Terlambat

Memiliki kekasih cantik dan kaya adalah sebuah anugrah yang Tuhan berikan, namun terkadang kebahagiaan tak ia rasakan sama sekali.

Alasannya adalah ketidak mampuannya menggeser masa lalu dari kekasihnya itu. Sebut saja Yujin gadis yang teramat sangat mencintai kekasihnya itu, kekasih yang sangat cantik dan kaya, kekasih yang bisa membelikan apapun untuk Yujin.

Yujin berdiri mematung di balkon kamarnya, menatap gelapnya langit malam ini. Ia sangat merindukan kekasihnya, Shen Xiaoting gadis China yang sudah satu tahun menjadi kekasihnya namun tak pernah bisa memberikan banyak waktu untuknya. Sore tadi Xiaoting mengirimkan pesan dan mengatakan jika ia akan pergi mengantar Yurina ke perpustakaan untuk membeli beberapa buku yang ia butuhkan untuk tugas akhirnya itu, meski hati merasa sakit dan tak rela namun Yujin hanya bisa mengizinkan kekasihnya pergi, Yujin malas untuk berdebat, karena jika Yujin melarangpun alasannya pasti “kami hanya berteman baik” padahal menurut Yujin semua adalah hal yang mustahil saat seorang mantan mendekati tak memiliki maksud apapun.

Tepatnya satu minggu sudah Yujin dan Xiaoting tak pernah bertemu, Xiaoting selalu beralasan sibuk mengurus tugas akhirnya sedangkan Yujin sendiri sibuk bekerja di sebuah restoran Jepang.

Yujin Sayang aku kangen, bisakan nanti malam jemput aku?

Yujin mengirimkan pesan pada Xiaoting berharap kekasihnya itu akan datang dan memperbaiki hubungan mereka yang mulai merenggang.

Baby Shen Maaf sayang nanti malam aku mau ngerjain tugas bareng Yurina, Yaning dan Wenzhe.

Yujin Yurina lagi, Yurina terus! Kapan ada waktu buat aku Ting?

Baby Shen Nanti aku ke apartemen ya kalau udah selesai semua tugasnya, Yurina kan cuma temen baik aku sayang sama seperti Yaning dan Wenzhe.

Yujin tak membalas, ia tak mau semakin terluka karena kekasihnya selalu mengutamakan Yurina mantan kekasih dari Xiaoting.

Rasanya Yujin mulai lelah karena diperlakukan seperti ini terus, hubungan mereka sudah berjalan satu tahun namun Yujin tak pernah mendapat posisi pertama dihati Xiaoting, entah berapa ratus kali Xiaoting membatalkan janji bertemu mereka karena Yurina yang tiba-tiba datang dan ingin ditemani oleh Xiaoting, dengan jahatnya Xiaoting lebih memilih Yurina dibandingkan dirinya.

Yujin lelah, mungkin ini saatnya ia mengalah dengan keegoisannya mempertahankan Xiaoting padahal Xiaoting tak pernah menganggapnya ada, biarkan cintanya bersemayam di dalam hati hingga nanti seseorang yang lebih pantas datang dan mengambilnya.

Yujin Oting terimakasih untuk 1 tahun ini, sepertinya aku memang harus mengalah demi kebahagiaanmu. Kembalilah pada Yurina jika dia memang belahan jiwamu, jangan pikirkan aku mulai saat ini, kejar cintamu dan berbahagialah dengan seseorang yang amat kamu cintai. Aku pergi ya Ting.

Setelah mengirimkan pesan itu Yujin langsung memblokir nomor Xiaoting, ia mengemasi seluruh pakaian dan barang-barangnya untuk pergi ke suatu tempat yang Xiaoting tak mengetahuinya. Yujin tersenyum dengan air mata yang mengalir di pipinya, Yujin yakin ini keputusan yang tepat untuknya, semua Yujin lakukan demi kebahagiaan Xiaoting.

Namun di sisi lain, seorang gadis sedang berlari sekuat tenaga untuk menemui kekasihnya. Ya siapa lagi jika bukan Xiaoting, saat membaca pesan dari Yujin ia langsung berlari meninggalkan semua temannya dan menuju ke apartement kekasihnya. Namun semua seakan sia-sia karena apartemen itu sudah kosong tanpa penghuni, meskipun masih ada barang-barang Yujin yang tersisa.

“Maafkan aku sayang, maafkan aku.” Xiaoting duduk di atas kasur kekasihnya, ia menundukan kepalanya karena menyesal.

“Aku emang bodoh, aku selalu percaya dengan ucapan manis dia, padahal dia sudah bertunangan dan akan menikah minggu depan.” Xiaoting akhirnya menangis entah karena kehilangan Yujin atau Yurina.

Beberapa menit sebelum Yujin mengirimkan pesan, Xiaoting menyatakan perasaannya pada Yurina dan mengajak Yurina untuk kembali, namun dengan tegas Yurina menolak karena ia akan bertunangan dalam waktu dekat, Yurina mendekati Xiaoting hanya sekedar menjadikannya teman bukan untuk kembali merajut kasih seperti beberapa tahun lalu namun Xiaoting justru salah mengerti kehadiran Yurina hingga akhirnya ia menyakiti Yujin dan membuat Yujin pergi entah kemana.

Xiaoting menangis menyesali perbuatannya itu, kebodohan Xiaoting menyia-nyiakan Yujin gadis baik, cantik dan penyabar kini ia sesali, selama ini Yujin selalu sabar menghadapi Xiaoting yang selalu mengabaikannya namun manusia adalah mahluk biasa yang memang memiliki batasan dalam kesabaran, ya itulah yang terjadi dengan Yujin, batas kesabaran Yujin telah habis seiring dengan penghianatan yanv Xiaoting berikan.

Percayalah Xiaoting menyesal menghianati Yujin, gadis itu seharusnya ia jaga dengan baik bukan ia lukai seperti ini, namun semua penyesalan itu tak ada gunanya karena Yujin sudah memilih jalan berpisah dengan Xiaoting.