Debut Dihati__

Hari ini cukup berwarna bagi gadis cantik bernama Xiaoting, diawali dengan rasa cemburu yang menggebu dan akhirnya ia memberanikan diri untuk membuka tentang hubungan mereka pada semua member, setidaknya dengan begitu membuat Xiaoting lebih tenang lagi karena tak akan ada yang berani mendekati Yujin si cantik pemilik hatinya. Namun berbeda dengan Yujin yang hingga detik ini masih diam membisu selama perjalanan pulang, bukan Yujin tak senang Xiaoting membuka fakta tentang hubungannya, tapi karena Yujin merasa malu sebagai Eonnie tertua sekaligus leader, apakah dengan menjalin hubungan dengan member adalah kesalahan? Padahal mereka belum debut tapi Yujin tak memberikan contoh yang baik untuk adik-adiknya.

“Ada apa?” Tanya Xiaoting dengan menggenggam erat tangan Yujin. Mereka memang duduk berdua di kursi belakang.

Yujin tak menjawab ia malah memeluk Xiaoting dari samping dan menyandarkan kepalanya di dada Xiaoting. Rasanya sangat nyaman melebihi apapun. Yujin memang terlalu mengambil semua hal menjadi beban pikiran, padahal semua baik-baik saja hanya dirinyalah yang membuat pemikirannya sendiri rumit.

“Jangan terlalu banyak berpikir, kamu lagi sakit kan.” Xiaoting mengelus kepala Yujin dengan sayang. Entah apa yang ada dalam pikiran Yujin sejujurnya Xiaoting tak tahu, ia hanya menunggu agar Yujin mau bercerita dan mencurahkan isi hatinya saja.

“Pengen tidur sambil peluk kamu.” Ucap Yujin pelan dengan mengeratkan pelukannya.

Seandainya kamar mereka sendiri-sendiri mungkin akan lebih mudah untuk tidur bersama saling melepas rindu, tapi mau bagaimana lagi mereka harus menjaga para maknae Line. Xiaoting bingung harus bagaimana disaat kekasihnya ini merengek manja, ya memang tak sesuai umur, siapa sebenarnya di sini yang lebih tua?

“Coba nanti Yeseo mau ga ya tidur di kamar kamu, biar nanti kaya biasa tukeran.” Ucap Xiaoting memberi ketenangan pada kekasihnya itu.

Tak lama mobil mereka sampai di depan dorm, semua harus turun dan kemesraan Xiaojin harus berakhir. Untuk hari ini mereka menghabiskan banyak waktu di dorm karena waktu masih sore, masing-masing dengan kesibukannya termasuk Yujin yang sedang asik membaca novel kesukaannya yang belum juga ia selesaikan.

Yujin lirik Hiyyih yang sedang berbaring dengan pandangan kosong, tak seperti biasanya Hiyyih lebih banyak diam saat berada di kamar seperti ini, biasanya ada saja cerita seru entah tentang teman sekolah atau tentang kekompakan kedua kakaknya yang Hiyyih ceritakan pada Yujin.

“Hey kenapa ngelamun?” Tanya Yujin yang akhirnya duduk di tepi ranjangnya.

Hiyyih langsung membalikan wajahnya dan menatap Yujin lekat, entah mengapa air mata Hiyyih lolos begitu saja di wajah cantiknya itu. Hiyyih menangis tersedu-sedu entah mengapa membuat Yujin panik dan akhirnya menghampiri Hiyyih.

“Kenapa? Ada masalah? Coba ceritain ke Eonnie jangan nangis gini.” Yujin menghapus air mata Hiyyih yang terus saja mengalir.

Air mata yang terus mengalir menandakan jika hati Hiyyih terasa sakit sekali, Yujin sendiri masih berusaha memberikan ruang agar Hiyyih lebih tenang lagi, setelah dirasa tenang Hiyyih menatap Yujin dengan sendu.

“Apa setelah ini Eonnie akan menjauhiku?” Tanya Hiyyih dengan suara seraknya.

“Ih ko ngomong gitu, nggak dong masa jauhin kamu sih. Kamu tau kan kalau kamu sama Myah itu udah Eonnie anggap adik. Jadi jangan mikir gitu ya.” Yujin menenangkan Hiyyih yang ternyata merasa takut kehilangan Yujin.

“Tapi sekarang ada Jiejie Xiaoting yang pasti bakal lebih sering Eonnie perhatiin.” Jawab Hiyyih lagi.

Yujin menarik Hiyyih ke dalam pelukannya, mengelus kepala Hiyyih dengan sayang. “Denger Eonnie ya, posisi kalian di hidup Eonnie itu berbeda, Eonnie sayang dan cinta sama dia sedangkan sama kamu Eonnie sayang sebagai adik, porsi kalian beda. Lagipula Xiaoting ga cemburu sama kamu jadi tenang aja. Eonnie akan tetap jadi Eonnie terbaik kamu.” Jelas Yujin dengan terus mengelus bahu Hiyyih, adik yang paling dekat dengannya sejak jaman gp999.

Ya siapa yang tidak tau tentang kedekatan Hiyyih dengan Yujin, sejak jaman gp999 dulu mereka memang sangat dekat, ditambah saat Hiyyih terpuruk Yujin adalah orang yang selalu menguatkannya, Yujin selalu ada untuk Hiyyih. Bahkan saat semua orang menolak Hiyyih debut di kep1er Yujinlah orang yang selalu mendukung dan memberikan semangat untuk Hiyyih, Yujin yang menghapus semua komentar jahat tentang Hiyyih dan Yujin melarang Hiyyih untuk melihat sosial media. Itulah sebab Hiyyih sangat bergantung pada Yujin karena Yujin adalah salah satu kekuatan Hiyyih di dunia ini.

“Jangan sedih lagi, idungnya merah tuh mirip tomat.” Goda Yujin dengan mencolek hidung mancung Hiyyih.

Hiyyih kini tersenyum dengan godaan Yujin, mereka akhirnya berpelukan karena Hiyyih sudah jauh lebih tenang. Namun ponsel Yujin yang berdering membuat aksi pelukan mereka berakhir.

“Eonnie angkat telpon dulu, kamu main gih ke luar sama Hikaru. Ribut lagi sana.” Usir Yujin karena tak mau terus menerus melihat Hiyyih sedih.

Setelah itu Yujin melihat siapa yang menelponnya, Yujin mematung seketika saat melihat itu. Yujin bingung harus mengangkatnya atau tidak, di sisi lain Yujin sangat merindukan Caibing, namun bagaimana dengan perasaan Xiaoting jika ia tau Yujin berhubungan dengan mantannya. Akhirnya telpon itu mati dan digantikan dengan sebuah pesan masuk.

Yujin menyimpan ponselnya dan membaringkan badannya, kenapa di saat ia sudah bahagia Caibing justru datang lagi? Jadi Xiaoting membalas pesan Caibing? Lalu mengapa Xiaoting tak menceritakan apapun padanya? Rindu! Satu kata berjuta rasa, itulah yang Yujin rasakan untuk Caibing saat ini, namun ia tak boleh bermain api karena sudah memiliki Xiaoting saat ini.

Ceklek.... Pintu kamar Yujin terbuka dan masuklah Xiaoting dengan senyum terbaiknya.

“Sayang...” Panggil Yujin dengan merentangkan kedua tangannya kode ingin dipeluk. Xiaoting langsung menyimpan mangkuk bubur yang ia bawa dan langsung membalas pelukan Yujin. Mereka berdua berpelukan meski dalam hati Yujin ada rasa yang berbeda.

“Makan yu aku udah buatin bubur nih, abis itu minum obat.” Xiaoting langsung menyodorkan saru sendok bubur buatannya ke dalam mulut Yujin.

“Aaammmm .....” Yujin menerima suapaan dari kekasihnya dengan senang hati. Yujin makan dengan lahap karena disuapi oleh gadisnya itu.

“Pelan-pelan makannya sayang.” Xiaoting menghapus bekas makan Yujin di bibirnya mwnggunakan jempolnya, Yujin terlihat sangat menggemaskan.

“Udah kenyang Baby Shen. Mau minum.” Manja Yujin dengan mempoutkan bibirnya.

Xiaoting langsung memberikan minum itu, setelah itu langsung memberikan obat yang tadi mereka beli saat pulang. Yujin tersenyum bangga dengan kesabaran Xiaoting selama ini, Yujin yang selalu marah, cemburu tak jelas tapi selalu dihadapi dengan ketenangan oleh Xiaoting, apakah pantas Yujin memikirkan orang lain yang justru meninggalkannya selama 1 bulan? Apakah semua akan kembali seperti dulu? Yujin akui jika perasaannya masih untuk Caibing sepenuhnya, kehadiran Xiaoting hanya penyembuh luka Yujin dan belum sepenuhnya Yujin memiliki rasa pada Xiaoting seperti rasa cintanya untuk Caibing.

“Kepalanya masih sakit?” Tanya Xiaoting dengan mengelus kepala Yujin.

“Sedikit.” Jawab Yujin lalu memeluk Xiaoting dengan erat. Mereka berpelukan dengan pemikiran masing-masing.

Cup... Xiaoting menundukan kepalanya dan mencium bibir Yujin, bibir yang sudah menjadi candunya saat ini. Entah mengapa Xiaoting jadi tak tenang sekali.

“Seandainya Jiejie Caibing datang lagi, apa kamu bakal ninggalin aku?” Tanya Xiaoting dengan mata berkaca-kaca.

Deg .... Yujin tak menyangka jika Xiaoting akan menanyakan hal ini padanya. Yujin tak tau harus menjawab apa karena jujur saja ia sendiri bingung dengan perasaannya.

“Kalau Eonnie mau balik ke Jiejie Caibing bilang aja ya jangan main di belakang aku. Ya udah sekarang tidur ya.” Xiaoting lalu mengecup kening Yujin dan pergi begitu saja dari kamar gadis yang sangat ia cintai itu.

Yujin hanya diam melihat kekasihnya pergi, Yujin sadar ia sudah melukai hati Xiaoting dengan cara diam seperti ini, namun Yujin tak tau harus menjawab apa. Yujin sudah memberikan mahkota berharganya untuk Xiaoting sedangkan hatinya masih untuk Caibing.