Debut Dihati_

Sebelumnya cuma mau bilang maaf kalau mungkin updatean kali ini ada yang bikin sebagaian pembaca tersinggung atau ga suka, seandainya ada yang ga suka kalian boleh ketuk DM dan tegur baik-baik ya, jangan langsung marah atau ngomel, kita bicarakan baik-baik. Oke makasih...

Hal yang paling menyakitkan adalah ketika seseorang yang kita cintai sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja tapi kita tak bisa melakukan apapun, seperti yang sedang dialami oleh gadis cantik bernama Choi Yujin ini, beberapa jam lalu mereka semua menjalani tes virus codot untuk yang kedua kalinya, namun malang kedua member malah dinyatakan positif, kedua member itu adalah Xiaoting dan Mashiro. Kedua orang yang amat sangat Yujin butuhkan saat ini, Yujin membutuhkan Shiro untuk mengurus semua hal tentang grup sedangkan Yujin membutuhkan Xiaoting dalam hidupnya entah kondisi apapun.

Setelah kedua member dinyatakan positif member lain harus keluar dari dorm dan pindah ke apartemen yang sudah disediakan oleh Agensi. Sedangkan kedua member menjalani isolasi mandiri di dorm. Yujin ingin sekali menemani Xiaoting namun tak mungkin dilakukan, selain ia sehat ia juga harus menjaga dan mengurusi member lain.

“Eonnie, meskipun aku ga bisa bantu banyak tapi sebagai member keempat tertua aku pasti bantu Eonnie, Eonnie jangaj sedih ya, Jiejie juga pasti ga suka kalau Eonnie sedih terus.” Akhirnya Chaehyun menghampiri Yujin yang sejak tadi hanya diam menatap ke luar jendela, Chaehyun tau Yujin pasti sedih dan sangat tertekan saat ini.

“Makasih ya Chae, Eonnie mungkin masih syok dengan semua ini. Kita berdoa saja semoga mereka berdua bisa cepet sembuh dan kita bisa kumpul lagi.” Jawab Yujin dengan mengelus kepala Chaehyun.

Mereka berdua saling tersenyum satu sama lain karena saling menguatkan di dalam kondisi yang menyulitkan ini, Chaehyun merasa ia yang paling dewasa setelah Yujin saat ini, jadi mau tak mau harus membantu YUjin dalam mengurus segalanya.

“Udah kamu tidur aja ya udah malem, Nanti tengah malem kita telpon Shiro dia kan ulang tahun, setidaknya akan membuat Shiro bahagia meskipun sedikit.” Ucap Yujin, ia hanya tak ingin berlama-lama dengan Chaehyun, sejujurnya Yujin ingin sekali menangis saat ini.

Akhirnya Chaehyun pergi dari kamar Yujin, menyisakan Yujin dengan sepinya malam yang menemani. 1 jam lalu Yujin baru saja menelpon Xiaoting, Yujin menangis selama mereka bertelepon meskipun Xiaoting selalu mengatakan jika ia baik-baik saja, jika dirinya akan segera pulih tapi tetap saja Yujin sedih dan khawatir. Hal yang membuat Yujin sedih adalah berjauhan dengan kekasihnya padahal kekasihnya sedang sakit tapi Yujin tak bisa melakukan apapun selain mengirimkan doa untuk kesembuhan kekasih dan adiknya di sana.

Baby Shen ❤️ Baby istirahat ya, jangan lupa makan enak dan berjemur. Aku merindukanmu ❤️

Yujin mengirimkan pesan pada Xiaoting sebelum ia tidur, tanpa menunggu balasan dari Xiaoting karena Yujin sudah sangat lelah menangis seharian akhirnya Yujin tertidur.

***

Xiaoting tersenyum saat membaca pesan dari kekasihnya, ia lalu membalas pesan Yujin dan mengucapkan selamat tidur. Sejujurnya Xiaoting kaget dan tak menyangka dengan hasil yang ia dapatkan, badannya terasa sehat dan ia baik-baik saja namun ternyata ia adalah pasien tanpa gejala. Xiaoting merasa sedih karena sakit di negara orang lain, berjauhan dengan kedua orang tuanya, bahkan dengan kekasihnya juga harus berjauhan demi kesehatan kekasihnya.

Dalam keadaan sedih Xiaoting harus terlihat baik-baik saja dan kuat dihadapan Yujin, kekasihnya itu sangat lemah saat mengetahui jika dirinya sakit, namun sedikit rasa tenang karena Xiaoting tau jika Yujin sudah benar-benar mencintainya saat ini.

Tok....tok...tok

“Ting, udah tidur?” Ketuk Shiro dari luar.

“Belum, masuk aja.” Jawab Xiaoting yang kini sudah duduk di tepian ranjang.

Shiro masuk dengan senyum di wajahnya, senyum yang selalu Shiro pancarkan dari wajah cantiknya, yang membuat semua orang selalu merasa tenang saat melihatnya.

“Aku ganggu ga?” Tanya Shiro dengan duduk di samping Xiaoting.

“Ga sih, aku cuma lagi santai abis telponan sama Yujin terus dia tidur kayanya.” Jawab Xiaoting dan kini ia mengambil ponselnya, Xiaoting asik memainkan ponselnya karena setelah pengumuman dirinya positif semua teman dan sodara berbondong-bondong menyemangati dan mengirimi Xiaoting doa.

“Ting, kamu sayang banget ya sama Yujin Eonnie?” Tanya Shiro dengan menatap Xiaoting tajam.

Xiaoting lalu tersenyum, entah mengapa mendengar pertanyaan Shiro tiba-tiba terbayang saat Yujin tersenyum padanya, manja bahkan mendesah menyebut namanya. “Sayang banget dong, dia itu luar biasa bisa nerima aku apa adanya, bahkan saat aku cemburu ga jelas dia bisa nenangin aku.” Jawab Xiaoting dengan ceria, kebahagiaannya memang tentang Yujin dan selalu seperti itu.

Shiro menarik tangan Xiaoting lalu menggenggam kedua tangan Xiaoting, matanya terus memandang Xiaoting tanpa berpaling sedikitpun, sedangkan Xiaoting sendiri kaget dengan apa yang Shiro lakukan.

“Aku suka kamu Ting, jauh sebelum kalian berpacaran. Awalnya aku mau relain kamu tapi semakin hari rasa suka aku ke kamu makin besar dan aku cemburu liat kemesraan kalian berdua, tolong kasih aku kesempatan Ting.” Akhirnya Shiro mengungkapkan isi hatinya yang sudah ia pendam begitu lama, semakin hari semakin menyiksa dan akhirnya ia memiliki kesempatan untuk menyatakan perasaannya pada Xiaoting.

Xiaoting hanya diam membeku karena tak menyangka dengan semua yang Shiro katakan, selama ini Xiaoting pikir jika Shiro menyukai Yujin tapi ternyata semua itu salah dan justru Shiro menyukai dirinya.

“Bukannya kamu suka Yujin ya?” Tanya Xiaoting setelah berhasil mengembalikan kewarasannya.

“Sudah aku bilang kan kalau aku anggap dia sebatas Eonnie saja, dan karena posisiku yang emang Co-leader jadi harus bantu dia.” Jawab Shiro, kini Shiro memegang wajah cantik Xiaoting.

“Kasih aku kesempatan buat buktiin kalau aku lebih baik dari Yujin Eonnie, aku bisa kasih apa yang kamu butuhkan Ting, aku bisa kasih semuanya buat kamu.” Shiro mengelus pipi Xiaoting dengan pandangan yang tak pernah berkedip sedikitpun membuat Xiaoting hanya terpaku dan diam tak melakukan apapun.

Xiaoting terbawa suasana, ia tak menolak dengan perlakuan Shiro saat ini, hingga akhirnya Xiaoting lupa apa yang sedang ia lakukan adalah kesalahan terbesar dan menghianati Yujin. Xiaoting larut akan sentuhan bibir Shiro di bibirnya, permainan lembut bibir Shiro membuat Xiaoting akhirnya terbuai dan membalas ciuman Shiro, mereka berciuman dengan lembut tanpa paksaan sama sekali. Shiro dengan berani akhirnya mengalungkan tangannya ke leher Xiaoting dan mendorong kepala Xiaoting untuk lebih memperdalam ciuman mereka, keduanya terbawa suasana hingga akhirnya Xiaoting mendorong Shiro dan menindih badan Shiro melanjutkan ciuman yang lebih panas lagi. Hingga akhirnya ponsel Xiaoting berbunyi dan menyadarkan Xiaoting dari kesalahannya itu. Xiaoting lalu bangun dan menatap Shiro yang tersenyum dengan menatap dirinya.

Deg ... Xiaoting membeku saat melihat nama Yujin di layar ponselnya, mata Xiaoting berkaca-kaca namun segera ia tenangkan dirinya dan meminta Shiro untuk diam.

Xiaoting... Iya sayang kenapa? Ko belum tidur?

Yujin... Tadi udah tidur tapi inget Shiro bentar lagi ulang tahun. Baby temenin ya biar nanti ga telat ucapin selamat ke Shiro. Dia udah tidur belum ya kira-kira?

Xiaoting diam membeku, matanya sudah berkaca-kaca namun ia tahan, bodoh sekali Xiaoting menghianati Yujin padahal kekasihnya teramat baik, bahkan ia memikirkan tentang orang yang justru berusaha merebut miliknya.

Yujin... Baby Shen ko diem? Udah ngantuk ya? Ga bisa nemenin aku ya?

Xiaoting... Hehe ga sayang, aku cuma kangen sama kamu pengen peluk kamu. Kayanya dia belum tidur deh, mungkin nungguin kalian ucapin selamat juga.

Xiaoting memandang Shiro yang sedang menundukan kepalanya, Shiro bukan orang jahat sama sekali tak berniat menyakiti Yujin namun egonya terlalu tinggi ingin memiliki Xiaoting, hati Shiro terasa sakit karena sudah melakukan hal bodoh seperti tadi, Shiro akhirnya menangis meski tak mengeluarkan suara.

Yujin... Aku udah siapin kado sama kue buat Shiro, mungkin besok manager Oppa anterin ke sana. Aku juga pasti kirim makanan kesukaan kamu. Baby sebentar ya aku mau pipis dulu, jangan di matiin telponnya.

Xiaoting... Iya sayang.

Xiaoting memandang Shiro dengan tatapan tajam. “Lihat dia bener-bener sayang sama kamu, dia mikirin kamu sampai segitunya, tapi kamu justru berniat buat ngerebut aku dari dia. Ini salah Shiro!” Xiaoting akhirnya menangis, setelah mengatakan itu, ia tak sanggup menahan dan berpura-pura tersenyum di hadapan Yujin lagi, Xiaoting menyadari kesalahannya.

“Aku tau aku salah, tapi kenapa kamu bales ciuman aku Ting!” Bentak Shiro yang juga sedang menangis.

Prang... Terdengar sebuah pecahan di sebrang telpon sana, Xiaoting langsung teringat jika telpon mereka masih tersambung.

Xiaoting... Hallo sayang, udah selesai kan?

Yujin... Udah Ting, udah malem aku tutup telponnya ya, kamu istrahat aja.

Xiaoting... Sayang tunggu dulu.

Yujin... Iya Ting kenapa?

Xiaoting... Tadi apa yang pecah?

Yujin... Hati aku Ting. Hehe

Xiaoting... Sayang aku bisa jelasin semuanya.

Yujin... Aku tutup ya Baby, semoga kalian berdua cepat sehat. Bilang Shiro selamat ulang tahun. Jaga diri kamu baik-baik ya Ting, aku harap kamu selalu bahagia.

Xiaoting... Hallo... Sayang, Yujin Sayang.

Xiaoting langsung melemparkan ponselnya ke kasur, ia mengacak rambutnya dengan tangis yang semakin menjadi-jadi, Xiaoting bodoh dan brengsek tak pernah menghargai Yujin.

“Ting maaf.” Dengan suara bergetar Shiro meminta maaf pada Xiaoting.

“Shiro tolong, ini untuk pertama dan yang terakhir kita lakuin kebodohan ini, lupain perasaan kamu karena aku cuma sayang Yujin, untuk yang tadi aku hanya terbawa suasana. Aku harap kamu ngerti, Yujin orang baik ga sepantasnya kita nyakitin dia. Aku mau tidur.” Setelah mengatakan itu Xiaoting langsung membelakangi Shiro dan menarik selimut hingga menutup seluruh badannya.

Shiro langsung pergi keluar dari kamar Xiaoting, hatinya sakit karena penolakan Xiaoting, namun yang lebih menyakitkan lagi saat ia sadar jika orang sebaik Yujin sudah ia lukai dan sakiti. Shiro memang bodoh tak tau diri. Shiro akhirnya membaringkan badannya dan melihat notifikasi pesan masuk.

Leader Choi ❤️ Shiro, Eonnie harap kamu bisa jaga Oting di sana, Semua Eonnie serahkan pada Oting akan memilih Eonnie atau kamu. Kalau Oting pilih kamu Eonnie akan terima dengan ikhlas dan Eonnie turut bahagia atas kebahagiaan kalian, tapi kalau Oting pilih Eonnie, Eonnie cuma minta 1 hal sama kamu, lupain Oting. Selamat ulang tahun ya, semoga kamu cepat sehat, selalu bahagia dan mari membuat prestasi sebanyak mungkin bersama Kep1er. ♥️

Membaca itu Shiro semakin menangis, Yujin adalah leader yang baik, partner terbaik yang ia miliki dan dengan bodohnya ia malah menyakiti hati Yujin.

Shiro... Maafkan aku Eonnie, tolong maafkan aku. Aku janji akan melupakan Xiaoting. Tapi tolong jangan membenciku. 😭😭

Yujin tak membalas pesan Shiro, sebaik apapun hati manusia pasti akan merasa kecewa dan terluka. Sejujurnya Yujin terluka atas semua perlakuan Xiaoting namun besarnya rasa cinta Yujin membuat Yujin bertahan meskipun mungkin tak akan pernah sama. Setelah semua yang Yujin berikan pada Xiaoting pada dasarnya Xiaoting memang tak pernah puas, benar apa yang Caibing dan Yaning katakan, jangan terlalu mempercayai Xiaoting.

Akhirnya malam ini ditutup dengan tangisan.

Maaf jangan marah, jangan benci atau apapun. Ini fiksi ya, cuma mau ngikutin alur yang udah aku buat aja, aku ga mau nanti ceritanya jadi ga jelas kalau harus ganti alur tiba-tiba, percaya deh cerita tentang pengakuan Shiro emang udah aku rencanain bahkan udah aku tulis dari sebelum pengumuman mereka positif. Maafin aku ya udah buat Shiro seakan2 jahat. 🙏🙏🙏