Lili.utokki67

Debut Dihati_

Pagi hari yang cerah sepasang kekasih ini masih asik saling berpelukan, mereka masih damai dalam mimpi masing-masing karena rasa nyaman yang ada. Kecanggungan mereka karena perpisahan sementara semoga tak kembali terasa saat keduanya membuka mata.

Salah satu dari mereka akhirnya terbangun, dia adalah Xiaoting. Xiaoting merasa pegal karena tangannya dijadikan bantal oleh Yujin semalaman. Xiaoting tersenyum karena bahagia setelah sekian lama akhirnya bisa melihat wajah cantik kekasihnya lagi, wajah cantik tanpa make up yang sangat Xiaoting rindukan.

“Ya Tuhan jangan pisahkan kami meskipun jarak memisahkan kami nantinya.” Batin Xiaoting dengan mengecup pipi Yujin.

Merasa terganggu akhirnya Yujin membuka matanya, ia lihat Xiaoting tersenyum padanya.

“Euh morning.” Ucap Yujin dengan menghapus kotoran dimatanya.

“Morning princess.” Jawab Xiaoting dengan mengelus kepala Yujin.

Sejujurnya Xiaoting ingin mendapatkan morning Kiss seperti biasanya namun mengingat janjinya kemarin bahwa mereka tak akan melakukan lebih dari sekedar berpelukan akhirnya membuat Xiaoting ragu, karena jika dipaksakan takut jika akhirnya Yujin marah dan kembali mendiaminya.

Yujin menggeliatkan badannya sedikit menjauh dari Xiaoting, ia langsung mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, ternyata jam sudah menunjukan pukul 7 pagi. Yujin akhirnya bangun dan duduk di hadapan Xiaoting.

“Aku mandi dulu ya, nanti Seungyeon mau ke sini lagi bawain sarapan.” Pamit Yujin yang langsung pergi meninggalkan Xiaoting.

Xiaoting belum menjawab apapun tapi Yujin sudah pergi meninggalkannya, kenapa hari mereka harus selalu dirusak oleh Seungyeon? Padahal Xiaoting ingin sekali berduaan dengan Yujin sebelum besok malam mereka kembali ke dorm dan mulai disibukan dengan segala aktifitas yang sudah dijadwalkan.

Terdengar seseorang memencet bel aparteman Yujin membuat Xiaoting akhirnya bangun karena tau jika itu pasti orang yang sedang Yujin tunggu. Meski berat namun Xiaoting menghargai Sunbae sekaligus sahabat dari kekasihnya itu, sahabat? Bisakah mereka disebut sepasang sahabat jika keduanya sangat menempel dan sulit sekali dipisahkan. Xiaoting bisa mengingat dengan baik bagaimana cemburunya ia saat membuka Youtube dan melihat kemesraan yang ditunjukan Yujin dan Seungyeon, bahkan mereka sering saling menggoda dan mencium satu sama lain.

Ceklek... “Selamat pagi Sunbae.” Sapa Xiaoting dengan membungkukan badannya.

“Pagi juga Ting, Yujin mana?” Jawab Seungyeon tak kalah ramah pada gadis di hadapannya ini.

“Masih mandi, kalau gitu aku permisi ya sunbae.” Xiaoting langsung meninggalkan Seungyeon karena tak mau menghadapi kecanggungan sepagi ini.

Xiaoting langsung pergi menuju ke balkon aparteman, ia menghirup udara segar dipagi hari, baginya pagi yang indah kini sudah sirna saat kedatangan Seungyeon, namun bagi Xiaoting saat ini yang terpenting adalah kebahagiaan Yujin dan maaf dari Yujin, Xiaoting percaya jika Yujin tak akan menghianatinya karena Yujin masih mencintainya dengan begitu besar.

Xiaoting bisa mendengar dengan jelas suara kekasihnya yang sedang tertawa bersama sahabatnya itu, Xiaoting hanya menghela nafasnya karena ternyata Yujin tak mencarinya meski ia tak ada di sana. Baiklah semua pasti bisa Xiaoting jalani sebaik mungkin dan akhirnya Xiaoting memilih untuk pergi mandi setelah itu ikut bergabung dengan mereka, Xiaoting tak mau kembali kecolongan seperti kemarin karena dengan santai Yujin malah mencium sengyeon di hadapannya.

“Ting ayo makan.” Ajak Seungyeon saat melihat Xiaoting melewati mereka sedangkan Yujin masih asik memindahkan makanan tadi ke piring.

“Aku mandi dulu Sunbae, kalian duluan saja.” Jawab Xiaoting dengan melirik Yujin.

“Makan barengan aja Ting, tapi cepetan ya Yujin udah lapar banget katanyaa.” Lanjut Seungyeon lagi membuat Xiaoting akhirnya memganggukan kepalanya dan pergi menuju kamar Yujin.

Setelah kepergian Xiaoting dan diyakini jika Xiaoting sudah menghilang akhirnya Yujin mengangkat kepalanya dan melihat ke kamarnya, sejujurnya ia tak tega melakukan ini namun sedikit memberi pelajaran untuk anak nakal itu adalah ide yang bagus, setidaknya semua yang terjadi memang karena skenarionya saat ini, jika sudah selesai Yujin tak akan menanggapi siapapun mereka yang akan mencoba masuk ke dalam hidupnya seperti Caibing dan Yaning.

“Kasian anak orang tiap hari nahan nangis.” Ucap Seungyeon yang sadar dengan tatapan Yujin.

“Biarin, dikit lagi jadi bantuin ya. Hehe” Jawab Yujin dengan cengirannya.

Seungyeon hanya menggelengkan kepalanya, ya kehadiran Seungyeon dua hari ini memang atas permintaan Yujin sendiri untuk memanas-manasi kekasihnya, mereka sudah mengobrol dan menceritakan semuanya, ya sejujurnya Seungyeon kecewa namun mau bagaimana lagi ia pasti akan ikut bahagia jika memang Yujin bahagia dengan pilihannya.

Akhirnya setelah 20 menit menunggu Xiaoting gadis China itu datang dan duduk di depan Yujin. Hanya seutas senyuman yang Xiaoting berikan pada kedua manusia yang sedang asik bercengkrama itu. Yujin dengan sigap memberikan makanan ke piring Seungyeon terlebih dahulu setelah itu ke piring Xiaoting baru terakhir ke piringnya. Xiaoting tak suka kenapa ia tak jadi yang pertama namun kembali Xiaoting mengingat jangan termakan cemburu saat ini.

“Ayo makan, aku udah lapar banget.” Ajak Yujin dengan ceria.

Mereka semua makan dengan keheningan, semua fokus pada makanannya terutama Yujin yang begitu fokus sampai melupakan banyak hal.

“Pelan-pelan coba makannya, kaya anak kecil banget.” Seungyeon menegur Yujin karena makan dengan buru-buru membuat banyak noda dibibirnya. Dengan sigap Seungyeon mengambil tisu dan membersihkan mulut Yujin yang kotor karena makanan itu.

“Pantesan aja selera kamu yang lebih tua Jin, soalnya kamu mau dimanja terus sih, kalau yang lebih muda malah dia yang manja ke kamu. Caibing juga lebih tua kan makanya dia manjain kamu banget dulu.” Lanjut Seungyeon, maafkanlah jika Seungyeon menyebalkan, semua sudah direncanakan oleh Yujin sang sutradara.

Yujin langsung berakting manja memanyunkan bibirnya karena kesal dengan ucapan Seungyeon padanya. “Jangan-jangan kamu ga suka ngemanjain aku selama 10 tahun ini?” Tanya Yujin dengan melipat kedua tangannya di atas dada.

Seungyeon hanya terkekeh dengan menepuk-nepuk kepala Yujin dengan gemas. “Ting dia di dorm kaya gini ga? Manja ke siapa dia di sana?” Tanya Seungyeon pada Xiaoting yang sedang asik menonton kedua mahluk di hadapannya.

“Yujin Eonnie tak pernah seperti ini, justru dia selalu memanjakan kami.” Jawab Xiaoting tanpa mengalihkan pandangannya dari Yujin.

“Eoh jadi ini sebab kamu curhat ke aku dan bilang kangen dimanja sama aku?” Goda Seungyeon lagi sedangkan Yujin hanya menatap Seungyeon tak percaya, sungguh pertanyaan itu tak ada dalam skenario yang ia buat, Seungyeon mungkin keceplosan atau terbawa suasana.

Mereka kembali melanjutkan sarapan dengan suasana hening, suasana canggung yang tak menyenangkan bagi ketiganya. Hingga akhirnya Seungyeon berpamitan karena harus pergi ke agensi.

Setelah kepergian Seungyeon Yujin duduk di depan tv dengan memainkan ponselnya sedangkan Xiaoting duduk di samping Yujin namun ada jarak diantara mereka. Yujin yang merasa ada jarak hanya sedikit meliriknya setelah itu kembali memainkan ponselnya.

“Apa kamu ga bahagia sama aku?” Tanya Xiaoting tiba-tiba.

Tak ada jawaban dari Yujin karena tak mau akhirnya mereka berdebat. Yujin masih asik dengan ponselnya membuat Xiaoting akhirnya kesal.

“Jawab aku!” Bentak Xiaoting yang mulai terpancing amarahnya.

Yujin menggeram kesal karena Xiaoting selalu membentaknya saat marah. “Aku ga suka dibentak Ting, setiap kamu marah kamu pasti bentak-bentak aku, tentang pertanyaan kamu itu jelas jawabannya bahagia, aku bahagia sama kamu, tapi kamu bahagia ga bareng aku? Soalnya kamu ga pernah bisa setia sama aku selama ini, berati itu tanda kalau kamu ga bahagia sama aku.” Jawab Yujin dengan menatap tajam Xiaoting sedangkan Xiaoting hanya bisa bungkam karena pertanyaan Yujin.

“Diem kan kamu, ya udah sekarang tau jawabannya kan kalau yang ga bahagia itu kamu. Carilah kebahagiaan kamu Ting, mungkin bukan diaku!” Akhirnya Yujin pergi meninggalkan Xiaoting dengan air mata yang tiba-tiba menetes.

Yujin masuk ke dalam kamar dan menangis sejadi-jadinya di sana, sekuat apapun Yujin menahan semua rasa sakitnya tapi Yujin hanyalah manusia biasa yang kadang lelah jika harus terus terlihat kuat dihadapan setiap orang.

Tak tinggal diam Xiaoting juga mengikuti dari belakang, ia ingin mengakhiri semua permasalahan mereka selama ini. Xiaoting naik dan memeluk Yujin dari belakang, menelusupkan kepalanya dileher Yujin dengan air mata yang ikut menetes dengan deras. Hanya sebuah keheningan yang terjadi karena masing-masing sibuk dengan air matanya.

“Aku janji akan berubah, kalau masih tak berubah kamu boleh cari orang lain. Aku mohon maafin aku dan kamu percaya lagi sama aku.” Xiaoting memeluk Yujin dengan erat, mengatakan janji yang tulus keluar dari hati terdalamnya.

Tanpa menjawab Yujin melepaskan tangan Xiaoting yang melingkar diperutnya, ia membalikan badannya dan kini langsung memeluk Xiaoting dengan erat, wajahnya ia telusupkan ke dalam leher kekasihnya itu, Yujin terlalu mencintai Xiaoting hingga ia tak peduli dengan rasa sakitnya, Yujin ingin memberikan kesempatan lagi kali ini, entah mengapa maaf darinya masih sangat banyak.

“Makasih.” Bisik Xiaoting dengan mengecup kepala Yujin.

Yujin semangkin mengeratkan pelukannya dan mereka berdua saling memeluk menyalurkan rindu. Hingga akhirnya Xiaoting mulai nakal, tangannya sudah mulai mengelus perut Yujin, entahlah hormon anak muda ini sulit sekali dikendalikan padahal sudah berjanji tak akan melakukan apapun lebih dari berpelukan.

“Sayang, aku mau kamu.” Bisik Xiaoting dengan menciumi leher Yujin.

Tak ada jawaban apapun dari Yujin memnuat Xiaoting akhirnya.....

Lanjutkan jangan ke part yang panas? 🤭

Debut Dihati_

Meski hati terasa sakit namun rasa cinta dapat mengalahkan segalanya. Begitulah yang sedang dirasakan seorang perempuan bernama Yujin. Hatinya masih terluka karena penghianatan kekasihnya namun rasa cinta yang begitu besar akhirnya lebih memilih untuk memaafkan.

Setelah sesi saling memaafkan dan melepas rindu akhirnya mereka pergi untuk makan, mereka hampir melupakan keberadaan Seungyeon di sana, untung saja Seungyeon memanggil Yujin jika tidak pasti akan asik berduaan.

“Jin makan dulu, ini semua makanan kesukaan kamu beli di restoran favorit kita.” Ucap Seungyeon dengan mengelus tangan Yujin.

“Ah kangen banget ga sih makan di sana. Ajakin aku ke sana lagi Yeon.” Dengan manja Yujin menarik-narik tangan Seungyeon dan melupakan gadis yang sedang terbakar api cemburu di depannya.

“Pasti nanti aku ajak ke sana, sekarang fokus aja ke debut kamu ya, kalau udah beres kita pergi ke tempat-tempat kesukaan kita.” Jawab Seungyeon dengan mengelus kepala Yujin, terlihat jelas bagaimana Yujin manja terhadap Seungyeon dan Seungyeon selalu memanjakan Yujin.

“Yee.... Makasih Mong Eonnie.” Teriak Yujin bahagia dengan mencium pipi Seungyeon tanpa disadari.

Mereka asik berdua hingga lupa keberadaan Xiaoting yang sedang mati-matian menahan cemburunya. Xiaoting hanya fokus makan dan melihat kekasihnya sangat bahagia dengan Seungyeon saingan terberat Xiaoting.

“Pelan-pelan coba makannya, ini tuh pedes.” Seungyeon menghapus noda di bibir Yujin akibat makan terlalu buru-buru.

Brak... Xiaoting menyimpan sumpit yang sejak tadi ia genggam. Yujin dan Seungyeon otomatis melihat ke arah Xiaoting karena kaget dengan tingkah Xiaoting tadi.

“Eonnie aku udah selesai, aku pamit ke kamar dulu ya.” Pamit Xiaoting lalu pergi meninggalkan Yujin dan Seungyeon.

“Iya ting kamu istirahat aja, vitaminnya jangan lupa diminum.” Jawab Yujin, padahal Yujin tau jika Xiaoting sedang cemburu namun sengaja Yujin melakukan itu karena ingin tau apakah Xiaoting sudah berubah atau belum.

Tanpa mempedulikan Xiaoting yang marah Yujin kembali melanjutkan makannya, biarkan urusan Xiaoting nanti saja sekarang ia ingin menghabiskan waktu bersama sahabat sekaligus Eonnienya ini.

Entahlah Yujin masih belum sepenuhnya bisa memaafkan Xiaoting, Yujin tau ini salah namun Xiaoting harus tau jika perasaan pasangan memang harus dijaga dengan baik.

“Selesai makan aku langsung pulang ya Jin, besok aku ke sini bawa makanan lagi.” Pamit Seungyeon dengan menatap Yujin penuh cinta.

“Ko buru-buru banget? Aku masih kangen lho.” Jawab Yujin yang akhirnya menghentikan makannya dan menatap Seungyeon.

“Ya kan besok ke sini lagi, tenang aku bawain makanan lainnya deh. Sekarang aku pulang ya.” Seungyeon langsung membereskan piring bekas dan menyimpan ke dapur.

Yujin akhirnya ikut berhenti makan dan membereskan semuanya, rasa laparnya seketika hilang karena Seungyeon pulang lebih awal.

Xiaoting sejak tadi mengintip di kamar, ia melihat semua apa yang Yujin dan Seungyeon lakukan. Seungyeon menarik Yujin ke dalam pelukannya dan Yujin langsung membalas pelukan Seungyeon, mereka berpelukan cukup lama hingga akhirnya Seungyeon mencium singkat pipi Yujin lalu pergi meninggalkan aparteman Yujin.

Bisa Xiaoting rasakan sakitnya hati melihat kekasihnya seperti itu, namun Xiaoting ingat jika Seungyeon dan Yujin memang terbiasa melakukan itu sejak dulu, Xiaoting harus berusaha menahan hatinya agar tak terluka meski sejujurnya hatinya sudah terluka.

Xiaoting akhirnya kembali keluar menghampiri Yujin yang sedang duduk di depan tv, Yujin sedang memainkan ponselnya dan tersenyum sendiri.

“Kemana Seungyeon sunbae?” Tanya Xiaoting basa basi dan duduk di sebelah Yujin.

“Pulang, dia masih ada latihan buat nanti cover dance.” Jawab Yujin tanpa melirik ke arah Xiaoting.

Sedikit mengintip apa yang sedang Yujin lakukan akhirnya Xiaoting merasakan hati yang semakin sakit.

“Bingie ♥️”

Itulah nama yang sedang berkirim pesan dengan Yujin, ternyata Yujin sudah membuka blokiran nomor Caibing bahkan tanda love tak Yujin hapus di sana.

“Ting katanya Caibing mau ke sini nanti, boleh kan aku ketemu sama dia? Nanti May juga ikut ko.” Ijin Yujin pada Xiaoting karena tak mau membuat Xiaoting terluka atau merasa dibohongi.

“Aku ga di ajak?” Tanya Xiaoting dengan menatap Yujin.

Yujin menggelengkan kepalanya pertanda ia tak mengajak Xiaoting, bukan apa-apa Yujin hanya tak mau diantara mereka terjadi kecanggungan. Xiaoting merasa kecewa namun kembali Xiaoting mengalah demi Yujin, semua Xiaoting lakukan agar Yujin nyaman dengan hubungan mereka dan Xiaoting sedang belajar lebih dewasa dalam hubungannya ini, Xiaoting akan melakukan apapun agar Yujin nyaman dengannya, agar Yujin bisa kembali percaya padanya.

“Ya udah kalau gitu, kamu hati-hati aja nanti biar aku anter, ga apa-apa nanti aku pulang lagi, pas selesai aku jemput kamu ya.” Xiaoting menarik Yujin agar lebih mendekat dan langsung ia peluk.

Dalam posisi Xiaoting memeluk Yujin dan Yujin menyandarkan badannya di dada Xiaoting mereka hanya hening karena Yujin asik dengan ponselnya, Yujin sedang berkirim pesan dengan Caibing, Chaehyun, Yaning dan entah siapa lagi Xiaoting tak mengenalnya. Satuhal yang membuat Xiaoting tenang, meski sedang berkirim pesan dengan orang lain tapi Yujin tak menutupi itu dari Xiaoting, bahkan dengan bebas Xiaoting membaca semua pesan itu.

Rasanya mata Xiaoting sudah lelah menahan air mata yang siap mengalir kapan saja, semua karena rasa cemburunya yang besar, bagaimana tak cemburu jika Yaning dan Caibing sedang berlomba memuji kecantikan kekasihnya, berlomba untuk mendapatkan hati Yujin.

“Kayanya orang China suka perempuan kaya aku ya Ting, hehe...” Ucap Yujin dengan terkekeh, Yujin sadar karena ketiga manusia ini begitu mendambakan dirinya.

“Tapi inget kamu udah punya aku.” Jawab Xiaoting dengan mengeratkan pelukannya pada Yujin, wajahnya ia simpan di bahu Yujin.

Yujin hanya menganggukan kepalanya setelah itu memejamkan matanya, Yujin merasa matanya sudah lelah dan ingin tidur, namun ia sedang nyaman dalam posisi ini. Akhirnya Yujin tertidur dalam pelukan Xiaoting.

Xiaoting menyadari jika kekasihnya ini tertidur, akhirnya Xiaoting bisa meneteskan air matanya yang sudah ia tahan sejak tadi, Xiaoting meluapkan amarah dan rasa cemburunya setelah Yujin tertidur, sakit sekali rasanya namun Xiaoting harus bisa menahannya, toh Yujin tak melakukan hal aneh apapun dengan orang lain.

“Aku sayang banget sama kamu Jin, maafin atas semua kesalahan aku ya. Aku janji bakal berubah demi hubungan kita, aku tau aku brengsek tapi aku bakal buktiin kalau Xiaoting udah berubah sekarang.” Gumam Xiaoting dengan mencium kening Yujin cukup lama.

Sejujurnya Yujin mendengar dan melihat jika Xiaoting menangis, namun Yujin hanya diam karena suasana sedang canggung, maklum saja mereka baru saja berbaikan setelah dua minggu tak berkomunikasi.

Tak lama Xiaoting langsung mengangkat Yujin untuk dipindahkan ke kamar. Xiaoting membaringkan Yujin di kasur empuknya setelah itu Xiaoting ikut tidur. Xiaoting memeluk Yujin dengan erat dan mencium kening Yujin.

“Selamat tidur sayang.” Bisik Xiaoting dan langsung memejamkan matanya.

Mereka berdua tidur karena suasana canggung ini.

Debut Dihati_

Jarak yang ada adalah gambaran hati yang terluka, begitu adanya posisi kedua gadis yang masih saling mencintai ini. Mereka berdua hanya diam dan tak melakukan apapun, Yujin yang asik sejak tadi dengan ponselnya mengabaikan Xiaoting yang justru asik menatap wajah cantik Yujin. Sesampainya di apartemen Yujin, mereka menyalakan tv dan tv menonton kesibukan mereka berdua, karena tv hanya sebagai penghilang sepi tanpa berniat ditonton sama sekali.

Xiaoting mengerutkan kedua alisnya saat melihat Yujin tersenyum sendiri dengan ponselnya, ada rasa tak suka karena Yujin tersenyum sendiri seperti itu.

“Kenapa senyum-senyum sendiri?” Tanya Xiaoting yang mulai geram dengan Yujin.

Yujin langsung memalingkan matanya dan menatap Xiaoting. “Oh ini Yaning lucu banget.” Jawab Yujin yang kembali menatap layar ponselnya.

“Sejak kapan deket sama Yaning?” Tanya Xiaoting lagi, ia mulai tak nyaman karena mengingat Yaning sedang mendekati Yujin.

Yujin tak menjawab karena malas meladeni Xiaoting yang sudah dalam mode cemburunya, jika dulu Yujin akan dengan sabar menenangkan Xiaoting yang cemburu tapi tidak dengan sekarang, masa bodo dengan Xiaoting yang cemburu bahkan jika terbakar api cemburupun Yujin tak peduli.

“Yujin jawab!” Bentak Xiaoting tanpa disadari.

Yujin langsung menatap tajam ke arah Xiaoting, ia tak suka jika dibentak seperti ini dan Xiaoting selalu membentaknya jika sedang cemburu atau marah.

“Harus ya aku bilang ke kamu sejak kapan deket sama Yaning, atau aku harus laporan ke kamu deket sama siapa aja?” Bukannya menjawab Yujin justru malah balik bertanya dengan pertanyaan yang menyebalkan membuat Xiaoting mengeram kesal karena jawaban Yujin.

“Harus!” Jawab Xiaoting singkat.

“Oke, sejak kita putus aku kembali komunikasi dengan Caibing, Yaning juga lebih intens komunikasi, Seungyeon lebih gencar deketin aku, terus ada temen dari Gg lain juga deket. Bahkan ada dari Boy Grup juga deketin aku, terus....” Yujin menjawab pertanyaan Xiaoting dengan menyebutkan satu persatu orang yang sedang mendekatinya namun belum semua Yujin sebutkan Xiaoting sudah menyela ucapan Yujin.

“Semudah itu ya kamu lupain aku sayang?” Tanya Xiaoting dengan mata berkaca-kacanya.

“Semudah itu ya kamu cium dan grepe-grepe cewek lain SAYANG?” Jawab Yujin dengan mengikuti kalimat Xiaoting namun ia ganti dengan sebuah sindiran dan diakhiri dengan kata sayang penuh penekanan.

Saat Xiaoting akan menjawab Yujin justru malah mengisaratkan untuk Xiaoting diam karena ada telpon masuk. Yujin langsung mengangkat panggilan telpon tersebut dengan senyum merekah.

Yujin.... Chaehyunie.... Ih katanya mau telpon dari tadi pas sampe rumah.

Chaehyun... Hehe maaf Eonnie tadi malah asik ngobrol sama Eomma. Eonnie udah makan?

Yujin ... Dasar deh. Udah ko kamu udah belum? Nanti telpon lagi ya malem soalnya kalau sekarang ga bebas.

Chaehyuni... Ih emang kenapa? Padahal mau ngobrol banyak mumpung ga ada Jiejie Xiaoting.

Yujin... Hehe nanti ya, Eonnie mau masak dulu soalnya. Bye

Yujin langsung mematikan panggilan telpon dari Chaehyun dan tersenyum ceria. Sejujurnya Yujin sengaja mengirimkan pesan pada Chaehyun untuk menelpon dan mengobrol seolah-olah mereka begitu mesra.

“Seneng? Jadi kamu mau pacaran sama anak kecil kaya dia? Kenapa tega banget pacaran sama temen satu grup? Sengaja buat aku cemburu?” Xiaoting menahan amarahnya dengan sekuat tenaga meski hatinya terasa sakit.

“Itu kamu seneng ga selingkuh sama temen segrup?” Jawab Yujin lagi seperti tadi membalikan pertanyaan Xiaoting dan seketika membuat Xiaoting bungkam.

“Aku ga selingkuh!” Bentak Xiaoting tak suka, karena memang ia tak selingkuh hanya sedikit khilaf saja.

“Masa sih? Terus ciuman sampe elus-elus badan cewek lain itu apa namanya? Khilaf? Bosen ah godain cewek lain udah sering dimaafin eh malah keenakan langsung cium aja ya sekarang, pasti mikir ga apa-apa Yujin pasti maafin kaya biasanya. Iya kan?” Ucap Yujin yang akhirnya mengeluarkan unek-uneknya itu.

Xiaoting hanya diam mendengar semua keluh kesah Yujin, Xiaoting sadar semua ucapan Yujin benar dan Yujin berhak marah tapi apa Yujin tak bisa memberikan Xiaoting kesempatan sekali saja, apakah Yujin tak mau mendengar sekali saja penjelasannya?

Harus bagaimana lagi Xiaoting membuat Yujin percaya, apakah harus Xiaoting merelakan dan melepaskan Yujin demi kebahagiaan Yujin.

“Aku tau aku salah tapi ga ada sedikitpun pikiran seperti itu, mungkin aku emang ga pantes buat kamu soalnya sering nyakitin kamu, tapi jujur dari hati aku yang paling dalam kalau aku sayang dan cinta banget sama kamu cuma kamu yang ada dihati aku. Kamu bener-bener ga mau kasih aku kesempatan?” Xiaoting menggenggam kedua tangan Yujin dengan mata berkaca-kaca, berharap Yujin akan memaafkannya.

“Eh Ting di medsos rame tuh gara-gara Yurina bilang kalian punya kalung Couple, jadi kalung kupu-kupu yang sering kamu pake itu couple sama dia? Ih lucu banget sih kalian, aku juga mau ngajakin Caibing pake kalung couple kita lagi ah.” Bukannya terharu Yujin justru malah kembali mengungkit masa lalu mereka, jujur Xiaoting marah dan lelah saat ini.

Xiaoting lalu berdiri dan menatap Yujin dengan mata berkaca-kacanya, lebih baik Xiaoting pergi dan menyerah untuk mendapatkan Yujin. Xiaoting akhirnya pergi meninggalkan Yujin tanpa berpamitan, sudah muak sekali rasanya, dan sialnya Yujin tak mengejar atau menahan Xiaoting membuat gadis itu semakin kesal. Xiaoting membuka dengan sekuat tenaga pintu aparteman Yujin namun ia langsung mematung saat melihat siapa yang ada di hadapannya saat ini.

“Lho Xiaoting ya? Ngapain di sini?” Tanya orang itu saat melihat Xiaoting ada di aparteman Yujin.

“Hallo Seungyeon sunbae, ehm ini aku mau nginep di sini terus Yujin Eonnie minta tolong aku buat bukain pintu katanya Sunbae pasti sudah dekat.” Jawab Xiaoting dengan ramah.

“Oh gitu ya, ya udah ayo masuk.” Ajak Seungyeon yang masuk begitu saja tanpa mempedulikan Xiaoting.

Pada akhirnya semua amarah, tekad melupakan dan kekesalan sirna sudah, tadi Xiaoting sangat marah dan akan pergi meninggalkan aparteman Yujin namun saat melihat Seungyeon datang ia mengurungkan semuanya dan siap siaga menjaga Yujin dari serangan wanita seksi ini. Ya Seungyeon akan sangat berbahaya jika dibiarkan berduaan saja dengan Yujin untuk itu Xiaoting melupakan semua niatnya untuk pergi tadi.

Yujin merasa heran saat melihat Xiaoting kembali masuk dan kini duduk di sampingnya. “Ko balik lagi? Ga jadi ngambeknya?” Tanya Yujin dengan berbisik pada Xiaoting, mau bagaimanapun Yujin tak akan tega mempermalukan Xiaoting dihadapan temannya.

“Ga jadi, anggap aku ga pernah pergi.” Jawab Xiaoting dengan jutek.

Yujin hanya menganggukan kepalanya dan pergi menghampiri Seungyeon yang sedang menyimpan botol wine yang sengaja ia bawa untuk minum bersama Yujin nanti, Seungyeon juga membawa makanan pedas untuk Yujin makan nantinya. Mereka asik mengobrol di dapur entah membicarakan apa namun tak bisa dipungkiri jika tatapan Seungyeon pada Yujin selalu berbeda, tatapan penuh cinta dan kekaguman.

Seungyeon merangkul Yujin dan mengelus kepala Yujin saat mereka tertawa bersama membuat seseorang di sana langsung kepanasan. Xiaoting langsung berdiri dan menghampiri mereka berdua.

“Yujin eonnie di mana toilet? Anter yu.” Xiaoting langsung menarik tangan Yujin agar menjauh dari Seungyeon dan menarik Yujin ke dekat balkon. Xiaoting langsung menatap Yujin dan langsung mengeluarkan air matanya. Xiaoting tak kuat lagi menahan cemburu, menahan sakit, menahan rindu dan menahan semua kekhawatiran jika Yujin akan meninggalkannya.

“Aku mohon maafin aku, kasih aku kesempatan sekali lagi kalau aku genit lagi kamu boleh ninggalin aku bahkan bunuh aku sekalipun. Aku ga bisa tanpa kamu sayang.” Dengan suara bergetar Xiaoting memohon pada Yujin, sungguh Xiaoting rela melakukan ini agar Yujin mau menerimanya kembali.

Yujin diam karena bingung harus menjawab apa, rasanya ia juga tak bisa berlama-lama seperti ini dengan Xiaoting namun rasa sakit hatinya masih begitu membekas di hati Yujin.

Mereka hanya diam dan saling memandang, penyesalan yang Xiaoting rasakan begitu menyiksa hatinya, begitupun dengan rasa sakit yang Yujin rasakan begitu besar hingga sulit sekali melupakannya. Rasanya tak mungkin Yujin semudah itu melupakan penghianatan Xiaoting terhadapnya namun disisi lain Yujin begitu mencintai Xiaoting dan tak mau kehilangan Xiaoting.

“Boleh aku cium Seungyeon di depan kamu? Ehm tepatnya kami berciuman.” Ucap Yujin tiba-tiba membuat hati Xiaoting sangat hancur.

“Asalkan setelah itu kita berbaikan dan kamu mau nerima aku lagi. Apapun permintaan kamu akan aku kabulkan asalkan kita kembali bersama.” Jawab Xiaoting dengan menahan lukanya.

Mungkin ini balasan untuk Xiaoting jadi ia harus merelakan bibir gadis yang dicintainya dilahap orang lain.

“Oke, bilang Yurina jangan pernah sebut nama kamu atau bahas apapun tentang kamu pada fans.” Lanjut Yujin.

Xiaoting langsung mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada Yurina, setelah selesai ia langsung memberikan ponselnya pada Yujin sebagai bukti jika Xiaoting melakukan apa yang Yujin minta.

“Good! Jangan pernah sentuh aku lebih dari pelukan. Jangan berharap ada ciuman apa lagi sex.” Lanjut Yujin lagi.

Untuk permintaan Yujin kali ini membuat Xiaoting diam tak langsung menganggukan kepalanya, bagaimana bisa Xiaoting tak mencium Yujin apa lagi berhubungan sex. Permontaan yang sangat berat.

“Bagaimana? Apa kamu sanggup? Atau kamu mau cari gadis lain yang bisa menuhin semua nafsu kamu?” Yujin kembali bertanya karena Xiaoting belum juga menjawab.

“Eh iya aku setuju, aku ga akan sentuh kamu lebih dari pelukan.” Jawab Xiaoting dengan terpaksa.

“Tuh pisau goresin ke tangan kamu anggap aja itu luka hati aku.” Tunjuk Yujin pada pisau yang berada di meja.

Xiaoting tak menyangka dengan permintaan Yujin yang terakhir, tapi apapun akan Xiaoting lakukan demi Yujin.

Yujin mendapatkan telpon dari manager CLC dan melupakan Xiaoting sedangkan Xiaoting pergi mengambil pisau itu dan langsung menggoreskan pada ketiga jarinya.

“Awwssh....” Teriak Xiaoting yang akhirnya membuat Yujin melihatnya. Yujin langsung mematikan telponnya dan menghampiri Xiaoting

“Kamu apa-apaan coba, aku cuma becanda ga perlu bodoh kaya gini!” Bentak Yujin yang menarik Xiaoting ke dalam untuk di obati.

“Aku cuma mau buktiin kalau apapun syarat kamu pasti bakal aku lakuin asal kamu mau maafin aku.” Jawab Xiaoting.

“Bodoh! Aku cuma becandaan aja. Ngapain sih kamu.” Yujin terus mengomel karena kebodohan Xiaoting, demi Tuhan kalau Yujin hanya bercanda soal pisau itu, Yujin pikir kalau Xiaoting tak akan berani melakukan itu.

Xiaoting hanya tersenyum dengan terus memandang Yujin, ia bahagia karena Yujin masih peduli terhadapnya dan bahkan dengan telaten Yujin mengobati lukanya. Tapi satuhal mungkin Xiaoting akan merasakan jauh lebih sakit dari ini saat melihat Yujin dan Seungyeon berciuman nantinya.

“Kapan kamu mau ciuman sama Seungyeon sunbae?” Tanya Xiaoting.

Yujin diam tak menjawab karena sedang fokus mengobati luka gadis yang Yujin amat cintai ini. Setelah 15 menit akhirnya Yujin selesai mengobati tangan Xiaoting.

“Aku mau jujur sama kamu Ting, kamu boleh marah ko. Aku pernah ciuman sama Seungyeon saat kita baru beberapa hari jadian, alasannya karena aku kebawa suasana dan waktu itu belum ada perasaan sama kamu.” Akhirnya setelah sekian lama Yujin menutupi ini akhirnya ia jujur pada Xiaoting atas kesalahannya dulu.

Xiaoting diam menegang atas kejujuran Yujin, namun semua sudah terjadi anggap saja impas bagi mereka berdua saat ini.

“Ya sudah kita impas. Asalkan jangan ulangi lagi.” Jawab Xiaoting dengan mengelus kepala Yujin.

Mereka berdua saling tersenyum satu sama lain, mungkinkah hubungan mereka akan kembali terjalin? Atau semua terasa aneh dan sia-sia.

“Siap ga nyentuh aku?” Tanya Yujin dengan menggoda Xiaoting.

“GA SIAP!” jawab Xiaoting dengan nada tinggi membuat Yujin tertawa terbahak-bahak.

Cinta yang tumbuh dihati mereka sangat tulus dan teramat besar, jangan pernah meragukan cinta dua sejoli ini, namun keduanya terkadang tak kuat menahan godaan yang datang. Seiring berjalannya waktu dengan cinta yang semakin kuat akan membuat mereka akhirnya saling setia satu sama lain, berharap semua akan berakhir dengan indah.

Penghianatan yang pernah terjadi biarlah menjadi pelajaran dalam hubungan keduanya, setelah ini perbaiki hubungan agar kedepannya jauh lebih bahagia dan mendapatkan hubungan yang sehat.

“I love you leader Choi.” Bisik Xiaoting

“Love you too Baby Shen.” Jawab Yujin tak kalah berbisik.

Debut Dihati_

Luka atas kehilangan belum sembuh saat ini sudah ditambah dengan luka lain yang mungkin lebih menyakitkan bagi perempuan cantik bermarga Shen ini, hatinya bagaikan tertusuk sebilah pedang, kakinya lemas seperti tak bertulang, air mata terus mengalir saat ia melihat dengan mata kepalanya sendiri gadis yang teramat dicintainya berada dalam kungkungan orang lain, Yujin pasrah dalam ciuman Seungyeon bahkan Yujin tak menolak sedikitpun ketika Seungyeon menindih badannya.

Air mata Xiaoting semakin deras mengalir, mereka baru saja dua minggu mengakhiri hubungan tapi Yujin sudah bisa melakukan hal sejauh ini di tempat yang bahkan dulu pernah jadi saksi pergulatan Xiaojin. Bodohnya Xiaoting malah kembali ke kamar Yujin, ia mengintip dari celah pintu apa yang sedang Yujin dan Seungyeon lakukan dan pada akhirnya apa yang Xiaoting takutkan terjadi.

Tidak! Tidak mungkin Yujin bercinta dengan gadis lain di tempat biasanya mereka bercinta. Xiaoting yakin jika Yujin masih mencintainya namun ternyata Xiaoting salah, Yujin bahkan sedang menikmati ciuman panas yang mereka lakukan.

“Yujin.” Lirih Xiaoting namun tak terdengar oleh kedua manusia yang sedang asik di dalam kamar sana.

Xiaoting semakin menegang saat Seungyeon menarik Yujin untuk bangun, dengan pasrah Yujin mengikuti setiap apa yang Seungyeon lakukan padanya termasuk saat ini Yujin sudah bertelanjang dada dan Seungyeon siap melahap payudara kembar milik Yujin, tidak itu milik Xiaoting, Xiaoting yang biasanya melahap payudara Yujin setiap hari. Xiaoting tak berdaya meski ia ingin sekali menghajar Seungyeon, apakah ini karma untuk Xiaoting yang memang tak bisa menahan nafsunya kemarin.

Ya Tuhan ini menyakitkan sekali bagi Xiaoting, mereka berdua semakin menjadi-jadi jika tak dihentikan sudah pasti mereka akan bercinta dan Xiaoting hanya menonton semua itu. Benar saja, Yujin sedang berusaha untuk membuka celana Seungyeon dan lihatlah Yujin yang kini merangkak ke pangkuan Seungyeon, Seungyeon juga saat ini sedang berusaha membuka celana Yujin, tidak selangkah lagi Yujin akan naked cukup sudah Xiaoting tak sanggup lagi.

“CUKUP!” Teriak Xiaoting membuat Yujin dan Seungyeon akhirnya menatap Xiaoting.

Xiaoting sudah menangis tak tertahankan, ia bisa gila jika seperti ini terus.

“Jiejie apaan sih aku lagi makan kenapa cukup cukup segala, ini baru dua suap lho.” Ucap Yongeun dengan kesal.

“Eh tidur, mimpi buruk nih kayanya jelmaan panda.” Lanjut Yongeun, mereka sudah sampai di rumah Yongeun 30 menit lalu.

Yongeun lalu berdiri dan menghampiri Xiaoting yang tertidur di sofa ruang tv rumahnya. Yongeun langsung menggoyangkan badan Xiaoting agar Xiaoting bangun, air mata sudah membasahi wajah cantik Xiaoting saat ini membuat Yongeun panik dan dengan paksa membangunkan Xiaoting.

“Jie bangun heh!” Yongeun akhirnya berhasil membangunkan Xiaoting.

“Mana Yujin? Ga boleh Yujin cuma milik aku, hati dan badan Yujin milik aku Yong!” Xiaoting langsung mencari Yujin dan meracau tak jelas membuat Yongeun akhirnya mengerti jika Jiejienya ini sedang cemburu.

“Yujin Eonnie kan ke dorm CLC, kenapa sih Jiejie mimpi buruk?” Jawab Yongeun dengan terus memakan mandunya.

Xiaoting menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, bisa gila jika mimpi itu jadi kenyataan. Xiaoting harus apa sekarang? Menangis dan memohon tak merubah apapun yang terjadi dihubungan mereka, Yujin benar-benar menghindarinya saat ini. Akhirnya Xiaoting mengambil ponselnya dan mengetikan sebuah pesan untuk Yujin.

Jinnie kesayangan Oting ♥️ Ternyata sesakit ini ya rasanya kehilangan kamu, boleh ga aku nyerah dan aku pulang ke China sekarang? Aku ga sanggup berada di dekat kamu tapi ga bisa milikin kamu. Sayang maafin aku, aku mohon.

Berlebihan memang tapi itu yang Xiaoting rasakan saat ini, ia tak mampu di sini jika tak bersama Yujin.

“Yong, tau di mana dorm CLC?” Tanya Xiaoting yang kini bertekad mencari keberadaan Yujin.

“Ya ga taulah, emang Jiejie pikir aku sasaeng.” Jawab Yongeun dengan kesal, memangnya dorm idol bisa diketahui semua orang, dasar aneh pikir Yongeun.

“Kalau gedung kubus biru tau?” Tanya Xiaoting lagi.

“Tau lah masa perusahaan cukup besar ga tau sih, deket dari sini tinggal naik bis aja. Kalau banyak uang naik taxi.” Lanjut Yongeun lagi setelah itu ia pergi untuk menyimpan bekas makannya, kebetulan kedua orang tua Yongeun sedang bekerja tak ada di rumah.

Xiaoting berpikir banyak hal tentang kedepannya, apa yang harus ia lakukan saat ini untuk mendapatkan kembali hati Yujin, sejujurnya Xiaoting bingung harus bagaimana lagi mendapatkan Yujin tapi jika merelakan jelas Xiaoting tak rela.

Xiaoting membuka ponselnya Yujin online tapi tak membalas pesannya seperti biasanya, setelah itu Xiaoting membuka internet untuk mencari rute menuju agensi Yujin, setidaknya jika Xiaoting datang ke agensi mereka pasti mengenali Xiaoting sebagai teman grup baru Yujin setelah itu akan memberitahu di mana dorm CLC.

Tanpa pikir panjang Xiaoting langsung pergi dan lupa berpamitan dengan Yongeun saking semangatnya mencari Yujin. Bahkan Xiaoting lupa jika ponselnya akan segera mati karena tersisa 5% saja, dengan bahasa Korea seadanya dan rute yang tak begitu ia mengerti Xiaoting bertekad mencari agensi Yujin.

“Lah kemana Jiejie?” Yongeun langsung mencari keberadaan Xiaoting yang tiba-tiba menghilang.

Yongeun langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Xiaoting.

Yongeun... Hallo Jie di mana?

Xiaoting ... Ke Kubus mau cari Yujin, ga usah khawatir ya. Ini bentar lagi mati Hp nya Yong, udah dulu ya soalnya buat telpon Yujin nanti.

Xiaoting langsung mematikan panggilan telponnya, membuat Yongeun khawatir.

Yujin Eonnie... Eonnie tadi Jiejie kabur dari rumah bilang mau  cari Eonnie ke Kubus biru. Hp nya mau mati aku khawatir dia nyasar tau kan bahasa Koreanya masih terbatas terus rute Korea pasti susah dibaca orang asing.

Yongeun mengirimkan pesan untuk Yujin berharap Yujin bisa mencari keberadaan Xiaoting.

Sementara jauh di sana Yujin sedang asik bersama member CLC, mereka menghabiskan waktu dengan mengobrol saling melepas rindu satu sama lain. Yujin sejak tadi tak fokus dengan ponselnya karena ia simpan di dalam saku celananya.

“Jin udah lama ga latihan dance bareng, gimana kalau nanti kita latihan dance ke agensi?” Ucap Seungyeon, ya mereka berdua memang sering cover dance atau latihan dance berdua membuat keduanya saling merindukan karena kini saling berjauhan.

“Boleh, aku juga udah kangen pengen ngedance sexy.haha” jawab Yujin dengan tawanya.

Mereka kembali asik mengobrol dengan saling bercerita kegiatan masing-masing, Yujin dengan drama dan debut Kep1er, Seunghee dengan Ost dramanya, Eunbin dengan dramanya serta Seungyeon dan Yeeun yang sibuk dengan kegiatan masing-masing juga, seandainya Sorn dan Elkie masih bersama mereka mungkin suasana akan lebih meriah lagi.

“Jin liat di internet kamu dishipperin sama Xiaoting, gimana rasanya dishipperin sama cewek cantik?” Tanya Seunghee dengan menggoda Yujin.

Yujin hanya tersenyum malu-malu dengan pertanyaan Eonnienya itu, sejujurnya Yujin merindukan Xiaoting saat ini.

Tak lama ponsel Yujin bergetar dan terlihat manager dari CLC menelponnya.

Manager... Yujin di mana kamu? Ini temanmu di Kep1er sudah 3 jam di agensi nungguin kamu.

Yujin... Hah siapa Oppa?

Manager... Siapa ya lupa, itu yang orang China. Oppa sudah bilang kamu tak di sini tapi tetap menunggu di sini, dia sendirian dan belum bisa bahasa Korea kan, tadi ke sini pakai taxi.

Yujin... Aku ke sana Oppa, suruh dia tunggu ya.

Setelah itu Yujin langsung berganti baju dan pamit pada sahabatnya untuk menjemput Xiaoting, Yujin melihat ponselnya banyak sekali panggilan masuk dan pesan dari Xiaoting dan Yongeun. Yujin tak habis pikir dengan mantan kekasihnya itu, untuk apa melakukan itu semua, itu sudah jelas membahayakan diri Xiaoting sendiri yang tak mengerti rute kendaraan umum di Korea, bahkan basa Korea saja dia masih paspasan.

Untung saja dorm dan agensi tak terlalu jauh, Yujin tinggal berjalan kaki sudah sampai di agensi. Dari jauh Yujin sudah sangat mengenal siapa perempuan yang duduk di kursi dekat pos penjaga itu, Xiaoting gadis menyebalkan yang sudah berkali-kali menghancurkan hati Xiaoting sedang duduk dengan menundukan kepalanya, kakinya ia ayunkan seperti anak kecil.

“Gadis gila, apa yang kamu lakukan di sini?!” Tanpa basa basi Yujin langsung mengumpat di depan Xiaoting.

Xiaoting langsung mengangkat kepalanya dan tersenyum manis, Xiaoting senang akhirnya Yujin datang menemuinya meski harus menunggu hampir 4 jam sendirian di sini.

“Aku kangen, aku mau ketemu kamu.” Jawab Xiaoting yang kini sudah berdiri di depan Yujin.

“Sekarang udah ketemu ayo aku anter ke rumah Yongeun.” Yujin langsung menarik tangan Xiaoting namun lagsung ditahan oleh Xiaoting.

“Aku mau sama kamu sayang, ke apartemen kamu atau kita ke hotel.” Tolak Xiaoting dengan muka memelasnya.

“Kamu boleh tinggal di apartemen aku selama liburan tapi maaf aku ga bisa nemenin kamu. Tolong kasih aku waktu Ting.” Tolak Yujin yang langsung pergi meninggalkan Xiaoting namun segera Xiaoting mengejar Yujin yang pergi ke dalam agensi mencari mobil.

Saat ini mereka dalam perjalanan ke apartemen Yujin, Yujin meminjam mobil managernya untuk pulang ke apartemennya. Setidaknya Yujin masih berbaik hati pada mantan kekasihnya ini tak mau menelantarkan anak orang sendirian.

“Yujin Eonnie, bisa bantu aku bicara dengan CEO.” Akhirnya Xiaoting memecah keheningan.

“Bicara apa?” Jawab Yujin tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan karena sedang fokus mengemudi.

“Aku ingin pulang dan mundur dari Kep1er.” Tanpa beban Xiaoting menjawab pertanyaan Yujin.

Ckiiiittttt.... Yujin langsung menginjak rem sekaligus membuat mobil dengan tiba-tiba berhenti. Yujin tatap Xiaoting dengan penuh amarah.

“Kamu gila?!” Tanya Yujin dengan membentak Xiaoting.

“Kamu pasti tak nyaman bekerja denganku, kamu selalu menghindar dan semua itu membuatku semakin sedih dan merasa bersalah. Jadi lebih baik aku mundur dan pulang ke negaraku.” Xiaoting menundukan kepalanya sedih meskipun dalam hati ia terus berdoa agar aktingnya kali ini bisa membuat Yujin luluh.

Ya Xiaoting sedang akting karena yakin jika ia tak akan mungkin membiarkan Xiaoting pulang begitu saja.

Yujin menghela nafasnya panjang, ia lalu meminggirkan mobilnya. “Lebih baik aku yang mundur, fansmu banyak dan ini adalah impian kamu sejak dulu, sedangkan aku sudah debut setidaknya aku sudah merasakan menjadi seoramg idol meskipun setelah ini aku tak akan mungkin bernyanyi lagi. Sudah biar aku saja yang mundur.” Yujin menggenggam erat tangan Xiaoting, lalu tersenyum dengan tulus. Xiaoting hanya menatap Yujin kaget karena tak menyangka jika idenya justru semakin membuat hubungannya dengan Yujin rumit.

“Jangan sayang, gimana kalau kita balikan dan debut bareng?” Xiaoting langsung cengengesan dan menarik kedua tangan Yujin untuk ia genggam.

Yujin hanya menggelangkan kepalanya setelah itu melepaskan tangan Xiaoting dan kembali menjalankan mobilnya. Dalam perjalanan Xiaoting terus saja memandang wajah cantik Yujin, gadis yang teramat dirindukan oleh Xiaoting namun Yujin hanya diam dan tak menanggapi Xiaoting. Sejujurnya Yujin tau itu adalah akting dan Yujin membalas dengan kembali berakting.

Debut Dihati_

Salju pertama turun di Korea, harusnya menjadi hari bahagia bagi kedua gadis yang sedang merasakan patah hati. Saat itu, saat semua masalah belum datang mereka berjanji akan menghabiskan waktu bersama saat salju pertama kali turun, mereka membayangkan betapa indahnya menyambut salju pertama turun dan membuat banyak kenangan bagi hubungan mereka saat itu. Banyak rencana yang mereka buat demi sebuah kenangan kedepannya, namun sayang saat hari itu datang semua sudah berbeda, Xiaoting dan Yujin sudah tak bersama bahkan mereka saling tak berjumpa dan berkirim pesan hampir dua minggu setelah kejadian itu, ah mungkin lebih tepatnya Yujin yang tak pernah membalas semua pesan dari Xiaoting.

Yujin menitikan air matanya saat semua kenangan bersama Xiaoting berputar di memorinya, kenangan indah yang mereka lalui beberapa bulan ini, saat mereka berjuang untuk menjadi member Kep1er dulu, kebersamaan mereka sering terjadi bahkan mereka sudah dekat sejak dulu, namun Yujin baru menyadari cinta itu hadir saat mereka sudah hidup bersama seperti ini. Bodohnya Yujin terlalu banyak berharap pada gadis populer seperti Xiaoting yang nyatanya tak bisa bertahan dalam 1 hati.

Tok...tok...tok....

“Eonnie, manager Oppa mencarimu.” Teriak Yeseo dari luar kamar Yujin.

“Ne, Eonnie keluar sekarang.” Jawab Yujin dengan menghapus air matanya, ia bercermin untuk memastikan penampilannya baik-baik saja.

Setelah dirasa aman Yujin langsung keluar dan menemui manager yang sudah duduk di ruang tamu. Yujin duduk di dekat Bahiyyih dan Yongeun, semua member sudah berkumpul.

“Hasil tes kalian kemarin sudah keluar kalian semua negatif, lalu Xiaoting dan Shiro juga sudah negatif jadi kalian bisa beres-beres dan kembali ke dorm.” Ucap manager Oppa membawa kabar gembira.

Semua member bersorak bahagia tapi tidak dengan Yujin, rasanya ia tak siap untuk bertemu Xiaoting dan Shiro, luka hatinya masih terlalu dalam ia rasakan saat ini, namun Yujin harus belajar memaafkan mereka berdua. Yujin harus bersikap biasa saja nantinya.

“Setelah kalian sampai dorm kalian diberikan libur selama dua hari, kalian boleh pulang dan beristrahat di rumah masing-masing, untuk member asing bebas memilih akan ikut siapa atau tetap tinggal di dorm.” Lanjut manager Oppa yang semakin membuat member bahagia.

“Terimakasih Oppa, kalau begitu kami akan bersiap dulu.” Jawab Yujin yang lalu mengajak seluruh member membereskan semuanya.

Mereka semua sedang sibuk membereskan barang-barangnya.

“Dayeon, nanti di dorm aku mau buat Xiaoting Eonnie cemburu. Aku mau nempel terus terus sama Yujin Eonnie.” Ucap Chaehyun dengan memasukan pakaiannya ke dalam tas.

Dayeon yang mendengar itu langsung diam dan memandang Chaehyun, jujur Dayeon tak begitu mengerti maksud dan tujuan Chaehyun melakukan itu apa, namun Dayeon harus bersiap untuk menata hatinya agar tak kembali terluka karena menahan cemburu.

“Jadi kamu ga usah cemburu.” Lanjut Chaehyun lagi membuat Dayeon semakin tak mengerti.

“Ma..maksudnya apa Eonnie?” Tanya Dayeon dengan gelagapan.

Chaehyun belum menjawab pertanyaan dari Dayeon, ia masih sibuk mengitung dan memeriksa barang yang ia bawa, setelah diyakini sudah selesai ia langsung duduk dan menatap Dayeon.

“Kapan kamu legal? Kalau sudah legal mau berkencan denganku?” Tanya Chaehyun tanpa basa basi membuat Dayeon membeku seketika.

Brak ... Pintu kamar mereka langsung terbuka padahal Dayeon belum menjawab.

“Ayo bestie kita pulang ke dorm.” Yongeun langsung menarik tangan Dayeon dan Chaehyun untuk keluar karena semua member sudah berkumpul untuk pulang ke dorm.

Mereka kini sedang dalam perjalanan ke dorm, Yujin duduk dengan Hiyyih di kursi tengah , Yujin langsung menyandarkan kepalanya di bahu Hiyyih dan memejamkan matanya, ia tak tidur hanya sedang menata hatinya agar lebih baik lagi, agar bisa lebih menerima kenyataan jika ternyata Xiaoting dan Shiro sudah lebih dekat lagi, selama dua minggu hidup bersama sudah pasti mereka berdua banyak melakukan sesuatu termasuk sex mungkin, itulah yang saat ini ada dalam pikiran Yujin.

Setelah menempuh perjalanan 20 menit akhirnya mereka sampai di dorm, Yujin turun paling terakhir namun ia kaget saat tiba-tiba sebuah tangan menggenggam tangan Yujin.

“Aku bakal bantu Eonnie buat kasih dia pelajaran, Eonnie mau ga akting deket sama aku biar dia cemburu?” Tanya Chaehyun berbisik pada Yujin sedangkan tangan Chaehyun satu lagi menggenggam tangan Dayeon.

“Kamu ini Chae, ga usahlah buat apa. Ga akan berpengaruh apapun buat dia ko. Tapi makasih ya udah jadi temen curhat Eonnie.” Jawab Yujin dengan mengelus tangan Chaehyun namun mata Yujin menangkap sesuatu, ya sesuatu yaitu Chaeda yang bergandengan tangan. Yujin lalu tersenyum.

Dayeon sudah tau apa yang terjadi dengan Xiaojin sebenarnya, sama halnya dengan Chaehyun dia marah dan kesal dan berusaha untuk bekerja sama dengan Chaehyun membuat Xiaoting panas. Mereka berdua akan bekerja sama demi memberikan pelajaran pada Xiaoting setelah itu membuat mereka kembali bersama.

Hikaru membuka kunci pintu dorm mereka, setelah membuka pintu mereka langsung melihat Mashiro yang sedang duduk dan menonton tv.

“Shiro Chan ...” Teriak Hikaru dengan berlari dan merentangkan tangannya pada Mashiro, Mashiro yang melihat itu langsung memeluk Hikaru teman senegaranya itu.

Member lain langsung mengikuti Hikaru dan memeluk Mashiro, namun Yujin hanya memeluk Hiyyih yang sedang memeluk Shiro.

“Xiaoting Eonnie mana?” Tanya Yeseo.

“Aku di sini Yeseo.” Jawab Xiaoting yang baru saja keluar dari kamarnya.

Sama halnya dengan tadi, member lain langsung memeluk Xiaoting dengan berlarian namun Yujin justru masuk ke dalam kamar tak berniat untuk menghampiri Xiaoting apa lagi memeluk Xiaoting. Xiaoting yang melihat itu langsung berkaca-kaca, apakah selama 2 minggu ini tak cukup bagi Yujin untuk menghukum Xiaoting? Xiaoting tau ia banyak sekali kesalahan tapi apakah Yujin tak bisa memaafkannya?

Yujin langsung menyimpan tasnya di kamar, ia akan mengambil beberapa baju lain dan menyimpan baju ini, Yujin berencana untuk pulang ke dorm CLC karena sudah merindukan keempat sahabatnya itu. Mungkin dengan bertemu dengan sahabatnya akan membuat Yujin lebih ceria lagi, Yujin ingin minum alkohol sebanyak mungkin nanti.

“Eonnie mau pulang ke rumah atau ke apartemen?” Tanya Hiyyih yang baru saja masuk ke dalam kamarnya.

“Ke dorm CLC, Eonnie kangen mereka Hiyyih.” Jawab Yujin yang kini sedang berbaring, lelah sekali rasanya padahal selama beberapa minggu ini mereka tak melakukan kegiatan apapun.

“Nanti Xiaoting Eonnie ikut?” Lanjut Hiyyih bertanya.

“Ga mungkinlah Eonnie bawa dia ke dorm CLC, coba kamu ajak aja ke rumah kamu, kalian kan bisa bahasa China pasti dia nyaman di rumah kamu.” Yujin langsung mengambil ponselnya dan minta di jemput oleh Seunghee, karena yang sejak tadi aktif di grup hanya Seunghee sedangkan Seungyeon, Eunbin dan Yeeun tak menjawab.

Hiyyih dan Yujin pergi keluar untuk menemui member lain, terlihat mereka semua sudah berkumpul di sana. Saat Yujin akan duduk Chaehyun langsung menarik Yujin untuk duduk di sampingnya membuat Xiaoting langsung menggeram kesal.

“Kalian nanti dijemput atau pulang sendiri? Terus untuk member asing mau tetap di sini atau ikut ke salah satu rumah member Korea?” Yujin akhirnya membuka suara menanyakan kemana mereka akan pergi.

“Aku pulang Eonnie, nanti dijemput, Dayeon juga pulang nanti bareng soalnya kita searah, Eonnie mau kemana mau sekalian bareng?” Jawab Chaehyun dengan menatap Yujin penuh cinta (bohong pemirsa).

“Eonnie nanti dijemput Seunghee atau Seungyeon, kita mau kumpul di dorm CLC.” Jawab Yujin.

“Aku sama Shiro Chan di dorm aja Eonnie. Kalau Xiaoting Eonnie gimana?” Kini Hikaru yang menjawab, semua mata memandang Xiaoting meminta jawaban.

Xiaoting bingung harus bagaimana, ia ingin bersama Yujin tapi tak mungkin tapi diam di dorm bersama Mashiro bukan ide yang baik, yang ada Yujin akan semakin berpikir macam-macam terhadapnya.

“Aku ikut Yujin boleh?” Meskipun tak yakin tapi Xiaoting memberanikan diri untuk bertanya pada Yujin.

“Maaf Ting kalau ke dorm aku ga bisa bawa kamu, kamu bisa di dorm kan ada Mashiro.” Jawab Yujin tanpa sadar malah menyebut nama Mashiro.

“Eouh gitu ya, mungkin aku cari hotel aja soalnya bosen di dorm terus. Aku mau liburan di luar.” Akhirnya Xiaoting memilih untuk berlibur di hotel seorang diri.

“Eonnie ikut aku aja gimana? Di hotel sendirian ga asik.” Ajak Yongeun pada Xiaoting.

Xiaoting diam sejenak setelah itu akhirnya mengangguk, setidaknya ia dengan Yongeun sudah dekat sejak dulu jadi tak akan canggung meski ikut dengan Yongeun, justru Xiaoting butuh teman untuk berbagi.

“Ya sudah berati semua fix ya, kalian udah siap-siap kan? Eonnie ke kamar dulu ya mau istrahat.” Pamit Yujin.

Mereka semua akhirnya sibuk masing-masing sambil menunggu orang tuanya datang menjemput. Shiro hanya diam karena merasa tak nyaman dengan situasi seperti ini, selama melakukan karantina Shiro dan Xiaoting sama sekali tak bertegur sapa meskipun bertemu, Xiaoting sendiri hanya keluar untuk makan setelah itu menghabiskan waktu di kamar. Shiro ingin sekali menemui Yujin dan meminta maaf tapi ia takut.

“Dayeon! Kamu kan punya salah ko ga mau minta maaf sama aku? Kamu udah rebut milik aku dan aku marah!” Chaehyun langsung membentak Dayeon di hadapan Shiro membuat Dayeon kaget, ini diluar rencana namun Dayeon tau harus melakukan apa.

“Maafin aku Eonnie udah rebut permen punya kamu, aku tau aku salah udah rebut milik kamu jadi aku minta maaf ya. Aku kan orang bertanggung jawab berani berbuat harus berani bertanggung jawab.” Jawab Dayeon dengan ekspresi sedih yang dibuat-buat.

“Bagus, jangan lakuin lagi ya soalnya aku juga punya perasaan meskipun itu cuma permen aku marah dan sakit hati.” Chaehyun langsung mengelus kepala Dayeon dengan sayang, akting sekaligus modus memang menyenangkan.

Shiro merasa tersindir dengan tingkah kedua adiknya itu, ia salah dan memang seharusnya meminta maaf. Tapi apakah Chaeda mengetahui masalah ini? Apalah semua orang mengetahuinya? Jika ia Shiro sangat malu dan merasa bodoh. Akhirnya Shiro membulatkan tekad untuk menemui Yujin, Shiro masuk ke dalam kamar Yujin yang sedang membaca buku. Shiro berbisik pada Hiyyih agar mau keluar dan memberikan ruang pada mereka berdua.

“Eonnie...” Panggil Shiro dengan suara bergetarnya.

“Eh kenapa Shiro?” Jawab Yujin dengan santai seakan-akan tak terjadi apapun.

Shiro langsung menangis dan memeluk Yujin, mau tak mau Yujin membalas pelukan Shiro. “Maafin aku Eonnie, aku tau aku jahat tapi demi Tuhan aku sadar kalau aku salah dan aku minta maaf. Selama 2 minggu aku dan dia ga pernah macem-macem lagi, kami bahkan tak pernah bertemu.” Ucap Shiro dengan sesenggukan, ia ingin memperbaiki semuanya.

“Udah ya Eonnie ga mau kita jadi perang dingin karena masalah ini, kita mau debut jadi harus kompak. Lagipula Eonnie udah relain Xiaoting kalau emang dia nyaman sama kamu, soalnya kita udah putus.” Jawab Yujin dengan mengelus bahu Shiro.

Shiro semakin menjadi-jadi, tangisnya sulit dikendalikan karena merasa malu sudah melakukan hal buruk pada Yujin.

“Eonnie aku pamit ya Eomma sudah datang.” Teriak Yeseo dari luar.

“Ne Yeseo, hati-hati ya.” Jawab Yujin.

“Semua sudah terjadi Shiro, Eonnie sudah melupakan semuanya. Tapi Eonnie harap ini tak akan terulang lagi ya, siapapun itu jangan pernah menusuk mereka dari belakang.” Yujin menasehati Shiro meski sejujurnya hatinya masih sangat sakit.

“Makasih Eonnie, aku harap kalian ga putus, itu semua salahku yang memulai.” Shiro harus membuat mereka kembali karena semua masalah datang darinya.

Tok...tok...tok... Tiba-tiba pintu kamar Yujin diketuk dari luar.

“Masuk.” Ucap Yujin.

Seseorang itu masuk dengan tersenyum membuat Yujin kaget.

“Mong...” Teriak Yujin dan langsung memeluk sahabatnya itu, ya Seungyeon datang untuk menjemput Yujin karena ia sengaja menahan Senghee agar tak menjemput Yujin.

Mereka berdua berpelukan karena rasa rindu, semua orang tau betapa dekatnya Yujin dan Seungyeon.

Saat mereka sedang berpelukan di luar kamar ada sepasang mata sipit sedang melihat adegan itu semua, tangannya mengepal kuat karena menahan cemburu, ingin sekali menarik rambut orang yang sedang memeluk Yujin namun ia tak punya hak. Xiaoting diam membeku dengan air mata yang sudah menetes, hatinya sakit dan mungkin ini yang Yujin rasakan ketika mengetahui Xiaoting bersama gadis lain.

“Ah Yuyeonku berlayar, kapal anti karam.” Ucap Chaeda di samping Xiaoting dengan sengaja.

“Jiejie eh Eonnie mereka cocok kan ya? Seungyeon sunbae emang selalu setia dan ga pernah nyakitin Yujin Eonnie.” Ucap Dayeon.

“Bener banget, udah ikhlasin aja deh Eonnie kalau menurutku.” Lanjut Chaehyun.

Xiaoting hanya diam dan semakin kuat mengepalkan tangannya, Yujin asik sekali di dalam sana sampai tak menyadari kehadiran Xiaoting, lihatlah Yujin hanya diam saat Seungyeon sedang merapihkan rambut-rambut kecil milik Yujin bahkan mereka mengobrol dengan Seungyeon yang bersandar di bahu Yujin.

Akhirnya karena tak kuat Xiaoting pergi menuju kamarnya, menangis sejadi-jadinya di kamar. Ternyata melihat Yujin bersama orang lain sangat menyakitkan baginya, Xiaoting menyesal sering menyakiti Yujin dan tak bisa menahan dirinya sendiri, apakah ini pertanda ia akan kehilangan Yujin.

“Yujin .. hiks ... Maafin aku sayang.” Gumam Xiaoting dengan menatap foto mereka berdua.

“Kejar dia sebelum terlambat, yakinkan dia kalau kamu sudah berubah.” Ucap seseorang di belakang Xiaoting.

“Maaf karena aku kalian berpisah.” Lanjutnya lagi setelah itu pergi meninggalkan Xiaoting yang masih menangis sendirian.

Jika bisa memutar waktu mungkin Xiaoting akan memutarnya, berprilaku baik dan tak akan pernah menyakiti Yujin meskipun banyak wanita cantik menggoda Xiaoting akan mengabaikannya, namun semua terlambat, ini bukan negeri dongeng yang bisa ia putar balik waktu dengan sesuka hatinya, Xiaoting sudah kehilangan kekasih sebaik Yujin, sesabar Yujin.

Debut Dihati

Malam kelam berlalu begitu saja tanpa ada penyelesaian dari masalah yang sedang terjadi, seperti pagi ini gadis bermarga Choi ini sudah bangun dan memasak untuk adik-adiknya, mata sembabnya tak bisa disembunyikan pada siapapun untung saja kacamata yang selalu bertengger di atas wajah cantiknya bisa menutup sedikit mata sembabnya.

Yujin gadis yang sedang merasakan kehancuran dalam dirinya harus bisa terlihat baik-baik saja di depan semua orang, ia harus terlihat kuat meskipun hatinya sedang terluka saat ini. Bagaimana mungkin setiap kesempatan yang Yujin berikan tak membuat Xiaoting berubah sedikitpun, atau mungkin selama ini Yujin hanya terlalu percaya diri jika ia satu-satunya gadis yang dicintai Xiaoting. Pada akhirnya Yujin sadar diri jika memang gadis sepertinya tak bisa bersanding dengan gadis hampir sempurna seperti Xiaoting, semalaman Yujin berpikir mungkin memang sudah saatnya mereka berdua saling berpikir untuk hubungan ini kedepannya, rasanya sudah sulit untuk diperbaiki.

Yujin mematikan kompor karena sudah selesai memasak, ia membuat nasi goreng kimchi untuk sarapan kali ini. Dibantu Chaehyun yang baru saja datang mereka berdua menyiapkan sarapan di meja makan.

“Makasih Chaehyunie.” Ucap Yujin dengan tersenyum manis.

“Kan semalam aku udah bilang bakal bantu Eonnie, ko ga dibangunin sih?” Tanya Chaehyun dengan mempoutkan bibirnya, kesal dengan Yujin yang tak mendengarkan permintaannya semalam.

Yujin hanya menepuk-nepuk kepala Chaehyun dengan sayang. “Bangunin mereka gih, jangan manyun terus cantiknya ilang nanti.” Setelah mengatakan itu Yujin langsung pergi menuju kamarnya, mengambil ponsel karena takut jika pihak agensi atau manager menghubunginya.

Terlihat banyak pesan masuk dari teman-teman CLC atau dari member grup lain seperti G-idle, atau grup lain juga, Yujin tersenyum karena merasa bahagia mereka tak melupakan Yujin meskipun saat ini Yujin akan jadi junior mereka. Namun Yujin baru mengingat sesuatu, hari ini adalah tayang perdana Webdrama yang ia perankan, setidaknya dengan menonton itu akan membuat Yujin sedikit melupakan sakit hatinya.

Tiba-tiba ponsel Yujin berdering dan muncul nama seseorang yang sangat ia cintai tapi juga benci saat ini. Yujin ingin menyelesaikan permasalahan mereka saat ini juga jadi tanpa ragu mengangkat telpon itu.

Xiaoting... Hallo sayang, kamu udah bangun?

Yujin... Iya udah Ting.

Xiaoting... Aku mau jelasin yang semalam sayang, kamu jangan ninggalin aku ya, aku tau aku salah.

Yujin... Iya ga apa2 Ting, kamu ga salah ko soalnya kamu cantik dan banyak yang suka jadi itu hak kamu buat memilih yang terbaik buat kamu kedepannya, Xiaoting mungkin lebih baik selama kita jauh kita pikirkan lagi tentang hubungan kita.

Xiaoting.... Ga sayang nggak, ga ada yang perlu dipikirkan tentang hubungan kita, aku cuma sayang sama kamu ga ada yang lain. Jadi udah ya jangan mikir macem-macem, aku mohon.

Yujin... Ting kalau kita bener-bener sayang dan cinta tulus sama seseorang sedikitpun kita ga akan berniat buat nyakitin orang yang kita sayang, tapi kamu? Buktinya kamu terus mengulangi kesalahan yang sama, apa kamu cuma butuh aku demi melampiaskan nafsu kamu? Karena saat jauh dari aku ternyata kamu juga lampiasin nafsu kamu ke orang lain.

Tak ada jawaban apapun dari Xiaoting, dengan jelas Yujin mendengar isak tangis Xiaoting namun Yujin berusaha sekuat mungkin untuk tak kalah lagi kali ini.

Yujin... Ada banyak waktu yang bisa kamu gunain berdua sama Shiro buat saling memahami perasaan kalian masing-masing. Kedepannya jangan terus mempermainkan perasaan orang yang tulus sama kamu ya. Mari introspeksi diri dan menyadari perasaan yang kamu miliki itu apa untuk aku. Love or lust? Jaga diri kamu baik-baik di sana, aku berdoa untuk kesembuhan kalian berdua. Tolong jangan ganggu aku dulu.*

Xiaoting.... Yujin...

Yujin... Ya...

Xiaoting... Aku cinta kamu Jin, aku bakal buktiin ke kamu kalau aku bisa berubah, aku tau aku brengsek tapi tolong jaga hati kamu buat aku, aku pasti kembali dengan Xiaoting yang lebih baik.

Tak ada jawaban dari Yujin selain Yujin yang mematikan panggilan telpon tanpa berpamitan pada gadis yang mungkin kini sudah menjadi mantan kekasihnya itu.

Grep... Yujin terperanjat kaget atas apa yang baru saja ia dapatkan, sebuah pelukan entah dari siapa. Apakah dia mendengar pembicaraannya dengan Xiaoting tadi?

“Bahagia terus Eonnie, mungkin kisah cintamu selalu berakhir menyakitkan tapi percayalah ada kami yang selalu mencintaimu.” Ucap seseorang yang tak lain adalah Chaehyun.

Pada akhirnya air mata yang sudah sejak tadi ia tahan keluar dengan sendirinya tanpa permisi, Yujin tak bisa menahannya sendirian karena semua beban saat ini ada dipundaknya. Akhirnya Yujin menceritakan semua yang terjadi pada Chaehyun, Chaehyun menggeram kesal, ia mengapalkan tangannya karena lagi-lagi Xiaoting menyakiti Yujin.

“Eonnie, dulu aku sempat mengagumi Xiaoting Eonnie, mungkin karena perhatiannya yang berlebihan jadi buat aku terbuai, tapi akhirnya aku sadar dia seperti itu pada semua orang dan tak lama kalian berpacaran, awalnya sakit hati dan tak terima tapi setelah melihat tingkahnya aku jadi bersyukur karena tak percaya dengan semua yang dia katakan dan lakukan. Aku harap Eonnie jangan terlalu terpuruk karena masalah ini, jika kalian berjodoh pasti akan kembali bersama tentunya dengan Xiaoting yang lebih baik lagi.” Chaehyun memeluk Yujin dengan erat, mengelus bahu Yujin yang sedang bergetar karena menangis.

“Jangan bilang siapa-siapa ya, kamu juga jangan benci Shiro dan Xiaoting. Kalaupun akhirnya mereka bersama Eonnie tak masalah.” Yujin akhirnya menghapus air mata itu, melepaskan pelukan Chaehyun dan tersenyum dengan ceria seperti biasanya.

Akhirnya mereka berdua pergi untuk sarapan karena member lain sudah menunggu, Yujin bersikap seperti biasanya demi menjaga mood member lain. Meskipun Yujin terlihat habis menangis member lain pasti mengira jika itu tangis rindu dan cemas bukan tangis patah hati.

***

Sementara jauh di sana Xiaoting terus menangisi kebodohannya, kebodohan yang selalu ia lakukan dan pada akhirnya membuat Yujin terluka. Apakah Xiaoting harus melepaskan Yujin demi mencari kebahagiaan lain? Atau Xiaoting harus mempertahankan Yujin, ia janji akan berubah tapi apakah Yujin masih bisa menerimanya? Semua pemikiran itu semakin membuat Xiaoting tak tenang, ia tak tau harus bagaimana lagi. Tiba-tiba ponsel Xiaoting bergetar dan terlihat sebuah pesan masuk.

Chaehyunie... Bagaimana kalau aku sekarang telpon Jiejie Caibing dan bilang kalau Yujin Eonnie sudah putus denganmu Jie? Atau mungkin Seungyeon sunbae yang dekat di sini? Atau bahkan Bahiyyih yang sudah jelas mengagumi Yujin Eonnie? Kamu cantik semua orang tau itu, tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya berselingkuh terus menerus Jie! Asal kamu tau Jie, Yujin Eonnie juga cantik banyak yang menyukainya bahkan teman 1 negaramu sendiri Yaning, kamu hanya tak tau jika Shiro Chan bekerja sama dengan Yaning untuk merusak hubungan kalian. Kamu tau siapa dalang dari putusnya Caibing dan Yujin? Ya jawabannya adalah Yaning, Yaning sengaja mendekati Caibing agar mereka putus lihat sekarang Yaning mendekati Yujin Eonnie lagi dan menjauhi Caibing. Jiejie maaf aku ingin berkata kasar, Jiejie itu bodoh! Aku dan Dayeon tau karena kami sering mendengar Shiro dan Yaning komunikasi melancarkan segala rencana mereka. Yujin Eonnie cantik dan jomblo, bisa kan ya Jie kalau aku deketin Yujin Eonnie juga, secara kata orang aku mirip Irene Red Velvet. Bye Jiejie mau nemenin dulu Yujin Eonnie.

Xiaoting melemparkan ponselnya setelah membaca pesan dari Chaehyun, Xiaoting tau Chaehyun pasti sangat marah karena banyak hal, namun ia tak menyangka jika Chaehyun akan semenyebalkan itu. Ditambah Yaning? Jadi diam-diam Yaning menyukai Yujin? Xiaoting tak habis pikir banyak sekali yang diam-diam menyukai Yujin, tak akan Xiaoting biarkan siapapun mendekati Yujin.

“Yujin miliku! Milik Shen Xiaoting!” Ucap Xiaoting dengan berteriak menyalurkan kekesalannya.

“Awas kamu Shiro, gara-gara kamu Yujin jadi mutusin aku. Aku cinta Yujin bukan karna Nafsu!” Gumam Xiaoting dengan mengepalkan tangannya.

Xiaoting lalu bangun dan bertujuan untuk melabrak Shiro, Xiaoting akui bodoh benar kata Chaehyun tapi ia akan merubah semua kebodohannya itu. Termasuk Chaehyun harus di waspadai, karena memang dia cantik Yujin bisa saja berpaling.

“Jadi kamu kerja sama dengan Yaning agar aku dan Yujin putus? Waw lihat sahabat baiku ini, aku setiap hari curhatin Yujin ke kamu dan kamu seperti ini?” Xiaoting langsung mengatakan apa yang ada dalam hatinya saat melihat Mashiro yang sedang memasak.

“Lebih baik kamu hati-hati dengan Yaning, dia tau kalian bermasalah, jangan takut aku sudah merelakan kalian.” Jawab Shiro santai, ia sudah menyesali perbuatannya jadi tak akan merusak atau mendekati Xiaoting lagi.

“Tenang dia jauh, Yujin tak akan tertarik dengannya.” Jawab Xiaoting besar kepala.

“Kalau begitu dengan Jiejie Caibing atau teman main Yujin Eonnie di webdramanya. Aku lihat Fans tertarik dengan interaksi Yujin Eonnie dan gadis itu.” Ucap Shiro lagi, kini ia sudah pergi meninggalkan Xiaoting sendirian di dapur.

Xiaoting langsung membuka ponselnya, membuka akun fakenya dan mencari berita tentang drama Yujin, Xiaoting lupa jika drama itu akan tayang hari ini. Xiaoting menggeram kesal karena ada banyak adegan Yujin bersama seorang gadis, terlihat sangat dekat, jiwa-jiwa pencemburu Xiaoting kembali muncul, ia tak terima Yujin dijodohkan dengan orang lain, Fans hanya boleh menjodohkan Yujin dengan dirinya, Yujin hanya miliknya bukan milik orang lain.

“Sialan! Jangan sampai Xiaojin Shipper berpaling ke gadis itu, buat berantas Caijin Shipper aja susah ini nambah lagi.” Gumam Yujin dengan memukul meja makan.

Namun yang lebih menyakitkan lagi adalah ketika Xiaoting menemukan sebuah foto yang sangat ia kenali, foto yang cukup mesra dari pujaan hatinya dengan gadis lain, gadis yang memang sejak dulu menyukai kekasihnya itu. Meskipun itu foto lama tapi tetap membuat Xiaoting terbakar api cemburu.

foto diluar ya

Xiaoting semakin dibuat tak karuan, ia khawatir jika di sana Yujin bersama orang lain, jika Seungyeon kembali mengejar Yujin dan pada akhirnya Yujin sadar jika Seungyeon yang terbaik untuknya, oh tidak mungkin, Xiaoting bisa gila jika terus seperti ini, ia ingin pergi dari sini dan menghampiri Yujin bersujud memohon maaf dan janji tak akan mengulangi lagi, namun semua sia-sia ia tak mungkin membahayakan gadis yang amat dicintainya itu.

“Yujin please jangan berpaling sayang, kamu harus tetep sayang sama aku, kamu harus maafin aku Jin.” Xiaoting akhirnya menangis karena rasa takutnya yang berlebihan.

Seungyeon, Yaning, Caibing, gadis di drama dan bahkan tadi Chaehyun dengan terang-terangan mengatakan ingin mendekati Yujin, apa yang harus Xiaoting lakukan saat ini demi mengusir semua orang yang mendekati Yujin.

“Ya Tuhan aku mohon jaga hati Yujin hanya untuku, aku berjanji akan berubah dan tak akan menyakiti Yujin lagi.” Gumam Xiaoting berdoa agar Yujin tak berpaling darinya.

Seseorang terkadang baru menyadari seberapa penting orang yang selalu ada untuk kita disaat orang itu sudah pergi. Untuk itu selama mereka masih di samping kita buat mereka bahagia dan tak terluka.

Debut Dihati_

Sebelumnya cuma mau bilang maaf kalau mungkin updatean kali ini ada yang bikin sebagaian pembaca tersinggung atau ga suka, seandainya ada yang ga suka kalian boleh ketuk DM dan tegur baik-baik ya, jangan langsung marah atau ngomel, kita bicarakan baik-baik. Oke makasih...

Hal yang paling menyakitkan adalah ketika seseorang yang kita cintai sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja tapi kita tak bisa melakukan apapun, seperti yang sedang dialami oleh gadis cantik bernama Choi Yujin ini, beberapa jam lalu mereka semua menjalani tes virus codot untuk yang kedua kalinya, namun malang kedua member malah dinyatakan positif, kedua member itu adalah Xiaoting dan Mashiro. Kedua orang yang amat sangat Yujin butuhkan saat ini, Yujin membutuhkan Shiro untuk mengurus semua hal tentang grup sedangkan Yujin membutuhkan Xiaoting dalam hidupnya entah kondisi apapun.

Setelah kedua member dinyatakan positif member lain harus keluar dari dorm dan pindah ke apartemen yang sudah disediakan oleh Agensi. Sedangkan kedua member menjalani isolasi mandiri di dorm. Yujin ingin sekali menemani Xiaoting namun tak mungkin dilakukan, selain ia sehat ia juga harus menjaga dan mengurusi member lain.

“Eonnie, meskipun aku ga bisa bantu banyak tapi sebagai member keempat tertua aku pasti bantu Eonnie, Eonnie jangaj sedih ya, Jiejie juga pasti ga suka kalau Eonnie sedih terus.” Akhirnya Chaehyun menghampiri Yujin yang sejak tadi hanya diam menatap ke luar jendela, Chaehyun tau Yujin pasti sedih dan sangat tertekan saat ini.

“Makasih ya Chae, Eonnie mungkin masih syok dengan semua ini. Kita berdoa saja semoga mereka berdua bisa cepet sembuh dan kita bisa kumpul lagi.” Jawab Yujin dengan mengelus kepala Chaehyun.

Mereka berdua saling tersenyum satu sama lain karena saling menguatkan di dalam kondisi yang menyulitkan ini, Chaehyun merasa ia yang paling dewasa setelah Yujin saat ini, jadi mau tak mau harus membantu YUjin dalam mengurus segalanya.

“Udah kamu tidur aja ya udah malem, Nanti tengah malem kita telpon Shiro dia kan ulang tahun, setidaknya akan membuat Shiro bahagia meskipun sedikit.” Ucap Yujin, ia hanya tak ingin berlama-lama dengan Chaehyun, sejujurnya Yujin ingin sekali menangis saat ini.

Akhirnya Chaehyun pergi dari kamar Yujin, menyisakan Yujin dengan sepinya malam yang menemani. 1 jam lalu Yujin baru saja menelpon Xiaoting, Yujin menangis selama mereka bertelepon meskipun Xiaoting selalu mengatakan jika ia baik-baik saja, jika dirinya akan segera pulih tapi tetap saja Yujin sedih dan khawatir. Hal yang membuat Yujin sedih adalah berjauhan dengan kekasihnya padahal kekasihnya sedang sakit tapi Yujin tak bisa melakukan apapun selain mengirimkan doa untuk kesembuhan kekasih dan adiknya di sana.

Baby Shen ❤️ Baby istirahat ya, jangan lupa makan enak dan berjemur. Aku merindukanmu ❤️

Yujin mengirimkan pesan pada Xiaoting sebelum ia tidur, tanpa menunggu balasan dari Xiaoting karena Yujin sudah sangat lelah menangis seharian akhirnya Yujin tertidur.

***

Xiaoting tersenyum saat membaca pesan dari kekasihnya, ia lalu membalas pesan Yujin dan mengucapkan selamat tidur. Sejujurnya Xiaoting kaget dan tak menyangka dengan hasil yang ia dapatkan, badannya terasa sehat dan ia baik-baik saja namun ternyata ia adalah pasien tanpa gejala. Xiaoting merasa sedih karena sakit di negara orang lain, berjauhan dengan kedua orang tuanya, bahkan dengan kekasihnya juga harus berjauhan demi kesehatan kekasihnya.

Dalam keadaan sedih Xiaoting harus terlihat baik-baik saja dan kuat dihadapan Yujin, kekasihnya itu sangat lemah saat mengetahui jika dirinya sakit, namun sedikit rasa tenang karena Xiaoting tau jika Yujin sudah benar-benar mencintainya saat ini.

Tok....tok...tok

“Ting, udah tidur?” Ketuk Shiro dari luar.

“Belum, masuk aja.” Jawab Xiaoting yang kini sudah duduk di tepian ranjang.

Shiro masuk dengan senyum di wajahnya, senyum yang selalu Shiro pancarkan dari wajah cantiknya, yang membuat semua orang selalu merasa tenang saat melihatnya.

“Aku ganggu ga?” Tanya Shiro dengan duduk di samping Xiaoting.

“Ga sih, aku cuma lagi santai abis telponan sama Yujin terus dia tidur kayanya.” Jawab Xiaoting dan kini ia mengambil ponselnya, Xiaoting asik memainkan ponselnya karena setelah pengumuman dirinya positif semua teman dan sodara berbondong-bondong menyemangati dan mengirimi Xiaoting doa.

“Ting, kamu sayang banget ya sama Yujin Eonnie?” Tanya Shiro dengan menatap Xiaoting tajam.

Xiaoting lalu tersenyum, entah mengapa mendengar pertanyaan Shiro tiba-tiba terbayang saat Yujin tersenyum padanya, manja bahkan mendesah menyebut namanya. “Sayang banget dong, dia itu luar biasa bisa nerima aku apa adanya, bahkan saat aku cemburu ga jelas dia bisa nenangin aku.” Jawab Xiaoting dengan ceria, kebahagiaannya memang tentang Yujin dan selalu seperti itu.

Shiro menarik tangan Xiaoting lalu menggenggam kedua tangan Xiaoting, matanya terus memandang Xiaoting tanpa berpaling sedikitpun, sedangkan Xiaoting sendiri kaget dengan apa yang Shiro lakukan.

“Aku suka kamu Ting, jauh sebelum kalian berpacaran. Awalnya aku mau relain kamu tapi semakin hari rasa suka aku ke kamu makin besar dan aku cemburu liat kemesraan kalian berdua, tolong kasih aku kesempatan Ting.” Akhirnya Shiro mengungkapkan isi hatinya yang sudah ia pendam begitu lama, semakin hari semakin menyiksa dan akhirnya ia memiliki kesempatan untuk menyatakan perasaannya pada Xiaoting.

Xiaoting hanya diam membeku karena tak menyangka dengan semua yang Shiro katakan, selama ini Xiaoting pikir jika Shiro menyukai Yujin tapi ternyata semua itu salah dan justru Shiro menyukai dirinya.

“Bukannya kamu suka Yujin ya?” Tanya Xiaoting setelah berhasil mengembalikan kewarasannya.

“Sudah aku bilang kan kalau aku anggap dia sebatas Eonnie saja, dan karena posisiku yang emang Co-leader jadi harus bantu dia.” Jawab Shiro, kini Shiro memegang wajah cantik Xiaoting.

“Kasih aku kesempatan buat buktiin kalau aku lebih baik dari Yujin Eonnie, aku bisa kasih apa yang kamu butuhkan Ting, aku bisa kasih semuanya buat kamu.” Shiro mengelus pipi Xiaoting dengan pandangan yang tak pernah berkedip sedikitpun membuat Xiaoting hanya terpaku dan diam tak melakukan apapun.

Xiaoting terbawa suasana, ia tak menolak dengan perlakuan Shiro saat ini, hingga akhirnya Xiaoting lupa apa yang sedang ia lakukan adalah kesalahan terbesar dan menghianati Yujin. Xiaoting larut akan sentuhan bibir Shiro di bibirnya, permainan lembut bibir Shiro membuat Xiaoting akhirnya terbuai dan membalas ciuman Shiro, mereka berciuman dengan lembut tanpa paksaan sama sekali. Shiro dengan berani akhirnya mengalungkan tangannya ke leher Xiaoting dan mendorong kepala Xiaoting untuk lebih memperdalam ciuman mereka, keduanya terbawa suasana hingga akhirnya Xiaoting mendorong Shiro dan menindih badan Shiro melanjutkan ciuman yang lebih panas lagi. Hingga akhirnya ponsel Xiaoting berbunyi dan menyadarkan Xiaoting dari kesalahannya itu. Xiaoting lalu bangun dan menatap Shiro yang tersenyum dengan menatap dirinya.

Deg ... Xiaoting membeku saat melihat nama Yujin di layar ponselnya, mata Xiaoting berkaca-kaca namun segera ia tenangkan dirinya dan meminta Shiro untuk diam.

Xiaoting... Iya sayang kenapa? Ko belum tidur?

Yujin... Tadi udah tidur tapi inget Shiro bentar lagi ulang tahun. Baby temenin ya biar nanti ga telat ucapin selamat ke Shiro. Dia udah tidur belum ya kira-kira?

Xiaoting diam membeku, matanya sudah berkaca-kaca namun ia tahan, bodoh sekali Xiaoting menghianati Yujin padahal kekasihnya teramat baik, bahkan ia memikirkan tentang orang yang justru berusaha merebut miliknya.

Yujin... Baby Shen ko diem? Udah ngantuk ya? Ga bisa nemenin aku ya?

Xiaoting... Hehe ga sayang, aku cuma kangen sama kamu pengen peluk kamu. Kayanya dia belum tidur deh, mungkin nungguin kalian ucapin selamat juga.

Xiaoting memandang Shiro yang sedang menundukan kepalanya, Shiro bukan orang jahat sama sekali tak berniat menyakiti Yujin namun egonya terlalu tinggi ingin memiliki Xiaoting, hati Shiro terasa sakit karena sudah melakukan hal bodoh seperti tadi, Shiro akhirnya menangis meski tak mengeluarkan suara.

Yujin... Aku udah siapin kado sama kue buat Shiro, mungkin besok manager Oppa anterin ke sana. Aku juga pasti kirim makanan kesukaan kamu. Baby sebentar ya aku mau pipis dulu, jangan di matiin telponnya.

Xiaoting... Iya sayang.

Xiaoting memandang Shiro dengan tatapan tajam. “Lihat dia bener-bener sayang sama kamu, dia mikirin kamu sampai segitunya, tapi kamu justru berniat buat ngerebut aku dari dia. Ini salah Shiro!” Xiaoting akhirnya menangis, setelah mengatakan itu, ia tak sanggup menahan dan berpura-pura tersenyum di hadapan Yujin lagi, Xiaoting menyadari kesalahannya.

“Aku tau aku salah, tapi kenapa kamu bales ciuman aku Ting!” Bentak Shiro yang juga sedang menangis.

Prang... Terdengar sebuah pecahan di sebrang telpon sana, Xiaoting langsung teringat jika telpon mereka masih tersambung.

Xiaoting... Hallo sayang, udah selesai kan?

Yujin... Udah Ting, udah malem aku tutup telponnya ya, kamu istrahat aja.

Xiaoting... Sayang tunggu dulu.

Yujin... Iya Ting kenapa?

Xiaoting... Tadi apa yang pecah?

Yujin... Hati aku Ting. Hehe

Xiaoting... Sayang aku bisa jelasin semuanya.

Yujin... Aku tutup ya Baby, semoga kalian berdua cepat sehat. Bilang Shiro selamat ulang tahun. Jaga diri kamu baik-baik ya Ting, aku harap kamu selalu bahagia.

Xiaoting... Hallo... Sayang, Yujin Sayang.

Xiaoting langsung melemparkan ponselnya ke kasur, ia mengacak rambutnya dengan tangis yang semakin menjadi-jadi, Xiaoting bodoh dan brengsek tak pernah menghargai Yujin.

“Ting maaf.” Dengan suara bergetar Shiro meminta maaf pada Xiaoting.

“Shiro tolong, ini untuk pertama dan yang terakhir kita lakuin kebodohan ini, lupain perasaan kamu karena aku cuma sayang Yujin, untuk yang tadi aku hanya terbawa suasana. Aku harap kamu ngerti, Yujin orang baik ga sepantasnya kita nyakitin dia. Aku mau tidur.” Setelah mengatakan itu Xiaoting langsung membelakangi Shiro dan menarik selimut hingga menutup seluruh badannya.

Shiro langsung pergi keluar dari kamar Xiaoting, hatinya sakit karena penolakan Xiaoting, namun yang lebih menyakitkan lagi saat ia sadar jika orang sebaik Yujin sudah ia lukai dan sakiti. Shiro memang bodoh tak tau diri. Shiro akhirnya membaringkan badannya dan melihat notifikasi pesan masuk.

Leader Choi ❤️ Shiro, Eonnie harap kamu bisa jaga Oting di sana, Semua Eonnie serahkan pada Oting akan memilih Eonnie atau kamu. Kalau Oting pilih kamu Eonnie akan terima dengan ikhlas dan Eonnie turut bahagia atas kebahagiaan kalian, tapi kalau Oting pilih Eonnie, Eonnie cuma minta 1 hal sama kamu, lupain Oting. Selamat ulang tahun ya, semoga kamu cepat sehat, selalu bahagia dan mari membuat prestasi sebanyak mungkin bersama Kep1er. ♥️

Membaca itu Shiro semakin menangis, Yujin adalah leader yang baik, partner terbaik yang ia miliki dan dengan bodohnya ia malah menyakiti hati Yujin.

Shiro... Maafkan aku Eonnie, tolong maafkan aku. Aku janji akan melupakan Xiaoting. Tapi tolong jangan membenciku. 😭😭

Yujin tak membalas pesan Shiro, sebaik apapun hati manusia pasti akan merasa kecewa dan terluka. Sejujurnya Yujin terluka atas semua perlakuan Xiaoting namun besarnya rasa cinta Yujin membuat Yujin bertahan meskipun mungkin tak akan pernah sama. Setelah semua yang Yujin berikan pada Xiaoting pada dasarnya Xiaoting memang tak pernah puas, benar apa yang Caibing dan Yaning katakan, jangan terlalu mempercayai Xiaoting.

Akhirnya malam ini ditutup dengan tangisan.

Maaf jangan marah, jangan benci atau apapun. Ini fiksi ya, cuma mau ngikutin alur yang udah aku buat aja, aku ga mau nanti ceritanya jadi ga jelas kalau harus ganti alur tiba-tiba, percaya deh cerita tentang pengakuan Shiro emang udah aku rencanain bahkan udah aku tulis dari sebelum pengumuman mereka positif. Maafin aku ya udah buat Shiro seakan2 jahat. 🙏🙏🙏

Cermin

Jatuh cinta adalah hal yang indah ketika dirasakan, begitupun dengan yang sedang gadis cantik bermarga Shen ini rasakan, jatuh cinta pada seseorang yang sudah beberapa bulan ini ia kenal.

Shen Xiaoting gadis China yang sedang menuntut ilmu di Korea ini sedang menatap seorang gadis yang sudah beberapa bulan mengisi hati dan hari-harinya, mereka baru saja masuk ke sebuah Universitas ternama di Korea mengambil jurusan Musik. Gadis itu bernama Choi Yujin, teman pertama yang ia kenal saat di Korea, Yujin adalah gadis yang sangat baik dan ceria, keceriaan Yujin mampu membuat hati siapapun menghangat, ditambah Yujin adalah gadis yang sangat cantik dan imut, siapapun akan setuju dengan itu.

Namun satu hal yang Xiaoting tak ketahui tentang Yujin, apakah Yujin sama sepertinya atau justru Yujin seorang straight, selama mereka berteman tak pernah sekalipun Yujin membahas soal percintaan atau tanpa sengaja Yujin membicarakan lelaki tampan atau perempuan cantik.

“Oting ih! Dari tadi aku ngomong ga didengerin!” Yujin gadis yang sedang ada dalam pikiran Xiaoting akhirnya membuyarkan lamunan Xiaoting, ia jadi gugup karena takut Yujin sadar akan pandangan Xiaoting padanya.

“Iya Jin maaf, jadi gimana maksudnya aku ga paham?” Tanya Xiaoting dengan menggaruk lehernya meski tak gatal.

“Gimana mau paham kalau dari tadi ga fokus. Aku tanya kamu di China pernah pacaran?” Jawab Yujin dengan ketus, masalahnya Yujin masih kesal dengan Xiaoting.

Xiaoting langsung tersenyum malu dengan menggelengkan kepalanya. “Belum pernah.” Jawabnya malu-malu.

Yujin terlihat kaget dengan jawaban Xiaoting, dalam pikiran Yujin apakah benar gadis secantik dan sesempurna Xiaoting tak pernah berpacaran. Namun Yujin bersikap biasa saja agar Xiaoting tak merasa malu.

“Berati belum pernah ciuman ya?” Tanya Yujin dengan menyesap minumannya.

Uhuk...uhuk... Xiaoting malah terbatuk-batuk mendengar pertanyaan Yujin, kekasih saja tak ada bagaimana berciuman, begitu pikir Xiaoting.

“Pelan-pelan dong Ting, kamu ini gimana sih.” Omel Yujin karena Xiaoting tak hati-hati saat minum.

“Ya kamu aneh, pacaran aja belum pernah masa udah ciuman, ciuman sama tembok maksud kamu?” Jawab Xiaoting berlaga marah.

Yujin malah tertawa karena gemas melihat Xiaoting, ia lalu menepuk-nepuk kepala Xiaoting dengan penuh kasih sayang.

“Ting aku mau jujur, tapi jangan jadi jijik ya sama aku kalau aku jujur.” Yujin tatap Xiaoting dengan serius, entah mengapa Yujin sangat gugup saat ini.

“Iya, emang apa sih Jin?” Tanya Xiaoting penasaran.

“Hmm... Jadi aku... Ehmm... Aku suka sama cewek Ting.” Yujin dengan gugup mengatakan kebenaran tentang sexualnya.

Deg.... Xiaoting membeku seketika, jadi Yujin sama sepertinya? Jadi masih ada kesempatan untuk Xiaoting mendekati Yujin? Rasanya Xiaoting sangat bahagia, lalu apakah Xiaoting harus jujur juga pada Yujin?

“Aku ga jijik ko tenang aja, kalau boleh jujur aku juga suka ke cewek bukan ke cowok.” Xiaoting dengan berani mengelus kepala Yujin dengan senyuman manis yang ia berikan.

Mendengar jawaban Xiaoting tadi membuat Yujin menjadi bahagia, ternyata Xiaoting tak akan membencinya karena masalah ini, Yujin lalu menarik Xiaoting dan memeluk Xiaoting dengan erat.

“Terus kamu lagi suka sama orang Jin?” Tanya Xiaoting memberanikan diri, meski ia takut dengan jawaban Yujin.

“Iya Ting, tapi ga tau dia suka apa nggak sama aku, dia baik banget soalnya tapi ya sekedar baik ke temen ga pernah nunjukin dia tertarik sama aku. Dia terlalu datar jadi orang jadi susah buat baca perasaan dia ke aku gimana, kita deket udah lumayan lama sih tapi ya gitu dia ga peka sama kode yang aku kasih.” Jelas Yujin panjang lebar, namun Xiaoting hanya diam membeku karena merasa sedih dengan pengakuan Yujin.

“Kenapa ga bilang aja kalau kamu suka ke dia Jin?” Akhirnya Xiaoting memberikan saran pada Yujin.

“Takut dia nolak, kayanya selera dia juga tinggi bukan orang kaya aku. Soalnya temen-temennya banyak terus cantik-cantik.” Jawab Yujin dengan menundukan kepalanya sedih.

Xiaoting tak tega melihat gadis yang ia cintai sedih seperti ini, biarkan saja Xiaoting terluka asalkan jangan Yujin.

“Udah jangan sedih, mau aku bantu bilang ke dia kalau kamu suka sama dia?” Xiaoting menggenggam tangan Yujin, Yujin langsung tersenyum dan menganggukan kepalanya.

Xiaoting harus merelakan jika Yujin mencintai gadis lain asalkan Yujin bahagia dengan siapapun itu.

Yujin mengeluarkan sebuah cermin dari tasnya, lalu menghadapkan di depan Xiaoting hingga Xiaoting bisa melihat wajahnya sendiri di dalam cermin.

“Dia.” Ucap Yujin singkat dengan mata berkaca-kaca.

Xiaoting kaget dengan apa yang Yujin lakukan, apakah maksud Yujin dirinyalah yang Yujin sukai? Atau Yujin sedang akting?

“Ma...maksud kakamu Jin?” Tanya Xiaoting gugup.

“Bantu aku bilang ke dia kalau aku suka dan sayang dia sejak lama, apa dia juga suka sama aku?” Jawab Yujin dengan terus memegang cermin itu dan menghadapkan pada Xiaoting.

Xiaoting menatap Yujin dengan senyum bahagia, matanya berkaca-kaca karena bahagia, jadi Yujin juga mencintainya? Yujin juga menyukainya? Jadi selama ini perasaan Xiaoting tak bertepuk sebelah tangan?

Xiaoting langsung menarik Yujin ke dalam pelukannya, memeluk dengan erat dan sesekali mencium kepala Yujin.

“I Love You Jinnie.” Bisik Xiaoting tepat ditelinga Yujin.

“I love You too Oting.” Jawab Yujin dengan mengeratkan pelukannya.

Mereka berdua saling memeluk karena bahagia, tak menyangka jika perasaan yang mereka miliki sebenarnya terbalaskan, hanya saja selama ini saling menahan dan memendam karena takut mendapat penolakan. Bahagia mereka berdua rasakan tanpa mempedulikan apapun, karena selama mereka bersama mereka akan saling menjaga dan mencintai, tak peduli dunia menolak karena cinta akan selalu menyatukan keduanya, hingga nanti hanya Tuhan yang memisahkan.

Debut Dihati_

Bosan, itulah yang sedang mereka rasakan saat ini, karena isolasi mandiri yang mereka lakukan akhirnya setiap hari kegiatan mereka adalah menonton tv, tidur, makan, sedikit olahraga, karokean dan ya seperti itu terus setiap harinya. Seperti saat ini mereka semua sedang menonton tv dan sebagian sedang bermain game.

Yujin, Xiaoting, Dayeon, Chaehyun dan Yeseo sedang menonton tv sedangkan sisanya ada yang bermain game dan tidur. Pasangan muda mudi yang sedang dimabuk cinta ini asik berpelukan di sofa sedangkan ketiga member lain duduk di karpet dengan beberapa cemilan.

“Aku kangen banget sama kamu.” Bisik Xiaoting dengan mengelus perut Yujin.

“Aku juga.” Jawab Yujin yang lalu menenggelamkan wajahnya di dada Xiaoting. Sejak tadi mereka berdua memang tak pernah lepas saling memeluk, mengelus yang bisa dielus dan terkadang mencuri ciuman satu sama lain.

Mereka semua fokus menonton karena sedang menonton acara runing man kesukaan mereka semua, tawa serta komentar terus keluar karena acara yang seru membuat hari mereka tak begitu membosankan.

“Eh Eonnie ini foto buat drama keluar lagi, sama lawan mainnya nih.” Chaehyun yang sesekali melihat instagram langsung heboh karena melihat foto Yujin untuk drama kembali di share oleh PH nya.

Yujin langsung menghela nafasnya karena dimenit berikutnya ia tau apa yang akan terjadi.

“Mana liat.” Xiaoting langsung mengambil ponsel Chaehyun dan melihat betapa cantik kekasihnya itu, namun saat slide berikutnya Xiaoting langsung mengembalikan ponselnya pada sang pemilik.

Xiaoting langsung menatap Yujin yang pura-pura tak mengetahui apapun. “Ada Kissingnya?” Tanya Xiaoting dengan menarik wajah Yujin untuk menatap matanya.

“Ga ada Baby Shen, cinta aku bertepuk sebelah tangan.” Jawab Yujin dengan mengelus pipi kekasihnya itu.

Ketiga manusia di depan mereka langsung memutar bola matanya malas, memang bersama duo bucin itu kesalahan terbesar bagi mereka yang jomblo.

“Oh jadi kamu cinta beneran ke cowok itu?” Xiaoting mulai cemburu dan menuduh Yujin yang tidak-tidak.

Yujin sudah menduga ini pasti akan terjadi, kekasihnya ini memang pencemburu, apapun akan jadi bahan untuknya cemburu.

“Baby kan cuma akting, kan cintanya sama kamu aja. Udah ya jangan manyun gitu ga cantik lagi, katanya Shen Xiaoting itu orang paling cantik masa manyun terus.” Yujin langsung mengecup pipi Xiaoting demi menenangkan kekasihnya itu, namun Xiaoting tetaplah Xiaoting yang sulit sekali mengendalikan rasa cemburu dan takutnya itu.

“Jiejie ma kaya anak kecil ngambek terus, awas nanti Yujin Eonnie bosen lho, nanti Jiejie nangis-nangis lagi.” Ucap Dayeon yang sudah jengah dengan sikap cemburuan Xiaoting.

Xiaoting langsung menatap Dayeon, mencerna apa yang Dayeon katakan tadi. Setelah itu kembali menatap Yujin dengan tatapan sendunya itu.

“Bener?” Tanya Xiaoting lagi.

“Ke kamar yu, aku ngantuk.” Yujin langsung berdiri dan berjalan meninggalkan Xiaoting yang langsung mengekor di belakang Yujin.

Yeseo akhirnya mengikuti mereka pergi ke kamar Hiyyih karena sudah bosen menonton tv, tinggalah Chaehyun dan Dayeon yang masih asik menonton. Dayeon melirik Chaehyun yang sedang fokus menonton.

“Eonnie, kamu beneran suka sama Jiejie Xiaoting?” Tanya Dayeon dengan serius, entah mengapa Chaehyun merasa ini adalah pertama kalinya ia melihat Dayeon serius.

“Iya suka, tapi ga ada niat buat ganggu hubungan mereka ko, bahkan aku mau move on.” Jawab Chaehyun dengan tersenyum manis pada Dayeon.

“Aku bantu move on boleh?” Tanpa sadar Dayeon menanyakan hal yang sebenarnya sudah ia tahan agar tak keluar.

“Hah maksudnya gimana?” Tanya Chaehyun yang merasa bingung.

“Eh eumm nggak ko Eonnie, aku ke kamar duluan ya.” Dayeon langsung berdiri berniat untuk kabur namun Chaehyun langsung menarik tangan Dayeon.

“Yu bareng.” Ajak Chaehyun dan kini mereka bergandengan tangan menuju kamar.

Dayeon merasa jantungnya akan copot padahal ini bukan pertama kalinya mereka bergandengan tangan, namun entah mengapa saat ini rasanya berbeda, apa lagi Chaehyun terus saja tersenyum membuat Dayeon ingin pingsan saja.

***

Di kamar Xiaoting hanya keheningan yang terjadi, Yujin sejujurnya malas harus meladeni Xiaoting yang cemburu tapi karena mereka baru saja berbaikan membuat Yujin mengalah demi hubungan mereka.

“Kamu cuma sayang sama aku kan?” Tanya Xiaoting dengan memeluk Yujin dari belakang, ya saat ini Yujin sedang berbaring membelakangi Xiaoting. Mereka sedang berada di kamar Xiaoting karena di kamar Yujin sedang ada sekumpulan maknae yang belajar setelah bermain game tadi.

“Kalau ga sayang sama kamu ngapain aku nerima kamu.” Jawab Yujin tanpa membalikan badannya.

Xiaoting tersenyum dan semakin merapatkan pelukannya, rasa rindu karena seminggu tak saling menyapa membuat sesuatu muncul didalam diri Xiaoting, apa lagi jika bukan desiran darah karena nafsu yang datang. Xiaoting mengelus perut rata sang kekasih, menciumi leher jenjang yang sangat seksi di matanya itu.

“Boleh?” Bisik Xiaoting dengan terus meremas payudara Yujin, karena dengan pintarnya tangan Xiaoting masuk ke dalam kaos pendek yang Yujin pakai.

“Kalau aku bilang jangan emang kamu bakal berhenti?” Jawab Yujin yang malah ikut bertanya.

“Nggak, soalnya udah kangen. Maaf ya aku kangen soalnya.” Xiaoting langsung menciumi leher Yujin, memberikan tanda merah dileher belakang Yujin yang diyakini aman karena tertutup rambut.

Yujin yang memang sama merindukan sentuhan Xiaoting akhirnya membalikan badannya, tanpa ragu Xiaoting langsung menyatukan kedua daging kenyal itu, keduanya otomatis memjamkan mata menikmati setiap sentuhan bibir mereka, saling menghisap dan bertukar saliva, keduanya sangat terbuai akan permainan bibir ini, rasa rindu yang menggema membuat rasa nikmat semakin terasa, lilitan kedua lidah terjadi dengan tangan Xiaoting yang memilin puting payudara Yujin.

“Aahh....” Hingga akhirnya sebuah desahan lolos dari Yujin.

Desahan Yujin bak sentuhan hangat bagi Xiaoting, terasa menggelitik vaginannya, membuat Xiaoting merasa jika nafsunya semakin di atas awan. Ciuman itu terlepas dan kini turun ke area leher Yujin, tangan nakalnya masih asik bermain di payudara Yujin meremas dan memutar puting Yujin.

Xiaoting bangun dan menarik Yujin untuk ikut bangun, membuka baju Yujin agar ia lebih mudah melakukan apa yang ia mau, Yujin juga membantu Xiaoting membuka pakaiannya hingga kini mereka sudah naked.

“Pintu udah dikunci?” Tanya Yujin memastikan. Xiaoting hanya membalas dengan anggukan kepalanya karena tak mau basa basi lagi.

Xiaoting mendorong badan Yujin hingga terlentang, ia kini menindih Yujin dan langsung kembali menyatukan bibirnya, Xiaoting melumat dengan penuh nafsu bibir mungil milik kekasihnya itu sedangkan Yujin sudah pasrah dengan apapun yang akan Xiaoting lakukan. Di bawah sana Xiaoting membuka lebar paha Yujin setelah itu memasukan dengkulnya dan menekan vagina Yujin membuat desahan cukup erotis keluar dari mulut Yujin.

“Aaahhhh... sayaaanghhh..”

Yujin memejemkan matanya menikmati apa yang Xiaoting lakukan padanya saat ini, tangannya tak terasa meremas kuat bahu Xiaoting karena tak kuasa mwnahan nikmat di bawah sana.

Vagina Yujin sudah basah hanya karena gesekan dan tekanan dari dengkul kekasihnya itu, ditambah dengan ciuman bibir Xiaoting yang sudah menjalar keseluruh bagian atas badan Yujin. Payudara Yujin yang tak terlalu besar namun cukup sintal membuat Xiaoting betah berlama-lama bermain di sana, Xiaoting remas kedua payudara Yujin membuat Yujin menggelinjang karena rasa nikmatnya itu.

Xiaoting sedikit bergeser ke bawah lalu mengangkat kedua kaki Yujin, Xiaoting langsung turun dan duduk di hadapan vagina Yujin setelah itu menempelkan kedua vagina mereka, Xiaoting dengan lihat mulai memainkan vaginanya agar terus bergesekan dengan milik kekasihnya itu, desahan demi desahan keluar dari mulut keduanya, namun Yujin seketika menyadari sesuatu, dengan susah payah ia meraba mencari ponselnya, saat sudah dalam genggaman ia membuka aplikasi musik dan mulai memutar lagu-lagu CLC yang cukup kencang.

“Tahan desaaahaanmu Babyh..” ucap Yujin dengan menahan nikmatnya.

Xiaoting hanya menganggukan kepalanya dan terus menggesekan kedua vagina itu cukup lama, setelah merasa puas Xiaoting langsung menjauhkan vagina mereka, lalu memajukan wajahnya ke depan vagina Yujin, tak lama Yujin kembali melenguh karena lidah Xiaoting sedang menyapu belahan vaginanya.

“Aaahhh... Babyh...”

Desahan Yujin kembali membangkitkan jiwa nakal Xiaoting, Xiaoting membuka lebar belahan vagina itu lalu bermain-main dengan klitoris kekasihnya, lidah Xiaoting menari-nari di klitoris sedangkan jari telunjuk Xiaoting sudah bermain di lubang kenikmatan Yujin. Yujin sudah ada diatas puncak, ia akan segera orgasme karena tak tahan dengan rasa nikmat itu.

“Aku mauh keluargh Baby.” Ucap Yujin dengan desahannya.

Mendengar itu Xiaoting menurunkan jilatannya dan kini sedang mengemut lubang vagina Yujin, Xiaoting dengan sengaja menjilat dan mengemut lubangnya agar Yujin semakin merasa nikmat.

“Aaarrrgghhhh...” Yujin akhirnya menumpahkan seluruh cairan cintanya itu menyembur pada bibir mungil kekasihnya.

Xiaoting langsung duduk dan mengambil tisu, menatap wajah kelelahan kekasihnya itu, entah mengapa rasanya sangat menggemaskan saat melihat Yujin dalam posisi seperti itu.

“Jari panjang aku belum masuk sayang, mau lanjut apa udah aja?” Goda Xiaoting saat melihat Yujin lebih segar dari tadi.

“Mau gantian ga? aku udah keluarkan.” Tanya Yujin, Yujin tak pernah mau egois karena merasa nikmat sendirian.

“Aku juga udah lumayan basah sih, lanjut yu aku masih pengen sayang.” Xiaoting akhirnya membaringkan badannya di samping Yujin, menarik Yujin agar menghadap ke Xiaoting.

“Pahanya lebarin gini, angkat satu sayang. Aku juga sama kaya gini. Nanti masukin jari kamu terus aku juga masukin jari, nah kita ciuman ya. Ciuman sambil ngocokin vagina. Hehe... Paham kan ya maksud aku?” Xiaoting memberikan arahan pada kekasihnya itu agar bisa sama-sama merasakan nikmat.

Yujin menganggukan kepalanya mengerti, setelah itu mereka merapatkan badannya dan langsung berciuman. Tangan masing-masing saling memasukan ke dalam lubang kenikmatannya, keduanya langsung mengocok vagina kekasihnya sedangkan ciuman mereka semakin panas. Ini adalah hal pertama yang mereka lakukan, Xiaoting sengaja menonton video blue untuk mencari gaya baru agar kekasihnya tak bosan bercinta dengannya.

Permainan mereka semakin panas dengan desahan-desahan yang keluar dari keduanya, rasa nikmat menjalar disekujur tubuh keduanya, hingga akhirnya Xiaoting lebih dulu keluar dan disusul Yujin. Mereka saling menatap dengan senyuman diwajah masing-masing, menyalurkan rasa rindu dan cinta lewat sex singkat ini. Mereka akhirnya berpelukan menyalurkan rasa sayang.

“Baby please janji ya, jangan mikirin cewek lain selain aku. Ini kesempatan terakhir yang aku kasih buat kamu.” Ucap Yujin dengan mengelus pipi kekasihnya itu.

“Aku janji sayang, aku ga akan sia-siain kesempatan dari kamu. Aku cuma sayang sama kamu.” Jawab Xiaoting dengan mengecup kening kekasihnya itu.

Mereka kembali berpelukan sebelum akhirnya bangun dan pergi untuk mandi, mereka tak mau membuat member lain curiga meskipun biasanya ada saja penguping handal di luar sana.

Debut Dihati_

1 minggu berlalu sejak kejadian itu Xiaoting dan Yujin tak pernah saling bertegur sapa, semua karena Yujin yang selalu menghindari Xiaoting dan terus ditempeli oleh Shiro. Xiaoting prustasi karena ia merindukan Yujin, segala cara Xiaoting lakukan agar bisa bicara dengan Yujin namun selalu gagal. Dulu saat Xiaoting sedang merasakan banyak beban atau ada masalah dengan Yujin akan ada Shiro yang siap mendengarkan, namun kali ini Shiro memang terlihat lebih berpihak pada Yujin, Xiaoting merasa sendiri meski member lain selalu ada untuknya tapi mereka tak akan mengerti tentang cinta dan urusan orang dewasa.

Tengah malam Xiaoting pergi ke dapur untuk mencari minum, begadang membuatnya haus ditambah Xiaoting haus belayan.

Xiaoting sedikit tersenyum karena ia melihat Yujin yang sedang duduk dan meminum bir. Xiaoting langsung menahan tangan Yujin yang akan kembali minum. “Jangan terlalu banyak minum.” Ucap Xiaoting lalu menarik kaleng-kaleng bir di depan Yujin.

“Aku baru minum setengah kaleng Ting, sini balikin.” Jawab Yujin dengan kesal ia tak suka acara minumnya diganggu apa lagi oleh gadis yang sudah menghancurkannya itu.

Xiaoting masih menahannya dan malah ia menengguk habis bir sisa Yujin tadi. “heh kamu ga bisa minum!” Yujin menarik kaleng itu namun Xiaoting malah mengambil semua bir yang masih tersisa 5 kaleng di meja makan, Xiaoting langsung membawa pergi ke balkon tanpa mengindahkan panggilan Yujin.

Entah keberanian dari mana Xiaoting langsung membuka satu persatu kaleng bir itu dan meminum habis, baru saja 1 kaleng Xiaoting sudah sangat mabuk, ia memang tak bisa meminum alkohol. Yujin yang melihat itu langsung menghampiri Xiaoting dan duduk di sebelah Xiaoting yang sudah duduk dengan lemas.

“Kenapa kamu bohongin aku terus Ting? Apa aku emang cuma pelarian kamu seperti yang Shiro bilang? Kenapa harus aku Ting? Padahal aku tulus sayang sama kamu.” Yujin akhirnya menangis di samping Xiaoting yang sudah mabuk berat, Yujin sengaja mengungkapkan isi hatinya saat Xiaoting mabuk agar gadis itu tak mengingatnya.

“Aku kasih semuanya buat kamu Ting, aku percaya sama kamu tapi kenapa balasan kamu kaya gini? Aku sayang banget sama kamu ting” Lanjut Yujin lagi, air matanya semakin deras keluar.

Saat Yujin hanyut dalam tangisannya, tiba-tiba Xiaoting ikut menangis dan bersimpuh di hadapan Yujin. Yujin kaget dengan tingkah kekasihnya ini.

“Aku emang berengsek tapi aku ga selingkuh, salahkan wajah cantiku yang membuat semua orang terpesona. Xiaoting memang cantik. Hahaa... Tapi Xiaoting hanya mencintai CHOI YUJIN.” Xiaoting yang mabuk akhirnya melantur, tertawa dan menangis serta berteriak tak jelas saat ini.

“Block Yurina, seperti aku block Caibing. Ayo asal jangan block aku di hatimu. Haha.” Xiaoting memberikan ponselnya pada Yujin, meminta Yujin agar melakukan hal yang sama block nomor masa lalu.

Yujin merasa lucu dengan tingkah kekasihnya ini, Yujin tau jika Xiaoting memang tak selingkuh namun memang dasarnya mulut manisnya tak bisa ditahan. Akhirnya Yujin mengambil ponsel Xiaoting dan melakukan apa yang Xiaoting minta, block nomor Yurina. Selama satu minggu ini Yujin banyak berpikir tentang banyak hal termasuk hubungannya dengan Xiaoting, Yujin sangat mencintai gadis ini sehingga tak sedikitpun ada pikiran untuk mengakhirinya.

“Sayang, Yujin ku yang paling cantik dan seksi, serta desahannya yang seksi, maafkan kekasihmu yang cantik ini ya. Bagaimana kalau besok kita menikah saja supaya tak ada pengganggu di hubungan kita. Ayo bertemu Eomma dan Appa besok dan pergi ke gereja lalu menikah. Choi Yu.. Jin ayo menikah. Hiks...” Xiaoting semakin melantur kali ini ia kembali menangis dan terlihat sangat menyakitkan sekali tangisannya itu. Yujin hanya diam karena ingin tahu apa saja yang akan Xiaoting katakan.

“Shiro kamu tau? Shiro menyukaimu bahkan anak sialan si bule akan merebutmu dariku, eoh enak saja Jiejie china inih tak akhan kalah. Akuh akan kerahkan pasukan panda untuk menghajar mereka.” Xiaoting mengangkat wajahnya dan kini menatap Yujin dengan mata sendu penuh air mata.

“Tapi Shiro punya Naruto, pasukan pandamu pasti akan kalah.” Kini akhirnya Yujin membuka suara, ia merasa gemas dengan tingkah kekasihnya itu.

“Eoh iya, coba telpon Su Ruiqi tanyakhan padanyua siapaa pahlawan China. Kalau pahlawuaana Yujin pastih Shen Xiaoting.” Xiaoting mengangkat kembali ponselnya yang sejak tadi berada di paha Yujin, namun segera Yujin tarik Xiaoting agar ia duduk di kursi.

“Kamu cinta aku?” Tanya Yujin dengan mata berkaca-kaca.

“CHOI YUJIN AKU MENCINTAIMU....” teriak Xiaoting dengan keras, ia berdiri dan mendekat ke arah pagar pembatas membuat Yujin kaget dan langsung menarik Xiaoting untuk duduk lagi.

“Yurina cantik? Kamu suka dia?” Yujin kembali bertanya, ia harus menanyakan itu karena orang sedang mabuk itu akan jujur.

“Cantik semua orang tauu ituh, suka hanya sebatas teman saja. Kita seumuran jadi dekat.” Jawab Xiaoting dengan yakin.

“Kalau Choi Yujin?” Tanya Yujin lagi.

“Ah pacar kesayangan Oting, Mama bilang Choi Yujin menantu idaman Mama. Mau dengar mama bilang apa?” Xiaoting menatap Yujin dengan berbinar.

“Ah mama menulis bukan bicara, baca saja.” Xiaoting membuka ponselnya mencari room chat dirinya dan sang mama.

Yujin yang bingung karena tak mengerti langsung mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi penerjemah, Yujin menscan tulisan yang dikirim Mama Shen.

Yujin sangat cantik dan ceria, bawa ke China dan kenalkan pada keluarga kita calon menantu idaman mama.

Yujin tersenyum saat membaca pesan dari Mama Shen, bahagia sekali rasanya karena Xiaoting menceritakan tentang hubungannya dengan Yujin, padahal ini adalah hubungan yang terlarang tapi Xiaoting dengan yakin menceritakan pada orang tuanya.

“Kamu mau janji sama aku?” Tanya Yujin dengan menggenggam tangan Xiaoting.

“Mau, ayo janji di hadapan pendeta saja kita menikah.” Xiaoting lalu berdiri dan menarik tangan Yujin, namun segera Yujin tahan dan meminta Xiaoting kembali duduk.

Yujin akhirnya bangun dan duduk dipangkuan Xiaoting, mengalungkan tangannya ke leher gadisnya itu. “Jangan dekat dengan gadis lain dan menggoda mereka, jika masih seperti itu kita akhiri saja selamanya hubungan ini.” Ucap Yujin dengan mengelus rahang Xiaoting.

“Aku hanya menggoda Choi Yujin saja. Janji jadi ayo menikah.” Xiaoting kembali mengajak Yujin untuk menikah, ia pikir menikah semudah itu, ingin sekali Yujin memukul kepala Xiaoting namun Yujin tak tega karena kesayangannya pasti akan terluka.

Yujin lalu membantu Xiaoting untuk bangun, Yujin mengantarkan Xiaoting ke kamarnya agar segera beristrahat. Biarkan saja jika besok Xiaoting melupakan kejadian ini Yujin akan berpura-pura tak terjadi apapun.

Setelah berhasil membawa Xiaoting ke kamarnya Yujin kembali ke kamarnya dan ingin segera tidur. Yujin tak tau keputusannya memaafkan Xiaoting benar atau salah, namun rasa cintanya begitu besar terhadap gadisnya itu membuat Yujin memutuskan untuk memberikan satu kesempatan lagi.

***

Pagi hari Xiaoting bangun dengan keadaan sakit kepala hebat, mungkin akibat mabuk semalam namun Xiaoting sendiri lupa apa saja yang terjadi tadi malam dan bagaimana ia bisa mabuk.

“Nih minum Jie.” Tiba-tiba Dayeon datang dan memberikan sebotol obat pencahar.

“Eh dari mana ini, jangan bilang kamu punya ini karena sering mabuk.” Tanya Xiaoting dengan heran.

“Ya nggak lah Jiejie, ini dari Yujin Eonnie tadi. Cepet mandi terus bangun. Yujin Eonnie sudah cantik, maklum katanya dia jomblo jadi harus tampil cantik.” Goda Dayeon, semalam ia mengintip saat Xiaojin berada di balkon dan ikut senang karena Yujin sudah memaafkan Xiaoting.

“Siapa yang bilang Yujin jomblo? Kita ga putus!” Xiaoting dengan wajah memerahnya menjawab ucapan Dayeon dengan sedikit emosi.

“Buktinya ada Jiejie Caibing di depan mau ngajakin Yujin Eonnie jalan-jalan.” Ucap Dayeon lagi.

Mendengar itu Xiaoting langsung pergi ke luar dengan rambut acak-acakan serta muka yang menjijikan. Xiaoting tak bisa membiarkan siapapun mendekati Yujin.

Brak.... Xiaoting melempar pintu kamarnya dengan keras membuat semua orang terperanjat kaget. Xiaoting langsung memutar bola matanya mencari keberadaan Caibing, ia lihat Yujin yang sedang duduk dan menatapnya, tak ada Caibing di sana, lalu Yujin menyembunyikan Caibing di mana.

“Mana Caibing? Kamu sembunyiin di mana dia? Yujin inget ya kamu itu pacar aku jadi jangan deket cewek lain!” Xiaoting langsung mengoceh di hadapan Yujin membuat Yujin bingung. Namun mata Yujin menangkap kode dari Dayeon dan Dayeon sedang menahan tawanya.

“Ada di kamar, dia lagi istirahat.” Jawab Yujin acuh setelah mendapat kode dari Dayeon, member lain pun sudah paham apa yang terjadi karena hanya Xiaoting yang posisinya membelakangi Dayeon tadi.

Xiaoting langsung pergi ke kamar Yujin dengan langkah lebarnya, ia sudah bersiap untuk menarik Caibing yang seenaknya saja masuk ke dalam kamar kekasihnya itu.

Brak,,,, Xiaoting mendorong pintu kamar Yujin sekuat tenaga, namun matanya tak menangkap seorangpun di dalam kamar Yujin, ia langsung masuk karena berpikir jika Caibing berada di kamar mandi, namun ternyata nihil Caibing tak ada.

Xiaoting langsung kembali menghampiri Yujin yang sedang pura-pura memainkan ponselnya.

“Ga ada, mana Caibing?” Tanya Xiaoting pada Yujin.

“Tadi keluar Jie, barusan banget.” Ucap Yongeun yang ikut-ikutan mengerjai Xiaoting.

Mendengar itu Xiaoting akan kembali mencari Caibing namun Yujin segera menahannya karena tak tega, Yujin tau setelah mabuk biasanya orang akan merasa pusing, jadi sudah pasti Xiaoting merasa pusing saat ini.

“Udah ya udah, kamu lebih baik mandi nanti kita makan. Ga ada Caibing di sini. Mereka cuma boongin kamu.” Yujin mengelus dahi Xiaoting yang penuh dengan keringat, serta rambut Xiaoting yang berantakan.

“Hahahaaha...” Semua orang akhirnya tertawa karena melihat ekspresi lucu Xiaoting.

“Makanya jie jangan jadi buaya, sekali lagi nyakitin Yujin Eonnie nanti berurusan sama kita!” Ucap Yeseo dengan memegang pisau yang tadi ia gunakan untuk membuka apel..

Xiaoting hanya berdiri mematung, manatap Yujin dengan sendu. Ternyata sejak tadi ia sedang dikerjai, tak masalah Xiaoting tak marah karena ia mengakui kesalahannya. Xiaoting lalu bersimpuh di hadapan Yujin membuat semua orang kaget.

“Dihadapan mereka semua aku cuma mau berjanji, aku ga akan melakukan kesalahan yang sama lagi, kalau aku ingkar kamu boleh hukum aku bahkan cari pengganti aku, tolong kalian semua jadi saksinya ya.” Xiaoting bersimpuh dihadapan Yujin, menggenggam erat kedua tangan Yujin dan menatap wajah cantik Yujin dengan sendu.

“Janji?” Tanya Yujin meyakinkan diri sendiri.

“Janji, aku sayang banget sama kamu.” Jawab Xiaoting dengan yakin.

Akhirnya Yujin menarik Xiaoting ke dalam pelukannya, mereka lalu berpelukan dan semua member bertepuk tangan kecuali Mashiro yang hanya diam menatap tak suka pada kemesraan Xiaojin.

“Jie katanya mau ke gereja buat nikahin Yujin Eonnie.” Ucap Dayeon dengan menaik turunkan alisnya.

Xiaoting bingung dengan ucapan Dayeon, ia tak mengingat apapun tentang kejadian semalam. Tiba-tiba Dayeon mengeluarkan ponselnya dan memutar rekaman saat Xiaoting mabuk semalam, Xiaoting hanya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, jujur ia sangat malu namun tak masalah karena akhirnya Yujin mau memaafkannya. Xiaoting janji tak akan melakukan kesalahan itu lagi, ia akan lebih terbuka pada Yujin, dan Xiaoting akan lebih over protektif pada Yujin, Xiaoting tak mau jika Yujin dekat dengan orang lain.

Kebahagiaan terpancar dari delapan member Kep1er ini, selama perang dingin Xiaojin mereka ikut tak enak melakukan apapun jadi saat Xiaojin berbaikan semua bahagia karena Xiaojin adalah kedua orang tua mereka.

Cie akur.... Udah ah kita bikin gemes-gemesan lagi