Debut Dihati_
1 minggu berlalu sejak kejadian itu Xiaoting dan Yujin tak pernah saling bertegur sapa, semua karena Yujin yang selalu menghindari Xiaoting dan terus ditempeli oleh Shiro. Xiaoting prustasi karena ia merindukan Yujin, segala cara Xiaoting lakukan agar bisa bicara dengan Yujin namun selalu gagal. Dulu saat Xiaoting sedang merasakan banyak beban atau ada masalah dengan Yujin akan ada Shiro yang siap mendengarkan, namun kali ini Shiro memang terlihat lebih berpihak pada Yujin, Xiaoting merasa sendiri meski member lain selalu ada untuknya tapi mereka tak akan mengerti tentang cinta dan urusan orang dewasa.
Tengah malam Xiaoting pergi ke dapur untuk mencari minum, begadang membuatnya haus ditambah Xiaoting haus belayan.
Xiaoting sedikit tersenyum karena ia melihat Yujin yang sedang duduk dan meminum bir. Xiaoting langsung menahan tangan Yujin yang akan kembali minum. “Jangan terlalu banyak minum.” Ucap Xiaoting lalu menarik kaleng-kaleng bir di depan Yujin.
“Aku baru minum setengah kaleng Ting, sini balikin.” Jawab Yujin dengan kesal ia tak suka acara minumnya diganggu apa lagi oleh gadis yang sudah menghancurkannya itu.
Xiaoting masih menahannya dan malah ia menengguk habis bir sisa Yujin tadi. “heh kamu ga bisa minum!” Yujin menarik kaleng itu namun Xiaoting malah mengambil semua bir yang masih tersisa 5 kaleng di meja makan, Xiaoting langsung membawa pergi ke balkon tanpa mengindahkan panggilan Yujin.
Entah keberanian dari mana Xiaoting langsung membuka satu persatu kaleng bir itu dan meminum habis, baru saja 1 kaleng Xiaoting sudah sangat mabuk, ia memang tak bisa meminum alkohol. Yujin yang melihat itu langsung menghampiri Xiaoting dan duduk di sebelah Xiaoting yang sudah duduk dengan lemas.
“Kenapa kamu bohongin aku terus Ting? Apa aku emang cuma pelarian kamu seperti yang Shiro bilang? Kenapa harus aku Ting? Padahal aku tulus sayang sama kamu.” Yujin akhirnya menangis di samping Xiaoting yang sudah mabuk berat, Yujin sengaja mengungkapkan isi hatinya saat Xiaoting mabuk agar gadis itu tak mengingatnya.
“Aku kasih semuanya buat kamu Ting, aku percaya sama kamu tapi kenapa balasan kamu kaya gini? Aku sayang banget sama kamu ting” Lanjut Yujin lagi, air matanya semakin deras keluar.
Saat Yujin hanyut dalam tangisannya, tiba-tiba Xiaoting ikut menangis dan bersimpuh di hadapan Yujin. Yujin kaget dengan tingkah kekasihnya ini.
“Aku emang berengsek tapi aku ga selingkuh, salahkan wajah cantiku yang membuat semua orang terpesona. Xiaoting memang cantik. Hahaa... Tapi Xiaoting hanya mencintai CHOI YUJIN.” Xiaoting yang mabuk akhirnya melantur, tertawa dan menangis serta berteriak tak jelas saat ini.
“Block Yurina, seperti aku block Caibing. Ayo asal jangan block aku di hatimu. Haha.” Xiaoting memberikan ponselnya pada Yujin, meminta Yujin agar melakukan hal yang sama block nomor masa lalu.
Yujin merasa lucu dengan tingkah kekasihnya ini, Yujin tau jika Xiaoting memang tak selingkuh namun memang dasarnya mulut manisnya tak bisa ditahan. Akhirnya Yujin mengambil ponsel Xiaoting dan melakukan apa yang Xiaoting minta, block nomor Yurina. Selama satu minggu ini Yujin banyak berpikir tentang banyak hal termasuk hubungannya dengan Xiaoting, Yujin sangat mencintai gadis ini sehingga tak sedikitpun ada pikiran untuk mengakhirinya.
“Sayang, Yujin ku yang paling cantik dan seksi, serta desahannya yang seksi, maafkan kekasihmu yang cantik ini ya. Bagaimana kalau besok kita menikah saja supaya tak ada pengganggu di hubungan kita. Ayo bertemu Eomma dan Appa besok dan pergi ke gereja lalu menikah. Choi Yu.. Jin ayo menikah. Hiks...” Xiaoting semakin melantur kali ini ia kembali menangis dan terlihat sangat menyakitkan sekali tangisannya itu. Yujin hanya diam karena ingin tahu apa saja yang akan Xiaoting katakan.
“Shiro kamu tau? Shiro menyukaimu bahkan anak sialan si bule akan merebutmu dariku, eoh enak saja Jiejie china inih tak akhan kalah. Akuh akan kerahkan pasukan panda untuk menghajar mereka.” Xiaoting mengangkat wajahnya dan kini menatap Yujin dengan mata sendu penuh air mata.
“Tapi Shiro punya Naruto, pasukan pandamu pasti akan kalah.” Kini akhirnya Yujin membuka suara, ia merasa gemas dengan tingkah kekasihnya itu.
“Eoh iya, coba telpon Su Ruiqi tanyakhan padanyua siapaa pahlawan China. Kalau pahlawuaana Yujin pastih Shen Xiaoting.” Xiaoting mengangkat kembali ponselnya yang sejak tadi berada di paha Yujin, namun segera Yujin tarik Xiaoting agar ia duduk di kursi.
“Kamu cinta aku?” Tanya Yujin dengan mata berkaca-kaca.
“CHOI YUJIN AKU MENCINTAIMU....” teriak Xiaoting dengan keras, ia berdiri dan mendekat ke arah pagar pembatas membuat Yujin kaget dan langsung menarik Xiaoting untuk duduk lagi.
“Yurina cantik? Kamu suka dia?” Yujin kembali bertanya, ia harus menanyakan itu karena orang sedang mabuk itu akan jujur.
“Cantik semua orang tauu ituh, suka hanya sebatas teman saja. Kita seumuran jadi dekat.” Jawab Xiaoting dengan yakin.
“Kalau Choi Yujin?” Tanya Yujin lagi.
“Ah pacar kesayangan Oting, Mama bilang Choi Yujin menantu idaman Mama. Mau dengar mama bilang apa?” Xiaoting menatap Yujin dengan berbinar.
“Ah mama menulis bukan bicara, baca saja.” Xiaoting membuka ponselnya mencari room chat dirinya dan sang mama.
Yujin yang bingung karena tak mengerti langsung mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi penerjemah, Yujin menscan tulisan yang dikirim Mama Shen.
Yujin sangat cantik dan ceria, bawa ke China dan kenalkan pada keluarga kita calon menantu idaman mama.
Yujin tersenyum saat membaca pesan dari Mama Shen, bahagia sekali rasanya karena Xiaoting menceritakan tentang hubungannya dengan Yujin, padahal ini adalah hubungan yang terlarang tapi Xiaoting dengan yakin menceritakan pada orang tuanya.
“Kamu mau janji sama aku?” Tanya Yujin dengan menggenggam tangan Xiaoting.
“Mau, ayo janji di hadapan pendeta saja kita menikah.” Xiaoting lalu berdiri dan menarik tangan Yujin, namun segera Yujin tahan dan meminta Xiaoting kembali duduk.
Yujin akhirnya bangun dan duduk dipangkuan Xiaoting, mengalungkan tangannya ke leher gadisnya itu. “Jangan dekat dengan gadis lain dan menggoda mereka, jika masih seperti itu kita akhiri saja selamanya hubungan ini.” Ucap Yujin dengan mengelus rahang Xiaoting.
“Aku hanya menggoda Choi Yujin saja. Janji jadi ayo menikah.” Xiaoting kembali mengajak Yujin untuk menikah, ia pikir menikah semudah itu, ingin sekali Yujin memukul kepala Xiaoting namun Yujin tak tega karena kesayangannya pasti akan terluka.
Yujin lalu membantu Xiaoting untuk bangun, Yujin mengantarkan Xiaoting ke kamarnya agar segera beristrahat. Biarkan saja jika besok Xiaoting melupakan kejadian ini Yujin akan berpura-pura tak terjadi apapun.
Setelah berhasil membawa Xiaoting ke kamarnya Yujin kembali ke kamarnya dan ingin segera tidur. Yujin tak tau keputusannya memaafkan Xiaoting benar atau salah, namun rasa cintanya begitu besar terhadap gadisnya itu membuat Yujin memutuskan untuk memberikan satu kesempatan lagi.
***
Pagi hari Xiaoting bangun dengan keadaan sakit kepala hebat, mungkin akibat mabuk semalam namun Xiaoting sendiri lupa apa saja yang terjadi tadi malam dan bagaimana ia bisa mabuk.
“Nih minum Jie.” Tiba-tiba Dayeon datang dan memberikan sebotol obat pencahar.
“Eh dari mana ini, jangan bilang kamu punya ini karena sering mabuk.” Tanya Xiaoting dengan heran.
“Ya nggak lah Jiejie, ini dari Yujin Eonnie tadi. Cepet mandi terus bangun. Yujin Eonnie sudah cantik, maklum katanya dia jomblo jadi harus tampil cantik.” Goda Dayeon, semalam ia mengintip saat Xiaojin berada di balkon dan ikut senang karena Yujin sudah memaafkan Xiaoting.
“Siapa yang bilang Yujin jomblo? Kita ga putus!” Xiaoting dengan wajah memerahnya menjawab ucapan Dayeon dengan sedikit emosi.
“Buktinya ada Jiejie Caibing di depan mau ngajakin Yujin Eonnie jalan-jalan.” Ucap Dayeon lagi.
Mendengar itu Xiaoting langsung pergi ke luar dengan rambut acak-acakan serta muka yang menjijikan. Xiaoting tak bisa membiarkan siapapun mendekati Yujin.
Brak.... Xiaoting melempar pintu kamarnya dengan keras membuat semua orang terperanjat kaget. Xiaoting langsung memutar bola matanya mencari keberadaan Caibing, ia lihat Yujin yang sedang duduk dan menatapnya, tak ada Caibing di sana, lalu Yujin menyembunyikan Caibing di mana.
“Mana Caibing? Kamu sembunyiin di mana dia? Yujin inget ya kamu itu pacar aku jadi jangan deket cewek lain!” Xiaoting langsung mengoceh di hadapan Yujin membuat Yujin bingung. Namun mata Yujin menangkap kode dari Dayeon dan Dayeon sedang menahan tawanya.
“Ada di kamar, dia lagi istirahat.” Jawab Yujin acuh setelah mendapat kode dari Dayeon, member lain pun sudah paham apa yang terjadi karena hanya Xiaoting yang posisinya membelakangi Dayeon tadi.
Xiaoting langsung pergi ke kamar Yujin dengan langkah lebarnya, ia sudah bersiap untuk menarik Caibing yang seenaknya saja masuk ke dalam kamar kekasihnya itu.
Brak,,,, Xiaoting mendorong pintu kamar Yujin sekuat tenaga, namun matanya tak menangkap seorangpun di dalam kamar Yujin, ia langsung masuk karena berpikir jika Caibing berada di kamar mandi, namun ternyata nihil Caibing tak ada.
Xiaoting langsung kembali menghampiri Yujin yang sedang pura-pura memainkan ponselnya.
“Ga ada, mana Caibing?” Tanya Xiaoting pada Yujin.
“Tadi keluar Jie, barusan banget.” Ucap Yongeun yang ikut-ikutan mengerjai Xiaoting.
Mendengar itu Xiaoting akan kembali mencari Caibing namun Yujin segera menahannya karena tak tega, Yujin tau setelah mabuk biasanya orang akan merasa pusing, jadi sudah pasti Xiaoting merasa pusing saat ini.
“Udah ya udah, kamu lebih baik mandi nanti kita makan. Ga ada Caibing di sini. Mereka cuma boongin kamu.” Yujin mengelus dahi Xiaoting yang penuh dengan keringat, serta rambut Xiaoting yang berantakan.
“Hahahaaha...” Semua orang akhirnya tertawa karena melihat ekspresi lucu Xiaoting.
“Makanya jie jangan jadi buaya, sekali lagi nyakitin Yujin Eonnie nanti berurusan sama kita!” Ucap Yeseo dengan memegang pisau yang tadi ia gunakan untuk membuka apel..
Xiaoting hanya berdiri mematung, manatap Yujin dengan sendu. Ternyata sejak tadi ia sedang dikerjai, tak masalah Xiaoting tak marah karena ia mengakui kesalahannya. Xiaoting lalu bersimpuh di hadapan Yujin membuat semua orang kaget.
“Dihadapan mereka semua aku cuma mau berjanji, aku ga akan melakukan kesalahan yang sama lagi, kalau aku ingkar kamu boleh hukum aku bahkan cari pengganti aku, tolong kalian semua jadi saksinya ya.” Xiaoting bersimpuh dihadapan Yujin, menggenggam erat kedua tangan Yujin dan menatap wajah cantik Yujin dengan sendu.
“Janji?” Tanya Yujin meyakinkan diri sendiri.
“Janji, aku sayang banget sama kamu.” Jawab Xiaoting dengan yakin.
Akhirnya Yujin menarik Xiaoting ke dalam pelukannya, mereka lalu berpelukan dan semua member bertepuk tangan kecuali Mashiro yang hanya diam menatap tak suka pada kemesraan Xiaojin.
“Jie katanya mau ke gereja buat nikahin Yujin Eonnie.” Ucap Dayeon dengan menaik turunkan alisnya.
Xiaoting bingung dengan ucapan Dayeon, ia tak mengingat apapun tentang kejadian semalam. Tiba-tiba Dayeon mengeluarkan ponselnya dan memutar rekaman saat Xiaoting mabuk semalam, Xiaoting hanya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, jujur ia sangat malu namun tak masalah karena akhirnya Yujin mau memaafkannya. Xiaoting janji tak akan melakukan kesalahan itu lagi, ia akan lebih terbuka pada Yujin, dan Xiaoting akan lebih over protektif pada Yujin, Xiaoting tak mau jika Yujin dekat dengan orang lain.
Kebahagiaan terpancar dari delapan member Kep1er ini, selama perang dingin Xiaojin mereka ikut tak enak melakukan apapun jadi saat Xiaojin berbaikan semua bahagia karena Xiaojin adalah kedua orang tua mereka.
Cie akur.... Udah ah kita bikin gemes-gemesan lagi