Lili.utokki67

Untuk Xiaoting

Orang bilang memperjuangkan cinta adalah gambaran dari ketulusan dan keseriusan, setidaknya dengan begitu orang yang kita cintai akan menyadari betapa besar perjuangan yang kita lalui hanya untuk mendapatkan sebuah balasan dari perasaannya itu. Namun pada kenyataan tak semua cinta akan terbalasakan. Perjuangan panjang dan melelahkan sudah dilakukan selama beberapa tahun ini hanya untuk mendapat balasan dari orang yang teramat dicintai, namun hingga detik ini tak ada sedikitpun perubahan dari hubungan pertemanan ini.

Menjadi selalu ada adalah pilihannya untuk tetap berada di sisi yang dicintai, dengan begitu harapannya hanya satu yaitu pada akhirnya cintanya bisa terbalaskan, semua orang pasti tau jika cinta bertepuk sebelah tangan itu sungguh tak mengasikan sekali untuk dirasakan.

Sampai kapan? Entahlah karena tak ada yang bisa menjawabnya sama sekali termasuk orang yang sedang merasakan jatuh cinta dengan bodoh ini. Beberapa minggu lalu terjadi sebuah pertengkaran yang akhirnya salah satu dari mereka memilih untuk pergi salah satu alasan karena cinta dan pengorbanannya selama ini tak dihargai sama sekali, hingga akhirnya berhasil menjauh selama beberapa hari sebelum akhirnya dia datang dan meminta maaf kembali meruntuhkan benteng yang sudah dibuat sekokoh mungkin.

“Ka ko ngelamun?” Sapa seseorang yang baru saja datang.

“Mikirin kamu kapan mau balas perasaan aku.” Jawabnya acuh dan kembali melanjutkan merias wajah cantiknya itu.

“Ka please cukup! Kakak tau kan aku ga mungkin sama kakak.” Gadis yang lebih muda mulai tersulut emosinya.

Sedangkan gadis yang lebih tua hanya terkekeh gemas dengan jawaban gadis yang ia cintai itu. Entah keberapa ribu kalinya hal seperti ini terjadi pada mereka.

“Serius banget sih Shen Xiaoting, bisa lebih santai ga sih jadi orang, heran deh sama kamu. Udah aku bilang semua omongan aku jangan didengerin, aku cuma becandaan ko.” Setelah mengatakan itu ia langsung bangun dan mengambil tasnya.

“Ka Yujin tau kan aku sensitif masalah perasaan gini, tolong jangan buat aku jadi ga nyaman terus-terusan ka.” Jawab Xiaoting yang akhirnya pergi dari kamar Yujin.

Ya mereka adalah Xiaoting dan Yujin, dua gadis cantik yang tinggal satu atap sejak 2 tahun lalu. Mereka memang berbagi rumah demi mengirit uang. Yujin yang sudah bekerja sedangkan Xiaoting masih kuliah. Awalnya Yujin adalah kakak tingkat Xiaoting di kampus namun saat ini Yujin sudah lulus dan bekerja di salah satu sekolah menengah pertama sebagai guru.

“Ting aku berangkat kerja dulu ya, aku udah buatin kamu sarapan ko. Kalau mau dijemput chat aja ya nanti.” Pamit Yujin di depan kamar Xiaoting, sengaja tak mengetuk dan masuk karena ia tau kondisi hati Xiaoting sedang tidak baik-baik saja.

Yujin mengendarai motornya menuju sekolah tempatnya mengajar, hatinya selalu merasakan sakit karena sikap Xiaoting yang selalu seperti itu padanya, Yujin ingin sekali menyerah namun hatinya tak bisa melakukan itu sama sekali, cintanya pada Xiaoting begitu besar membuat Yujin memilih bertahan dengan terus memperlakukan Xiaoting bak ratu.

Tak lama akhirnya Yujin sampai di sekolah, ia langsung tersenyum karena sahabatnya juga baru saja sampai di sekolah.

“Shiro...” Panggil Yujin pada Mashiro gadis yang lebih muda darinya namun sudah menjadi sahabatnya sejak mereka kuliah.

“Ka, Xiaoting lagi? Kusut banget mukanya kaya baju belum disetrika.” Ledek Mashiro karena ia tau sahabatnya pasti kembali terluka.

“Ya udahlah ga apa-apa, emang susah banget naklukin hati dia.” Jawab Yujin dengan membuka jaketnya.

Mereka berdua berjalan menuju ke ruang guru, waktu masih cukup banyak untuk mereka sarapan terlebih dahulu, kebetulan Yujin sudah memasak nasi goreng untuknya dan Mashiro.

“Udah sih ka lupain aja, toh si bodoh itu masih ngarepin Yurina. Padahal si Yurina udah nolak dia. Bodoh banget sih ada yang tulus sayang malah ngarepin Yurina terus.” Lanjut Shiro yang tau semua akan kisah sahabatnya itu.

“Aku mau nyerah tapi susah banget.” Jawab Yujin lagi.

“Ka Yujin!” Panggil seseorang dari belakang.

Yujin dan Shiro langsung mencari suara tersebut dan mereka kaget setelah melihat siapa orang yang memanggil Yujin. Xiaoting berdiri di depan gerbang entah sedang apa, Yujin yang melihat itu langsung tersenyum dan menghampiri Xiaoting.

“Ada apa Ting? Ngapain ke sini?” Tanya Yujin dengan ramah pada adik yang ia cintai itu.

“Maksud kakak apa buat nasi goreng terus telurnya dibentuk love? Kakak juga cuci semua baju kotor aku. Ka sumpah demi Tuhan makin hari aku makin ga nyaman sama kelakuan kakak, aku makin muak sama kakak! udah aku bilang aku ga suka sama kakak dan ga akan mungkin mau sama kakak, kakak bisa ga sih sadar diri?” Xiaoting mengungkapkan semua isi hatinya karena terlampau emosi, Xiaoting bosan mempringati Yujin yang terus bersikap seperti ini tanpa Xiaoting sadari jika ia sudah melukai perasaan Yujin.

“Udah aku bilang apapun yang aku lakuin ga usah kamu anggap, aku emang cinta banget sama kamu Ting tapi aku ga berharap lebih sama kamu, aku sadar diri aku emang ga pantes buat kamu, Yurina jauh lebih segalanya dibanding aku. Tapi bisa ga sih kamu sedikit aja hormatin perasaan aku? Hormatin aku orang yang lebih tua dari kamu? Aku kecewa banget sama kamu Ting!” Yujin langsung pergi menghampiri Shiro dengan air mata yang tak bisa ia bendung, Xiaoting menyakitinya bahkan lebih dalam dari biasanya. Yujin lelah dan ingin menyerah.

Xiaoting hanya diam menatap kepergian Yujin, Xiaoting baru menyadari jika semua ucapannya terlalu kasar dan berlebihan pada gadis yang sudah sangat baik padanya selama ini. Xiaoting menyesal membuat Yujin menangis karena ucapannya itu. Ingin sekali Xiaoting mengejar Yujin namun tak mungkin mengingat ini adalah sekolahan.

Akhirnya Xiaoting memilih untuk pergi ke kampus, dalam perjalanan ia mengingat semua kisahnya dengan Yujin. Yujin selalu merawatnya dengan baik meskipun Yujin sangat kekanak-kanakan, Yujin selalu membuat perutnya kenyang dengan semua makanan nikmat yang ia buat, Yujin selalu meminjamkan uangnya saat Xiaoting belum mendapat kiriman dari orang tuanya, bahkan Yujin selalu membantu Xiaoting untuk mendapatkan Yurina meskipun akhirnya Xiaoting selalu gagal. Xiaoting akui ia sangat jahat pada gadis yang selalu ada untuknya.

“Pulang dari kampus gue harus minta maaf.” Gumam Xiaoting dan kini ia fokus untuk kuliah.

Tak dapat dipungkiri jika hatinya tak tenang, ia terus mengirimkan pesan pada Yujin namun tak ada balasan dari Yujin. Ini sudah 5 jam setelah pertengkaran tadi membuat Xiaoting ingin segera pulang.

Kabar gembir akhirnya datang, Xiaoting bisa pulang karena mereka tak jadi mengerjakan tugas kelompok sore ini. Xiaoting langsung mengendarai mobilnya dengan cepat agar bisa bertemu dengan Yujin. Tak jauh memang hanya memakan waktu 20 menit akhirnya Xiaoting sampai di rumah kontrakan mereka berdua.

“Ka, Oting pulang.” Teriak Xiaoting yang langsung menuju ke kamar Yujin.

Xiaoting membuka pintu kamar Yujin seperti biasanya, namun Xiaoting langsung diam membeku saat melihat kamar Yujin sudah bersih, tak ada satupun barang Yujin yang tersisa di sana. Kaki Xiaoting lemas, ia tau Yujin pasti pergi karena marah dengan ucapannya tadi. Xiaoting menemukan sebuah amplop di meja rias Yujin, ia langsung membukanya dengan mata berkaca-kaca.

Untuk Xiaoting

Ting... Hehe maaf ya aku harus pamit lewat surat ke kamu, soalnya aku tau kamu lagi marah pasti ga mau ketemu aku seperti biasanya. Aku pamit ya Ting, aku harus pergi soalnya aku dapat beasiswa lanjut S2 di Korea. Aku tau ini ga penting buat kamu malah kamu seneng aku pergi kan? Oting jahat ih, hehe.... Tuh kan aku nangis jadinya, dasar bayi nyebelin kerjaannya buat aku nangis terus. Ting jaga diri kamu baik-baik ya, kamu jangan telat makan lho soalnya ga ada yang masakin kamu. Aku cuma bisa berharap dan berdoa supaya Yurina balas perasaan kamu dan kalian bisa hidup bahagia berdua nantinya. Aku sayang dan cinta banget sama kamu meski aku sadar kalau kamu ga akan mau sama gadis dewasa kaya aku,hehe... Aku pamit ya, aku harap tadi pertemuan terakhir kita, jangan cari aku karena aku juga ga akan ganggu kamu lagi. Selamat tinggal Oting, bayinya Yujin ♥️

Xiaoting akhirnya menangis dan menitikan air matanya, kemana ia harus mencari Yujin? Bahkan selama mereka hidup satu atap Xiaoting tak pernah menanyakan rumah Yujin, Xiaoting hanya tau jika Yujin berasal dari kota kecil yang berada di profinsi Jawa Barat, Xiaoting tak pernah peduli dengan semua yang berkaitan dengan Yujin.

“Kak maafin gue. Hiks...” Menangis dan menyesal hanya itu yang bisa Xiaoting lakukan atas kehilangan terbesarnya saat ini. Bahkan harapan Yujin tentang dirinya dan Yurina tak akan pernah terjadi karena Yurina akan segera menikah dengan lelaki pilihannya itu.

Pada akhirnya hanya sebuah penyesalan yang Xiaoting rasakan saat ini, kehilangan seseorang yang amat baik dan mencintainya, tulus tanpa pamrih meski sering tersakiti. Yujin akhirnya memilih pergi dengan rasa yang tenang karena berhasil melepaskan, sejujurnya Yujin belum benar-benar pergi ke Korea karena ia masih mengikuti beberapa tes dan sleksi, hanya saja semua demi kebaikan hatinya sendiri yang sudah teramat lelah menahan seluruh rasa dihatinya. Biarkan Xiaoting bahagia dengan jalannya dan Yujin dengan mimpi dan cita-citanya.

Found It

Xiaoting masih diam membeku saat melihat Yujin menghampiri seseorang, seseorang yang baru saja mereka temui kemarin, untuk apa ia menjemput Yujin? Yujin bisa pulang bersama dirinya dan member lain. Namun Xiaoting langsung bersikap biasa saja saat Yujin menghampiri member dan dirinya.

“Yarobun... Eonnie ada sedikit urusan di agensi jadi ga bisa pulang bareng kalian, Eonnie pulang bareng Minhyuk Oppa ya.” Ijin Yujin pada para member, kebetulan ia sudah mendapat ijin dari manaher Oppa dan Eonnie.

“Cie Eonnie wit wiw...” Ledek Yongeun dengan riang.

“Ekhem... Panas banget ya di sini padahal musim dingin.” Ucap Dayeon dengan mengipas-ngipas tangannya tepat di depan wajahnya sendiri.

Yujin hanya menggelengkan kepalanya dengan tersenyum manis ala kelinci. Setelah itu ia melambaikan tangannya dan pergi masuk ke dalam mobil Minhyuk.

Setelah kepergian Yujin mereka masuk ke dalam mobil masing-masing, tahukah kalian bahwa gadis bernama Shen Xiaoting sedang merasakan kehancuran, namun ia tahan karena tak mungkin marah dan melarang Yujin untuk pergi dengan lelaki itu. Dalam perjalanan Xiaoting hanya diam meskipun ponselnya terus bergetar, Xiaoting tau itu siapa dan ia malas menanggapi kekasihnya saat ini. Singkirkan Yurina untuk sesaat karena luka hatinya tak akan bisa terobati meski itu oleh Yurina.

“Galau tuh.” Bisik Hiyyih pada Dayeon yang kebetulan duduk di kursi belakang.

“Udah biarin aja, biar Eonnie mikir kalau cinta itu bukan permainan.” Jawab Dayeon tak kalah berbisik.

“Aku cocok ga sih sama Yujin Eonnie?” Tanya Hiyyih yang berhasil membuat Dayeon memutar bola matanya.

“Kamu bocah jadi ga usah macem-macem, Yujin Eonnie udah dewasa. Dia cuma anggap kamu anak.” Dayeon dengan tegas mematahkan keinginan Hiyyih yang ingin memiliki Yujin.

Hiyyih langsung memanyunkan bibirnya kesal, padahal umur itu bukan halangan dalam urusan cinta, yang terpenting adalah setia dan saling percaya, karena manusia dewasa saja bisa berselingkuh seperti oknum bernama Xiaoting. Begitu pikir Hiyyih bocah ingusan yang terlahir cantik dan tinggi.

“Eonnie, ini Yurina Chan tanya Eonnie kemana. Aku harus jawab apa?” Tanya Hikaru dengan menyodorkan ponselnya pada Xiaoting.

“Tidur.” Singkat padat dan jelas. Hikaru langsung mengikuti apa kata Xiaoting, Hikaru tau jika salah satu Eonnienya itu sedang terluka karena cinta.

Dalam perjalanan hanya mereka bertiga yang terus berbicara sedangkan Xiaoting hanya diam menetralkan semua pikiran dan hatinya.

Sedang apa? Itulah yang pikirkan tentang Yujin saat ini, apa yang sedang Yujin lakukan dengan lelaki itu saat ini, apakah mereka dalam sebuah hubungan romantis atau hanya seorang sunbae dan hobae saja. Xiaoting takut Yujin akan berpaling darinya, karena bagi Xiaoting, Yujin harus tetap mencintai dirinya meski mereka tak bersatu.

Hingga akhirnya mereka telah sampai dengan selamat di dorm. Xiaoting langsung masuk ke kamarnya dan pergi ke kamar mandi untuk membasahi badannya agar lebih segar.

Jauh di seberang sana dua anak manusia sedang duduk menikmati malam yang indah di sebuah restoran elit yang terjamin keamanannya. Ya siapa lagi jika bukan Minhyuk dan Yujin. Mereka memang memutuskan untuk pergi makan malam, alasan ada urusan ke agensi adalah sebuah kebohongan dari Yujin demi menjaga hati seseorang, ya Yujin masih sangat menjaga hati mantan kekasihnya Xiaoting, padahal Xiaoting sering kali bermesraan di telpon bersama Yurina di depan Yujin.

“Kamu seneng?” Tanya Minhyuk dengan menatap Yujin dengan penuh kekaguman.

“Ne Oppa, rasanya seperti terlahir kembali. Terimakasih Oppa juga selalu mendukungku.” Jawab Yujin dengan ramah.

Mereka kembali makan namun sesekali Minhyuk menatap Yujin dengan kekaguman. Sejujurnya Minhyuk sudah menyukai Yujin sejak dulu, namun kesibukan masing-masing membuat komunikasi mereka dulu terhambat dan sejujurnya ini bukan kali pertama mereka pergi bersama atau makan malam romantis.

Setelah mereka selesai makan, tanpa diduga Minhyuk menggenggam tangan Yujin dengan tatapan sulit diartikannya.

“Kamu semakin cantik.” Ucapnya dengan mata berbinar sedangkan Yujin hanya tersenyum malu-malu.

Yujin membiarkan Minhyuk menggenggam tangannya saat mereka sedang mengobrol seperti ini, banyak hal yang mereka bicarakan termasuk mengenang masa lalu mereka yang sempat beberapa kali memiliki acara bersama. Yujin tampak bahagia di samping Minhyuk karena mungkin rasa yang pernah ada dulu masih sedikit tersisa untuk sunbae favoritnya ini.

“Kamu punya pacar?” Tanya Minhyuk dengan menggeser duduknya.

Yujin hanya menggeleng dengan gugup, entah mengapa ia merasa hal aneh.

“Mau mencobanya denganku? Kamu sudah dewasa sekarang kan dan aku yakin agensi sekarang tak akan menentang asal kita bisa jaga diri.” Akhirnya Minhyuk mengungkapkan perasaannya yang sudah lama ia pendam dan rasakan, Minhyuk yakin jika ini adalah hari yang tepat untuk itu.

“Ehmm... Aku tak bisa menjawab sekarang Oppa, aku masih ingin fokus karena baru saja debut.” Jawab Yujin tak enak.

“Oke tak masalah, tapi kita bisa kan saat ini lebih dari sekedar Junior dan Senior?” Tanya Minhyuk dan diangguki dengan yakin oleh Yujin.

Tak lama mereka memutuskan untuk pulang karena sudah tengah malam, Yujin tak enak jika pulang pagi. Yujin juga selalu memikirkan Xiaoting yang berada di dorm, meskipun setelah itu Yujin menepis kembali pikirannya karena Xiaoting pasti sedang menghabiskan waktu dengan kekasih tercintanya itu.

***

Hari ini tak ada jadwal pada pagi sampai siang hari, mereka fokus latihan di agensi dan melakukan beberapa kegiatan di sana. Xiaoting sejak tadi hanya diam dan murung berbeda dengan Yujin yang selalu ceria, Yujin selalu bisa menyembunyikan perasaan dan lukanya dari semua orang. Yujin sendiri selalu menangis saat melihat Xiaoting bersama Yurina, namun tak ada yang tau karena ia menangis saat semua member sudah tertidur lelap. Yujin masih sangat mencintai Xiaoting meskipun cintanya tak pernah mendapat balasan dari Xiaoting, Yujin selalu meyakini jika Xiaoting hanya kesepian saat memilih Yujin.

“Eonnie....” Teriak Hiyyih dengan berlari menghampirinya.

Hiyyih langsung memeluk Yujin karena Hiyyih tau jika Xiaoting akan mendekati Yujin tadi, jadi dengan cepat Hiyyih menjadi orang ketiga diantara mereka.

“Eonnie aku haus, airku habis.” Ucap Xiaoting pada Yujin.

Yujin tak menjawab ia langsung menyodorkan miliknya dengan tersenyum membuat matanya menjadi hilang.

Sore datang dan mereka bersiap untuk pergi menuju ke Idol Radio. Beberapa member sudah siap dan menunggu di ruang tamu, namun Xiaoting, Dayeon dan Chaehyun menatap Yujin tak percaya. Yujin terlihat cantik dengan pakaian yang ia kenakan, namun Yujin terlalu seksi karena roknya sangat pendek membuat Xiaoting tak nyaman karena terbakar api cemburu.

“Seksi ga Eonnie?” Bisik Dayeon karena takut Chaehyun mendengarnya.

“Hmm... Ga suka liatnya. Nanti kita ngedance gimana kalau anunya keliatan?” Jawab Xiaoting tanpa memalingkan wajahnya dari Yujin.

“Ya paling dinikmati banyak orang. Eonnie tuh seksi terus dari dulu, di Kep1er aja sesikit solehah jadinya karena masih banyak yang anak-anak.”

“Kalian kenapa sih bisik-bisik?” Tanya Chaehyun curiga.

“Lagi latihan vocal sayang, latihan nada rendah.” Jawab Dayeon asal, ia tak mau si cantik jelita pujaan hatinya kembali marah dan cemburu.

Chaehyun menganggukan kepalanya dan percaya pada jawaban Dayeon. Setelah itu Dayeon kembali berbisik pada Xiaoting.

“Yujin Eonnie kalau desah enak banget didenger, kalau Chaehyun apa lagi ya, desahannya pasti bernada banget.” Dayeon tersenyum dengan pemikiran liarnya, anak nakal dasar padahal baru beberapa hari ia legal.

Plak.... Xiaoting memukul bahu Dayeon karena tak suka ada seseorang yang membayangkan desahan favorit milik kekasihnya euh ralat mantan kekasihnya.

“ML virtual sama Yurina Chan ga enak tau Eonnie.” Kembali Dayeon menggoda Xiaoting.

“Yak! Dasar mesum!” Teriak Xiaoting karena kesal, semua orang yang ada di sana langsung menatap ke arah Xiaoday.

Mereka berdua langsung gelagapan karena ditatap seperti itu, apa lagi ada Yujin yang memandang dengan penuh ancaman.

“Ayo berangkat!” Ajak Yujin dengan melangkahkan kakinya keluar.

Xiaoting ingin bersama Yujin seperti biasanya namun Hiyyih selalu menghalanginya. Xiaoting sadar jika Hiyyih selalu mengganggu mereka untuk berduaan, namun Xiaoting tak melakukan apapun.

Haruskah Xiaoting melepaskan Yurina demi kembali bersama Yujin? Tapi Xiaoting juga membutuhkan Yurina. Jika bisa meminta Xiaoting ingin memiliki semuanya demi kebahagiaan hatinya sendiri.

Rasanya Xiaoting semakin geram dengan tingkah Hiyyih yang selalu menempel bersama Yujin. Bahkan saat duduk saja ia mendahului agar Xiaoting tak berdekatan dengan Yujin.

Yujin sangat cantik malam ini, selama acara ia selalu melirik Yujin dan paha Yujin. Xiaoting tersiksa karena rindu dan hasratnya sendiri. Ia terus menepis pikiran kotor itu dan kembali fokus pada acara.

Tiba saatnya mereka beristirahat, Yujin yang baik menawari Xiaoting makanannya namun Xiaoting menolak dan Xiaoting gantian menawari Yujin makanannya itu. Yujin tersenyum manis dan itu memnuat Xiaoting tak karuan.

“Ya Tuhan kangen desahan Yujin.” Batin Xiaoting dengan menatap mantan kekasihnya itu.

Maaf part ini ga asik

Found It

Lelah itulah yang para gadis cantik ini rasakan, namun mereka selalu bersemangat karena ini adalah impian mereka selama ini, kebahagiaan memang akhirnya datang untuk kesembilan gadis cantik yang saat ini sedang dalam perjalanan pulang, Xiaoting kesal karena secara tiba-tiba mobil yang selalu membawa mereka diganti dan itu menyebabkan ia berbeda mobil dengan Yujin. Xiaoting bersama Hikaru, Hiyyih dan Dayeon sedangkan Yujin bersama yang lain di mobil satu lagi.

Xiaoting memejamkan matanya karena hatinya masih berkecamuk kepanasan, bayangan Minhyuk merangkul Yujin dan mereka saling tersenyum membuat hati Xiaoting memanas, pikirannya sudah tak sehat saat ini, ingin sekali mena menarik tangan sialan lelaki itu karena berani sekali merangkul Yujin.

Ponsel Xiaoting terus saja berdering namun tak dipedulikan olehnya, Dayeon yang merasa risih akhirnya menegur Xiaoting.

“Eonnie itu coba diangkat, pasti pacar kesayangan yang telpon.” Ucap Dayeon dengan sedikit meledek.

Xiaoting mau tak mau mengangkatnya, sejujurnya ia malas karena sedang lelah apa lagi harus berdebat dengan kekasihnya itu.

Xiaoting.... Ya Hallo...

Yurina... Sayang kamu dari mana aja sih? Kenapa telpon aku lama banget diangkatnya? Apa masih asik selingkuh sama Yujin Eonnie?

Xiaoting.... Iya maaf soalnya cape banget ini lagi di mobil dan aku ketiduran.

Yurina... Pasti duduk sama Yujin Eonnie lagi kan?

Xiaoting... Ga ada, kita beda mobil sayang.

Yurina... ganti video call, aku ga percaya.

Mau tak mau Xiaoting langsung mengganti panggilan telpon itu dengan Video Call, setelah itu mengarahkan ke wajah para member yang sedang sibuk dengan ponselnya masing-masing.

Xiaoting... Percaya? Aku tutup ya nanti aku kabarin kalau udah di dorm.

Setelah mengatakan itu Xiaoting langsung mematikan panggilan telponnya. Ia membanting pelan ponselnya ke samping dan kembali memejamkan matanya.

“LDR tuh ga enak ya, dicurigain terus apa lagi kalau hasil dari ngerebut pacar orang.” Sindir Hiyyih, ia tak terima jika Eonnie kesayangannya dilukai seperti itu.

“Iya enakan sama yang deket apa lagi serumah, kaya aku sama Chaehyun gitu.” Jawab Dayeon dengan bangga.

“Emang udah jadian? Ko Chaehyun Eonnie mau sama kamu ya.” Tanya Hikaru dengan tampang menyebalkannya itu.

“Belum tapi kita saling sayang dan saling setia, kan intinya itu. Percaya dan setia pasti hubungan baik-baik aja.” Jawab Dayeon dengan melirik Xiaoting yang ada di sampingnya.

“Bener sih, aku jadi pengen punya pacar. Kalau aku sama Yujin Eonnie cocok ga sih? Cocok sih ya aku cantik dia cantik. Haha” ucap Hiyyih dengan percaya dirinya itu.

Dayeon dan Hikaru langsung menyuraki Hiyyih yang terlalu percaya diri meskipun memang apa yang dikatakan Hiyyih itu benar.

Xiaoting hanya diam karena malas berdebat dengan anak kecil, namun hatinya semakin panas. Yujinnya tak boleh bersama yang lain selain dirinya.

“Saingannya banyak tapi kalau mau sama Yujin Eonnie. Minhyuk Sunbae mulai deketin Yujin Eonnie lho, tadi kalian tau ga dia bilang apa pas kita bertiga abis cover dance Wa da da?” Hiyyih kembali bersuara dan semakin menjadi-jadi membuat Xiaoting cemburu.

“Apa-apa?” Jawab Hikaru dengan penasaran.

“Iya apa sih penasaran nih.” Ucap Dayeon yang juga antusias dengan cerita Hiyyih.

Hiyyih hanya tertawa melihat kedua temannya itu, namun karena ini rahasia akhirnya Hiyyih diam dan tak menceritakan apapun pada mereka.

“Ko diem? Apa lanjutin ceritanya.” Tanya Hikaru penasaran.

“Nanti aja deh ya, yang jelas sainganku banyak buat dapetin Yujin Eonnie. Eh Caibing Eonnie juga mau ke sini katanya, aduh bahaya saingan berat banget ini.” Lanjut Hiyyih lagi.

Xiaoting ingin sekali menyumpal mulut Hiyyih namun tak mungkin ia lakukan, Xiaoting tau jika Hiyyih sengaja mencertakan itu karena ia marah Yujin dipermainkan, tapi di sini Xiaoting kan korban, ia yang ditinggalkan kenapa malah jadi mereka seolah-olah memojokan dirinya terus menerus.

Ya Xiaoting masih dengan egonya sendiri yang tak mau mengakui jika dirinya adalah sumber dari semua masalah yang mengakibatkan mereka akhirnya berpisah. Hingga akhirnya penderitaan Xiaoting berakhir, mereka sudah sampai di depan gedung apartemen tempat dorm mereka berada.

Semua masuk ke dorm dan bersiap untuk istrahat, Hiyyih berlari mengejar Yujin dan itu membuat Xiaoting semakin geram. Namun ya sudahlah toh kenyataannya ia juga sudah memiliki kekasih yang sangat cantik dan menggemaskan.

***

Pagi hari mereka harus bersiap untuk pergi ke Music Bank untuk melakukan promosi pertama kalinya, setelah itu mereka langsung pergi ke lokasi fansign offline mereka. Semua member sudah tak sabar untuk berpromosi dan bertemu penggemar. Yujin dan Shiro sedang menyiapkan sarapan, meski Yujin tak pandai memasak setidaknya ia bisa membantu Shiro.

Yujin berkeliling untuk membangunkan member lain dan saat mengetuk pintu kamar Xiaoting hanya Yeseo yang keluar sedangkan Xiaoting masih meringkuk di balik selimut tebalnya. Yujin langsung masuk dan duduk di pinggiran tempat tidur Xiaoting, Yujin tatap wajah cantik mantan kekasihnya itu, tak bisa dipungkiri Yujin sangat merindukan Xiaoting namun Yujin harus sadar jika Xiaoting sudah memiliki kekasih lain.

“Ting bangun, mandi terus sarapan.” Yujin menggoyangkan bahu Xiaoting perlahan.

Tak ada jawaban karena Xiaoting masih asik di dalam mimpinya. Yujin kembali menggoyangkan bahu Xiaoting dan berhasil karena Xiaoting perlahan membuka matanya.

“Sayang...” Panggil Xiaoting tanpa sadar setelah itu bersiap untuk mengecup bibir Yujin. Namun dengan sigap Yujin menghindar membuat Xiaoting mengerutkan keningnya bingung.

“Maaf Ting ini Yujin bukan Yurina.” Ucap Yujin yang saat ini berdiri demi menghindari sosoran dari mantan kekasihnya.

“Ya iya aku juga tau ini Choi Yujin, ga amnesia.” Jawab Xiaoting dengan kesal.

“Ya kan manggil sayang, sayangnya kamu kan Yurina bukan aku lagi. Ya udah ayo siap-siap sarapan.” Yujin langsung melangkahkan kakinya keluar dari kamar Xiaoting namun langsung ditarik oleh Xiaoting dan masuk ke dalam pelukan Xiaoting.

“Sebentar ya, aku kangen banget.” Ucap Xiaoting dengan memeluk Yujin. Pelukan yang sangat erat membuat Yujin sulit untuk bernafas namun ia hanya diam dan membiarkan Xiaoting memeluknya.

Dirasa cukup lama akhirnya Yujin melepas pelukan Xiaoting dan tersenyum manis pada gadis cantik di depannya. “kalau kamu butuh apapun boleh cari aku, tapi jangan berlebihan ya jaga perasaan Yurina. Aku tau gimana sakitnya kalau pacarku mesra sama orang lain.” Jelas Yujin dengan mengacak rambut Xiaoting setelah itu ia pergi demi kedamaian hatinya sendiri.

Xiaoting hanya diam menatap kepergian Yujin, apakah Xiaoting bodoh merelakan Yujin begitu saja demi Yurina yang jauh? Bahkan Xiaoting tak tau apa yang Yurina lakukan di sana, Yurina tak bisa memeluknya saat sedang lelah berbeda dengan Yujin yang akan selalu ada untuknya. Kenapa Xiaoting sebodoh itu dalam mencintai.

Akhirnya Xiaoting pergi ke kamar mandi dan bersiap. Seluruh member juga ikut bersiap dan setelah itu akan langsung ke music bank.

Setelah 1 jam bersiap mereka akhirnya berangkat dijemput dua mobil, Xiaoting kesal karena harus berpisah mobil dengan Yujin. Namun Xiaoting semakin kesal karena Yurina sudah mengomelinya pagi-pagi sekali, entah mengapa Yurina berubah sekali saat ini, ia berubah lebih cerewet dan curiga terus menerus, telat mengabari saja sudah menuduh kemana-mana membuat Xiaoting menjadi pusing 7 keliling.

Semua member Kep1er sedang berada di ruang tunggu, mereka sudah memakai baju untuk tampil sejak dari dorm tinggal menata make up dan rambut saja, Xiaoting terus curi-curi pandang pada Yujin namun Yujin asik dengan ponselnya entah sedang apa, bahkan beberapa kali Yujin tersenyum entah karena apa.

Setelah Xiaoting selesai make up ia lalu mendekati Yujin dan duduk di depan Yujin.

“Aku gugup.” Ucap Xiaoting namun Yujin tak mendengar karena masih asik dengan ponselnya.

Xiaoting lalu mengelus paha Yujin membuat Yujin terlonjak kaget. “eh ada apa Ting?” Tanya Yujin bingung.

“Aku bilang aku gugup! Kamu lagi apa sih asik banget?” Jawab Xiaoting dengan muka kesalnya.

“Ehm sorry Ting, aku lagi chat sama sunbae aku. Tenang aja ya jangan gugup, kan ada kita di sini.” Jawab Yujin dengan tersenyum manis seperti biasa, menampilkan tawa kelincinya itu.

Yujin dan Xiaoting sesekali mengobrol meski nantinya mereka fokus ke ponsel masing-masing, hingga akhirnya mereka harus bersiap karena giliran mereka sebentar lagi, Yujin, Chaehyun dan Dayeon akan melakukan interview bersama Mc nantinya. Sejujurnya Yujin gugup namun ia berusaha setenang mungkin karena ia adalah sunbae sekaligus leader.

Namun saat interview Yujin dua kali terlihat gugup membuat Dayeon terus meliriknya karena khawatir, untung saja bisa dihadapi dengan baik oleh Yujin. Tiba saat mereka tampil dan semua berjalan dengan lancar, mereka sudah selesai dan akan bersiap untuk pulang, namun dua orang sedang menahan kesal dan cemburu saat ini.

“Ngapain kamu natap Yujin Eonnie gitu banget?” Bisik Chaehyun pada Dayeon saat mereka sedang bersiap untuk pulang.

“Hah gitu banget gimana deh?” Tanya Dayeon bingung.

Chaehyun lalu mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan tatapan Dayeon yang cukup dalam pada Yujin, namun Dayeon malah terkekeh karena gemas dengan tingkah Chaehyun.

“Cie cemburu, aku cuma khawatir kan kamu denger tadi Yujin Eonnie gugup.” Jelas Dayeon dengan kekehannya, ia memang susah sekali diajak serius.

“Oh.” Jawab Chaehyun singkat.

“Gemes banget, halal ga sih di cium?” Gumam Dayeon yang akhirnya mengejar Chaehyun yang sudah lebih dulu pergi menuju ke mobil.

Rasa lelah kembali terasa namun semua hilang karena akan bertemu dengan Kep1lian. Yujin sejak tadi menempel pada Chaehyun dan menyandarkan kepalanya di bahu Chaehyun, Chaehyun sendiri malah sengaja karena ingin membalas Dayeon, dasar anak muda jaman sekarang mainnya balas-balasan.

“Eonnie, itu ih Yujin Eonnie pepet dong, masa deket-deket pacarku terus.” Bisik Dayeon pada Xiaoting.

“Ya udah ayo bergerak pisahkan mereka.” Jawab Xiaoting dengan berlebihan.

Akhirnya kedua manusia ini berhasil memisahkan Yujin dan Chaehyun, meskipun posisi duduk mereka tetap berdekatan tapi Dayeon dan Xiaoting berhasil duduk di dekat para gadis pujaan.

Fansign sudah dimulai, Yujin membuka acara dengan menanyakan kabar mereka dan apakah sudah makan atau belum, namun Yujin sadar jika Xiaoting hanya diam sejak tadi tak ikut bicara seperti member lain.

“Nih giliran kamu, jangan diem aja.” Ucap Yujin dengan menyodorkan mic pada Xiaoting.

“Ehmm aku gugup, kamu aja dulu.” Tolak Xiaoting dengan tersenyum canggung.

Namun seiring berjalannya acara Xiaoting bisa lebih santai untuk berinteraksi dengan fans, Xiaoting bermain suit dengan fans dan tanpa sadar Yujin tersenyum melihat itu, rasanya senyum Xiaoting memang selalu memabukan. Karena bosan akhirnya Yujin ikut menari-nari saat lagu mereka diputar, namun karena terlalu semangat kukunya menyentuh kaca pengaman membuat kuku Yujin jadi rusak.

“Baby kuku aku rusak.” Rengek Yujin tanpa sadar.

“Euh?” Tanya Xiaoting ingin memastikan apakah pendengarannya salah.

“Eh maksudnya Ting kuku aku rusak.” Ulang Yujin setelah itu menarik kembali tangannya.

Mereka menunggu para peserta datang dengan terus bermain-main, Xiaoting sedang berpose untuk diambil fotonya dan Yujin langsung masuk begitu saja. Saat itu mereka begitu mesra hingga mereka melupakan satu hal yaitu kata putus, ya mereka lupa jika sudah putus, beberapa kali rengekan-rengekan keluar dari keduanya dan dengan senang hati saling menguatkan. Mungkin kebahagiaan ini akan kembali hilang saat nanti Xiaoting menghubungi kekasihnya.

“Kamu cantik banget rambutnya kaya tadi.” Bisik Xiaoting

“Aku kan emang cantik, tapi ga laku.” Jawab Yujin dengan sedikit menyindir mantan kekasihnya.

“Ting, nanti Yurina ngambek.” Bisik Yujin dengan mendekatkan wajahnya ke badan Xiaoting, sengaja karena ingin membuat Yurina cemburu.

Jahat? Ya sedikit, karena Yurina yang merebut kebahagiaan Yujin tapi Yurina sendiri yang selalu nerasa tersakiti dan Yujin yang selalu terlihat salah di matanya.

Hingga akhirnya seluruh rangkaian acara selesai, mereka bergegas untuk pulang. Namun satu hal yang membuat Xiaoting membeku dengan mata berkaca-kaca, Yujin pulang dijemput seseorang, seseorang yang menjadi saingan berat Xiaoting kedepannya.

Siapa yang jemput Yujin?

Found It

Hey .... Hey.... Lanjutan dari Debut Dihati ya, semoga kalian suka. Buat yang baru baca kalian boleh baca dulu Debut Dihati biar ga bingung nantinya. Ada beberapa cast baru ya nantinya. Kalau dirasa ga kenal siapa castnya bisa cek google atau tanya langsung aja 🤣 Makasih....

Hari berlalu begitu saja sejak putusnya hubungan Xiaoting dan Yujin, keduanya masih berhubungan baik dan saling mendukung satu sama lain meskipun terkadang Xiaoting menghindari Yujin. Bagi Yujin itu cukup menyakitkan namun biarlah Xiaoting melakukan apapun yang ia inginkan karena hubungan mereka memang sudah berakhir dan semua bebas dilakukan oleh Xiaoting.

Selama beberapa hari ini Xiaoting kembali dekat dengan Yurina bahkan dengan terang-terangan berkomunikasi dengan Yurina di hadapan member lain, awalnya member lain menegur Xiaoting untuk tak melakukan kesalahan lagi namun dengan tegas Xiaoting mengatakan jika dirinya dan Yujin sudah berakhir. Bangga? Sejujurnya tidak karena Xiaoting masih diam-diam memperhatikan Yujin, namun hatinya tak bisa berbohong jika ia selalu merindukan Yurina dan ingin terus dekat dengan Yurina, selama bersama Yujin mati-matian Xiaoting menahan rindunya pada Yurina dan diam-diam menghubungi Yurina jika ia tak bersama Yujin.

Seperti saat ini, Xiaoting sedang asik berkirim pesan dengan Yurina saat mereka di dorm. Pagi ini memang tak ada jadwal untuk keenam member kecuali Yujin, Mashiro dan Yeseo, mereka akan melakukan pre recording SBS power FM: Cultwo show yang akan ditampilkan tanggal 9 nanti. Yujin keluar dan menghampiri Xiaoting yang duduk di sofa ruang tamu.

“Ting, Yeseo mana?” Tanya Yujin pada Xioating yang memang satu kamar dengan Yeseo.

Xiaoting tak menjawab ia hanya mengangkat kedua bahunya pertanda tak tahu. Ya Xiaoting memang masih kesal karena Yujin mengambil keputusan berpisah, namun harusnya tak boleh kesal toh Xiaoting tak berusaha menahannya seperti biasanya, ia malah langsung mendekati Yurina lagi, aneh memang.

Karena tak mendapat jawaban akhirnya Yujin duduk di kursi yang berada di depan Xiaoting, ia sedang menunggu Yeseo dan Mashiro. Namun ponsel Yujin berdering membuat Xiaoting sedikit melirik ke arah mantan kekasihnya yang sedang mengambil ponsel di dalam tasnya.

Yujin... Hallo Oppa....

Sungjae Oppa.... Fbkakdjwkos djskiwoqjshd

Yujin.... Ne Oppa jadwalku penuh hari ini.

Sungjae Oppa... Jdiaodheioaokdjdj

Yujin.... Haha Oppa bisa saja. Ne jaga diri Oppa juga ya, tetap pakai baju hangat.

Yujin menyimpan kembali ponselnya tanpa ia sadari sejak tadi seseorang sedang menatap tak suka, Yujin akhirnya berdiri karena akan mengajak Shiro dan Yeseo untuk pergi takut mereka akan telat.

“Siapa?” Tanya Xiaoting dengan menatap tajam Yujin.

Yujin langsung membalikan badannya dan menatap Xiaoting setelah itu Yujin melirik ke segala arah mencari apakah ada orang lain atau hanya mereka berdua.

“Oppa siapa itu? Genit banget senyum-senyum!” Lanjut Xiaoting dengan menggenggam erat ponselnya.

“Sungjae Oppa, Sunbae di agensi.” Jawab Yujin yang langsung melangkahkan kakinya meninggalkan Xiaoting.

“Mau apa dia telpon? Kalian dekat? Ada hubungan apa?“  Cerocos Xiaoting karena ia cemburu jika melihat Yujin dekat dengan orang lain, ck egois sekali memang.

Yujin hanya menggelengkan kepalanya karena tak mengerti dengan jalan pikiran Xiaoting, mereka sudah putus tapi Xiaoting masih saja tak berubah membuat Yujin merasa muak, Xiaoting sendiri bisa bebas dengan Yurina tanpa Yujin ganggu untuk apa Xiaoting terus menanyakan tentang dirinya dekat dengan siapa, sedang apa dan banyak hal lagi yang menyebalkan.

“Sudah aku jawab ya tadi Ting, lanjut gih pacarannya maaf ya kalau suara aku ganggu kamu.” Jawab Yujin yang langsung pergi meninggalkan Xiaoting sendirian di ruang tamu.

Xiaoting menggeram kesal karena tak suka melihat Yujin dekat dengan orang lain, mereka baru saja putus beberapa hari lalu dengan mudahnya Yujin dekat dengan orang lain apa lagi itu laki-laki. Tanpa Xiaoting sadar sejujurnya ialah yang egois itu.

Akhirnya Xiaoting pergi ke kamar Chaehyun dan Dayeon, Xiaoting langsung membanting badannya ke kasur milik Dayeon. Semua orang yang berada di sana menatap heran dengan tingkah Xiaoting itu.

“Ada apa Eonnie?” Tanya Chaehyun karena merasa bingung dengan tingkah Eonnienya itu.

“Yujin, kita kan baru putus masa dia udah deket sama orang lain. Sunbaenya di Cube Sungjae BTOB, depan aku telpon sengaja banget.” Ucap Xiaoting menceritakan alasan dirinya merasa kesal dan marah saat ini.

Kedua adiknya hanya melongo tak percaya dengan ucapan Eonnienya itu, jika saja Xiaoting seumuran mereka sudah pasti mereka ingin menjambak rambut Xiaoting saat ini juga, mereka kesal karena Xiaoting merasa jadi korban padahal kenyataan semua rusak karena tingkahnya sendiri.

“Ngaca dulu bisa kan? Bukannya Eonnie yang selingkuh terus?” Sindir Dayeon dengan memutar bola matanya malas.

“Enak aja! Ga pernah selingkuh!” Jawab Xiaoting dengan nada tinggi.

“Terus yang langsung pacaran sama Yurina Chan siapa? Bukannya kalian putus baru 2 jam dan Eonnie dengan mudahnya jadian dengan Yurina Chan?” Tanya Chaehyun yang ikut kesal seperti Dayeon.

“Aku tau alasan Eonnie macarin Yujin Eonnie. Itu karena Yujin Eonnie cantik dan seksi kan jadi Eonnie mau badan Yujin Eonnie aja, padahal cintanya buat Yurina. Bener kan?” Tuduh Dayeon dengan mendekati Xiaoting.

Xiaoting menggeram kesal, ia selalu disalahkan dan apa lagi ini Dayeon, dengan mudahnya Dayeon menuduh Xiaoting sebejat itu padahal Xiaoting tulus mencintai Yujin, namun memang hatinya terbagi dua dengan Yurina.

“Jaga omongan kalian ya, aku sayang dan cinta sama Yujin. Aku pacaran sama Yurina kan setelah putus dari Yujin, ga salah dong.” Xiaoting melakukan pembelaan pada tuduhan kedua adiknya itu.

“Iya ga salah ko, jadi kalau Yujin Eonnie deket sama orang lain juga kan ga salah. Iya ga sayang?” Jawab Dayeon yang langsung diangguki oleh Chaehyun.

Xiaoting hanya mendengus kesal setelah itu ia pergi dari kamar Chaeda. Namun ponselnya langsung bergetar dan tertulis nama Yurina di sana, Xiaoting langsung tersenyum bahagia.

Yurina... Oting kemana aja sih lama banget balasnya?

Xiaoting.... Ya ampun sayang kan belum sampe 3 menit aku telat bales, maaf ya.

Yurina... Pasti deket-deket Yujin Eonnie lagi kan? Inget ya Ting janji kamu apa kemarin!

Xiaoting... Iya sayang aku ga akan deket-deket dia, itu cuma fans aja ko yang jodoh-jodohin kita tapi kan aku cuma cinta sama kamu.

Yurina... Bener ya, awas aja kamu.

Xiaoting.... Iya sayang, aku profesional kerja aja ko. Aku siap-siap dulu ya mau ke acara nanti siang. Bye

Xiaoting langsung mematikan panggilan telponnya karena malas terkena omel kekasihnya lagi. Baginya cemburu Yurina itu menggemaskan, berbeda dengan Yujin yang tak pernah cemburu dan terlalu mandiri, Xiaoting merasa tak dibutuhkan sama sekali. Namun di sisi lain cintanya untuk Yujin masih sangat besar.

Dari pada pusing akhirnya Xiaoting memutuskan untuk mempersiapkan dirinya untuk pergi ke acara yang akan mereka datangi hari ini, ada dua jadwal live jadi ia harus mempersiapkan dengan baik penampilan dan kesiapannya, karena ya bahasa Korea Xiaoting masih sangat terbatas. Mereka akan menghadiri Idol School: Home coming day setelah itu ke Kiss the radio BTOB.

***

Setelah selesai Yujin, Shiro dan Yeseo menunggu dijemput untuk pergi ke acara selanjutnya yaitu Idol School. Mereka masih bersemangat meskipun ada rasa lelah, wajar saja Yujin dan Yeseo sudah tau bagaimana lelahnya saat sedang masa promosi seperti ini, dalam sehari terkadang mereka hanya tidur tiga jam saja. Tak lama mobil datang yang di dalamnya sudah terdapat member lain.

Yujin masuk dan duduk di kursi depan sendirian, sedangkan Yeseo dan Shiro di belakang bersama yang lain. Dalam perjalanan Yujin hanya menyandarkan kepalanya dan memejamkan mata, bukan hanya hati dan pikirannya yang lelah tapi fisiknya juga lelah saat ini. Namun di belakang ada seseorang yang selalu menatpa badan mantan kekasihnya itu, iya Xiaoting sejak tadi hanya menatap Yujin karena Xiaoting tau jika Yujin pasti sedang kelelahan, biasanya bahu ini yang akan bersiap untuk menjadi sandaran gadis cantik itu.

Singkat cerita seluruh rangkaian acara sudah selesai, Xiaoting selalu menghindari Yujin seakan-akan Yujin sangat menjijikan, semua Xiaoting lakukan agar Yurina tak cemburu dan mengomel terus padanya, hingga akhirnya mereka makan bersama, Xiaoting sejujurnya merindukan Yujin jadi ia memilih untuk duduk di dekat Yujin. Yujin sibuk membagikan makanan dan ia melihat ada makanan kesukaan Xiaoting di sana.

“Ting kamu mau pecel lele apa seblak?” Tanya Yujin dengan menunjuk ke arah makanan itu.

“Seblak aja.” Jawab Xiaoting.

Yujin dengan senang hati mengambil seblak untuk Xiaoting dan dirinya, mereka makan dengan suka cita karena suasana yang sangat seru. Saat makanan Xiaoting sudah hampir habis Yujin kembali menawarkan makanannya.

“Ambil pecel lelenya gih, kesukaan kamu.” Bisik Yujin yang langsung mendapat anggukan Xiaoting.

Xiaoting langsung mengambil makanan itu dengan sedikit melirik Yujin yang sedang asik memakan nasi kucing. Dalam hatinya Xiaoting bahagia karena Yujin masih peduli padanya bahkan yang harusnya merasa lapar dan lelah adalah Yujin tapi ia tetap memikirkan Xiaoting.

Acara selesai dan mereka diberikan istirahat sebentar sebelum nanti malam kembali ada acara. Xiaoting sudah merasa lelah saat ini, kurang tidur membuat badannya cepat lalah ditambah hati dan pikiran yang sedang kacau.

“Nanti DJ nya Sunbaenya Yujin Eonnie kan ya.” Tanya Yeseo pada Yongeun.

“Iya Minhyuk Sunbae. Gagah banget kan ya mana ganteng.” Jawab Yongeun dengan bahagia.

Xiaoting hanya menyimak karena malas membicarakan Yujin namun ia penasaran ingin selalu tau tentang Yujin, aduh anak muda galau sekali.

“Eonnie, Eonnie kenal Minhyuk Sunbae?” Tanya Chaehyun pada Yujin yang kebetulan tadi lewat.

“Eoh kenal, dari Eonnie Junior High School. Kenapa?” Jawab Yujin dengan bingung, pasalnya Chaehyun tiba-tiba bertanya seperti itu.

“Dia tau Eonnie mau datang?” Tanya Chaehyun lagi.

“Oh tau, tadi sih kirim pesan ke aku. Ada apa sih?” Yujin semakin bingung dengan pertanyaan Chaehyun.

“Ciiiee..... Eonnie ketemu Sunbae favorit nih.” Teriak Hiyyih dengan bertepuk tangan.

Semua mata menatap Hiyyih curiga sedangkan Yujin sudah gelagapan karena mulut sialan adik kesayangannya itu.

“Jangan dengerin Hiyyih. Kalian istirahat dulu aja mumpung masih ada waktu. Kalau mau makan lagi makan aja ya. Eonnie mau keluar dulu.” Yujin mengalihkan pembicaraan karena tak nyaman dengan suasana seperti ini.

“Mau kemana Eonnie? Ketemu gebetan baru ya? Ciee....” Tanya Dayeon dengan sedikit melirik ke arah Xiaoting yang asik memainkan ponselnya.

Yujin hanya tersenyum dengan genit seperti biasanya, setelah itu ia pergi tanpa menjawab pertanyaan Dayeon.

“Centil banget!” Gumam Xiaoting dengan kesal.

Mereka kembali menghabiskan sisa istrahatnya sebelum nanti pergi menuju acara terakhir.

“Sayang, kita panas-panasin terus Xiaoting Eonnie ya, kayanya rame deh.” Bisik Dayeon pada Chaehyun.

“Sayang sayang terus, kapan jadiannya coba.” Jawab Chaehyun sinis.

Dayeon hanya tersenyum dengan mengedipkan sebelah matanya, Dayeon sudah legal jadi bisa menghalalkan Chaehyun kan, sesuai ucapan Chaehyun dulu, kalian masih ingat kan?

Seluruh member Kep1er selain Yujin sedang berada di ruang tunggu, entah kemana perginya Yujin selesai make up tadi ia pergi dan sudah 20 menit belum juga kembali. Xiaoting ingin menanyakan keberadaan Yujin namun ia gengsi, tapi hatinya jadi tak tenang karena memikirkan Yujin bersama orang lain yang tak lain adalah Sunbae favoritnya itu.

“Kalian ayo bersiap, kita masuk sekarang.” Ujar manager Oppa.

“Yujin Eonnie?” Tanya Xiaoting tanpa sadar.

“Ah dia kurang sehat tadi sedikit muntah, nanti dia menyusul sekarang kalian masuk saja dulu.” Jelas manager Oppa.

Deg ... Xiaoting merasa khawatir dengan keadaan Yujin namun ia tak tau harus melakukan apa. Yurina sedang menonton pasti akan mengawasi terus, namun sebisa mungkin Xiaoting duduk di samping Yujin. Saat semua sudah duduk Xiaoting menyisakan tempat di sampingnya untuk Yujin, dan tak lama Yujin masuk, Xiaoting bisa melihat itu karena ada di kamera, namun hal yang menyakitkan terjadi, Minhyuk yang ternyata sunbae Yujin di Agensi menyambut Yujin dan memeluk Yujin, mereka saling menyapa dan bisa Xiaoting lihat dengan jelas karena ada kamera di sana.

Yujin lalu duduk di samping Xiaoting, tak ada percakapan karena Yujin hicara dengan Chaehyun. Acara berjalan dengan lancar namun rasanya Xiaoting ingin menangis karena melihat kedekatan Yujin dengan Minhyuk, Minhyuk selalu menunjukan kedekatannya dengan Yujin di sana, bahkan Saat acara selesai Yujin mengajak Minhyuk untuk cover dance lagu Wa da da. Mereka terlihat sangat akrab di sana membuat Xiaoting harus tersenyum dengan paksa.

“Sesakit ini liat kamu deket sama orang lain sayang.” Gumam Xiaoting dengan mata sedikit berair.

Sejak acara Xiaoting memang banyak berkomunikasi dengan Yujin, namun ada beberapa momen dimana Xiaoting sedang melamun dan tak fokus. Xiaoting lupa jika Yurina menonton, pasti akan kembali marah karena berdekatan dengan Yujin.

Lanjut jangan? Ada badai dulu ya gengs....

Debut Dihati_

Hari bahagia akhirnya tiba, setelah mengalami kemunduran jadwal akhirnya kesembilan gadis berbakat dan cantik ini bisa debut. Mereka semua bahagia karena setelah penantian dan perjuangan panjang. Tinggal beberapa jam lagi MV mereka akan keluar semua pasti merasakan perasaan yang campur aduk, mereka bahagia namun disisi lain tak dapat dipungkiri jika kekhawatiran musik tak bisa diterima fans pasti ada.

“Seneng ya mantannya bilang kangen?” Yujin yang baru saja selesai berganti baju langsung dikagetkan dengan suara kekasihnya.

“Maksudnya?” Tanya Yujin bingung.

“Itu Seungyeon sunbae bilang kangen terus post foto kalian berdua di story instagramnya. Seneng kan kamu sayang?” Jawab Xiaoting dengan semakin terbawa suasana, ia kembali sulit mengendalikan emosi dan rasa cemburunya.

Yujin tak menjawab ia sedang mempersiapkan untuk nanti pergi showcase, cemburunya Xiaoting terkadang berlebihan bahkan Yujin sendiri tak tau tentang Seungyeon yang mengatakan merindukannya. Ini adalah hari bahagia mereka lebih baik tak menanggapi kecemburuan kekasihnya itu dari pada harus membuat mood menjadi jelek.

“Kenapa diem?” Tanya Xiaoting lagi, rupanya gadis itu belum menyerah untuk mencecar kekasihnya.

“Baby Shen wajar kita hidup bersama selama 10 tahun dan sekarang kepisah. Udah ya jangan buat mood kamu ancur karena masalah ga penting gini.” Yujin mencoba untuk menenangkan kekasihnya agar tak semakin menjadi-jadi menuduhnya.

“Oh jadi kamu juga kangen sama dia? Sebenarnya ada hubungan apa sih kalian berdua?” Tuduh Xiaoting lagi.

Yujin hanya menghela nafas, selama ini hubungannya bersama Xiaoting terus saja dipenuhi dengan permasalahan, Yujin selalu memaafkan dan kembali mempertahankan hubungan mereka namun ternyata sulit sekali karena Xiaoting yang selalu ingkar janji padanya, bahkan cemburu Xiaoting selalu berlebihan dan menuduh tanpa bukti seperti ini.

“Udah ya kita mau debut Baby jadi jangan marah-marah terus.”

Bukannya menjawab Xiaoting malah pergi meninggalkan Yujin dengan membanting pintu, Yujin hanya menatap nanar Xiaoting yang meninggalkannya. Matanya sudah tak bisa menahan air yang ingin segera turun, hatinya merasa sakit terus menerus diperlakukan seperti itu oleh Xiaoting. Yujin tak pernah diperlakukan seperti ini oleh siapapun selama hidupnya, jelas semua terasa tak adil baginya saat ini.

Yujin hanya bisa menangis karena rasa sakitnya, semua sungguh tak adil baginya. “Maaf Xiaoting, aku bukan hanya pelampiasan nafsu kamu.” Gumam Yujin dengan menghapus air matanya, ia tak boleh lemah karena harus terlihat baik-baik saja nantinya.

Yujin kembali mempersiapkan dirinya untuk seluruh rangkaian hari ini, Showcase akan segera dimulai jadi ia harus terlihat segar dan tak memiliki mata sembab. Yujin melirik satu benda yang cukup berarti baginya dulu, benda itu ia bawa dan dimasukan ke dalam tas. Ia keluar untuk menghampiri member lain dan berangkat ke tempat Showcase.

Semua member sudah berkumpul untuk pergi ke acara, mereka semua masuk ke dalam mobil dan pergi menuju tempat showcase, Yujin dan Xiaoting duduk berjauhan karena Xiaoting lebih memilih duduk bersama Yongeun di belakang sedangkan Yujin di belakang supir bersama Hiyyih.

Akhirnya seluruh rangkaian acara sudah selesai, beberapa menit lagi MV Wa Da Da akan keluar, semua sudah bersiap namun entah mengapa Yujin menjadi murung, berbeda dengan Xiaoting yang nampak biasa saja setelah perdebatan dengan Yujin tadi.

“1 , 2 , 3 horeeee....” Semua menghitung saat MV keluar dan bersorak bahagia, mereka menyaksikan diri sendiri tampil di sana.

Yujin ikut tersenyum meski tak seceria biasanya, entah mengapa perasaannya gundah seperti ini, apa lagi ia merasa tak menonjol di Kep1er selama ini, semua orang meragukan dirinya berbeda dengan kekasihnya yang begitu populer, Yujin semakin merasa tak pantas dengan Xiaoting, disamping Xiaoting populer dan dirinya tidak, sikap Xiaoting membuat Yujin akhirnya lelah dan ingin berhenti.

Dua jam lagi mereka akan tampil di Debut Showcase kali ini diberikan sedikit istirahat untuk makan dan sebagaianya. Yujin memeilih pergi ke kamar mandi terlebih dahulu, melihat Xiaoting yang sejak tadi menempel dengan Mashiro membuat Yujin muak, Yujin yakin jika Xiaoting masih berhubungan dengan Mashiro di belakangnya. Saat Yujin sedang berdiri di depan toilet seseorang datang mengagetkan Yujin.

“Kenapa ga makan?” Tanya orang tersebut yang tak lain adalah Xiaoting.

Yujin hanya menggelengkan kepalanya setelah itu masuk ke dalam toilet diikuti Xiaoting dari belakang.

“Ting selamat ya atas debut kamu, Tingfens pasti bangga sama kamu.” Ucap Yujin dengan tersenyum manis namun Xiaoting hanya menganggukan kepalanya.

Xiaoting mencuci mukanya dan Yujin mendekati kekasihnya itu, Yujin peluk dengan erat badan Xiaoting dari belakang setelah itu Yujin menangis sepuasnya.

“Hey kamu kenapa?” Tanya Xiaoting panik dan berusaha menarik Yujin namun Yujin tetap bersembunyi di belakang Xiaoting.

Akhirnya Xiaoting diam menunggu Yujin puas menangis.

“Makasih Ting selama beberapa bulan selalu ada buat aku, meskipun aku tau aku banyak kekurangan, aku ga secantik Yurina atau Mashiro, aku ga seberbakat mereka dan aku ga seterkenal mereka, tapi kamu masih mau sayang perempuan kaya aku. Makasih banget.” Akhirnya setelah asik menangis Yujin mengeluarkan isi hatinya dengan suara yang bergetar.

“Kamu ngomong apa sih, aku sayang sama kamu jelas aku nerima kamu apa adanya. Kamu jangan merendah karena kamu itu hebat.” Jawab Xiaoting dengan mengelus tangan Yujin yang melingkar diperutnya.

“Maaf karena aku ga bisa jadi pacar yang baik buat kamu. Ting, mulai sekarang aku lepasin kamu untuk bahagia dengan siapapun yang buat kamu bahagia. Benar kata fans kita kalau Xiaorina itu ga bisa dipisahkan, Xiaoting itu bener-bener cinta sama Yurina. Jadi aku lebih baik mundur, karena aku tau kamu juga cinta sama dia, cuma kamu ga bisa LDR jadi menutupi semua perasaan kamu itu. Tolong jangan selalu mengelek dengan perasaan kamu, lebih baik kita akhiri saja dari pada tersiksa dengan perasaan kamu.” Jelas Yujin panjang lebar, setelah itu melepaskan pelukannya pada Xiaoting, mungkin ini akan jadi pelukan terakhirnya untuk Xiaoting.

Sakit, itulah yang dirasakan kedua perempuan cantik ini, namun keputusan yang diambil Yujin adalah keputusan yang sudah bulat ia ambil, ia tak mau terus menyakiti dirinya dengan mempertahankan cinta yang menyakitkan. Sedangkan Xiaoting menyadari setiap kesalahannya, Xiaoting sangat mencintai Yujin namun bodohnya ia tak bisa lepas dari bayang-bayang Yurina, Yurina selalu hadir dalam pikiran dan hati Xiaoting selama ini. Xiaoting sadar terlalu banyak melukai hati Yujin.

“Maafin aku sayang, aku cinta banget sama kamu demi Tuhan. Maaf karena sering nyakitin kamu. Kamu juga berhak bahagia, aku harap kamu bahagia terus ya, maaf atas semua keegoisan aku.” Xiaoting langsung memeluk Yujin dan ikut menangis, mereka menangis karena perpisahan meski pada kenyataan mereka masih tinggal dalam satu atap, namun kini berbeda karena tak akan ada komunikasi berlebihan diantara mereka berdua.

“Jangan berubah ya, kalau ada apa-apa kamu boleh minta tolong aku, aku tetep Eonnie kamu.” Ucap Yujin dengan tersenyum, ia melepaskan pelukannya dan mengelus pipi Xiaoting.

Mereka berdua kembali dengan tangan saling berpegangan, semua demi Kep1er, sesakit apapun akan tetap mereka tahan karena kep1er segalanya bagi mereka berdua. Setelah bergabung dengan yang lain mereka langsung memisahkan diri karena posisi duduk yang memang sudah diatur agensi.

Awal yang baru mereka mulai meski dengan status berbeda, namun keduanya sepakat untuk tetap baik-baik saja demi Kep1er, meski mungkin kedepannya akan ada luka yang mereka rasakan tapi dengan sekuat tenaga mereka akan menahannya.

“Yujin, Xiaoting nanti kalian Tiktok ya berdua.” Perintah manager Oppa membuat Xiaojin langsung menghentikan kunyahannya, mereka saling memandang lalu keduanya kompak menganggukan kepala.

“Haduh susah move on kalau gini.” Gumam Xiaoting dengan menundukan kepalanya berpura-pura untuk minum.

Setelah selesai makan mereka langsung bersiap untuk debut Showcase, Yujin mengambil sesuatu di dalam tasnya dan ia pakai ditangannya, kalung couple pemberian Caibing dulu, meskipun Caibing sendiri sudah membukanya, namun entahlah Yujin merasa jika ini adalah kalung keberuntungan baginya, Yujin selalu memakai kalung ini diacara penting seperti saat final dan saat ini debut. Tolong jangan berpikir jika berakhirnya Xiaojin ada kaitannya dengan Caibing, tak ada sedikitpun karena Caibingpun tak meminta apapun lagi pada Yujin.

Xiaoting melirik gelang yang mantan kekasihnya gunakan, jelas Xiaoting tau itu adalah kalung yang dijadikan gelang. Xiaoting mengepalakn tangannya karena cemburu dan emosi. Yujin memutuskan hubungannya karena ingin kembali dengan Caibing, itu yang ada dalam pikiran Xiaoting saat ini.

“Brengsek! Liat aja pembalasanku!” Batin Xiaoting lalu pergi begitu saja.

Seluruh rangkaian acara mereka lalui dengan lancar, dan di sana tak ada interaksi sedikitpun dari Xiaojin tak seperti biasanya, saat acara selesai dengan bangga Xiaoting memakai kalung couplenya bersama Yurina. Xiaoting terus tersenyum bahkan saat sedang berdekatan dengan Yujin ia seolah-olah tak melihat Yujin, berfoto membelakangi Yujin padahal ada Yujin di sana, namun Yujin tak ambil pusing karena itu memang keputusannya membiarkan Xiaoting bebas berkelana mencari lubang buaya yang lainnya.

Pada akhirnya hubungan ini harus berakhir dengan sebuah kekecewaan dan luka, masa lalu yang menghantui membuat mereka tak bisa bersatu, lebih baik saling melepaskan dari pada saling menyakiti terus menreus, karena mereka yakin jika jodoh tak akan kemana. Yang terpenting saat ini adalah Kep1er dan Keplian.

End

Yeee akhirnya End. Ini bukan prank kaya sebelumnya ya, ini beneran End soalnya mereka juga udah debut. Ditambah gue lagi patah hati soalnya Xiaorina masih berlayar jadi kaya sia-sia nyatuin Xiaojin gitu kalau kenyataan mereka ga sedeket itu. Kalau ada yang bilang ka ini kan Fiksi, iya tau ini fiksi tapi kan diangkat dari real life mereka, mungkin kalau fiksi jauh dari real ga masalah, ini kan gue ambil dari real life mereka jadi aga bingung, masa pacaran sama Yujin couplean sama Yurina, follow IG Yurina. Gitu maksdunya. Mungkin nanti kalau mereka lebih berlayar bakal gue bikin season 2, tapi dengan catatan ga ada lagi bayang2 Yurina🤣 Makasih kalian udah selalu nungguin cerita gue yang ga seberapa ini. Kalau ada waktu gue lanjutin cerita lain ya.

Selamat Debut Kep1er, semoga kalian sukses dan beruntung. Aamiin

Debut Dihati_

Liburan akhirnya berakhir semua anggota Kep1er harus kembali ke dorm paling lambat nanti malam, sepasang kekasih sedang bersiap untuk kembali ke sana, sejujurnya mereka masih ingin menghabiskan waktu berdua namun pekerjaan sudah menanti di sana.

Xiaoting sudah selesai berdandan ia sedang menunggu Yujin yang masih asik merias wajahnya.

“Ga bisa melukin kamu dengan bebas lagi kalau di dorm.” Bisik Xiaoting dengan memeluk Yujin dari belakang.

Yujin hanya tersenyum dengan mengelus tangan kekasihnya yang melingkar di perutnya itu. Sama halnya dengan Xiaoting ia juga sangat ingin di sini agar bisa melakukan apapun dengan bebas tanpa memikirkan pandangan adik-adiknya.

Yujin membalikan badannya dan kini mereka saling berhadapan. Yujin mengelus pipi Xiaoting dengan sayang dan mengecup singkat bibir kekasihnya.

“Tolong jaga perasaanku ya, jangan macam-macam dengan Shiro.” Pinta Yujin dengan tatapan memohonnya.

“Pasti sayang, aku janji ga akan macam-macam lagi.” Jawab Xiaoting yang kini menarik kepala Yujin dan akhirnya mereka berciuman.

Xiaoting dan Yujin berciuman dengan lembut dan saling menyalurkan kasih sayangnya. Yujin sangat mencintai Xiaoting dan begitupun sebaliknya.

Tring. .. Tring.... Tring...

Ciuman mereka akhirnya terhenti saat ponsel Xiaoting terus berbunyi, Yujin langsung menatap tajam pada kekasihnya itu, tak lama Yujin mengulurkan tangannya dan Xiaoting paham dengan maksud kekasihnya itu, dengan ragu Xiaoting memberikan ponselnya, berharap bukan sesuatu hal yang akan membuat hubungan mereka kembali rusak.

Yujin langsung membuka ponsel Xiaoting mencari notif apa yang sejak tadi masuk.

Deg... Instagram? Xiaoting punya instagram dan Yujin tak tau? Yujin langsung membuka instagram itu dan ternyata banyak fans yang memfollow Xiaoting. Yujin langsung menatap nyalang kekasihnya itu, tak banyak orang yang Xiaoting ikuti namun hal yang menyakitkan bagi Xiaoting adalah nama yang selalu menjadi sumber masalah bagi hubungan mereka.

“Hufft...” Yujin menghembuskan nafasnya berat setelah itu memberikan kembali ponsel kekasihnya, namun tak menutup tampilan profil instagram gadis yang selalu menjadi bayang-bayang hubungan mereka.

“Sayang aku bisa jelasin.” Ucap Xiaoting dengan mengejar Yujin namun tak didengarkan oleh Yujin.

Yujin langsung mengambil tasnya dan pergi ke luar apartemennya dikejar oleh Xiaoting di belakangnya.

“Ayo nanti keburu malam.” Ucap Yujin dengan menutup pintu apartemennya.

Xiaoting pasrah karena kekasihnya pasti akan kembali marah, namun demi apapun Xiaoting tak bermaksud memprioritaskan Yurina, ia hanya menganggap hal biasa, mereka berteman jadi wajarkan jika Xiaoting mengikuti Yurina. Sedangkan Xiaoting tak mengikuti Yujin, kenapa?

Awalnya Yujin memutuskan untuk tak membawa mobilnya namun karena cemburu dan rasa kecewa pada Xiaoting akhirnya ia memilih untuk membawa mobilnya untuk melampiaskan emosinya dengan cara menyetir dengan mengebut. Yujin mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi semua demi amarahnya tersalurkan dan setelah itu ia akan merasa tenang akhirnya.

“Sayang jangan ngebut, ini bahaya.” Xiaoting terus saja memohon agar Yujin tak mengebut namun suara Xiaoting bak angin lalu bagi Yujin.

Xiaoting ingin sekali menangis saat ini, ia kembali melakukan hal bodoh dan melukai Yujin, memang tak seharusnya membuat akun fake dan memfollow Yurina, karena ia juga tak memfollow yang lain.

“Aku hapus akunnya sekarang juga, please udah ya jangan marah.” Xiaoting langsung mengambil ponselnya dan sedang mengotak atik instagramnya.

“Eh ga usah santai aja, aku juga mau follback Caibing soalnya, kasian dia follow udah lama ga aku follback.” Jawab Yujin dengan tetap fokus pada jalanan di depan sana.

Xiaoting langsung menatap Yujin dengan pandangan yang sulit diartikan, tangannya mengepal karena menahan emosi. Xiaoting tetap menjadi kekasih yang egosi, baru mendengar seperti itu saja sudah sangat marah dan cemburu tapi kelakuannya tak pernah berubah masih saja tergila-gila dengan gadis Jepang.

“Ga usah follback dia, akun udah aku hapus.” Xiaoting langsung menyodorkan ponselnya memperlihatkan jika akunnya sudah hilang, namun Yujin tak sedikitpun peduli akan semua itu.

Tak lama akhirnya mereka sampai di dorm, ternyata kedua mahluk itu adalah yang paling terakhir datang, mereka semua menyambut kedatangan Xiaoting dan saling mengucapkan selamat natal dan tahun baru.

Ponsel Yujin bergetar dan ternyata pesan dari manager Oppa. Yujin langsung membalas oke dan ia bersiap untuk mengumumkan pada semua member.

“Manager Oppa minta kita main tiktok dengan dekor tahun baru.  Tim pertama Hiyyih , Yeseo dan Hikaru, kedua Aku, Dayeon dan Xiaoting lalu sisanya terakhir. Bersiap pakai baju waktu itu.” Ucap Yujin dengan tegas kemudian pergi ke kamarnya untuk mengganti baju.

Semua member akhirnya pergi untuk mempersiapkan diri merek, baru saja datang sudah langsung bekerja, tapi tak masalah mereka bahagia karena waktu debut tinggal beberapa hari lagi, semua tak sabar untuk bertemu dengan para fans yang sudah lama tak mereka temui.

Setelah setengah jam bersiap semua sudah berkumpul di ruang tamu dan bersiap untuk membuat tiktok. Tim pertama sudah selesai sekarang bagian tim Yujin, Xiaoting berada di tengah membuat Yujin tak suka.

“Dayeon di tengah.” Perintah Yujin membuat Dayeon langsung menggeser ke tengah.

Yujin yang masih kesal berusaha profesional namun matanya tak bisa berbohong dia melirik ke arah Xiaoting dan itu bisa ditangkap oleh Xiaoting yang akhirnya ikut melirik ke arah Yujin. Mungkin semua orang berpikir jika itu menggemaskan namun percayalah Yujin sedang ingin menjambak rambut panjang kekasihnya itu.

Setelah selesai semua mereka memutuskan untuk makan malam. Yujin sedang bersama Hiyyih karena anaknya itu langsung menempel pada Yujin karena rindu sedangkan Xiaoting sedang bersama Yongeun, satu-satunya yang bisa dipercaya saat ini adalah Yongeun karena anak itu tak mungkin berkhianat seperti Mashiro.

“Yong, masa Yujin mobilnya bagus banget, apartemennya juga bagus.” Ucap Xiaoting dengan memakan cemilannya.

“Wajar namanya juga orang kaya.” Jawab Yongeun datar, ya memang benar yang dikatakan Yongeun.

“Ko Yujin mau ya punya pacar ga ada uang kaya aku Yong, baik banget sih pacarku.” Lanjut Xiaoting lagi.

“Makanya sadar diri, dapet pacar sebaik dan sesabar itu masih aja diselingkuhin. Nyesel nanti kalau kehilangan, belum tentu dapatin yang kaya Yujin Eonnie lagi udah cantik, kaya terus baik lagi.” Jawab Yongeun membuat Xiaoting langsung bungkam.

Benar apa yang dikatakan Yongeun, Xiaoting memang bodoh selalu menyakiti Yujin, anehnya Yujin selalu memaafkan semua kesalahan Xiaoting, dan lebih gilanya lagi Xiaoting terus menerus melakukan kesalahan seolah-olah Yujin tak memiliki hati sedikitpun dan tak pernah menghargai perasaan kekasihnya itu.

Xiaoting harus segera mendapatkan maaf dari Yujin, mereka akan segera debut tak mungkin jika masih diam-diaman seperti ini pasti tak akan nyaman.

“Jie, kalau putus sama Yujin Eonnie lagi nanti Jiejie Caibing bakal ada di barisan paling depan lho.” Yongeun akhirnya membuyarkan lamunan Xiaoting.

“Wh iya kata May mereka mau ketemuan ya? CLBK sih ini pasti.” Yongeun malah membuat Xiaoting kepanasan dan cemburunya kembali memuncak.

“CLBK apa?” Tanya Xiaoting bingung.

“Cinta lama belum kelar. Haha kata fans Indonesia gitu sih.” Yongeun tertawa terbahak-bahak karena berhasil membuat Xiaoting marah.

Yongeun hanya menggelengkan kepalanya saat Xiaoting pergi dari kamarnya, Yongeun memang sengaja berbicara seperti itu karena kasian dengan Yujin, ia memang dekat dengan Yurina tapi yang akan bersamanya selama 2,5 Tahun adalah Yujin, bahkan Yujin adalah Eonnie yang baik yang selalu menjaga adik-adiknya, ia tak mau Yujin terus tersakiti karena ulah gadis mirip panda itu.

Brak.... Xiaoting masuk ke dalam kamar Yujin dan ia langsung menatap Yujin dengan sendu, Yujin sedang bermain game bersama Hiyyih, Myah dan May. Keluarga bahagia meskipun yang dua sedang berada di pesantren yang berbeda, namun mereka tetap kompak dan saling mendukung satu sama lain.

“Jiejie ngagetin deh.” Ucap Hiyyih dengan mengelus dadanya.

“Kalian lagi ngapain?” Tanya Xiaoting yang kini duduk di samping Yujin.

“Main game sama Myah dan May, nanti Jiejie Caibing juga gabung katanya masih di jalan. Jiejie mau gabung juga?” Hiyyih kembali menjawab pertanyaan Xiaoting sedangkan Yujin masih asik tanpa mempedulikan kekasih menyebalkannya itu.

Xiaoting langsung melirik Yujin namun Yujin langsung membalas lirikan itu dengan tatapan tajam.

“Mau protes? Cemburu? Mau marah? Mau bentak-bentak?” Tanya Yujin dengan menatap Xiaoting tajam.

Xiaoting hanya menggelengkan kepalanya karena takut dengan Yujin yang terlihat menyeramkan.

“Aku nonton ya di sini.” Ijin Xiaoting.

Yujin hanya menganggukan kepalanya dengan bergeser ke arah Xiaoting, Yujin langsung menyandarkan badannya di dada bidang dan empuk milik kekasihnya. Yujin sedang berusaha memaafkan Xiaoting, ya pada akhirnya memaafkan lagi dan lagi, semua demi hubungan mereka, untuk saat ini Yujin menginginkan hubungan yang baik, untuk kedepannya Yujin tak tau akan seperti apa, mereka berbeda negara namun mereka berjenis kelamin sama, perbedaan dan persamaan yang sangat sukit untuk disatukan. Untuk itu Yujin ingin menikmati setiap momen dan kebersamaan dengan kekasihnya itu.

Xiaoting melingkarkan tangannya diperut kekasihnya itu, menyimpan dagunya di bahu Yujin. Mencium pipi Yujin diam-diam.

“Love you.” Bisik Xiaoting namun hanya mendapat sebuah anggukan dari Yujin.

“Xiaoting sesakit apapun, aku akan selalu memaafkan sebelum akhirnya waktu memisahkan kita, bahkan keadaan tak mungkin bisa mempersatukan kita.” Batin Yujin dengan mata berkaca-kaca.

Debut Dihati_

Malam indah dan suci ini mereka lalui berdua, keduanya sedang bersiap untuk makan malam romantis berdua saja. Jika diingat ini adalah pertama kalinya mereka menghabiskan waktu berdua setelah meresmikan hubungan mereka, keduanya sangat bahagia meskipun sadar jika mereka harus berhati-hati dan melakukan penyamaran.

“Lho kita mau pake apa perginya sayang? Kalau minta jemput manager Oppa nanti dia curiga.” Xiaoting yang sedang duduk menunggu Yujin akhirnya menyadari sesuatu, ya akan menggunakan apa mereka berdua perginya nanti.

Yujin hanya memutar bola matanya malas, kekasihnya seperti sedang meledek dirinya. Yujin sudah debut selama 7 tahun setidaknya jika aparteman saja yang mahal bisa Yujin beli apa lagi hanya sebuah mobil, sudah pasti Yujin punya meskipun bukan mobil mahal seperti yang dimiliki idol-idol lain yang penting Yujin punya mobil.

“Aku punya mobil, meskipun tak bagus.” Jawab Yujin dengan berdiri dan mengambil tasnya.

Xiaoting yang melihat kekasihnya sudah berdiri langsung mengikutinya, mereka langsung memakai masker dan turun menuju basement. Keduanya saling berdampingan saat berjalan mekskipun sejujurnya ingin sekali bergandengan tangan namun mereka harus menahannya demi keamanan hubungan mereka. Meskipun orang lain tak akan curiga jika ada yang melihatnya.

Yujin mengeluarkan kunci mobilnya tak lama sebuah mobil mewah bermerek Porsche Cayenne mereka lihat, Yujin berjalan menuju mobil mewah itu. Xiaoting hanya menelean ludahnya kasar saat melihat mobil milik kekasihnya itu. Yujin bilang mobilnya tak bagus tapi Xiaoting tau jika mobil ini lebih dari 1,5M. Jadi Xiaoting mengencani gadis kaya raya? Sedangkan ia masih dikirimi uang karena belum dapat bayaran dari agensi, suatu saat nanti saat ia sudah kaya pasti akan membelikan barang mahal dan mewah untuk Yujin.

“Ayo masuk, ngapain diem aja sih?” Ajak Yujin yang sudah di dalam mobil.

Xiaoting akhirnya sadar ia langsung masuk ke mobil dan duduk dengan cantik di sebelah Yujin. Xiaoting masih diam membuat Yujin merasa bingung.

“Kenapa sih Baby Shen? Kenapa malah banyak ngelamun?” Tanya Yujin dengan menggenggam tangan Xiaoting.

Xiaoting langsung tersenyum dan menggelengkan kepalanya, setelah itu meminta Yujin untuk hati-hati dalam menyetir. Dalam perjalanan Xiaoting kembali berpikir tentang kekasihnya, mengapa Xiaoting tak pernah terpikirkan tentang kekayaan Yujin, Yujin sudah sangat lama debut sudah pasti banyak uang, meskipun grupnya tergolong tak begitu terkenal tapi pasti ada penghasilan lain yang Yujin dapatkan, Xiaoting jadi malu dan merasa sungkan.

Jalanan cukup ramai malam ini mungkin karena sudah mendekati natal, namun mereka berdua merasakan sedikit kesedihan karena natal kali ini tak bisa merayakan dengan keluarganya, Xiaoting tak mungkin pulang sedangkan Yujin memilih menemani Xiaoting karena waktu libur hanya dua hari akan sedikit lelah jika Yujin pulang ke Jeonju.

Tak lama mereka sampai di restoran yang sudah Xiaoting pesan, restoran eropa yang cukup mewah Xiaoting pilih demi keamanan mereka berdua, restoran ini menjunjung tinggi privasi pengunjungnya untuk itu para idol atau aktor sering datang ke sini. Meskipun harus merogoh kocek yang luar biasa tak masalah bagi Xiaoting asalkan privasi kekasihnya terjaga.

Xiaoting memesan meja di lantai atas tepatnya di rooftop agar pemandangan lebih indah lagi, ditemani bintang yang berkilauan di atas sana.

“Duduk sayang.” Ucap Xiaoting dengan menarik kursi untuk kekasihnya yang amat cantik ini.

Yujin tersenyum setelah itu langsung duduk sedangkan Xiaoting duduk di kursi depan Yujin. Suasana romantis begitu terasa saat ini, lampu-lampu kecil dan banyak yang menerangi membuat keadaan temaram ini semakin romantis, belum lagi suasana yang cukup sepi.

“Ko sepi ya?” Tanya Yujin dengan melihat kesekelilingnya.

“Sibuk mungkin sayang sama keluarganya, kan malam natal.” Jawab Xiaoting pura-pura tak tau padahal ia sudah menyewa restoran ini agar bisa berduaan saja, jangan tanya berapa uang yang Xiaoting keluarkan karena semua itu banyak, namun tak jadi masalah baginya.

Akhirnya makanan yang sudah Xiaoting pesan datang, dengan 1 botol wine di sana. Mereka berdua sudah legal jadi bebas meminum alkohol.

“Romantis banget sih bayi besarnya Jinnie.” Ucap Yujin saat melihat suasana indah di hadapannya.

“Harus dong, kapan lagi bisa berduaan kaya gini, kita kan sibuk ngurusin anak-anak nakal itu. Ya udah yu makan.” Xiaoting langsung mengajak makan, pertama kali Xiaoting memotong daging untuk Yujin makan, setelah selesai langsung memberikan pada Yujin.

Yujin hanya tersenyum bahagia atas perlakuan kecil seperti ini, kebahagiaan jelas ia raskan saat ini, memiliki Xiaoting adalah kebahagiaan yang Tuhan berikan untuknya, meskipun terkadang Xiaoting menyakitinya.

Mereka berdua makan dengan keheningan, Xiating menghapus noda di bibir Yujin, ya Yujin selalu seperti anak kecil saat sedang makan. Xiaoting lebih dulu menyelesaikan makannya dan tak bosan menatap wajah cantik dan menggemaskan kekasihnya itu. Xiaoting genggam tangan Yujin dan ia cium punggung tangan Yujin.

“Aku cinta banget sama kamu.” Ucap Xiaoting dengan tulus membuat Yujin tersipu malu.

Sedikit obrolan dari mereka setelah menyelesaikan makan, makanan juga sudah diambil untuk disimpan karena sudah selesai, hanya ada 1 botol wine dan 2 gelas kecil di sana. Suasana sangat romantis membuat Xiaoting akhirnya berpindah duduk di samping Yujin.

Xiaoting langsung menarik kepala Yujin untuk disandarkan dibahunya, sedangkan tangannya saling menggenggam. Keduanya hanya diam menikmati suasana indah dengan sedikit salju yang turun, untung saja restoran ini memberikan sebuah atap untuk rooftopnya.

Cup ... Sebuah kecupan Xiaoting berikan dikening Yujin, setelah itu mereka berdua meminum wine yang sudah dipesan.

“Inget kamu nyetir, satu gelas aja ya sayang.” Ucap Xiaoting dengan mengelus punggung tangan Yujin.

Yujin menganggukan kepalanya dan mencuri ciuman dibibir Xiaoting, sejujurnya Xiaoting sedang menahan ingin melahap bibir Yujin, ia tak mau jika ada yang melihatnya bisa sangat bahaya nantinya.

Setelah puas menghabiskan waktu bersama akhirnya mereka pulang ke aparteman Yujin. Xiaoting selalu menempel pada Yujin karena ia sedikit mabuk, sejujurnya Yujin sedikit kesulitan dalam menyetir karena kepala Xiaoting bersandar di tanganhya.

“Pake mabuk segala sih.” Gumam Yujin dengan mendorong kepala kekasihnya.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan beberapa menit mereka sampai di apartemen, dengan susah payah Yujin membawa Xiaoting yang kesulitan berjalan dengan benar. Xiaoting sempoyongan karena mabuk membuat Yujin merasa gemas sekali. Sesampainya di aparteman Yujin langsung menidurkan Xiaoting dikamarnya setelah itu Yujin pergi untuk membersihkan dirinya.

Saat Yujin kembali dengan baju tidurnya Xiaoting sedang duduk dengan mata terpenjam, Yujin langsung mencari obat pereda mabuk agar mabuk kekasihnya tak begitu parah.

“Ini minum dulu, abis itu bersih-bersih terus tidur.” Ucap Yujin dengan memberikan obat pereda mabuk.

Xiaoting meminum obat yang kekasihnya berikan setelah itu pergi ke kamar mandi. Yujin dengan sigap menyiapkan baju ganti untuk kekasihnya itu, kaos over size dan hotpens serta dalaman baru yang memang sering Yujin simpan di sini jika datang dengan teman-temannya.

Yujin memainkan ponselnya saat menunggu Xiaoting, ada banyak pesan masuk salah satunya dari Caibing, Yujin membaca satu persatu pesan dari mantan kekasihnya itu, ada rasa sakit saat menyadari kisahnya dengan Caibing berakhir begitu saja tanpa kejelasan. Yujin sangat mencintai Caibing dulu, hingga akhirnya ia mengetahui jika Caibing lebih memilih gadis lain. Terkadang masih ada rasa rindu untuk perempuan berparas cantik itu tapi dengan buru-buru Yujin menepisnya karena ia sadar semua sudah berakhir dan kini ada Xiaoting dalam hidupnya.

“Ko ngelamun? Baju aku mana sayang?” Tanya Xiaoting dengan memeluk Yujin dari belakang, Yujin yang baru menyadari kekasihnya sudah kembali langsung mematikan ponselnya dan menyimpan begitu saja.

“Sebentar ya aku ambil dulu.” Yujin lalu berdiri dan pergi mengambil baju yang sudah ia siapkan tadi sedangkan Xiaoting mengambil ponsel Yujin dan melihat apa yang Yujin lakukan.

“Susah kalau punya pacar belum berdamai dengan masalalu.” Gumam Xiaoting lalu menyimpan kembali ponsel Yujin.

Akhirnya Xiaoting dengan tanpa malunya memakai baju di depan Yujin dan Yujin yang melihat itu dengan santai membiarkan, mereka sudah seperti sepasang suami istri bukan?

“Tidur yu ngantuk.” Ajak Xiaoting dengan menarik badan Yujin ke dalam pelukannya, mereka berjalan dengan Xiaoting yang memeluk Yujin dari belakang.

Melihat Yujin sedekat ini hasrat Xiaoting kembali memuncak, Xiaoting harus menahannya karena tak mungkin mengajak bercinta lagi setelah seharian mereka melakukannya.

“Aku mau nenen dong sayang, biar kaya bayi-bayi gitu. Hehe...” Dengan malu-malu Xiaoting menarik ke atas baju Yujin.

Yujin hanya menganggukan kepalanya setelah itu memilih memejamkan mata, hari ini ia merasa sangat lelah sekaligus bahagia, biarkan malam ini jadi penutup keromantisan mereka karena besok sudah harus kembali ke dorm.

“Selamat tidur Sayangnya Oting.” Ucap Xiaoting dengan mengecup bibir Yujin singkat.

“Selamat tidur juga sayangnya Jinnie.” Jawab Yujin yang langsung memeluk kepala Xiaoting yang sedang asik di dadanya itu.

Xiaoting menyusu seperti bayi hingga akhirnya mereka berdua tidur dengan nyenyak.

Debut Dihati_

Malam indah dan suci ini mereka lalui berdua, keduanya sedang bersiap untuk makan malam romantis berdua saja. Jika diingat ini adalah pertama kalinya mereka menghabiskan waktu berdua setelah meresmikan hubungan mereka, keduanya sangat bahagia meskipun sadar jika mereka harus berhati-hati dan melakukan penyamaran.

“Lho kita mau pake apa perginya sayang? Kalau minta jemput manager Oppa nanti dia curiga.” Xiaoting yang sedang duduk menunggu Yujin akhirnya menyadari sesuatu, ya akan menggunakan apa mereka berdua perginya nanti.

Yujin hanya memutar bola matanya malas, kekasihnya seperti sedang meledek dirinya. Yujin sudah debut selama 7 tahun setidaknya jika aparteman saja yang mahal bisa Yujin beli apa lagi hanya sebuah mobil, sudah pasti Yujin punya meskipun bukan mobil mahal seperti yang dimiliki idol-idol lain yang penting Yujin punya mobil.

“Aku punya mobil, meskipun tak bagus.” Jawab Yujin dengan berdiri dan mengambil tasnya.

Xiaoting yang melihat kekasihnya sudah berdiri langsung mengikutinya, mereka langsung memakai masker dan turun menuju basement. Keduanya saling berdampingan saat berjalan mekskipun sejujurnya ingin sekali bergandengan tangan namun mereka harus menahannya demi keamanan hubungan mereka. Meskipun orang lain tak akan curiga jika ada yang melihatnya.

Yujin mengeluarkan kunci mobilnya tak lama sebuah mobil mewah bermerek Porsche Cayenne mereka lihat, Yujin berjalan menuju mobil mewah itu. Xiaoting hanya menelean ludahnya kasar saat melihat mobil milik kekasihnya itu. Yujin bilang mobilnya tak bagus tapi Xiaoting tau jika mobil ini lebih dari 1,5M. Jadi Xiaoting mengencani gadis kaya raya? Sedangkan ia masih dikirimi uang karena belum dapat bayaran dari agensi, suatu saat nanti saat ia sudah kaya pasti akan membelikan barang mahal dan mewah untuk Yujin.

“Ayo masuk, ngapain diem aja sih?” Ajak Yujin yang sudah di dalam mobil.

Xiaoting akhirnya sadar ia langsung masuk ke mobil dan duduk dengan cantik di sebelah Yujin. Xiaoting masih diam membuat Yujin merasa bingung.

“Kenapa sih Baby Shen? Kenapa malah banyak ngelamun?” Tanya Yujin dengan menggenggam tangan Xiaoting.

Xiaoting langsung tersenyum dan menggelengkan kepalanya, setelah itu meminta Yujin untuk hati-hati dalam menyetir. Dalam perjalanan Xiaoting kembali berpikir tentang kekasihnya, mengapa Xiaoting tak pernah terpikirkan tentang kekayaan Yujin, Yujin sudah sangat lama debut sudah pasti banyak uang, meskipun grupnya tergolong tak begitu terkenal tapi pasti ada penghasilan lain yang Yujin dapatkan, Xiaoting jadi malu dan merasa sungkan.

Jalanan cukup ramai malam ini mungkin karena sudah mendekati natal, namun mereka berdua merasakan sedikit kesedihan karena natal kali ini tak bisa merayakan dengan keluarganya, Xiaoting tak mungkin pulang sedangkan Yujin memilih menemani Xiaoting karena waktu libur hanya dua hari akan sedikit lelah jika Yujin pulang ke Jeonju.

Tak lama mereka sampai di restoran yang sudah Xiaoting pesan, restoran eropa yang cukup mewah Xiaoting pilih demi keamanan mereka berdua, restoran ini menjunjung tinggi privasi pengunjungnya untuk itu para idol atau aktor sering datang ke sini. Meskipun harus merogoh kocek yang luar biasa tak masalah bagi Xiaoting asalkan privasi kekasihnya terjaga.

Xiaoting memesan meja di lantai atas tepatnya di rooftop agar pemandangan lebih indah lagi, ditemani bintang yang berkilauan di atas sana.

“Duduk sayang.” Ucap Xiaoting dengan menarik kursi untuk kekasihnya yang amat cantik ini.

Yujin tersenyum setelah itu langsung duduk sedangkan Xiaoting duduk di kursi depan Yujin. Suasana romantis begitu terasa saat ini, lampu-lampu kecil dan banyak yang menerangi membuat keadaan temaram ini semakin romantis, belum lagi suasana yang cukup sepi.

“Ko sepi ya?” Tanya Yujin dengan melihat kesekelilingnya.

“Sibuk mungkin sayang sama keluarganya, kan malam natal.” Jawab Xiaoting pura-pura tak tau padahal ia sudah menyewa restoran ini agar bisa berduaan saja, jangan tanya berapa uang yang Xiaoting keluarkan karena semua itu banyak, namun tak jadi masalah baginya.

Akhirnya makanan yang sudah Xiaoting pesan datang, dengan 1 botol wine di sana. Mereka berdua sudah legal jadi bebas meminum alkohol.

“Romantis banget sih bayi besarnya Jinnie.” Ucap Yujin saat melihat suasana indah di hadapannya.

“Harus dong, kapan lagi bisa berduaan kaya gini, kita kan sibuk ngurusin anak-anak nakal itu. Ya udah yu makan.” Xiaoting langsung mengajak makan, pertama kali Xiaoting memotong daging untuk Yujin makan, setelah selesai langsung memberikan pada Yujin.

Yujin hanya tersenyum bahagia atas perlakuan kecil seperti ini, kebahagiaan jelas ia raskan saat ini, memiliki Xiaoting adalah kebahagiaan yang Tuhan berikan untuknya, meskipun terkadang Xiaoting menyakitinya.

Mereka berdua makan dengan keheningan, Xiating menghapus noda di bibir Yujin, ya Yujin selalu seperti anak kecil saat sedang makan. Xiaoting lebih dulu menyelesaikan makannya dan tak bosan menatap wajah cantik dan menggemaskan kekasihnya itu. Xiaoting genggam tangan Yujin dan ia cium punggung tangan Yujin.

“Aku cinta banget sama kamu.” Ucap Xiaoting dengan tulus membuat Yujin tersipu malu.

Sedikit obrolan dari mereka setelah menyelesaikan makan, makanan juga sudah diambil untuk disimpan karena sudah selesai, hanya ada 1 botol wine dan 2 gelas kecil di sana. Suasana sangat romantis membuat Xiaoting akhirnya berpindah duduk di samping Yujin.

Xiaoting langsung menarik kepala Yujin untuk disandarkan dibahunya, sedangkan tangannya saling menggenggam. Keduanya hanya diam menikmati suasana indah dengan sedikit salju yang turun, untung saja restoran ini memberikan sebuah atap untuk rooftopnya.

Cup ... Sebuah kecupan Xiaoting berikan dikening Yujin, setelah itu mereka berdua meminum wine yang sudah dipesan.

“Inget kamu nyetir, satu gelas aja ya sayang.” Ucap Xiaoting dengan mengelus punggung tangan Yujin.

Yujin menganggukan kepalanya dan mencuri ciuman dibibir Xiaoting, sejujurnya Xiaoting sedang menahan ingin melahap bibir Yujin, ia tak mau jika ada yang melihatnya bisa sangat bahaya nantinya.

Setelah puas menghabiskan waktu bersama akhirnya mereka pulang ke aparteman Yujin. Xiaoting selalu menempel pada Yujin karena ia sedikit mabuk, sejujurnya Yujin sedikit kesulitan dalam menyetir karena kepala Xiaoting bersandar di tanganhya.

“Pake mabuk segala sih.” Gumam Yujin dengan mendorong kepala kekasihnya.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan beberapa menit mereka sampai di apartemen, dengan susah payah Yujin membawa Xiaoting yang kesulitan berjalan dengan benar. Xiaoting sempoyongan karena mabuk membuat Yujin merasa gemas sekali. Sesampainya di aparteman Yujin langsung menidurkan Xiaoting dikamarnya setelah itu Yujin pergi untuk membersihkan dirinya.

Saat Yujin kembali dengan baju tidurnya Xiaoting sedang duduk dengan mata terpenjam, Yujin langsung mencari obat pereda mabuk agar mabuk kekasihnya tak begitu parah.

“Ini minum dulu, abis itu bersih-bersih terus tidur.” Ucap Yujin dengan memberikan obat pereda mabuk.

Xiaoting meminum obat yang kekasihnya berikan setelah itu pergi ke kamar mandi. Yujin dengan sigap menyiapkan baju ganti untuk kekasihnya itu, kaos over size dan hotpens serta dalaman baru yang memang sering Yujin simpan di sini jika datang dengan teman-temannya.

Yujin memainkan ponselnya saat menunggu Xiaoting, ada banyak pesan masuk salah satunya dari Caibing, Yujin membaca satu persatu pesan dari mantan kekasihnya itu, ada rasa sakit saat menyadari kisahnya dengan Caibing berakhir begitu saja tanpa kejelasan. Yujin sangat mencintai Caibing dulu, hingga akhirnya ia mengetahui jika Caibing lebih memilih gadis lain. Terkadang masih ada rasa rindu untuk perempuan berparas cantik itu tapi dengan buru-buru Yujin menepisnya karena ia sadar semua sudah berakhir dan kini ada Xiaoting dalam hidupnya.

“Ko ngelamun? Baju aku mana sayang?” Tanya Xiaoting dengan memeluk Yujin dari belakang, Yujin yang baru menyadari kekasihnya sudah kembali langsung mematikan ponselnya dan menyimpan begitu saja.

“Sebentar ya aku ambil dulu.” Yujin lalu berdiri dan pergi mengambil baju yang sudah ia siapkan tadi sedangkan Xiaoting mengambil ponsel Yujin dan melihat apa yang Yujin lakukan.

“Susah kalau punya pacar belum berdamai dengan masalalu.” Gumam Xiaoting lalu menyimpan kembali ponsel Yujin.

Akhirnya Xiaoting dengan tanpa malunya memakai baju di depan Yujin dan Yujin yang melihat itu dengan santai membiarkan, mereka sudah seperti sepasang suami istri bukan?

“Tidur yu ngantuk.” Ajak Xiaoting dengan menarik badan Yujin ke dalam pelukannya, mereka berjalan dengan Xiaoting yang memeluk Yujin dari belakang.

Melihat Yujin sedekat ini hasrat Xiaoting kembali memuncak, Xiaoting harus menahannya karena tak mungkin mengajak bercinta lagi setelah seharian mereka melakukannya.

“Aku mau nenen dong sayang, biar kaya bayi-bayi gitu. Hehe...” Dengan malu-malu Xiaoting menarik ke atas baju Yujin.

Yujin hanya menganggukan kepalanya setelah itu memilih memejamkan mata, hari ini ia merasa sangat lelah sekaligus bahagia, biarkan malam ini jadi penutup keromantisan mereka karena besok sudah harus kembali ke dorm.

“Selamat tidur Sayangnya Oting.” Ucap Xiaoting dengan mengecup bibir Yujin singkat.

“Selamat tidur juga sayangnya Jinnie.” Jawab Yujin yang langsung memeluk kepala Xiaoting yang sedang asik di dadanya itu.

Xiaoting menyusu seperti bayi hingga akhirnya mereka berdua tidur dengan nyenyak.

Debut Dihati_

Malam indah dan suci ini mereka lalui berdua, keduanya sedang bersiap untuk makan malam romantis berdua saja. Jika diingat ini adalah pertama kalinya mereka menghabiskan waktu berdua setelah meresmikan hubungan mereka, keduanya sangat bahagia meskipun sadar jika mereka harus berhati-hati dan melakukan penyamaran.

“Lho kita mau pake apa perginya sayang? Kalau minta jemput manager Oppa nanti dia curiga.” Xiaoting yang sedang duduk menunggu Yujin akhirnya menyadari sesuatu, ya akan menggunakan apa mereka berdua perginya nanti.

Yujin hanya memutar bola matanya malas, kekasihnya seperti sedang meledek dirinya. Yujin sudah debut selama 7 tahun setidaknya jika aparteman saja yang mahal bisa Yujin beli apa lagi hanya sebuah mobil, sudah pasti Yujin punya meskipun bukan mobil mahal seperti yang dimiliki idol-idol lain yang penting Yujin punya mobil.

“Aku punya mobil, meskipun tak bagus.” Jawab Yujin dengan berdiri dan mengambil tasnya.

Xiaoting yang melihat kekasihnya sudah berdiri langsung mengikutinya, mereka langsung memakai masker dan turun menuju basement. Keduanya saling berdampingan saat berjalan mekskipun sejujurnya ingin sekali bergandengan tangan namun mereka harus menahannya demi keamanan hubungan mereka. Meskipun orang lain tak akan curiga jika ada yang melihatnya.

Yujin mengeluarkan kunci mobilnya tak lama sebuah mobil mewah bermerek Porsche Cayenne mereka lihat, Yujin berjalan menuju mobil mewah itu. Xiaoting hanya menelean ludahnya kasar saat melihat mobil milik kekasihnya itu. Yujin bilang mobilnya tak bagus tapi Xiaoting tau jika mobil ini lebih dari 1,5M. Jadi Xiaoting mengencani gadis kaya raya? Sedangkan ia masih dikirimi uang karena belum dapat bayaran dari agensi, suatu saat nanti saat ia sudah kaya pasti akan membelikan barang mahal dan mewah untuk Yujin.

“Ayo masuk, ngapain diem aja sih?” Ajak Yujin yang sudah di dalam mobil.

Xiaoting akhirnya sadar ia langsung masuk ke mobil dan duduk dengan cantik di sebelah Yujin. Xiaoting masih diam membuat Yujin merasa bingung.

“Kenapa sih Baby Shen? Kenapa malah banyak ngelamun?” Tanya Yujin dengan menggenggam tangan Xiaoting.

Xiaoting langsung tersenyum dan menggelengkan kepalanya, setelah itu meminta Yujin untuk hati-hati dalam menyetir. Dalam perjalanan Xiaoting kembali berpikir tentang kekasihnya, mengapa Xiaoting tak pernah terpikirkan tentang kekayaan Yujin, Yujin sudah sangat lama debut sudah pasti banyak uang, meskipun grupnya tergolong tak begitu terkenal tapi pasti ada penghasilan lain yang Yujin dapatkan, Xiaoting jadi malu dan merasa sungkan.

Jalanan cukup ramai malam ini mungkin karena sudah mendekati natal, namun mereka berdua merasakan sedikit kesedihan karena natal kali ini tak bisa merayakan dengan keluarganya, Xiaoting tak mungkin pulang sedangkan Yujin memilih menemani Xiaoting karena waktu libur hanya dua hari akan sedikit lelah jika Yujin pulang ke Jeonju.

Tak lama mereka sampai di restoran yang sudah Xiaoting pesan, restoran eropa yang cukup mewah Xiaoting pilih demi keamanan mereka berdua, restoran ini menjunjung tinggi privasi pengunjungnya untuk itu para idol atau aktor sering datang ke sini. Meskipun harus merogoh kocek yang luar biasa tak masalah bagi Xiaoting asalkan privasi kekasihnya terjaga.

Xiaoting memesan meja di lantai atas tepatnya di rooftop agar pemandangan lebih indah lagi, ditemani bintang yang berkilauan di atas sana.

“Duduk sayang.” Ucap Xiaoting dengan menarik kursi untuk kekasihnya yang amat cantik ini.

Yujin tersenyum setelah itu langsung duduk sedangkan Xiaoting duduk di kursi depan Yujin. Suasana romantis begitu terasa saat ini, lampu-lampu kecil dan banyak yang menerangi membuat keadaan temaram ini semakin romantis, belum lagi suasana yang cukup sepi.

“Ko sepi ya?” Tanya Yujin dengan melihat kesekelilingnya.

“Sibuk mungkin sayang sama keluarganya, kan malam natal.” Jawab Xiaoting pura-pura tak tau padahal ia sudah menyewa restoran ini agar bisa berduaan saja, jangan tanya berapa uang yang Xiaoting keluarkan karena semua itu banyak, namun tak jadi masalah baginya.

Akhirnya makanan yang sudah Xiaoting pesan datang, dengan 1 botol wine di sana. Mereka berdua sudah legal jadi bebas meminum alkohol.

“Romantis banget sih bayi besarnya Jinnie.” Ucap Yujin saat melihat suasana indah di hadapannya.

“Harus dong, kapan lagi bisa berduaan kaya gini, kita kan sibuk ngurusin anak-anak nakal itu. Ya udah yu makan.” Xiaoting langsung mengajak makan, pertama kali Xiaoting memotong daging untuk Yujin makan, setelah selesai langsung memberikan pada Yujin.

Yujin hanya tersenyum bahagia atas perlakuan kecil seperti ini, kebahagiaan jelas ia raskan saat ini, memiliki Xiaoting adalah kebahagiaan yang Tuhan berikan untuknya, meskipun terkadang Xiaoting menyakitinya.

Mereka berdua makan dengan keheningan, Xiating menghapus noda di bibir Yujin, ya Yujin selalu seperti anak kecil saat sedang makan. Xiaoting lebih dulu menyelesaikan makannya dan tak bosan menatap wajah cantik dan menggemaskan kekasihnya itu. Xiaoting genggam tangan Yujin dan ia cium punggung tangan Yujin.

“Aku cinta banget sama kamu.” Ucap Xiaoting dengan tulus membuat Yujin tersipu malu.

Sedikit obrolan dari mereka setelah menyelesaikan makan, makanan juga sudah diambil untuk disimpan karena sudah selesai, hanya ada 1 botol wine dan 2 gelas kecil di sana. Suasana sangat romantis membuat Xiaoting akhirnya berpindah duduk di samping Yujin.

Xiaoting langsung menarik kepala Yujin untuk disandarkan dibahunya, sedangkan tangannya saling menggenggam. Keduanya hanya diam menikmati suasana indah dengan sedikit salju yang turun, untung saja restoran ini memberikan sebuah atap untuk rooftopnya.

Cup ... Sebuah kecupan Xiaoting berikan dikening Yujin, setelah itu mereka berdua meminum wine yang sudah dipesan.

“Inget kamu nyetir, satu gelas aja ya sayang.” Ucap Xiaoting dengan mengelus punggung tangan Yujin.

Yujin menganggukan kepalanya dan mencuri ciuman dibibir Xiaoting, sejujurnya Xiaoting sedang menahan ingin melahap bibir Yujin, ia tak mau jika ada yang melihatnya bisa sangat bahaya nantinya.

Setelah puas menghabiskan waktu bersama akhirnya mereka pulang ke aparteman Yujin. Xiaoting selalu menempel pada Yujin karena ia sedikit mabuk, sejujurnya Yujin sedikit kesulitan dalam menyetir karena kepala Xiaoting bersandar di tanganhya.

“Pake mabuk segala sih.” Gumam Yujin dengan mendorong kepala kekasihnya.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan beberapa menit mereka sampai di apartemen, dengan susah payah Yujin membawa Xiaoting yang kesulitan berjalan dengan benar. Xiaoting sempoyongan karena mabuk membuat Yujin merasa gemas sekali. Sesampainya di aparteman Yujin langsung menidurkan Xiaoting dikamarnya setelah itu Yujin pergi untuk membersihkan dirinya.

Saat Yujin kembali dengan baju tidurnya Xiaoting sedang duduk dengan mata terpenjam, Yujin langsung mencari obat pereda mabuk agar mabuk kekasihnya tak begitu parah.

“Ini minum dulu, abis itu bersih-bersih terus tidur.” Ucap Yujin dengan memberikan obat pereda mabuk.

Xiaoting meminum obat yang kekasihnya berikan setelah itu pergi ke kamar mandi. Yujin dengan sigap menyiapkan baju ganti untuk kekasihnya itu, kaos over size dan hotpens serta dalaman baru yang memang sering Yujin simpan di sini jika datang dengan teman-temannya.

Yujin memainkan ponselnya saat menunggu Xiaoting, ada banyak pesan masuk salah satunya dari Caibing, Yujin membaca satu persatu pesan dari mantan kekasihnya itu, ada rasa sakit saat menyadari kisahnya dengan Caibing berakhir begitu saja tanpa kejelasan. Yujin sangat mencintai Caibing dulu, hingga akhirnya ia mengetahui jika Caibing lebih memilih gadis lain. Terkadang masih ada rasa rindu untuk perempuan berparas cantik itu tapi dengan buru-buru Yujin menepisnya karena ia sadar semua sudah berakhir dan kini ada Xiaoting dalam hidupnya.

“Ko ngelamun? Baju aku mana sayang?” Tanya Xiaoting dengan memeluk Yujin dari belakang, Yujin yang baru menyadari kekasihnya sudah kembali langsung mematikan ponselnya dan menyimpan begitu saja.

“Sebentar ya aku ambil dulu.” Yujin lalu berdiri dan pergi mengambil baju yang sudah ia siapkan tadi sedangkan Xiaoting mengambil ponsel Yujin dan melihat apa yang Yujin lakukan.

“Susah kalau punya pacar belum berdamai dengan masalalu.” Gumam Xiaoting lalu menyimpan kembali ponsel Yujin.

Akhirnya Xiaoting dengan tanpa malunya memakai baju di depan Yujin dan Yujin yang melihat itu dengan santai membiarkan, mereka sudah seperti sepasang suami istri bukan?

“Tidur yu ngantuk.” Ajak Xiaoting dengan menarik badan Yujin ke dalam pelukannya, mereka berjalan dengan Xiaoting yang memeluk Yujin dari belakang.

Melihat Yujin sedekat ini hasrat Xiaoting kembali memuncak, Xiaoting harus menahannya karena tak mungkin mengajak bercinta lagi setelah seharian mereka melakukannya.

“Aku mau nenen dong sayang, biar kaya bayi-bayi gitu. Hehe...” Dengan malu-malu Xiaoting menarik ke atas baju Yujin.

Yujin hanya menganggukan kepalanya setelah itu memilih memejamkan mata, hari ini ia merasa sangat lelah sekaligus bahagia, biarkan malam ini jadi penutup keromantisan mereka karena besok sudah harus kembali ke dorm.

“Selamat tidur Sayangnya Oting.” Ucap Xiaoting dengan mengecup bibir Yujin singkat.

“Selamat tidur juga sayangnya Jinnie.” Jawab Yujin yang langsung memeluk kepala Xiaoting yang sedang asik di dadanya itu.

Xiaoting menyusu seperti bayi hingga akhirnya mereka berdua tidur dengan nyenyak.

Debut dihati_

Tak mendapat jawaban apapun dari Yujin membuat Xiaoting akhirnya mengintip Yujin, Yujin hanya diam dan Xiaoting langsung mengingat jika Yujin memang tak menginginkan lagi sex dihubungan mereka.

“Kotak p3k mana sayang? Aku mau obatin tanganku.” Tanya Xiaoting yang akhirnya mengalihkan pembahasan.

Yujin akhirnya bangun dan menarik tangan Xiaoting ke luar kamar, Yujin melupakan sesuatu tentang tangan kekasihnya itu.

“Lain kali ga usah gila deh, ngapain coba nurutin omongan ga jelas gitu.” Ucap Yujin dengan membuka perban ditangan Xiaoting. Xiaoting hanya diam karena asik melihat ekspresi wajah Yujin yang penuh kekhawatiran itu.

“Denger ga sih aku ngomong?!” Tanya Yujin dengan memukul bahu Xiaoting.

“Iya iya denger, cantik banget sih kalau lagi ngomel gitu.” Jawab Xiaoting dengan menggoda Yujin namun tak mempan karena Yujin adalah seorang penggoda jadi tak akan dengan mudah hanyut dalam sebuah godaan Xiaoting.

Mereka kembali hening karena Yujin masih fokus pada pengobatan tangan Xiaoting hingga akhirnya Yujin pergi membereskan kotak p3k karena sudah selesai mengobati tangan kekasihnya itu. Yujin langsung duduk di samping Xiaoting dan menyandarkan kepalanya di bahu perempuan yang lebih muda darinya itu. Posisi seperti ini selalu membuat mereka nyaman.

Mereka berdua asik menonton tv dengan obrolan-obrolan ringan, Yujin menanyakan tentang Negara China dan dengan senang hati Xiaoting menjawabnya, mereka hanyut dalam obrolan kecil dengan saling memeluk bahkan terkadang Xiaoting menciumi pipi Yujin karena gemas, sejujurnya Xiaoting hanya ingin tau apakah Yujin menolak saat mendapatkan ciuman darinya atau diam saja, jika diam saja sudah jelas Xiaoting akan melakukan hal enak lainnya.

“Aku laper deh.” Ucap Yujin dengan menatap wajah Xiaoting dari bawah. Tangannya masih melingkar diperut rata sang kekasih.

“Masak ramen aja yu buat sekarang, gimana kalau nanti malam kita Dinner keluar, itung-itung rayain natal bareng kan, Papa juga udah kirim aku uang buat ajak kamu dinner, papa bilang pasti kamu yang teraktir aku terus, kamu kan udah kaya sedangkan aku belum.” Ajak Xiaoting dengan mengelus kepala Yujin dan menceritakan jika papanya mengirimi uang untuk mereka dinner di malam natal.

Yujin mengernyitkan kedua alisnya mendengar cerita Xiaoting tadi. “Ko bisa Papa Shen nyuruh kita Dinner? Maksudnya kita semua bersembilan?” Yujin memastikan jika ia tak salah mengartikan ucapan Xiaoting itu.

“Nggak dong, cuma kita berdua aja. Papa malu mungkin kalau anaknya jadi parasit ke pacarnya yang udah kaya.” Jawab Xiaoting dengan mencuri ciuman di bibir Yujin.

Deg... Yujin kaget karena Xiaoting menceritakan tentang hubungan mereka berdua pada orang tuanya, seserius itukah Xiaoting padanya? Sesayang itukah Xiaoting padanya? Yujin jadi terharu saat ini. Apakah memang keputusan Yujin untuk memberi kesempatan pada gadis kecil ini sudah tepat? Ya sepertinya memang tepat.

“Aku ga kaya Baby, kamu kan tau aku idol gagal.” Yujin terkekeh karena ucapannya sendiri, omongan itu berhasil membuat Xiaoting merasa sedih, mengingat dulu saat acara gp99 dimulai Yujin menangis karena menceritakan keadaan grupnya.

“Makanya kita sukses bareng di Kep1er sayang.” Jawab Xiaoting dengan memeluk Yujin dengan erat, wajahnya masuk ke dalam leher Yujin.

Mereka masih asik berpelukan namun tangan Xiaoting sudah mulai nakal, tangannya masuk ke dalam kaos over size yang Yujin kenakan dan mengelus area bahu Yujin dengan bibir sialannya menciumi leher Yujin.

“Katanya siap ga ada lebih dari pelukan.” Sindir Yujin tepat ditelinga Xiaoting.

“Aku kangen sayang, masa aku harus main sendirian sih.” Jawab Xiaoting dengan terus menciumi leher Yujin tanpa jeda.

“Tangan kamu sakit lho Baby,” yujin mengingatkan tentang tangan Xiaoting yang sedang sakit.

“Aku punya dua tangan yang berfungsi dengan baik, kamu ga akan nyesel sih.” Xiaoting tak mau kalah ia tetap meyakinkan Yujin jika sakitnya tangan Xiaoting tak membuat semua menjadi sulit justru akan membuatnya termotivasi untuk segera sembuh agar bisa menjelajahi badan Yujin tanpa hambatan apapun.

Yujin hanya menggelengkan kepalanya karena jika sudah begini akan sulit untuk menahan si mesum itu tak melakukan hal yang enak-enak begini. Maka biarkan Xiaoting melakukan apa yang ia inginkan, menyalurkan hasratnya yang sudah 2 minggu tertahankan itu.

Xiaoting mulai menciumi leher Yujin namun tak menggigitnya karena akan bahaya jika membuat bekas di sana. Tanganya meski terluka masih pintar untuk sekedar meremas payudara Yujin dari luar bajunya. Xiaoting dengan nafsu yang sulit dikendalikan membuatnya tak sabar ingin menelanjangi badan kekasihnya ini hingga mereka tak peduli jika kini sedang berada di ruang tamu.

Keduanya hanyut dalam permainan ini, tanpa sadar Yujin sudah bertelanjang dada karena kekasihnya ini sedang asik menyusu saat ini, sedangkan Yujin hanya bisa pasrah dan merasakan nikmat. Tangan Xiaoting sedang asik meremas payudara sebelah kanan Yujin sedangkan bibir Xiaoting asik mengulum dan menjilati puting sebelah kirinya, Yujin sudah dibuat basah saat ini, sentuhan Xiaoting memang sangat ia rindukan untuk itu Yujin sangat lemah dengan setiap yang Xiaoting lakukan.

“Ih kamu juga buka bajunya, jangan cuma aku!” Protes Yujin saat tangan Xiaoting sedang berusaha membuka hotpens Yujin.

“Kangen ya liat badan seksi tinggi semok punya aku, iya ini aku buka deh.” Xiaoting menggoda Yujin dengan membuka satu persatu pakaiannya di hadapan Yujin.

Yujin yang melihat kekasihnya sudah tak memakai apapun semakin dibuat panas, aliran darah Yujin seakan mendidih karena kekasihnya yang bertelanjang di depan matanya, Xiaoting dengan sengaja malah berdiri dan mengikat rambutnya dengan perlahan. Yujin dengan gelisah akhirnya menarik Xiaoting hingga menindih badannya, Yujin langsung melumat bibir kekasihnya itu hingga akhirnya Xiaoting membalasnya, dalam hati Xiaoting merasa menang karena berhasil menggoda Yujin.

Ciuman mereka semakin panas dengan tangan Xiaoting yang mulai turun ke bawah, Xiaoting mulai mengelus area kenikmatan milik Yujin membuat Yujin semakin tak karuan, disadari Yujin sudah sangat basah membuat Xiaoting dengan gencar memainkan klitoris kekasihnya itu, Yujin semakin gelisah dibawah kendali Xiaoting yang semakin liar. Sempitnya sofa milik Yujin membuat mereka semakin berhimpitan dengan badan yang sangat menempel, keringat yang bercucuran membuat suasana menjadi semakin panas dan nikmat.

“Ma masukinh Babyh ...” Mohon Yujin karena sudah tak kuat lagi.

Xiaoting tak mengikuti keinginan kekasihnya, saat ini ia sedang asik memberikan beberapa tanda merah di payudara kekasihnya, setelah puas Xiaoting baru turun membuka lebar paha Yujin dan memasukan wajahnya ke hadapan vagina Yujin. Lidah panjang Xiaoting menjulur hingga berhasil menusuk-nusuk lubang kenikmatan Yujin setelah itu menyapu belahan Vagina Yujin dengan lidahhya.

“Eeuhnmmm Xiaotingh...” Yujin akhirnya mendesah hebat dengan menyebut nama kekasihnya, badannya sudah sangat dibuat melayang hingga tak sabar merasakan jari panjang kekasihnya masuk ke dalam dirinya.

Karena tak tega akhirnya dua jari Xiaoting masuk ke dalam lubang kenikmatan milik Yujin, Xiaoting langsung memaju mundurkan kedua jarinya sedangkan mulutnya iya gunakan untuk mengemuti klitorisnya.

” Aahhh.... Ahhh.... Lebih cepath.” Yujin semakin dibuat gila oleh kekasihnya itu, dua minggu tak bercinta membuat nafsu mereka sulit sekali dikendalikan.

Desahan Yujin menjadi candu bagi Xiaoting, hingga ia semakin bersemangat untuk terus memompa vagina kekasihnya, kini 3 jari sudah bekerja di dalam vagina Yujin membuat Yujin semakin merasakan nikmatnya. Hingga akhirnya badan Yujin menegang, Xiaoting yang pajam semakin mempercepat jarinya agar klimkas sang kekasih semakin terasa nikmat.

“Otinghhhhh.... Aahhh....” Desah panjang Yujin menemani proses orgasme yang terasa sangat nikmat itu.

Cairan cinta Yujin keluar cukup banyak membuat Xiaoting tersenyum puas. Jarinya ia tarik dan keluarkan, ia ambil tisu untuk membersihkan cairan Yujin dari tangannya dan dari vagina Yujin.

“Puas ga?” Tanya Xiaoting yang kini sudah duduk di karpet menyaksikan kekasihnya yang sedang menikmati orgasmenya itu.

“Hmm...” Jawab Yujin singkat karena masih lelah.

Melihat payudara Yujin menggantung bebas tanpa rasa lelah Xiaoting kembali menyusu pada kekasihnya, Yujin yang merasakan itu hanya diam karena sulit mengatur nafsu kekasih kecilnya ini.

Xiaoting terus saja menyusu pada kedua payudara Yujin secara bergantian, Yujin yang sudah pulih dari nikmatnya orgasme langsung duduk membuat Xiaoting kesal.

“Mau lanjut apa udah?” Tanya Yujin dengan meremas payudara Xiaoting. Ya karena Yujin juga ingin merasakan badan Xiaoting yang sudah lama tak ia jamah.

“Lanjut, tapi tunggu ya aku mau ambil minum dulu.” Jawab Xiaoting yang langsung pergi ke dapur, Yujin selalu terpesona dengan badan kekasihnya terutama saat bertelanjang seperti ini, Yujin langsung mengikuti Xiaoting dan diam-diam memeluk Xiaoting dari belakang, Yujin menempelkan payudaranya pada badan belakang kekasihnya, sedikit digerakan agar terasa kenyal bagi Xiaoting.

“Ehhmmm sayangh...” Xiaoting akhirnya mendesah saat kedua tangan Yujin meremas payudara Xiaoting dari belakang.

Entahlah posisi seperti ini terasa menyenangkan bagi Yujin, kedua tangannya yang lihai meremas kedua payudara Xioating membuat Xiaoting terus mendesah nikmat saat ini. Tangan Yujin semakin nakal dengan mengelus seluruh badan atas kekasihnya, sedangkan jari kanannya sudah berada di atas hutan gundul kekasihnya.

“Sejak kapan dicukur bersih seperti ini ehm?” Bisik Yujin karena Xiaoting memotong semua rambut di kemaluannya.

“Se sejak karantina sayangh, ehmm enakh Jinnie.” Xiaoting dibuat tak karuan oleh kekasihnya karena kini Yujin sudah mulai bermain dengan vagina Xiaoting.

Tanpa menunggu lama dengan posisi seperti ini Yujin langsung memasukan jarinya ke dalam lubang kenikmatan Xiaoting, Yujin langsung memaju mundurkan jarinya sekuat tenaga agar Xiaoting tersiksa karena permainan ini. Xiaoting sudah sangat gila saat ini, desahannya tak terkontrol karena rasa nikmat yang Yujin berikan.

Permainan mereka terus terjadi beberapa saat sebelum akhirnya Xiaoting menyerah dan menyebutkan nama Yujin dengan keras saat ia orgasme, Yujin merasa bahagia karena Xiaoting bisa merasakan kenikmatan yang ia berikan. Xiaoting sedikit limbung dengan sigap Yujin langsung menahan dan memeluknya. Mereka berpelukan dengan posisi tanpa mengenakan pakaian sama sekali, keringat yang bercucuran menambah gairah alih-alih merasa jijik.

“Makasih sayang.” Bisik Xiaoting dengan meremas pantat Yujin.

Plak... Yujin memukul bahu Xiaoting karena tangannya tak bisa diam.

“Seharian jangan pake baju yu, kayanya lebih asik deh.” Lanjut Xiaoting yang semakin menjadi-jadi dengan ide gilanya.

“Boleh, tapi di kamar ya jangan di sini, terlalu terbuka.” Jawab Yujin yang dengan mudah menyetujui ide gilanya, sejujurnya Xiaoting hanya bercanda namun jika di ijinkan Xiaoting sangat amat bahagia.

“Ya udah sini deh Oting gendong.* Xiaoting langsung membuka lebar kedua tangannya dan Yujin langsung melompat bak koala ke dalam dekapan kekasihnya itu.

Mereka berdua menghabiskan hari dengan bahagia, terus bermesraan, menonton tv, sesekali saling menggoda dan menutup sore hari dengan kembali bercinta sebelum akhirnya mereka pergi untuk dinner sesuai janji tadi pagi.

Ternyata jika tinggal berdua seperti ini terasa sangat bebas melakukan apapun, mendesah dan berteriak dengan bebas tanpa harus menutup mulut rapat-rapat saat ingin mendesah, sepertinya mereka berdua akan sering menginap di aparteman Yujin mulai saat ini.

Bahagia itu mudah, saling setia dan menghargai sudah membuat satu persatu kebahagiaan datang menghampiri, jangan mencari sesuatu yang tak ada dari diri kekasih kita dari orang lain, justru berusahalah menerima bagaimanapun adanya kekasih kita, anggap saja itu adalah sebuah pilihan yang kita terima karena berani mencintainya.