Private Teacher

Malam ini Xiaoting sudah siap untuk menjemput Chaehyun di kostannya, Xiaoting berniat mengajak Chaehyun untuk menonton film di bioskop setelah itu ia akan menginap di kostan Chaehyun, Xiaoting sudah mempersiapkan segalanya dengan matang karena pikiran nakal dan kotornya itu terus saja menguasai dirinya.

Malam ini juga rasanya ingin sekali menyentuh Chaehyun lebih dari pada biasanya, Xiaoting dan temen-temannya terlalu sering menonton film panas membuat mereka semakin hari semakin liar.

Xiaoting sudah sampai di depan kostan dua lantai yang diyakini adalah kostan tempat Chaehyun tinggal, ya Xiaoting baru pertama kali datang karena mereka baru dekat 1 bulan ini, biasanya Xiaoting akan mengajak Chaehyun bertemu sepulang sekolah di taman belakang, taman itu memang seperti tak terurus karena jarang siswa/i datang ke sana, Taman yang cukup sepi membuat Xiaoting bebas mencium bibir mungil dan manis milik Chaehyun.

Tok...tok...tok...

Xiaoting mengetuk pintu kamar Chaehyun yang berada di lantai 2. Tak lama Chaehyun membuka pintu kamarnya dan menyambut Xiaoting dengan senyum cantiknya.

“Masuk ka.” Chaehyun mempersilahkan Xiaoting untuk masuk.

Xiaoting masuk ke kamar Chaehyun dan langsung memeluk Chaehyun dari belakang. “Aku kangen.” Bisik Xiaoting tepat di depan leher Chaehyun.

“Kakak sombong kalau di sekolah, padahal aku mau kaya orang lain yang bisa makan bareng atau apa-apa bareng.” Jawab Chaehyun dengan mengelus tangan Xiaoting yang melingkar di perutnya.

“Maaf sayang, kan udah sering bilang kalau Cecenya aku ngelarang aku pacaran soalnya udah kelas 12, jadi bisa kan kita kaya gini aja? Kalau kamu mau pacaran kamu boleh cari yang lain aja, Aku takut Cece tau soalnya.” Xiaoting langsung melepaskan pelukannya pada Chaehyun dan terlihat mukanya sedih, Xiaoting menundukan kepalanya dan memasang ekspresi menyedihkan ala buaya betina yang sedang beraksi.

“Ya udah iya ka ga apa-apa, aku pasti terima ko hubungan kita yang seperti ini. Aku sayang banget sama kakak. Jangan tinggalin aku ya ka.” Chaehyun kembali memeluk Xiaoting dan menyandarkan kepalanya di dada Xiaoting.

Xiaoting langsung membalas pelukan Chaehyun dengan erat, ia elus kepala gadisnya itu. Setelah beberapa detik saling memeluk Xiaoting langsung mendekatkan wajahnya ke wajah Chaehyun. Ciuman itu akhirnya terjadi, Chaehyun dengan otomatis melingkarkan tangannya di leher Xiaoting sedangkan Xiaoting memeluk pinggang Chaehyun dan menggerayangi badan Chaehyun. Ciuman itu terus terjadi dan semakin panas membuat Xiaoting langsung memasukan tangannya pada kaos yang dikenakan Chaehyun, meremas payudara Chaehyun dengan perlahan.

“Ka udah...” Chaehyun langsung melepaskan ciuman mereka karena kehabisan nafas.

Chaehyun kembali memeluk Xiaoting dan menyembunyikan kepalanya diceruk leher Xiaoting. Sedangkan Xiaoting mendengus kesal.

“Sial lagi asik malah distop.” Batin Xiaoting.

“Ka katanya mau nonton, aku ganti baju dulu ya.” Setelah mengatakan itu Chaehyun langsung pergi ke kamar mandi untuk berganti baju.

Xiaoting melangkahkan kakinya menuju jendela, ia buka jendela itu dan melihat kesekitar kostan, daerah ini memang banyak sekali kostan ya karena memang berdekatan dengan sekolah dan universitas jadi wajar saja banyak sekali kostan atau kontrakan di sana. Namun pandangan Xiaoting terhenti pada 1 titik, ia seperti mengenali seseorang yang sedang berdiri di depan kontrakan sedang membeli nasi goreng.

“Temennya Cece kan itu, pucuk dicinta buayapun datang.” Gumam Xiaoting yang langsung menghampiri Chaehyun yang baru saja keluar dari kamar mandi.

“Sayang maaf ya aku harus pulang, tadi Cece telpon suruh pulang cepet. Bye” Xiaoting mencium bibir Chaehyun singkat setelah itu ia langsung berlari menuju gadis yang ia lihat tadi.

Dengan sedikit berlari Xiaoting menghampiri pedagang nasi goreng keliling itu, setelah dipastikan ternyata gadis yang ia cari masih ada di sana. Xiaoting menghampiri Yujin.

“Ehem... Bu guru.” Sapa Xiaoting membuat Yujin langsung mengalihkan pandangannya ke sumber suara.

“Adiknya Ce Ziyin kan?” Tanya Yujin yang belum sepenuhnya mengenali calon muridnya ini.

“Iya Bu guru, maaf saya ganggu ga bu? Saya ada tugas buat besok tapi ga paham makanya cari alamat Ibu supaya bisa tanya langsung. Itu juga kalau bu guru cantik mau ngajarin saya.” Jawab Xiaoting yang sedang mengarang bebas itu.

Yujin hanya diam tak menjawab karena Ziyin tak mengatakan apapun tentang adiknya ini, namun ya sudahlah lebih baik ajari saja toh memang itu tanggung jawab Yujin yang kini sudah sah menjadi murid adik dari sahabatnya ini.

“Ayo.” Ajak Yujin lalu berjalan meninggalkan Xiaoting.

Ternyata kontrakan Yujin hanya terhalang 4 rumah dari kostan Chaehyun, ada sedikit rasa khawatir di diri Xiaoting karena ia khawatir jika Yujin dan Chaehyun akan saling mengenal satu sama lain.  Meski sejujurnya jika kehilangan Chaehyun bukan masalah besar baginya, tapi sebagai buaya betina Xiaoting lebih suka memiliki banyak pawang dibandingkan 1 pawang saja.

Mereka masuk ke dalam kontrakan Yujin, hanya ada 1 kamar, 1 ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Sejujurnya Xiaoting sedikit tak nyaman namun ya sudah tak masalah asalkan dekat dengan Yujin.

“Mana bukunya?” Tanya Yujin saat tak melihat Xiaoting membawa apapun.

“Aku ke sini pake motor terus bukunya jatuh, pas aku cari udah kotor soalnya masuk genangan air gitu. Maaf.” Jawab Xiaoting dengan menundukan kepalanya dengan sedih.

“Terus mau belajar apa?” Lanjut Yujin bertanya.

“Sistem reproduksi wanita.” Jawab Xiaoting dengan tenang, entahlah hanya itu yang ada di dalam otak Xiaoting.

“Uhuk...uhuk....” Yujin terbatuk-batuk saat mendengar ucapan Xiaoting, ia sedang minum tadi.

Xiaoting dengan sigap langsung menepuk-nepuk bahu Yujin agar Yujin lebih tenang lagi.

“Jadi besok itu di tes sambil liat gambar terus nyebutin gitu nama dan fungsinya, aku ga tau soalnya waktu dijelasin malah tidur. Bisa ga bu guru buka Youtube terus sambil jelasin sekarang.” Jelas Xiaoting dengan pura-pura polos padahal ia sangat hapal BAB ini.

Yujin mengambil laptopnya dan memberikan ke Xiaoting langsung. “cari sendiri gue mau makan.” Ucap Yujin lalu pergi ke dapur untuk makan dan meninggalkan Xiaoting sendirian di ruang tamu.

Xiaoting hanya menahan tawanya agar tak meledak, baginya Yujin sangat lucu dan menggemaskan. Tak sabar ingin segera menjadikan Yujin kekasihnya.

“Benar kata si Tawon, eh maksudnya Jiwon. Yujin seksi kalau di kontrakan. Pahanya mulus banget kalah Kfc mah.” Gumam Xiaoting yang terus memandang Yujin yang sedang makan.

Xiaoting mengambil ponselnya dan mengirimi Ziyin pesan.

Xiaoting... Ce, Oting pulang telat ya, soalnya lagi belajar di rumah calon pacar, eh maksudnya Bebeb Yujin.

Cece Bawel.... Bohong banget! Jam 10 udah di rumah.

Xiaoting diam-diam mengambil foto Yujin yang sedang bermain ponsel, namun sayang Yujin menyadari itu.

“Ngapain lu?” Tanya Yujin dengan kesal.

“Ini izin ke Cece pulang aga malem soalnya lagi belajar sama kamu, tapi Cece ga percaya makanya ambil foto kamu. Nih kalau ga percaya liat aja sendiri.” Xiaoting langsung memberikan ponselnya yang sedang chatingan dengan Ziyin, setelah Yujin melihatnya ia langsung menarik tangannya dan menyimpan ponselnya kembali.

Xiaoting kembali memutar video dan berpura-pura belajar padahal matanya selalu fokus pada Yujin yang menurutnya sangat cantik itu.

“Si kambing itu orang China juga ya Ka kaya gue?” Tanya Xiaoting mencairkan suasana canggung antara mereka.

Yujin tak menjawab ia hanya sedikit melirik Xiaoting setelah itu kembali fokus ke ponselnya.

“Kenapa sih ko orang-orang pada datang ke sini, Si Tawon orang Korea ke Sini, Yurina orang Jepang, si Kambing orang China pada datang ke Indonesia, ngapain coba. Eh kamu juga orang Korea kan? Ngapain sih diusir dari negaranya ya?” Tanya Xiaoting dengan menyebalkan, ia melupakan sesuatu.

“Ya terus elu yang asli orang China ngapain ke sini? Negara elu malu punya rakyat kaya elu ya? Kita itu emang salah satu orang tuanya orang Indonesia, Ibu gue orang Indonesia, nah elu? Semua orang China kan!” Jawab Yujin memutar balikan fakta yang ada. Yujin sudah mulai jengah dengan kehadiran Xiaoting di kontrakannya ini.

“Galak banget deh calon pacar. Eh elu belok ya kata si Tawon? Pacaran sama si Kambing?” Tanya Xiaoting to the poin.

“Jiwon dan Caibing, itu nama mereka!” Yujin hanya membenarkan nama kedua sahabatnya tanpa berniat menjawab yang lain, bagi Yujin itu privasi.

“Ka pacaran yu, biar semangat belajarnya. Kalau kita pacaran ga canggung belajar alat reproduksinya bahkan mau praktek membuat anak juga ga akan canggung.” Xiaoting semakin menjadi-jadi tak sadar ia sedang berhadapan dengan siapa.

“Pergi! Kalau ga pergi gue teriakin maling!” Yujin langsung berdiri dan membuka pintu kontrakannya, menunjuk ke arah luar agar Xiaoting pergi dari tempat tinggalnya itu.

Xiaoting langsung lari karena takut akan dibunuh oleh Yujin, sedangkan Yujin hanya menghela nafasnya lelah. Ia harus berhadapan dengan manusia gila seperti Xiaoting, namun mau bagaimana lagi Yujin butuh uang untuk berlangsungnya kehidupan dia dan keluarganya.