Debut Dihati_
Pagi hari seperti biasanya dorm Kep1er akan sangat ribut dan berisik karena ulah maknae Line yang selalu saja berdebat dan bercanda, itu semua menjadi hiburan tersendiri dan karena itu mereka menjadi cepat akrab. Hari ini jadwal mereka untuk filming untuk mv mereka. Semua sudah bersiap hanya saja sedang menunggu sarapan yang sedang dibuat oleh Mashiro dan Hikaru, entah mengapa pagi ini mereka menginginkan makanan Jepang.
“Oting bantu ambilin piring dong.” Teriak Shiro dari dapur.
Xiaoting yang sejak tadi hanya duduk diam dan memperhatikan Yujin akhirnya bangun dan pergi menuju dapur. Ingin sekali rasanya Xiaoting memeluk Yujin dan meminta maaf atas semua kesalahannya, atas ketidak jujurannya terhadap Yujin, tapi semua tak mungkin dilakukan karena akan menjadi bahan gosipan member lain.
Yujin sendiri sebenarnya merasa canggung dan tak nyaman dengan keadaan seperti ini terutama ia menyadari jika Xiaoting terus menatapnya sejak tadi, tapi Yujin berusaha sesantai mungkin dengan cara terus bercanda dan mengobrol dengan member lain.
“Eonnie nanti kira-kira lama ga ya filmingnya?” Tanya Dayeon pada Yujin.
“Biasanya lama Dayeon, soalnya kan ada bagian sendiri-sendiri terus semua member. Bisa berhari-hari sih dari pengalaman Eonnie sendiri. Makanya kita harus jaga kondisi badan, istirahat yang cukup dan makan yang enak.” Jawab Yujin, ia menjawab sesuai dengan pengalamannya menjadi idol beberapa tahun ini.
“Nah makanan sudah siap. Ayo makan.” Teriak Hikaru menggema di dalam dorm
Mereka semua akhirnya makan dengan keributan yang masih terus terjadi, Xiaoting duduk di samping Yujin karena sengaja mendekati Yujin, ia juga mengambilkan sumpit untuk Yujin dan air minum.
“Makasih Oting.” Yujin tersenyum manis pada mantan kekasihnya itu, mereka memang tak ingin terlihat sedang dalam sebuah masalah agar tak berimbas buruk pada debut grup.
“Iya sayang.” xiaoting sengaja memanggil Yujin dengan sebutan sayang agar Yujin tau jika dirinya tak mau putus.
“Ciiieeeeeeeee sayaaaaang.” Teriak Hikaru dan Dayeon secara bersamaa.
“Cie kompak, jodoh nih kayanya.” Ledek Yongeun dengan bertepuk tangan.
Semua jadi tertawa karena tingkah mereka bertiga, rasa canggung akhirnya hilang dari Yujin dan Xiaoting. Setidaknya meski sekarang mereka putus tapi tak membuat rasa canggung yang justru nantinya akan menyakiti hati mereka sendiri, begitu pikir Yujin.
Setelah selesai makan mereka langsung bersiap untuk pergi, Yujin memeriksa kembali seluruh perlengkapan yang sekiranya akan dibutuhkan nanti olehnya.
“Periksa lagi barang kalian siapa tau ada yang tertinggal.” Intruksi Yujin pada seluruh member.
Semua berjalan menuju mobil saat Xiaoting akan mendekati Yujin namun Shiro lebih dulu mendekati Yujin, mereka langsung bercanda berdua membuat Xiaoting mengurungkan niatnya untuk mendekati Yujin dan berjalan paling akhir. Xiaoting terus berpikir bagaimana caranya agar ia dan Yujin berbaikan dan kembali bersama, Xiaoting tak mau jika hanya berbaikan saja, ia juga ingin kembali menjalin hubungan percintaan dengan Yujin.
Saat akan naik ke dalam mobil Yujin malah menggandeng tangan Mashiro dan duduk di kursi paling tengah, mau tak mau Xiaoting mengalah duduk di kursi dekat pintu yang sendirian. Dari situ Xiaoting bisa melihat apa yang sedang dilakukan Yujin dan Mashiro.
“Eonnie mulai sekarang kita harus lebih dekat, kita kan harus jadi pemimpin yang kompak di dalam grup jadi kalau ada apa-apa Eonnie jangan sungkan sama aku ya.” Ucap Shiro dengan menggenggam tangan Yujin, namun ujung ekor matanya melihat ke arah Xiaoting, entah apa yang sedang Shiro lakukan saat ini.
“Ah Shiro gemesin banget sih, iya Shiro kita lebih deket ya mulai sekarang biar ngurus merekanya ga pusing. Hehhe” Yujin menjawab dengan suara cukup keras dan bertingkah sangat bahagia membuat Xiaoting bisa mendengar dengan jelas semua itu.
Tak lama Shiro dan Yujin asik mengambil foto selfie berdua, mereka akhirnya benar-benar menunjukan kedekatannya setelah ikrar janji suci ehmm maksudnya ajakan Shiro tadi.
Setelah sampai dan mereka bersiap untuk bekerja semakin tak ada waktu untuk Xiaoting mendekati Yujin, ditambah Yujin yang selalu menghindar dan menempel pada Shiro. Tapi bukan Xiaoting kalau menyerah, ia akan terus berada di sekitaran Yujin agar terus mengawasi Yujin dengan Shiro. Xiaoting percaya jika Shiro tak akan menghianati pertemanan mereka, Shiro adalah pendengar dan penasehati cintanya, Xiaoting yakin itu.
***
Seluruh rangkaian filming sudah selesai mereka ambil, terhitung 3 hari sudah mereka lalui dan tiga hari juga Xiaojin putus. Xiaoting terus berusaha memperbaiki tapi kesibukan mereka membuat keduanya sulit untuk bertemu. Bahkan saat ini kedekatan Shiro dengan Yujin semakin intim membuat Xiaoting semakin merasa jika Yujin semakin jauh darinya.
“Sayang, apa kita emang ga bisa bersatu lagi?” Gumam Xiaoting saat melihat Yujin sedang asik latihan untuk dance mereka. Yujin sedang membantu Mashiro yang sedikit kesulitan menghapal dancenya.
Karena akhir-akhir ini Xiaoting kurang tidur akhirnya ia merasa kelelahan dan tidur saat jam istirahat di ruang latihan dance, Xiaoting melupakan makan siangnya dan memilih tidur karena tak kuat menahan rasa cemburunya. Xiaoting akhirnya tertidur di kursi yang terlihat sangat tidak nyaman.
Yujin melirik ke arah Xiaoting yang sudah tertidur, hatinya merasa sakit karena menahan rindu pada gadis yang sudah mencuri hatinya itu. Yujin mengambil nasi box yang sudah disiapakan untuk mereka oleh agensi, Yujin sebagai leader harus profesional dan menjaga kesehatan membernya dan melupakan sakit hati atas penghianatan Xiaoting.
“Ting bangun.” Yujin membangunkan Xiaoting dengan menepuk bahu Xiaoting.
“Papa... Mama...” Gumam Xiaoting yang bisa didengar oleh Yujin.
Yujin merasa sedih mendengar Xiaoting mengigau memanggil kedua orang tuanya, Xiaoting pasti sangat merindukan keluarganya yang berada di China. Harusnya Yujin tak menghindar beberapa hari ini pasti membuat Xiaoting menderita.
“Oting bangun, makan dulu yu.” Yujin kembali membangunkan Xiaoting, kali ini dengan menggenggam tangan Xiaoting.
Tak lama Xiaoting bangun dan menatap Yujin dengan senyuman. “Saking kangennya sampe halusinasi.” Ucap Xiaoting yang kembali memejamkan matanya.
“Awwssshhh sakit, apa sih sayang narik-narik bibir segala kangen kamu mau dicium?” Xiaoting berteriak karena kaget Yujin menarik bibirnya, ia baru sadar jika Yujin yang ada di hadapannya adalah nyata.
“Makan dulu, keburu abis waktu istrahatnya!” Perintah Yujin dengan jutek, ia tak mau terbawa suasana.
Xiaoting menggelengkan kepalanya dan kembali memejamkan matanya. “Kepala aku pusing jadinya tangan aku lemes. Kalau boleh minta tolong disuapin aja.” Ucap Xiaoting dengan memejamkan matanya.
Yujin menggelengkan kepalanya karena Xiaoting masih saja menggodanya. “Aku video call Yurina ya supaya nemenin kamu makan.” Yujin berdiri hendak mengbil ponselnya dan menelpon Yurina, namun dengan sigap Xiaoting menahan tamgan Yujin, Xiaoting kini duduk dengan tegak dan menatap tajam Yujin.
“Kalau aku bohong aku besok sakit parah, percaya sama aku kalau ga ada hubungan apapun selain teman. Ini ponsel bebas kamu cek bahkan kamu sadap sekalian kalau perlu. Nih orang yang kamu sebut buaya ngapain aja.” Ucap Xiaoting dengan menyimpan ponselnya di paha Yujin.
“Ya udah makan kamu, sini aku suapin masih ada waktu setengah jam.” Akhirnya mau tak mau Yujin mengalah, menghadapi mantan kekasihnya ini memang harus sabar.
“Banyak setengah jam sih bisa kangen-kangenan dulu kan ya sayang.” Xiaoting mengelus paha Yujin yang memang terekspos karena menggunakan celana pendek sepaha.
Yujin hanya diam karena malas menanggapi Xiaoting, biarkan sajalah suka-suka Xiaoting saja asal jangan berlebihan. Namun Xiaoting yang melihat keadaan aman dan sepi tak mungkin hanya diam, ia menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Yujin, saat Yujin menyodorkan sendok yang berisi makanan Xiaoting justru malah mencium bibir Yujin.
Plak.... “Kita udah putus ya!” Yujin memukul kepala Xiaoting karena kesal.
“Aku kan ga mau, kalau putus itu harus persetujuan dua belah pihak. Kan orang kalau mau pacaran atau nikah aja harus persetujuan dua belah pihak, gitu juga dengan putus. Paham?” Jelas Xiaoting dengan menggenggam kedua tangan Yujin, setelah itu Xiaoting langsung mengecup punggung tangan Yujin.
“Duh terserah deh, cepet abisin makannya aku mau cari Shiro dulu.” Yujin langsung menyimpan makanan itu dan berdiri menjauhi Xiaoting. Sejujurnya Yujin takut terbawa suasana.
“Ternyata kamu sendiri yang selingkuhin aku Yujin!” Bentak Xiaoting membuat Yujin menghentikan langkahnya.
“Bukan aku yang mainin kamu, tapi kamu yang selingkuhin aku secara terang-terangan! Kamu ga pernah kasih kesempatan buat aku jelasin apa yang terjadi, tapi kamu malah deket sama Shiro. Jadi siapa di sini yang malah seneng kita bermasalah?” Lanjut Xiaoting lagi, kini Xiaoting ikut berdiri dari kursinya.
Yujin hanya diam dan menatap Xiaoting dengan pandangan yang sulit diartikan. Namun setelah itu kembali berjalan meninggalkan Xiaoting.
“Dasar lemah, mau aja dibohongin Caibing! Itu bukan Yaning tapi Caibing yang diem-diem pake Hp Yaning. Jangan bodoh karena gagal move on. Masih menutup mata sama hubungan mereka yang udah jelas real itu? Banyak Caijin Shipper yang patah hati karena kedekatan Caining termasuk Author! Coba tanya mereka kalau kamu masih buta karena terlalu cinta.” Xiaoting lalu pergi melewati Yujin yang masih berdiri mematung.
“Satu lagi, tanya Yurina ada hubungan apa sama Xiaoting. Paling ujungnya curhat karena di tolak Xiaoting.” Setelah kembali mengatakan itu Xiaoting benar-benar pergi meninggalkan Yujin yang sedang memproses semua ucapan Xiaoting.
Jadi selama ini Yujin salah paham? Selama ini Yujin hanya termakan hoax? Ah nanti dulu Yujin tak mau percaya karena ia tak mau kembali terluka dan dibohongi lagi.