Debut Dihati_

Malam indah dan suci ini mereka lalui berdua, keduanya sedang bersiap untuk makan malam romantis berdua saja. Jika diingat ini adalah pertama kalinya mereka menghabiskan waktu berdua setelah meresmikan hubungan mereka, keduanya sangat bahagia meskipun sadar jika mereka harus berhati-hati dan melakukan penyamaran.

“Lho kita mau pake apa perginya sayang? Kalau minta jemput manager Oppa nanti dia curiga.” Xiaoting yang sedang duduk menunggu Yujin akhirnya menyadari sesuatu, ya akan menggunakan apa mereka berdua perginya nanti.

Yujin hanya memutar bola matanya malas, kekasihnya seperti sedang meledek dirinya. Yujin sudah debut selama 7 tahun setidaknya jika aparteman saja yang mahal bisa Yujin beli apa lagi hanya sebuah mobil, sudah pasti Yujin punya meskipun bukan mobil mahal seperti yang dimiliki idol-idol lain yang penting Yujin punya mobil.

“Aku punya mobil, meskipun tak bagus.” Jawab Yujin dengan berdiri dan mengambil tasnya.

Xiaoting yang melihat kekasihnya sudah berdiri langsung mengikutinya, mereka langsung memakai masker dan turun menuju basement. Keduanya saling berdampingan saat berjalan mekskipun sejujurnya ingin sekali bergandengan tangan namun mereka harus menahannya demi keamanan hubungan mereka. Meskipun orang lain tak akan curiga jika ada yang melihatnya.

Yujin mengeluarkan kunci mobilnya tak lama sebuah mobil mewah bermerek Porsche Cayenne mereka lihat, Yujin berjalan menuju mobil mewah itu. Xiaoting hanya menelean ludahnya kasar saat melihat mobil milik kekasihnya itu. Yujin bilang mobilnya tak bagus tapi Xiaoting tau jika mobil ini lebih dari 1,5M. Jadi Xiaoting mengencani gadis kaya raya? Sedangkan ia masih dikirimi uang karena belum dapat bayaran dari agensi, suatu saat nanti saat ia sudah kaya pasti akan membelikan barang mahal dan mewah untuk Yujin.

“Ayo masuk, ngapain diem aja sih?” Ajak Yujin yang sudah di dalam mobil.

Xiaoting akhirnya sadar ia langsung masuk ke mobil dan duduk dengan cantik di sebelah Yujin. Xiaoting masih diam membuat Yujin merasa bingung.

“Kenapa sih Baby Shen? Kenapa malah banyak ngelamun?” Tanya Yujin dengan menggenggam tangan Xiaoting.

Xiaoting langsung tersenyum dan menggelengkan kepalanya, setelah itu meminta Yujin untuk hati-hati dalam menyetir. Dalam perjalanan Xiaoting kembali berpikir tentang kekasihnya, mengapa Xiaoting tak pernah terpikirkan tentang kekayaan Yujin, Yujin sudah sangat lama debut sudah pasti banyak uang, meskipun grupnya tergolong tak begitu terkenal tapi pasti ada penghasilan lain yang Yujin dapatkan, Xiaoting jadi malu dan merasa sungkan.

Jalanan cukup ramai malam ini mungkin karena sudah mendekati natal, namun mereka berdua merasakan sedikit kesedihan karena natal kali ini tak bisa merayakan dengan keluarganya, Xiaoting tak mungkin pulang sedangkan Yujin memilih menemani Xiaoting karena waktu libur hanya dua hari akan sedikit lelah jika Yujin pulang ke Jeonju.

Tak lama mereka sampai di restoran yang sudah Xiaoting pesan, restoran eropa yang cukup mewah Xiaoting pilih demi keamanan mereka berdua, restoran ini menjunjung tinggi privasi pengunjungnya untuk itu para idol atau aktor sering datang ke sini. Meskipun harus merogoh kocek yang luar biasa tak masalah bagi Xiaoting asalkan privasi kekasihnya terjaga.

Xiaoting memesan meja di lantai atas tepatnya di rooftop agar pemandangan lebih indah lagi, ditemani bintang yang berkilauan di atas sana.

“Duduk sayang.” Ucap Xiaoting dengan menarik kursi untuk kekasihnya yang amat cantik ini.

Yujin tersenyum setelah itu langsung duduk sedangkan Xiaoting duduk di kursi depan Yujin. Suasana romantis begitu terasa saat ini, lampu-lampu kecil dan banyak yang menerangi membuat keadaan temaram ini semakin romantis, belum lagi suasana yang cukup sepi.

“Ko sepi ya?” Tanya Yujin dengan melihat kesekelilingnya.

“Sibuk mungkin sayang sama keluarganya, kan malam natal.” Jawab Xiaoting pura-pura tak tau padahal ia sudah menyewa restoran ini agar bisa berduaan saja, jangan tanya berapa uang yang Xiaoting keluarkan karena semua itu banyak, namun tak jadi masalah baginya.

Akhirnya makanan yang sudah Xiaoting pesan datang, dengan 1 botol wine di sana. Mereka berdua sudah legal jadi bebas meminum alkohol.

“Romantis banget sih bayi besarnya Jinnie.” Ucap Yujin saat melihat suasana indah di hadapannya.

“Harus dong, kapan lagi bisa berduaan kaya gini, kita kan sibuk ngurusin anak-anak nakal itu. Ya udah yu makan.” Xiaoting langsung mengajak makan, pertama kali Xiaoting memotong daging untuk Yujin makan, setelah selesai langsung memberikan pada Yujin.

Yujin hanya tersenyum bahagia atas perlakuan kecil seperti ini, kebahagiaan jelas ia raskan saat ini, memiliki Xiaoting adalah kebahagiaan yang Tuhan berikan untuknya, meskipun terkadang Xiaoting menyakitinya.

Mereka berdua makan dengan keheningan, Xiating menghapus noda di bibir Yujin, ya Yujin selalu seperti anak kecil saat sedang makan. Xiaoting lebih dulu menyelesaikan makannya dan tak bosan menatap wajah cantik dan menggemaskan kekasihnya itu. Xiaoting genggam tangan Yujin dan ia cium punggung tangan Yujin.

“Aku cinta banget sama kamu.” Ucap Xiaoting dengan tulus membuat Yujin tersipu malu.

Sedikit obrolan dari mereka setelah menyelesaikan makan, makanan juga sudah diambil untuk disimpan karena sudah selesai, hanya ada 1 botol wine dan 2 gelas kecil di sana. Suasana sangat romantis membuat Xiaoting akhirnya berpindah duduk di samping Yujin.

Xiaoting langsung menarik kepala Yujin untuk disandarkan dibahunya, sedangkan tangannya saling menggenggam. Keduanya hanya diam menikmati suasana indah dengan sedikit salju yang turun, untung saja restoran ini memberikan sebuah atap untuk rooftopnya.

Cup ... Sebuah kecupan Xiaoting berikan dikening Yujin, setelah itu mereka berdua meminum wine yang sudah dipesan.

“Inget kamu nyetir, satu gelas aja ya sayang.” Ucap Xiaoting dengan mengelus punggung tangan Yujin.

Yujin menganggukan kepalanya dan mencuri ciuman dibibir Xiaoting, sejujurnya Xiaoting sedang menahan ingin melahap bibir Yujin, ia tak mau jika ada yang melihatnya bisa sangat bahaya nantinya.

Setelah puas menghabiskan waktu bersama akhirnya mereka pulang ke aparteman Yujin. Xiaoting selalu menempel pada Yujin karena ia sedikit mabuk, sejujurnya Yujin sedikit kesulitan dalam menyetir karena kepala Xiaoting bersandar di tanganhya.

“Pake mabuk segala sih.” Gumam Yujin dengan mendorong kepala kekasihnya.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan beberapa menit mereka sampai di apartemen, dengan susah payah Yujin membawa Xiaoting yang kesulitan berjalan dengan benar. Xiaoting sempoyongan karena mabuk membuat Yujin merasa gemas sekali. Sesampainya di aparteman Yujin langsung menidurkan Xiaoting dikamarnya setelah itu Yujin pergi untuk membersihkan dirinya.

Saat Yujin kembali dengan baju tidurnya Xiaoting sedang duduk dengan mata terpenjam, Yujin langsung mencari obat pereda mabuk agar mabuk kekasihnya tak begitu parah.

“Ini minum dulu, abis itu bersih-bersih terus tidur.” Ucap Yujin dengan memberikan obat pereda mabuk.

Xiaoting meminum obat yang kekasihnya berikan setelah itu pergi ke kamar mandi. Yujin dengan sigap menyiapkan baju ganti untuk kekasihnya itu, kaos over size dan hotpens serta dalaman baru yang memang sering Yujin simpan di sini jika datang dengan teman-temannya.

Yujin memainkan ponselnya saat menunggu Xiaoting, ada banyak pesan masuk salah satunya dari Caibing, Yujin membaca satu persatu pesan dari mantan kekasihnya itu, ada rasa sakit saat menyadari kisahnya dengan Caibing berakhir begitu saja tanpa kejelasan. Yujin sangat mencintai Caibing dulu, hingga akhirnya ia mengetahui jika Caibing lebih memilih gadis lain. Terkadang masih ada rasa rindu untuk perempuan berparas cantik itu tapi dengan buru-buru Yujin menepisnya karena ia sadar semua sudah berakhir dan kini ada Xiaoting dalam hidupnya.

“Ko ngelamun? Baju aku mana sayang?” Tanya Xiaoting dengan memeluk Yujin dari belakang, Yujin yang baru menyadari kekasihnya sudah kembali langsung mematikan ponselnya dan menyimpan begitu saja.

“Sebentar ya aku ambil dulu.” Yujin lalu berdiri dan pergi mengambil baju yang sudah ia siapkan tadi sedangkan Xiaoting mengambil ponsel Yujin dan melihat apa yang Yujin lakukan.

“Susah kalau punya pacar belum berdamai dengan masalalu.” Gumam Xiaoting lalu menyimpan kembali ponsel Yujin.

Akhirnya Xiaoting dengan tanpa malunya memakai baju di depan Yujin dan Yujin yang melihat itu dengan santai membiarkan, mereka sudah seperti sepasang suami istri bukan?

“Tidur yu ngantuk.” Ajak Xiaoting dengan menarik badan Yujin ke dalam pelukannya, mereka berjalan dengan Xiaoting yang memeluk Yujin dari belakang.

Melihat Yujin sedekat ini hasrat Xiaoting kembali memuncak, Xiaoting harus menahannya karena tak mungkin mengajak bercinta lagi setelah seharian mereka melakukannya.

“Aku mau nenen dong sayang, biar kaya bayi-bayi gitu. Hehe...” Dengan malu-malu Xiaoting menarik ke atas baju Yujin.

Yujin hanya menganggukan kepalanya setelah itu memilih memejamkan mata, hari ini ia merasa sangat lelah sekaligus bahagia, biarkan malam ini jadi penutup keromantisan mereka karena besok sudah harus kembali ke dorm.

“Selamat tidur Sayangnya Oting.” Ucap Xiaoting dengan mengecup bibir Yujin singkat.

“Selamat tidur juga sayangnya Jinnie.” Jawab Yujin yang langsung memeluk kepala Xiaoting yang sedang asik di dadanya itu.

Xiaoting menyusu seperti bayi hingga akhirnya mereka berdua tidur dengan nyenyak.