keluar dan Yujin bertugas untuk membuat kekasihnya merasakan nikmat juga.

Mereka berhadapan dan Yujin langsung mencium bibir Xiaoting, tangannya sudah dengan lincah mengelus vagina Xiaoting, karena sudah cukup basah Yujin langsung memasukan kedua jarinya ke dalam vagina Xiaoting. Mereka terus bermain hingga Xiaoting mencapai puncak kenikmatannya, mereka selalu bermain adil tak mau hanya sebelah pihak yang merasa klimaks, jadi setiap bermain pasti akan gantian, ditambah tadi malam Xiaoting belum menerima jatahnya klimaks, hanya Yujin karena sudah terlalu malam.

Kedua pasangan yang saling mencintai itu diam-diam menyembunyikan rasa takut yang luar biasa, takut seseorang dimasa lalu akan datang dan menghancurkan kebahagiaan mereka, untuk itu keduanya selalu berusaha memberikan yang terbaik dan bersikap baik terhadap pasangan, mereka sudah sangat dibutakan oleh cinta jadi menjauhlah kalian yang berusaha memisahkan.

Komen yu