Lili.utokki67

Debut Dihati_

Waktu makan siang datang semua member sudah berkumpul di ruang makan, makan siang kali ini disponsori oleh Yujin yang rela mengeluarkan banyak uangnya demi membahagiakan member, tak mengapa Yujin sudah lama bekerja sedangkan sebagian dari mereka masih tanggung jawab orang tuanya.

Yujin membeli beberapa box pizza dan soda, namun diam-diam Yujin membeli alkohol yang akan ia minum nanti malam saat semua orang sudah tidur, ya Yujin memang sudah dewasa ia sudah legal untuk meminum alkohol, jujur Yujin merindukan saat-saat ia bebas sebagai seorang yang memang sudah dewasa, bebas meminum alkohol bersama teman-teman, bebas memakai baju seksi tanpa harus melihat jika ada member yang masih anak-anak, namun Yujin sadar ini salah satu akibat dari keputusannya untuk mengikuti survival dan akhirnya redebut bersama member yang lebih muda.

Ting nong... Suara bel dorm berbunyi, Yujin yang memang sadar memesan makanan langsung berjalan keluar kamar untuk mengambil pesanannya. Terlihat security yang mengantarkannya.

“Hey makan siang sudah datang, Eonnie teraktir kalian makan pizza.” Yujin berteriak agar semua member keluar dari sangkarnya, tak lama satu persatu mereka semua keluar dan duduk di ruang tv.

“Maaf ya Eonnie cuma beli ini, ga apa-apa kan.” Tanya Yujin saat semua member sudah duduk di tempatnya masing-masing.

“Yeee ga masalah Eonnie, kita sih kalau gratisan suka-suka aja.” Jawab Yongeun dengan ceria membuat semua orang tertawa.

Akhirnya tawa mereka kembali meski masih ada sedikit yang mengganjal dihatinya, namun sebisa mungkin member memperlihatkan keceriaan di depan Yujin karena mereka semua tau jika Yujin sedang mendapatkan banyak masalah.

“Shiro tolong panggil Oting untuk makan, Eonnie mau siapin gelas dan cemilan lain. Kita pesta hari ini. Ayo Hiyyih bantu Eonnie.” Yujin langsung berdiri dan menarik tangan Hiyyih, mau tak mau Shiro langsung berdiri dan pergi ke kamar Xiaoting untuk membangunkan Xiaoting.

Ceklek.... Shiro membuka pintu kamar Xiaoting, terlihat Xiaoting sedang mendengarkan musik dengan telinga yang sengaja ia tutup dengan headset.

“Ting ayo makan, semua member nunggu kamu.” Shiro langsung menggoyangkan badan Xiaoting dan Xiaoting langsung membuka matanya.

“Ayo makan, Yujin Eonnie ngadain pesta tuh kita diteraktir pizza.” Lanjut Shiro.

Xiaoting yang mendengar nama kekasihnya disebut langsung bangun dan duduk. “Pesta apa?” Tanya Xiaoting bingung kenapa tiba-tiba Yujin mengadakan pesta.

“Mungkin pesta karena sudah putus dengan player sepertimu.” Jawab Shiro dengan meledek Xiaoting.

“No! Kita ga putus, jangan asal ngomong kamu.” Xiaoting sedikit membentak Shiro karena tak suka dengan ucapan Shiro meski Xiaoting tau itu hanya sebuah candaan.

Shiro langsung duduk di samping Xiaoting, menepuk bahu sahabatnya itu. “Maaf kalau aku ikut campur, aku tau kisah cinta kalian bukan urusan Co-leader tapi aku takut hubungan kalian malah bikin kita ga nyaman kedepannya.” Shiro menarik nafasnya agar bisa bicara lebih tenang dan dengan kalimat yang baik, karena Shiro sadar sahabatnya sedang sensitif.

“Kalau kita lihat dan yang kita tau mantan Yujin Eonnie itu selalu lebih tua dari dia, aku liat Seungyeon Sunbae dan Jiejie Caibing bener-bener treat Yujin Eonnie like a queen, Yujin Eonnie yang selalu bersikap manja dan kekanak-kanakan emang cocok sama mereka yang dewasa dan ga sungkan buat memperlakukan Yujin Eonnie spesial, sedangkan sama kamu keseriang Yujin Eonnie yang lindungin kamu, dia yang sering memperlakukan kamu spesial, kamu itu lebih banyak diam Ting beda saat kamu memperlakukan Yurina, semua orang bisa liat kamu berani peluk dan cium Yurina sedangkan ke Yujin Eonnie kamu cuma berani gandengan tangan. Dari situ pasti jadi bahan pemikiran Yujin Eonnie, ditambah kamu yang emang ga bisa lepas dari bayang-bayang Yurina.” Jelas Shiro panjang lebar, ia hanya ingin menyadarkan Xiaoting tentang perbedaan sikapnya pada Yujin dan Yurina.

“Kalau emang kamu masih sayang Yurina kenapa harus deketin Yujin Eonnie? Apa dia cuma pelampiasan nafsu kamu Ting? Kalau ia lebih baik kamu tinggalin Yujin Eonnie biarkan Yujin Eonnie bahagia dengan orang yang benar-benar menerima dan menyayangi Yujin eonnie.” Lanjut Shiro dengan menatap tajam Xiaoting.

Rahang Xiaoting mengeras menahan amarah yang siap meledak kapanpun, namun Xiaoting mencoba untuk tak terpancing oleh Shiro.

“Apa menurutmu yang pantas untuk Yujin itu adalah kamu?” Sindir Xiaoting yang kini menatap Shiro dengan tajam.

“Haha apa maksudmu Ting? Kamu pikir aku suka Yujin Eonnie? Aku hanya menganggapnya Eonnie tak lebih dari itu.” Jawab Shiro dengan kekahannya itu, entah mengapa membuat Xiaoting tak percaya.

“Sudah ayo keluar dan makan, Yujin Eonnie sudah menunggumu. Tapi pikirkan ucapanku tadi ya.” Shiro langsung pergi meninggalkan Xiaoting yang masih mengatur nafasnya karena emosi.

Xiaoting keluar dari kamarnya setelah mencuci mukanya, samar-samar ia dengar member lain membicarakan Yujin, lalu kemana Yujin?

“Iya denger-denger masih ngejar Yujin Eonnie sih, tapi kenapa ya Seungyeon Sunbae sama Yujin Eonnie putus.” Ucap seseorang yang terdengar seperti suara Dayeon.

“Jiejie Caibing juga masih ngejar, suka nanyain ke aku.” Lanjut Hiyyih.

“Asli sih Jiejie Xiaoting bakal nyesel kalau nyakitin Yujin Eonnie, yang antri banyak lho, belum lagi cowok-cowok juga.” Lanjut Yongeun.

“Eh tapi itu Jiejie Caibing beneran datang apa cuma paketnya aja?” Tanya Yeseo yang langsung mendapat gelengan member lain.

“Bahaya sih kalau Jiejie Oting tau Yujin Eonnie dipanggil Security kareena ada Jiejie Caibing. Bisa ngambek lagi karena cemburu.” Ucap Dayeon lagi.

“Dih ngapain ngambek ga ada hak dia, dia aja bebas ko mesra-mesraan sama Yurina Chan. Kalian tau kan aku sayang banget sama Yujin Eonnie, aku ga suka Jiejie Oting nyakitin terus Yujin Eonnie, mending Yujin Eonnie buat aku aja, ga masalah aku masih kecil tapi aku lebih sayang dan tanggung jawab.” Hiyyih yang memang terkenal sangat dekat dengan Yujin akhirnya mengungkapkan kekesalannya.

Xiaoting mengepalkan tangannya, ia tau jika kesalahannya besar dan terus ia lakukan tapi apa harus mereka menghakiminya terus? Apakah Xiaoting harus melepaskan Yujin? Apakah benar jika hatinya tak sepenuhnya untuk Yujin? Apakah benar jika ia menyukai Yurina? Semua pertanyaan muncul di kepala Xiaoting saat ini, ia menjadi bingung dengan hatinya sendiri.

Tak lama Yujin masuk dengan beberapa bingkisan ditangannya, bebarengan dengan itu Xiaoting juga menghampiri mereka semua yang ada di ruang tv, Xiaoting duduk di dekat Dayeon.

“Shiro bantu Eonnie buka ini.” Yujin menarik tangan Shiro agar duduk di sampingnya.

“Ini apa Eonnie?” Tanya Yeseo.

“Aku ga tau apa ya, tapi katanya dari Caibing. Tapi Caibing ga ada ngomong apa-apa sih.” Jawab Yujin dengan fokus membuka salah satu bingkisan yang Caibing berikan.

“Eh ada suratnya Eonnie. Boleh aku baca kan?” Tanya Hiyyih yang sengaja ingin membuat Xiaoting panas. Yujin hanya menganggukan kepalanya.

To: Jinnie ♥️

Jinnie maaf kalau Bingie lancang kirim ini, Bingie liat dari berita tentang salah satu stafffffffffffffffff f yang positiv, Bingie kirim beberapa obat herbal China yang biasanya dipake untuk mencegah ataupun mengobati virus itu, Bingie kirim banyak sekalian kasih anak-anak juga ya. Oia Bingie juga ada sedikit cemilan buat kalian semua, kalau bisa tolong kirim untuk May juga ya, Bingie ga tau alamat dorm atau agensi May jadi minta tolong kamu aja ya.

Jinnie maaf atas semua kesalahan Bingie ya, Bingie mau jelasin semuanya tapi Xiaoting black nomor Bingie di Hp Jinnie, hehe... Asal Jinnie tau, Bingie ga pernah selingkuh sama siapapun apa lagi sama Yaning, Bingie cinta dan sayang banget sama Jinnie sampai detik ini. Rencananya awal Tahun Bingie mau ke Korea sekalian ketemu temen-temen China juga, kalau ada kesempatan bisa kan kita ketemu? Kalau takut Oting marah kamu boleh ajak Oting, soalnya Bingie juga udah ajak May, anggap aja kita reunian kan.

Ya udah Jinnie jaga kesehatan di sana ya, Obat herbal ya jangan lupa diminum, salam untuk semua member Kep1er dari Bingie. ♥️

“Wah masih pake panggilan sayang dong, Jinnie, Bingie duh manis banget sih Appa ku.” Ucap Hiyyih dengan menyimpan surat itu di atas meja, berbeda dengan Hiyyih member lain justru hanya diam karena tak enak dengan Xiaoting yang sejak tadi hanya menundukan kepalanya.

Yujin? Ia sedikit tersentuh oleh isi surat dan perlakuan Caibing padanya, Selama ini Caibing memang selalu membuat Yujin bahagia, memperlakukan Yujin layaknya princess, namun Yujin harus bersikap tenang karena ia masih menghormati Xiaoting sebagai kekasihnya.

“Ya udah nih kalian ambil satu-satu ya obatnya, cara minumnya mungkin bisa minta tolong Oting yang baca, Eonnie juga ga paham soalnya. Hehe...” Ucap Yujin dengan tersenyum ceria.

Xiaoting akhirnya mengangkat kepalanya dan menatap Yujin, hatinya sakit sekali saat ini, apakah masih ada kesempatan untuknya atau justru Yujin ingin kembali pada Caibing? Akhirnya tatapan mereka bertemu, setelah itu Yujin langsung melepaskannya lagi.

Mereka akhirnya bisa makan siang karena tadi mereka semua menunggu Yujin yang pergi ke depan mengambil paket. (Anggap masih dilingkungan dorm ma bisa ya keluar).

“Eonnie ini enak banget, cobain deh. Aaa....” Shiro bersiap untuk menyuapi Yujin dan dengan senang hati Yujin terima.

“Kalian abisin ya, Eonnie mau ke kamar dulu tadi diminta telpon sama temen-temen kalau udah makan.” Yujin langsung berpamitan pada semua member, padahal ia sedang menghindari Xiaoting.

Yujin langsung masuk ke kamar dan mengambil ponselnya, menuliskan di grup CLC jika ia sudah selesai makan, tadi mereka bertujuh memang janjian akan video call karena rindu. Meski dua member sudah keluar tapi komunikasi mereka masih tetap lancar.

Debut Dihati_

Pagi hari mereka semua sudah berkumpul untuk melakukan pemeriksaan, mereka semua hanya terdiam dengan pikiran masing-masing salah satunya mereka takut dinyatakan positif virus Codot. Yujin yang menyadari semua adiknya diam lalu berpikir bagaimana cara agar mereka bisa kembali ceria.

Yujin lalu pergi ke dapur menghampiri Shiro yang memang sedang memasak, ia langsung membantu Shiro agar lebih cepet selesai. “Kita harus melakukan sesuatu supaya mereka ga sedih terus.” Bisik Yujin karena tak mau didengar yang lain.

“Ternyata beban berat ya Eonnie jadi kita, meski kita sedih tapi harus terlihat kuat di depan mereka bahkan kita harus menghibur mereka semua.” Jawab Shiro dengan muka terlihat sedih.

“Ya itulah kewajiban Leader dan Co-leader Shiro, kita harus bisa menjaga mereka, menguatkan mereka soalnya kalau kita sedih siapa yang mau nguatin mereka semua. Kamu jangan sedih ya, kita bareng-bareng saling menguatkan.” Yujin mengelus kepala Shiro karena hanya dia yang terlihat kuat, sejujurnya Shiro cukup rapuh sama seperti yang lain.

Di sisi lain mata Elang seseorang sedang menatap tak suka interaksi kedua pemimpin Kep1er itu, ia mengepalkan tangannya karena terbakar api cemburu, bisa saja Xiaoting berdiri dan menarik Yujin untuk berjauhan dengan Shiro namun tak mungkin ia lakukan karena akan membuat situasi menjadi tak nyaman.

Shiro yang baru saja mengambil piring menyadari jika Xiaoting menatap penuh kekesalan padanya, namun Shiro tak menanggapi itu karena ia tau memang Xiaoting itu pencemburu.

“Eonnie... Mataku kelilipan.” Shiro langsung menarik-narik baju Yujin.

“Eh ko bisa? Sini Eonnie tiup.” Yujin langsung mendekatkan wajahnya pada wajah Shiro membuka sedikit mata Shiro dan perlahan meniup mata Shiro.

“Udah, masih sakit ga?” Tanya Yujin dengan menatap Shiro yang sedang berusaha membuka matanya.

“Ah Eonnie makasih, udah ga ada ko debunya.” Shiro langsung memeluk Yujin dengan terus mengucapkan terimakasih, terlihat berlebihan memang namun Yujin tak mempermasalahkan semua itu.

Xiaoting semakin terbakar api cemburunya, ia hendak berdiri dan menghampiri Yujin namun dengan sigap Hiyyih menahan tangan Xiaoting, Hiyyih menggelengkan kepalanya memberitahu Xiaoting agar tak melakukan hal bodoh atau marah-marah karena cemburu.

“Nanti saja, Jiejie duduk.” Bisik Hiyyih karena ia tau apa yang akan dilakukan Xiaoting, jelas Xiaoting akan melabrak kekasihnya di dapur.

“Yarobun makanan sudah siap, ayo makan.” Yujin dengan ceria memanggil member lain, ia harus terlihat tetap bahagia dan ceria.

Semua orang langsung menghampiri Yujin dan Shiro di meja makan, Xiaoting lebih dulu berjalan karena ia ingin duduk di samping Yujin namun Yujin justru malah dengan sengaja menghindar dan akan pergi ke kursi sebelah dekat dengan Hiyyih.

“Duduk!” Ucap Xiaoting dengan tegas. Mau tak mau Yujin langsung duduk di samping kekasihnya itu.

Mereka semua makan dengan keheningan tak seperti biasanya, Yongeun, Dayeon dan Hikaru hanya diam padahal biasanya mereka selalu ribut, meributkan apapun itu. Xiaoting diam-diam menggenggam tangan Yujin yang berada di bawah, Yujin yang merasa tak nyaman langsung melepaskan dan menarik tangannya untuk ia simpan di atas meja. Sejujurnya Yujin masih malu dan kecewa atas sikap Xiaoting kemarin. Yujin merasa tak punya harga diri karena ditolak oleh kekasihnya saat ingin mengajak bercinta, segala pikiran buruk hinggap di kepala Yujin, mungkin Xiaoting bosan, mungkin Xiaoting malas, mungkin Xiaoting tak membutuhkannya lagi, mungkin Xiaoting menyukai gadis lain, itulah yang ada dalam pemikiran Yujin.

Ponsel Yujin bergetar dan ia melihat ada pesan masuk dari manager Oppa, ia mengatakan tim kesehatan sedang dalam perjalanan dan akan segera sampai.

“Mereka akan segera sampai, ayo kita selesaikan dengan cepat.” Ucap Yujin memberitahu pada seluruh member yang langsung diangguki semuanya.

Tak lama mereka semua sudah selesai makan dan kemudian satu persatu di tes, bersyukur hasil tes menyatakan mereka semua negatif meskipun mereka harus tetap melakukan isolasi mandiri dan menunda debutnya. Semua member merasa sedikit lega setelah mengetahui hasil itu, mereka masih murung meski tak seperti tadi. Setelah semua selesai satu persatu masuk ke dalam kamar begitupun dengan Yujin.

Ceklek.... Xiaoting membuka pintu kamar Yujin dan ia langsung melihat kekasihnya sedang membaca sebuah novel.

“Hiyyih boleh Eonnie bicara sebentar dengan Yujin?” Xiaoting meminta ijin pada pemilik kamar.

“Iya boleh Jie, aku ke Yeseo dulu ya.” Pamit Hiyyih yang memberikan ruang untuk kedua Wonnie kesayangannya itu.

Xiaoting duduk di tepian ranjang Yujin, Yujin yang sejak tadi hanya diam tak mempedulikan kekasihnya sama sekali. Xiaoting langsung mengambil novel Yujin dan meletakan di sebelahnya. Pandangan mereka bertemu dengan sorot mata yang saling mengintimidasi.

“Kenapa menghindar terus, apa sekarang pacarmu itu Shiro?” Tanya Xiaoting dengan nada dingin.

Yujin tak menjawab ia malas berdebat dengan Xiaoting saat ini, beban pikirannya sudah terlalu banyak tak mau ditambah lagi oleh hal percintaan.

“Jawab!” Bentak Xiaoting tanpa sengaja membuat Yujin kaget karena ini pertama kalinya Xiaoting membentak Yujin.

“Aku lebih tua dari kamu tolong lebih sopan! Aku ga suka dibentak.” Ucap Yujin dengan penuh penekanan.

“Kenapa kamu ga jawab, kemarin saat aku ga ada kamu malah mesra-mesraan sama dia, terus tadi di dapur ngapain kamu liatin muka dia deket banget. Kamu udah ga anggap aku pacar? Kamu bosen sama aku?” Xiaoting semakin emosi karena rasa cemburunya itu.

“Pertama aku ga mesra-mesran, kita cuma nonton tv biasa, kedua tadi dia kelilipan dan aku cuma bantu buat tiupin aja. Bukannya kamu yang bosen sama aku sampai kamu nolak aku kemarin? Bukannya Shen Xiaoting itu tak pernah menolak jika urusan BERCINTA?” Jawab Yujin yang tak kalah emosi, biasanya Yujin akan sabar dan mengalah pada Xiaoting namun kali ini ia melawan mungkin karena ia sedang lelah dengan semua permasalahan yang ada.

Xiaoting diam mencerna seluruh ucapan Yujin, ia baru sadar jika kemarin menolak Yujin saat Yujin menggodanya di kamar mandi, Xiaoting sadar itu pasti melukai hati kekasihnya.

“Maaf sayang buk...” Ucapan Xiaoting terhenti saat Yujin kembali bicara.

“Ya aku tau kamu bosan dan ga puas sama aku kan, wajar gebetan kamu kan sekelas Yurina, bahkan aku liat Chaehyun juga suka sama kamu, mereka semua cantik dan masih muda beda dengan aku yang sudah dewasa yang mungkin tak sefres mereka.” Yujin terus saja mengungkapkan isi hatinya pada Xiaoting membuat Xiaoting hanya bungkam.

“Aku cape Ting, aku cape! Aku sama Shiro cuma lagi mikir gimana caranya kalian ga sedih terus, aku sama Shiro berusaha buat balikin semangat kalian meskipun aku tau itu susah, semua itu jadi beban buat aku dan Shiro. Tadinya aku berharap kamu bakal nguatin aku bukan malah nambahin masalah dan beban pikiran aku, tapi aku salah karena ternyata kamu ga sesayang itu sama aku, saat kamu bosan kamu dengan entengnya nolak aku dan malah telpon Yurina!” Pada akhirnya Yujin menangis karena tak tahan lagi memendam semua sendiri.

“Sa...sayang maaf. Yurina yang telpon aku bukan aku yang telpon dia.” Xiaoting dengan gugup menjelaskan, ia kaget dari mana Yujin tau jika kemarin Yurina menelponnya.

“Iya cantik aku juga kangen kamu, kabarin aku ya kalau jadi ke Korea.” Sindir Yujin dengan menatap tajam Xiaoting.

Xiaoting hanya diam, setelah ia mandi kemarin Xiaoting menerima telpon dari Yurina kebetulan Yujin melewati kamar Xiaoting karena akan pergi ke agensi bersama Shiro dan manager Oppa dan dengan jelas Yujin mendengar kekasihnya memuji orang lain. Sakit sekali Yujin saat itu namun ia mencoba menahannya.

“Maafin aku.” Xiaoting langsung menundukan kepalanya, ia menyesal karena melakukan itu pada Yurina.

“Ting denger aku, selama ini yang selalu nuduh aku dekat sama ini dan itu kamu, kamu yang selalu balasin semua chat temen-temenku, kamu larang aku buat deket cewek ataupun cowok lain, aku selalu nurut sama kamu karena aku ga mau nyakitin kamu karena cemburu kamu yang berlebihan, tapi kenyataan yang selalu godain cewek lain siapa? Yang diem-diem masih chat mantan gebetannya siapa? Yang masih muji cewek lain cantik siapa? Harusnya kamu ngaca Ting siapa disini yang harus dicurigai, siapa disini yang ga serius ngejalanin hubungan!” Yujin semakin tak kuasa menahan emosinya, ia menangis tersedu-sedu dengan nada bicara cukup keras membuat semua member mendengarnya meskipun berada di kamar masing-masing.

“Sayang udah ya jangan nangis, maafin aku ya Yujin maaf.” Xiaoting menggenggam tangan Yujin namun langsung dilepaskan dengan kasar oleh Yujin.

“Cukup Ting aku cape!” Teriak Yujin membuat Shiro dan Hiyyih akhirnya masuk ke kamar mereka.

“Eonnie....” Shiro langsung menghampiri Yujin dan memeluk Yujin, menarik kepala Yujin agar bersandar di bahunya, sedangkan Hiyyih menarik tangan Xiaoting agar keluar dari kamarnya.

Hiyyih terus menarik tangan Xiaoting hingga kedepan pintu kamar Xiaoting, Xiaoting sendiri hanya diam mematung dengan pandangan kosongnya.

“Kalau jiejie cuma main-main lebih baik lepaskan, biar aku yang jaga Yujin Eonnie!” Ucap Hiyyih yang lalu meninggalkan Xiaoting.

Xiaoting langsung masuk ke dalam kamarnya, sedangkan di kamar sebelah dua orang manusia sedang menguping di pintu kamarnya.

“Ko drama banget ya mereka, drama Korea juga kalah seru dan lebay sih ini.” Bisik Dayeon pada Chaehyun.

“Maklumin aja kenapa lebay, soalnya Drama Korea campur Drama China jadinya gitu. Seru juga ya, gimana kalau mereka putus? Jiejie jomblo dong ya.” Tanpa sadar Chaehyun malah tersenyum.

Dayeon yang menyadari jika Chaehyun tersenyum hanya menggelengkan kepalanya tak suka. Chaehyun terus saja mengagumi Xiaoting padahal ada dirinya yang selalu menemani Chaehyun.

“Ga usah ngarep deh, lagian Jiejie kayanya player deh, denger kan tadi dia masih deket sama Yurina Chan.” Ucap Dayeon yang akhirnya berhenti menguping.

Sedangkan Xiaoting sendiri hanya diam dengan tatapan kosongnya, baru saja beberapa hari lalu mereka berdua menghabiskan waktu bersama untuk filming Kep1er View, Yujin yang tau jika Xiaoting takut ketinggian selalu menjaga Xiaoting, menggenggam tangan Xiaoting dan diam-diam memeluk Xiaoting, bahkan Yujin sendiri dengan berani menerima bermain game yang sangat berbahaya itu. Xiaoting mengingat semua kenangan indah itu, Yujin yang selalu melindunginya tak pernah jauh darinya kini justru terluka karena ulah Xiaoting, apakah Xiaoting sejahat itu? Apakah Xiaoting teramat sangat melukai hati Yujin? Pada akhirnya Xiaoting hanya bisa menangis dibawah selimut tebal yang menutupi badannya.

Y.... Mereka ribut besar, sepertinya akan putus.

Debut Dihati_

Pagi hari mereka semua sudah berkumpul untuk melakukan pemeriksaan, mereka semua hanya terdiam dengan pikiran masing-masing salah satunya mereka takut dinyatakan positif virus Codot. Yujin yang menyadari semua adiknya diam lalu berpikir bagaimana cara agar mereka bisa kembali ceria.

Yujin lalu pergi ke dapur menghampiri Shiro yang memang sedang memasak, ia langsung membantu Shiro agar lebih cepet selesai. “Kita harus melakukan sesuatu supaya mereka ga sedih terus.” Bisik Yujin karena tak mau didengar yang lain.

“Ternyata beban berat ya Eonnie jadi kita, meski kita sedih tapi harus terlihat kuat di depan mereka bahkan kita harus menghibur mereka semua.” Jawab Shiro dengan muka terlihat sedih.

“Ya itulah kewajiban Leader dan Co-leader Shiro, kita harus bisa menjaga mereka, menguatkan mereka soalnya kalau kita sedih siapa yang mau nguatin mereka semua. Kamu jangan sedih ya, kita bareng-bareng saling menguatkan.” Yujin mengelus kepala Shiro karena hanya dia yang terlihat kuat, sejujurnya Shiro cukup rapuh sama seperti yang lain.

Di sisi lain mata Elang seseorang sedang menatap tak suka interaksi kedua pemimpin Kep1er itu, ia mengepalkan tangannya karena terbakar api cemburu, bisa saja Xiaoting berdiri dan menarik Yujin untuk berjauhan dengan Shiro namun tak mungkin ia lakukan karena akan membuat situasi menjadi tak nyaman.

Shiro yang baru saja mengambil piring menyadari jika Xiaoting menatap penuh kekesalan padanya, namun Shiro tak menanggapi itu karena ia tau memang Xiaoting itu pencemburu.

“Eonnie... Mataku kelilipan.” Shiro langsung menarik-narik baju Yujin.

“Eh ko bisa? Sini Eonnie tiup.” Yujin langsung mendekatkan wajahnya pada wajah Shiro membuka sedikit mata Shiro dan perlahan meniup mata Shiro.

“Udah, masih sakit ga?” Tanya Yujin dengan menatap Shiro yang sedang berusaha membuka matanya.

“Ah Eonnie makasih, udah ga ada ko debunya.” Shiro langsung memeluk Yujin dengan terus mengucapkan terimakasih, terlihat berlebihan memang namun Yujin tak mempermasalahkan semua itu.

Xiaoting semakin terbakar api cemburunya, ia hendak berdiri dan menghampiri Yujin namun dengan sigap Hiyyih menahan tangan Xiaoting, Hiyyih menggelengkan kepalanya memberitahu Xiaoting agar tak melakukan hal bodoh atau marah-marah karena cemburu.

“Nanti saja, Jiejie duduk.” Bisik Hiyyih karena ia tau apa yang akan dilakukan Xiaoting, jelas Xiaoting akan melabrak kekasihnya di dapur.

“Yarobun makanan sudah siap, ayo makan.” Yujin dengan ceria memanggil member lain, ia harus terlihat tetap bahagia dan ceria.

Semua orang langsung menghampiri Yujin dan Shiro di meja makan, Xiaoting lebih dulu berjalan karena ia ingin duduk di samping Yujin namun Yujin justru malah dengan sengaja menghindar dan akan pergi ke kursi sebelah dekat dengan Hiyyih.

“Duduk!” Ucap Xiaoting dengan tegas. Mau tak mau Yujin langsung duduk di samping kekasihnya itu.

Mereka semua makan dengan keheningan tak seperti biasanya, Yongeun, Dayeon dan Hikaru hanya diam padahal biasanya mereka selalu ribut, meributkan apapun itu. Xiaoting diam-diam menggenggam tangan Yujin yang berada di bawah, Yujin yang merasa tak nyaman langsung melepaskan dan menarik tangannya untuk ia simpan di atas meja. Sejujurnya Yujin masih malu dan kecewa atas sikap Xiaoting kemarin. Yujin merasa tak punya harga diri karena ditolak oleh kekasihnya saat ingin mengajak bercinta, segala pikiran buruk hinggap di kepala Yujin, mungkin Xiaoting bosan, mungkin Xiaoting malas, mungkin Xiaoting tak membutuhkannya lagi, mungkin Xiaoting menyukai gadis lain, itulah yang ada dalam pemikiran Yujin.

Ponsel Yujin bergetar dan ia melihat ada pesan masuk dari manager Oppa, ia mengatakan tim kesehatan sedang dalam perjalanan dan akan segera sampai.

“Mereka akan segera sampai, ayo kita selesaikan dengan cepat.” Ucap Yujin memberitahu pada seluruh member yang langsung diangguki semuanya.

Tak lama mereka semua sudah selesai makan dan kemudian satu persatu di tes, bersyukur hasil tes menyatakan mereka semua negatif meskipun mereka harus tetap melakukan isolasi mandiri dan menunda debutnya. Semua member merasa sedikit lega setelah mengetahui hasil itu, mereka masih murung meski tak seperti tadi. Setelah semua selesai satu persatu masuk ke dalam kamar begitupun dengan Yujin.

Ceklek.... Xiaoting membuka pintu kamar Yujin dan ia langsung melihat kekasihnya sedang membaca sebuah novel.

“Hiyyih boleh Eonnie bicara sebentar dengan Yujin?” Xiaoting meminta ijin pada pemilik kamar.

“Iya boleh Jie, aku ke Yeseo dulu ya.” Pamit Hiyyih yang memberikan ruang untuk kedua Wonnie kesayangannya itu.

Xiaoting duduk di tepian ranjang Yujin, Yujin yang sejak tadi hanya diam tak mempedulikan kekasihnya sama sekali. Xiaoting langsung mengambil novel Yujin dan meletakan di sebelahnya. Pandangan mereka bertemu dengan sorot mata yang saling mengintimidasi.

“Kenapa menghindar terus, apa sekarang pacarmu itu Shiro?” Tanya Xiaoting dengan nada dingin.

Yujin tak menjawab ia malas berdebat dengan Xiaoting saat ini, beban pikirannya sudah terlalu banyak tak mau ditambah lagi oleh hal percintaan.

“Jawab!” Bentak Xiaoting tanpa sengaja membuat Yujin kaget karena ini pertama kalinya Xiaoting membentak Yujin.

“Aku lebih tua dari kamu tolong lebih sopan! Aku ga suka dibentak.” Ucap Yujin dengan penuh penekanan.

“Kenapa kamu ga jawab, kemarin saat aku ga ada kamu malah mesra-mesraan sama dia, terus tadi di dapur ngapain kamu liatin muka dia deket banget. Kamu udah ga anggap aku pacar? Kamu bosen sama aku?” Xiaoting semakin emosi karena rasa cemburunya itu.

“Pertama aku ga mesra-mesran, kita cuma nonton tv biasa, kedua tadi dia kelilipan dan aku cuma bantu buat tiupin aja. Bukannya kamu yang bosen sama aku sampai kamu nolak aku kemarin? Bukannya Shen Xiaoting itu tak pernah menolak jika urusan BERCINTA?” Jawab Yujin yang tak kalah emosi, biasanya Yujin akan sabar dan mengalah pada Xiaoting namun kali ini ia melawan mungkin karena ia sedang lelah dengan semua permasalahan yang ada.

Xiaoting diam mencerna seluruh ucapan Yujin, ia baru sadar jika kemarin menolak Yujin saat Yujin menggodanya di kamar mandi, Xiaoting sadar itu pasti melukai hati kekasihnya.

“Maaf sayang buk...” Ucapan Xiaoting terhenti saat Yujin kembali bicara.

“Ya aku tau kamu bosan dan ga puas sama aku kan, wajar gebetan kamu kan sekelas Yurina, bahkan aku liat Chaehyun juga suka sama kamu, mereka semua cantik dan masih muda beda dengan aku yang sudah dewasa yang mungkin tak sefres mereka.” Yujin terus saja mengungkapkan isi hatinya pada Xiaoting membuat Xiaoting hanya bungkam.

“Aku cape Ting, aku cape! Aku sama Shiro cuma lagi mikir gimana caranya kalian ga sedih terus, aku sama Shiro berusaha buat balikin semangat kalian meskipun aku tau itu susah, semua itu jadi beban buat aku dan Shiro. Tadinya aku berharap kamu bakal nguatin aku bukan malah nambahin masalah dan beban pikiran aku, tapi aku salah karena ternyata kamu ga sesayang itu sama aku, saat kamu bosan kamu dengan entengnya nolak aku dan malah telpon Yurina!” Pada akhirnya Yujin menangis karena tak tahan lagi memendam semua sendiri.

“Sa...sayang maaf. Yurina yang telpon aku bukan aku yang telpon dia.” Xiaoting dengan gugup menjelaskan, ia kaget dari mana Yujin tau jika kemarin Yurina menelponnya.

“Iya cantik aku juga kangen kamu, kabarin aku ya kalau jadi ke Korea.” Sindir Yujin dengan menatap tajam Xiaoting.

Xiaoting hanya diam, setelah ia mandi kemarin Xiaoting menerima telpon dari Yurina kebetulan Yujin melewati kamar Xiaoting karena akan pergi ke agensi bersama Shiro dan manager Oppa dan dengan jelas Yujin mendengar kekasihnya memuji orang lain. Sakit sekali Yujin saat itu namun ia mencoba menahannya.

“Maafin aku.” Xiaoting langsung menundukan kepalanya, ia menyesal karena melakukan itu pada Yurina.

“Ting denger aku, selama ini yang selalu nuduh aku dekat sama ini dan itu kamu, kamu yang selalu balasin semua chat temen-temenku, kamu larang aku buat deket cewek ataupun cowok lain, aku selalu nurut sama kamu karena aku ga mau nyakitin kamu karena cemburu kamu yang berlebihan, tapi kenyataan yang selalu godain cewek lain siapa? Yang diem-diem masih chat mantan gebetannya siapa? Yang masih muji cewek lain cantik siapa? Harusnya kamu ngaca Ting siapa disini yang harus dicurigai, siapa disini yang ga serius ngejalanin hubungan!” Yujin semakin tak kuasa menahan emosinya, ia menangis tersedu-sedu dengan nada bicara cukup keras membuat semua member mendengarnya meskipun berada di kamar masing-masing.

“Sayang udah ya jangan nangis, maafin aku ya Yujin maaf.” Xiaoting menggenggam tangan Yujin namun langsung dilepaskan dengan kasar oleh Yujin.

“Cukup Ting aku cape!” Teriak Yujin membuat Shiro dan Hiyyih akhirnya masuk ke kamar mereka.

“Eonnie....” Shiro langsung menghampiri Yujin dan memeluk Yujin, menarik kepala Yujin agar bersandar di bahunya, sedangkan Hiyyih menarik tangan Xiaoting agar keluar dari kamarnya.

Hiyyih terus menarik tangan Xiaoting hingga kedepan pintu kamar Xiaoting, Xiaoting sendiri hanya diam mematung dengan pandangan kosongnya.

“Kalau jiejie cuma main-main lebih baik lepaskan, biar aku yang jaga Yujin Eonnie!” Ucap Hiyyih yang lalu meninggalkan Xiaoting.

Xiaoting langsung masuk ke dalam kamarnya, sedangkan di kamar sebelah dua orang manusia sedang menguping di pintu kamarnya.

“Ko drama banget ya mereka, drama Korea juga kalah seru dan lebay sih ini.” Bisik Dayeon pada Chaehyun.

“Maklumin aja kenapa lebay, soalnya Drama Korea campur Drama China jadinya gitu. Seru juga ya, gimana kalau mereka putus? Jiejie jomblo dong ya.” Tanpa sadar Chaehyun malah tersenyum.

Dayeon yang menyadari jika Chaehyun tersenyum hanya menggelengkan kepalanya tak suka. Chaehyun terus saja mengagumi Xiaoting padahal ada dirinya yang selalu menemani Chaehyun.

“Ga usah ngarep deh, lagian Jiejie kayanya player deh, denger kan tadi dia masih deket sama Yurina Chan.” Ucap Dayeon yang akhirnya berhenti menguping.

Sedangkan Xiaoting sendiri hanya diam dengan tatapan kosongnya, baru saja beberapa hari lalu mereka berdua menghabiskan waktu bersama untuk filming Kep1er View, Yujin yang tau jika Xiaoting takut ketinggian selalu menjaga Xiaoting, menggenggam tangan Xiaoting dan diam-diam memeluk Xiaoting, bahkan Yujin sendiri dengan berani menerima bermain game yang sangat berbahaya itu. Xiaoting mengingat semua kenangan indah itu, Yujin yang selalu melindunginya tak pernah jauh darinya kini justru terluka karena ulah Xiaoting, apakah Xiaoting sejahat itu? Apakah Xiaoting teramat sangat melukai hati Yujin? Pada akhirnya Xiaoting hanya bisa menangis dibawah selimut tebal yang menutupi badannya.

Y.... Mereka ribut besar, sepertinya akan putus.

Debut Dihati_

Grep.... Yujin langsung memeluk Xiaoting dari belakang. Menciumi bahu Xiaoting yang terbuka lebar di sana.

“Jangan marah, aku kangen.” Bisik Yujin dengan mengelus perut Xiaoting.

Xiaoting sendiri hanya diam karena ia bingung menghadapi Yujin, ingin menolak ia tak mau membuat Yujin malu dan terluka, tapi di sisi lain Xiaoting masih marah dan kesal pada kekasihnya itu. Selama beberapa menit Xiaoting hanya diam tak membalas ataupun menolak perlakuan Yujin, hingga akhirnya Xiaoting....

Hingga akhirnya Xiaoting melepaskan pelukan Yujin, menatap Yujin dengan sendu sebelum akhirnya meninggalkan Yujin yang masih berdiri ditempatnya. “Aku mau mandi dan setelah itu tidur, kamu juga tidur ini udah malem.” Ucap Xiaoting tanpa mempedulikan keberadaan Yujin di belakangnya.

Yujin yang sejak tadi menatap Xiaoting hanya diam dan menahan rasa malu karena diabaikan, akhirnya Yujin memilih pergi dari kamar Xiaoting dengan mata memerah dan berkaca-kaca, mungkin Xiaoting tak ingin diganggu jadi lebih baik Yujin pergi.

“Eonnie, ada manager Oppa di depan.” Tiba-tiba Hiyyih datang dan menghampiri Yujin yang sedang menutup pintu kamar Xiaoting.

“Eoh iya, makasih Hiyyih.” Yujin langsung pergi untuk menghampiri Manager Oppa yang ternyata sudah bersama Mashiro.

“Nah Yujin dan Shiro ayo ikut Oppa ke agensi.” Ajak Manager Oppa yang langsung diangguki oleh keduanya.

Mereka berdua berjalan di belakang manager Oppa, Shiro yang sadar jika Yujin sejak tadi hanya diam langsung menggenggam tangan Yujin.

Yujin langsung menatap Shiro dan tersenyum manis pada adik sekaligus wakilnya itu. Sejujurnya mereka berdua sedang khawatir karena tiba-tiba dipanggil padahal sudah malam, namun keduanya saling menguatkan satu sama lain.

“Eonnie ada apa ya kita dipanggil?” Tanya Shiro saat mereka sudah masuk ke dalam mobil.

“Oppa, sebenarnya ada apa tumben kita dipanggil mendadak mana sudah malam.” Tanya Yujin pada manager tanpa menjawab pertanyaan Shiro.

“Ada sesuatu yang harus dibicarakan, kalian sabar dengar saja dari bos langsung.” Jawab Manager karena tak mau membuat kedua gadis di belakang khawatir.

Shiro dan Yujin saling menatap karena penasaran, keduanya kembali diam karena entah mengapa suasana menjadi canggung karena Xiaoting yang menangkap basah mereka tadi.

Mereka akhirnya sampai di agensi dan langsung masuk menuju ruangan CEO mereka, bos besar sedang menunggu mereka berdua, sudah pasti ada hal sangat penting yang harus mereka dengar, entah itu hal yang membahagiakan atau justru malah sebaliknya.

Tok...tok...tok

Manager mengetuk pintu ruang utama di gedung ini, ruangan bos besar agensi mereka.

“Permisi Sajangnim, mereka sudah datang.” Manager Oppa langsung membuka pintu setelah mengetuk pintu tadi, memberitahu bahwa Yujin dan Shiro sudah datang.

“Silahkan masuk.” Jawab Sajangnim.

Mereka bertiga akhirnya masuk dan duduk di sofa ruangan Sajangnim. Yujin dan Mashiro semakin degdegan karena takut sesuatu terjadi pada grup mereka ataupun mereka sendiri sebagai pemimpin dan wakilnya.

“Terimakasih kalian sudah datang, maaf mengganggu waktu istirahat kalian padahal ini sudah malam. Ada yang ingin saya sampaikan mungkin akan mengecewakan kalian semua, tapi percayalah ini semua demi kebaikan kalian, karena kami pihak agensi bertanggung jawab penuh atas keselamatan kalian semua.” Ucap Sajangnim sebagai pembukaan, namun semua itu semakin membuat Yujin tak tenang.

“Salah satu staff kami terjangkit virus codot dan kita semua harus segera melakukan pemeriksaan, hasil negatif ataupun positif kalian harus tetap isolasi mandiri demi kebaikan bersama. Namun hal yang mungkin akan membuat kalian kecewa adalah kalian batal tampil di Bunda dan debut kalian ditunda, kemungkinan kalian debut awal tahun depan. Saya harap kalian mengerti dengan keputusan agensi karena semua adalah yang terbaik untuk saat ini.” Jelas Sajangnim memberitahu Yujin dan Mashiro tentang apa yang terjadi saat ini.

“Mohon maaf Sajangnim sebelumnya, apakah bisa jika kami negatif kami bisa debut sesuai rencana? Kami sudah menunggu ini dan fans pasti akan kecewa.” Yujin kini membuka suara, ia tak mungkin diam pasrah dan tak melakukan apapun, setidaknya Yujin harus menanyakan hal ini karena sudah pasti member lain akan menanyakannya.

“Tidak bisa, kalian harus tetap isolasi dan menunda debut hingga semua sudah membaik. Saya harap kalian bisa mengerti. Sudah malam lebih baik kalian kembali ke dorm dan tolong sampaikan permintaan maafku untuk mereka semua.” Akhirnya Sajangnim menutup obrolan tanpa mendengar jawaban Yujin maupun Shiro, karena ia tak mau merubah apapun yang sudah ditetapkan.

“Kalau begitu kami permisi.” Yujin langsung membungkukan badannya dan diikuti Shiro. Mereka berdua akhirnya pergi keluar ruangan dengan rasa kecewa.

Keduanya masih diam terutama Yujin yang sedang berpikir bagaimana cara menyampaikan pada member lain.

***

Maknae Line sedang berkumpul di depan tv di pimpin oleh Chaehyun yang sedang menenangkan mereka semua. Semua member merasakan hal yang sama dengan Yujin dan Mashiro mereka semua panik dan tak tenang.

“Ada apa? Kenapa kalian diam tak seperti biasanya?” Tanya Xiaoting yang baru saja keluar dari kamarnya hendak mengambil minum, ia tak tau jika kekasihnya itu dipanggil ke agensi.

“Jiejie ga tau Yujin Eonnie dan Mashiro Eonnie dipanggil Sajangnim? Pantes di kamar terus.” Tanya Hikaru pada Xiaoting.

Deg... Xiaoting kaget mendengar ucapan Hikaru, ada apa dengan kekasihnya hingga harus dipanggil oleh Sajangnim. Apakah terjadi sesuatu dalam grup atau justru hubungan asmara mereka tercium Sajangnim, lalu jika hubungan asmara mengapa bukan dia tapi Mashiro yang dipanggil bersama Yujin?

“Tadi aku mandi jadi ga tau Hikaru, emang ada apa ko Yujin sama Shiro dipanggil?” Xiaoting mencoba biasa saja meski ia merasa khawatir terjadi sesuatu.

“Mau dinikahin kayanya Jie.haha” Jawab Yongeun dengan diakhiri tawa meledek.

Plak.... Dayeon langsung memukul kepala Yongeun, becanda Yongeun tidak tepat saat ini, bahkan Dayeon tau jika Xiaoting tadi cemburu dan dengan bodohnya Yongeun malah semakin membuat Xiaoting cemburu dan marah.

“Kan cuma becanda. Galak kamu ih!” Yongeun memanyunkan bibirnya karena kesal dipukul oleh Dayeon.

Xiaoting hanya diam tak mengatakan apapun, ia duduk di sebelah Hiyyih dan menyandarkan kepalanya ke sofa. Ia menjadi khawatir sekali saat ini namun enggan untuk menanyakan langsung pada Yujin karena gengsi. Xiaoting tersenyum karena Hiyyih mengelus tangannya seolah-oleh menenangkan Xiaoting dan mengatakan jika semua pasti baik-baik saja.

Ceklek... Pintu dorm terbuka dan semua mata tertuju pada pintu, semua langsung berdiri saat melihat kedatangan Shiro yang tanpa didampingi Yujin.

“Yujin mana?” Tanya Xiaoting dengan menghampiri Shiro diikuti member lain.

“Ada di depan masih bicara dengan Manager Oppa, kalian duduk dulu ada yang ingin Yujin Eonnie sampaikan.” Jawab Shiro yang langsung mengajak semua member untuk duduk di ruang tamu.

Entah mengapa suasana menjadi hening karena melihat wajah kusut Co Leader kesayangan mereka ini. Semua sudah duduk di sofa dengan menunggu kedatangan Yujin. Lima menit kemudian Yujin datang dengan senyuman di wajahnya, Senyum ceria yang selalu ua tampilkan meski sejujurnya dalam hati Yujin sedih dan kecewa.

“Eh kalian belum tidur?” Tanya Yujin dengan membuka sepatunya, setelah itu langsung menghampiri Shio dan duduk di sebelah Shiro.

“Shiro Eonnie bilang ada sesuatu yang mau Eonnie katakan, apa itu? Kami tak sabar mendengarnya.” Tanya Yeseo saat Yujin baru saja duduk.

Yujin langsung mengelus kepala Yeseo karena ada di sebelahnya, senyuman Yujin tak pernah hilang sedikitpun. Sedangkan Xiaoting melihat semua itu tak suka, Xiaoting masih cemburu dengan Shiro dan dengan sengaja Yujin memilih duduk di dekat Shiro, padahal di samping Xiaoting masih ada kursi kosong.

“Tadi Eonnie bertemu dengan Sajangnim, tak banyak yang dibicarakan tapi mungkin jika kalian mendengar kalian akan merasa kecewa, tapi percayalah ini demi kebaikan kita semua.” Ucap Yujin dengan tenang.

“Langsung saja Eonnie sebenarnya ada apa?” Tanya Yongeun karena tak sabar, Yujin terlalu banyak basa basi menurutnya.

“Yongeun sabar!” Bentak Hiyyih tak suka.

Yujin melirik Hiyyih dan menganggukan kepalanya pertanda ia baik-baik saja.

“Salah satu staff terjangkit virus codot dan itu akan membahayakan kita semua, besok pagi kita harus di swab karena khawatir kita juga tertular. Tapi saru hal yang harus kalian tau, kita batal tampil di Bunda dan debut kita diundur.” Jelas Yujin dengan berat hati, matanya sudah berkaca-kaca. Shiro yang melihat itu langsung mengelus bahu Yujin agar Yujin lebih tenang lagi.

“Jika kita negatif apa tetap di tunda Eonnie?” Tanya Chaehyun.

Yujin dan Shiro kompak menganggukan kepalanya. “Apa Eonnie tak mengusahakan agar kita tetap bisa debut? Kita sudah senang, fans juga. Mereka pasti kecewa dengan berita semua ini.” Kini Dayeon yang berbicara, sudah bisa Yujin tebak semua member pasti sedih dan kecewa.

“Sudah tapi tetap ditolak. Eonnie yakin fans akan mengerti kondisi kita Dayeon. Mereka menyayangi kita sudah pasti mereka tak mau membuat kita sakit atau terjadi hal buruk terhadap kita. Eonnie tau kalian semua sedih tapi Eonnie harap kalian mengerti. Maafkan Eonnie yang tak bisa melakukan apapun, maafkan Eonnie karena Eonnie gagal membantu kalian semua.” Setelah mengatakan itu Yujin langsung berdiri dan menundukan badannya pada seluruh member, meminta maaf karena tak bisa melakukan apapun.

Xiaoting langsung berdiri dan membangunkan Yujin, meminta Yujin untuk kembali duduk.

“Sudah kalian berdua jangan sedih dan merasa bersalah, ini bukan salah kalian berdua. Semua terjadi bukan keinginan kita ataupun agensi. Mungkin dengan begini akan ada hal baik yang akan menimpa kita nantinya. Aku harap kalian mengerti tentang keputusan agensi, percayalah semua demi kebaikan kita semua. Sekarang kita semua istirahat karena besok harus swab.” Xiaoting langsung menengahi suasana canggung ini, walau bagaimanapun dia adalah member kedua tertua di grup ini.

Semua mwmbubarkan diri termasuk Yujin, Xiaoting yang melihat Yujin pergi langsung menahan tangan Yujin.

“Aku mau bicara.” Ucap Xiaoting dengan menggenggam tangan Yujin.

“Tak ada yang harus dibicarakan. Selamat istirahat.” Yujin langsung pergi meninggalkan kekasihnya. Sejujurnya Yujin masih malu atas kejadian tadi, ditambah beban pikirannya karena masalah ini.

Yujin tau semu member pasti terluka ditambah tadi Yeseo menangis saat mendengar jika debut ditunda, Yujin merasa gagal menjadi leader padahal mereka belum debut namun Yujin tak bisa melindungi dan membela member sama sekali.

Xiaoting hanya menatap kekasihnya pergi hingga masuk ke dalam kamarnya tersisa Xiaoting sendiri di luar.

Terlambat

Memiliki kekasih cantik dan kaya adalah sebuah anugrah yang Tuhan berikan, namun terkadang kebahagiaan tak ia rasakan sama sekali.

Alasannya adalah ketidak mampuannya menggeser masa lalu dari kekasihnya itu. Sebut saja Yujin gadis yang teramat sangat mencintai kekasihnya itu, kekasih yang sangat cantik dan kaya, kekasih yang bisa membelikan apapun untuk Yujin.

Yujin berdiri mematung di balkon kamarnya, menatap gelapnya langit malam ini. Ia sangat merindukan kekasihnya, Shen Xiaoting gadis China yang sudah satu tahun menjadi kekasihnya namun tak pernah bisa memberikan banyak waktu untuknya. Sore tadi Xiaoting mengirimkan pesan dan mengatakan jika ia akan pergi mengantar Yurina ke perpustakaan untuk membeli beberapa buku yang ia butuhkan untuk tugas akhirnya itu, meski hati merasa sakit dan tak rela namun Yujin hanya bisa mengizinkan kekasihnya pergi, Yujin malas untuk berdebat, karena jika Yujin melarangpun alasannya pasti “kami hanya berteman baik” padahal menurut Yujin semua adalah hal yang mustahil saat seorang mantan mendekati tak memiliki maksud apapun.

Tepatnya satu minggu sudah Yujin dan Xiaoting tak pernah bertemu, Xiaoting selalu beralasan sibuk mengurus tugas akhirnya sedangkan Yujin sendiri sibuk bekerja di sebuah restoran Jepang.

Yujin Sayang aku kangen, bisakan nanti malam jemput aku?

Yujin mengirimkan pesan pada Xiaoting berharap kekasihnya itu akan datang dan memperbaiki hubungan mereka yang mulai merenggang.

Baby Shen Maaf sayang nanti malam aku mau ngerjain tugas bareng Yurina, Yaning dan Wenzhe.

Yujin Yurina lagi, Yurina terus! Kapan ada waktu buat aku Ting?

Baby Shen Nanti aku ke apartemen ya kalau udah selesai semua tugasnya, Yurina kan cuma temen baik aku sayang sama seperti Yaning dan Wenzhe.

Yujin tak membalas, ia tak mau semakin terluka karena kekasihnya selalu mengutamakan Yurina mantan kekasih dari Xiaoting.

Rasanya Yujin mulai lelah karena diperlakukan seperti ini terus, hubungan mereka sudah berjalan satu tahun namun Yujin tak pernah mendapat posisi pertama dihati Xiaoting, entah berapa ratus kali Xiaoting membatalkan janji bertemu mereka karena Yurina yang tiba-tiba datang dan ingin ditemani oleh Xiaoting, dengan jahatnya Xiaoting lebih memilih Yurina dibandingkan dirinya.

Yujin lelah, mungkin ini saatnya ia mengalah dengan keegoisannya mempertahankan Xiaoting padahal Xiaoting tak pernah menganggapnya ada, biarkan cintanya bersemayam di dalam hati hingga nanti seseorang yang lebih pantas datang dan mengambilnya.

Yujin Oting terimakasih untuk 1 tahun ini, sepertinya aku memang harus mengalah demi kebahagiaanmu. Kembalilah pada Yurina jika dia memang belahan jiwamu, jangan pikirkan aku mulai saat ini, kejar cintamu dan berbahagialah dengan seseorang yang amat kamu cintai. Aku pergi ya Ting.

Setelah mengirimkan pesan itu Yujin langsung memblokir nomor Xiaoting, ia mengemasi seluruh pakaian dan barang-barangnya untuk pergi ke suatu tempat yang Xiaoting tak mengetahuinya. Yujin tersenyum dengan air mata yang mengalir di pipinya, Yujin yakin ini keputusan yang tepat untuknya, semua Yujin lakukan demi kebahagiaan Xiaoting.

Namun di sisi lain, seorang gadis sedang berlari sekuat tenaga untuk menemui kekasihnya. Ya siapa lagi jika bukan Xiaoting, saat membaca pesan dari Yujin ia langsung berlari meninggalkan semua temannya dan menuju ke apartement kekasihnya. Namun semua seakan sia-sia karena apartemen itu sudah kosong tanpa penghuni, meskipun masih ada barang-barang Yujin yang tersisa.

“Maafkan aku sayang, maafkan aku.” Xiaoting duduk di atas kasur kekasihnya, ia menundukan kepalanya karena menyesal.

“Aku emang bodoh, aku selalu percaya dengan ucapan manis dia, padahal dia sudah bertunangan dan akan menikah minggu depan.” Xiaoting akhirnya menangis entah karena kehilangan Yujin atau Yurina.

Beberapa menit sebelum Yujin mengirimkan pesan, Xiaoting menyatakan perasaannya pada Yurina dan mengajak Yurina untuk kembali, namun dengan tegas Yurina menolak karena ia akan bertunangan dalam waktu dekat, Yurina mendekati Xiaoting hanya sekedar menjadikannya teman bukan untuk kembali merajut kasih seperti beberapa tahun lalu namun Xiaoting justru salah mengerti kehadiran Yurina hingga akhirnya ia menyakiti Yujin dan membuat Yujin pergi entah kemana.

Xiaoting menangis menyesali perbuatannya itu, kebodohan Xiaoting menyia-nyiakan Yujin gadis baik, cantik dan penyabar kini ia sesali, selama ini Yujin selalu sabar menghadapi Xiaoting yang selalu mengabaikannya namun manusia adalah mahluk biasa yang memang memiliki batasan dalam kesabaran, ya itulah yang terjadi dengan Yujin, batas kesabaran Yujin telah habis seiring dengan penghianatan yanv Xiaoting berikan.

Percayalah Xiaoting menyesal menghianati Yujin, gadis itu seharusnya ia jaga dengan baik bukan ia lukai seperti ini, namun semua penyesalan itu tak ada gunanya karena Yujin sudah memilih jalan berpisah dengan Xiaoting.

Debut Dihati_

Malam ini para member Kep1er sedang bersantai menonton drama dan ada juga yang sedang sibuk bermain game. Xiaoting sendiri sedang di agensi untuk belajar bahasa Korea seperti biasanya, Yujin terus mengirimi Xiaoting pesan tapi tak ada balasan padahal Yujin ingin dibelikan ceker ayam pedas, rasanya sudah lama tak makan itu padahal baru dua hari lalu Yujin memakannya.

Yujin kaget saat Shiro duduk di sampingnya dengan santai, menonton drama bersama Yujin, Chaehyun dan Dayeon. Sejujurnya Yujin masih merasa canggung berdekatan dengan Shiro namun ia mencoba untuk bersikap biasa saja agar tak membuat grup menjadi canggung.

“Eonnie, ko Xiaoting belum pulang ya?” Tanya Shiro basa basi agar Yujin mau menanggapi dirinya, Shiro pikir jika ia membahas kekasih Yujin pasti Yujin akan menjawabnya dengan senang hati.

“Ga tau Shiro tadi udah Eonnie telpon tapi ga diangkat, mungkin lagi sibuk soalnya nanti dia ada tes gitu.” Jawab Yujin dengan raut wajah sedihnya.

Shiro yang mengerti akhirnya menganggukan kepalanya, namun tanpa di duga Shiro menyandarkan kepalanya di bahu Yujin membuat Yujin kaget namun berusaha untuk tenang seakan-akan hal itu adalah hal yang biasa terjadi.

“Shiro Eonnie manja deh, nanti ketauan Jiejie ribet. Jiejie tuh cemburuan tau masa Yeseo aja dicemburuin.” Ucap Dayeon dengan melirik Shiro, sedangkan Dayeon sendiri masih asik berbaring di paha Chaehyun.

Tak ada tanggapan apapun dari Shiro ia masih asik menyandarkan kepalanya di bahu Yujin. “Aku cuma lagi cape Eonnie, ga apa-apa kan pinjem bahunya sebentar aja?” Shiro akhirnya meminta izin pada Yujin, berharap Yujin mengerti jika Shiro butuh seseorang untuk ia sandari bahunya saat lelah.

“Iya ga apa-apa, kamu jangan lupa minum vitaminnya biar besok udah sehat lagi ya.” Jawab Yujin dengan tenang, ia berusaha menjadi kakak yang baik, hanya itu tak lebih.

Mereka kembali fokus pada drama yang sedang di tonton itu, sekarang ada Hikaru yang ikut menonton sedangkan yang lainnya sedang berada di kamar katanya mereka sedang mengerjakan tugas sekolah. Tak ada obrolan dari Yujin dan Shiro mereka masih asik dengan posisi tadi dan sekarang Yujin juga ikut menyandarkan kepalanya di atas kepala Shiro, posisi yang nyaman saat menonton drama bagi mereka, sedangkan Dayeon dan Hikaru sedang asik mengobrol dan berisik seperti biasanya.

Bip...bip....bip... Terdengar seseorang memencet password untuk membuka pintu dorm, namun karena Hikaru dan Dayeon yang sejak tadi terus berisik membuat Yujin tak mendengarnya.

“Aku pulang.” Sapa Xiaoting saat melihat ada member yang sedang menonton tv.

Namun mata Xiaoting langsung menangkap sosok tak asing sedang duduk bermesraan dengan orang lain, bahkan tak menyadari jika dirinya datang.

“Eh Jiejie baru pulang, ko tumben malam banget?” Sapa Chaehyun yang menjawab salam Xiaoting tadi. Mendengar itu Yujin sontak membetulkan posisi duduknya dan melirik ke arah pintu, ternyata benar kekasihnya datang, Yujin langsung berdiri dan menghampiri Xiaoting dengan senyum paling cantik yang ia berikan.

“Ko lama banget pulangnya?” Tanya Yujin dengan mengambil plastik ditangan Xiaoting.

Xiaoting tak menjawab ia malah masuk ke dalam dan pergi ke kamarnya, Yujin merasa aneh dengan tingkah kekasihnya itu langsung menyusul ke kamar, kebetulan anak-anak belajar di kamar Yujin jadi kamar Xiaoting kosong.

“Sayang kemana aja aku chat ga dibales?” Yujin menghampiri Xiaoting dan memeluk Xiaoting dari belakang namun malah dilepaskan oleh Xiaoting.

“Jadi kalau aku lagi belajar di agensi kamu suka mesra-mesraan sama Shiro?” Tanya Xiaoting dengan menatap tajam Yujin. Deru nafas Xiaoting terdengar jelas, mungkin menahan emosi dan cemburu.

“Siapa yang mesra-mesraan sih, kita cuma nonton drama terus aku aga cape, mau tidur juga ga tenang soalnya kamu belum pulang. Udah ya jangan marah sayang.” Yujin mencoba untuk menenangkan kekasihnya itu, Baby Shen nya ini memang sangat pencemburu membuat Yujin harus banyak bersabar.

“Aku beli pesanan kamu, ceker ayam pedas. Kamu lagi kangen Caibing tiap hari sebut itu terus makan itu terus, keliatan ya yang belum move on!” Xiaoting sebenarnya sudah  kesal pada Yujin sejak tadi, sejak ia mengingat jika Caibing sangat menyukai ceker ayam, ditambah saat pulang Yujin sedang bermesraan dengan Shiro.

Yujin hanya diam karena kaget dengan Xiaoting yang membentaknya tadi, ini pertama kalinya melihat Xiaoting marah bahkan membentaknya. Semua yang Xiaoting tuduhkan tak benar, Yujin memang menyukai ceker ayam sejak dulu, hanya sebuah kebetulan saja jika ternyata Caibing juga menyukai itu dan untuk Shiro bahkan Yujin menganggap hal itu biasa saja. Mungkin Xiaoting lelah karena seharian ini sibuk.

“Ting, udah ya mending kita makan malam yu, kamu belum makan kan? Aku juga belum makan soalnya nungguin kamu.” Yujin berusaha mengalihkan pembahasan agar Xiaoting lebih tenang lagi. Namun belum sempat Xiaoting menjawab ponsel Yujin berdering dan dengan jelas Xiaoting melihat nama Seungmong atau yang tak lain adalah Seungyeon CLC.

“Tuh mantan kamu telpon, aku mau mandi.” Xiaoting langsung pergi mengambil handuknya dan pergi untuk mandi.

Yujin hanya menghela nafasnya panjang, ada-ada saja masalah yang datang padahal hubungan mereka sedang baik-baik saja, namun rasa cemburu Xiaoting yang berlebihan membuat mereka sering kali cek cok.

Akhirnya Yujin mengangkat telpon dari teman satu grupnya di CLC dulu. Diam-diam Xiaoting menguping di dalam kamar mandi.

Yujin... Cie kangen... Haha

Seungyeon... Jdieisodkke

Yujin... Nanti dikabarin ya kalau ga sibuk, harus kumpul semua kalau bisa ya.

Seungyeon... Hdiwksllwpw

Yujin... Oke bye

Yujin langsung menutup panggilan telponnya karena sudah selesai, ia menatap pintu kamar mandi yang sepertinya tak dikunci, tiba-tiba jiwa nakal seorang Choi Yujin keluar, ia membuka perlahan knop pintu dan sedikit mengintip, di sana Xiaoting hanya mengenakan bra dan celana dalamnya saja, dengan mengendap Yujin masuk karena memang Xiaoting membelakanginya.

Grep.... Yujin langsung memeluk Xiaoting dari belakang. Menciumi bahu Xiaoting yang terbuka lebar di sana.

“Jangan marah, aku kangen.” Bisik Yujin dengan mengelus perut Xiaoting.

Xiaoting sendiri hanya diam karena ia bingung menghadapi Yujin, ingin menolak ia tak mau membuat Yujin malu dan terluka, tapi di sisi lain Xiaoting masih marah dan kesal pada kekasihnya itu. Selama beberapa menit Xiaoting hanya diam tak membalas ataupun menolak perlakuan Yujin, hingga akhirnya Xiaoting.....

Lanjut 🔞 apa jangan? Jawab ya 🤣

Private Teacher

Malam ini Xiaoting sudah siap untuk menjemput Chaehyun di kostannya, Xiaoting berniat mengajak Chaehyun untuk menonton film di bioskop setelah itu ia akan menginap di kostan Chaehyun, Xiaoting sudah mempersiapkan segalanya dengan matang karena pikiran nakal dan kotornya itu terus saja menguasai dirinya.

Malam ini juga rasanya ingin sekali menyentuh Chaehyun lebih dari pada biasanya, Xiaoting dan temen-temannya terlalu sering menonton film panas membuat mereka semakin hari semakin liar.

Xiaoting sudah sampai di depan kostan dua lantai yang diyakini adalah kostan tempat Chaehyun tinggal, ya Xiaoting baru pertama kali datang karena mereka baru dekat 1 bulan ini, biasanya Xiaoting akan mengajak Chaehyun bertemu sepulang sekolah di taman belakang, taman itu memang seperti tak terurus karena jarang siswa/i datang ke sana, Taman yang cukup sepi membuat Xiaoting bebas mencium bibir mungil dan manis milik Chaehyun.

Tok...tok...tok...

Xiaoting mengetuk pintu kamar Chaehyun yang berada di lantai 2. Tak lama Chaehyun membuka pintu kamarnya dan menyambut Xiaoting dengan senyum cantiknya.

“Masuk ka.” Chaehyun mempersilahkan Xiaoting untuk masuk.

Xiaoting masuk ke kamar Chaehyun dan langsung memeluk Chaehyun dari belakang. “Aku kangen.” Bisik Xiaoting tepat di depan leher Chaehyun.

“Kakak sombong kalau di sekolah, padahal aku mau kaya orang lain yang bisa makan bareng atau apa-apa bareng.” Jawab Chaehyun dengan mengelus tangan Xiaoting yang melingkar di perutnya.

“Maaf sayang, kan udah sering bilang kalau Cecenya aku ngelarang aku pacaran soalnya udah kelas 12, jadi bisa kan kita kaya gini aja? Kalau kamu mau pacaran kamu boleh cari yang lain aja, Aku takut Cece tau soalnya.” Xiaoting langsung melepaskan pelukannya pada Chaehyun dan terlihat mukanya sedih, Xiaoting menundukan kepalanya dan memasang ekspresi menyedihkan ala buaya betina yang sedang beraksi.

“Ya udah iya ka ga apa-apa, aku pasti terima ko hubungan kita yang seperti ini. Aku sayang banget sama kakak. Jangan tinggalin aku ya ka.” Chaehyun kembali memeluk Xiaoting dan menyandarkan kepalanya di dada Xiaoting.

Xiaoting langsung membalas pelukan Chaehyun dengan erat, ia elus kepala gadisnya itu. Setelah beberapa detik saling memeluk Xiaoting langsung mendekatkan wajahnya ke wajah Chaehyun. Ciuman itu akhirnya terjadi, Chaehyun dengan otomatis melingkarkan tangannya di leher Xiaoting sedangkan Xiaoting memeluk pinggang Chaehyun dan menggerayangi badan Chaehyun. Ciuman itu terus terjadi dan semakin panas membuat Xiaoting langsung memasukan tangannya pada kaos yang dikenakan Chaehyun, meremas payudara Chaehyun dengan perlahan.

“Ka udah...” Chaehyun langsung melepaskan ciuman mereka karena kehabisan nafas.

Chaehyun kembali memeluk Xiaoting dan menyembunyikan kepalanya diceruk leher Xiaoting. Sedangkan Xiaoting mendengus kesal.

“Sial lagi asik malah distop.” Batin Xiaoting.

“Ka katanya mau nonton, aku ganti baju dulu ya.” Setelah mengatakan itu Chaehyun langsung pergi ke kamar mandi untuk berganti baju.

Xiaoting melangkahkan kakinya menuju jendela, ia buka jendela itu dan melihat kesekitar kostan, daerah ini memang banyak sekali kostan ya karena memang berdekatan dengan sekolah dan universitas jadi wajar saja banyak sekali kostan atau kontrakan di sana. Namun pandangan Xiaoting terhenti pada 1 titik, ia seperti mengenali seseorang yang sedang berdiri di depan kontrakan sedang membeli nasi goreng.

“Temennya Cece kan itu, pucuk dicinta buayapun datang.” Gumam Xiaoting yang langsung menghampiri Chaehyun yang baru saja keluar dari kamar mandi.

“Sayang maaf ya aku harus pulang, tadi Cece telpon suruh pulang cepet. Bye” Xiaoting mencium bibir Chaehyun singkat setelah itu ia langsung berlari menuju gadis yang ia lihat tadi.

Dengan sedikit berlari Xiaoting menghampiri pedagang nasi goreng keliling itu, setelah dipastikan ternyata gadis yang ia cari masih ada di sana. Xiaoting menghampiri Yujin.

“Ehem... Bu guru.” Sapa Xiaoting membuat Yujin langsung mengalihkan pandangannya ke sumber suara.

“Adiknya Ce Ziyin kan?” Tanya Yujin yang belum sepenuhnya mengenali calon muridnya ini.

“Iya Bu guru, maaf saya ganggu ga bu? Saya ada tugas buat besok tapi ga paham makanya cari alamat Ibu supaya bisa tanya langsung. Itu juga kalau bu guru cantik mau ngajarin saya.” Jawab Xiaoting yang sedang mengarang bebas itu.

Yujin hanya diam tak menjawab karena Ziyin tak mengatakan apapun tentang adiknya ini, namun ya sudahlah lebih baik ajari saja toh memang itu tanggung jawab Yujin yang kini sudah sah menjadi murid adik dari sahabatnya ini.

“Ayo.” Ajak Yujin lalu berjalan meninggalkan Xiaoting.

Ternyata kontrakan Yujin hanya terhalang 4 rumah dari kostan Chaehyun, ada sedikit rasa khawatir di diri Xiaoting karena ia khawatir jika Yujin dan Chaehyun akan saling mengenal satu sama lain.  Meski sejujurnya jika kehilangan Chaehyun bukan masalah besar baginya, tapi sebagai buaya betina Xiaoting lebih suka memiliki banyak pawang dibandingkan 1 pawang saja.

Mereka masuk ke dalam kontrakan Yujin, hanya ada 1 kamar, 1 ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Sejujurnya Xiaoting sedikit tak nyaman namun ya sudah tak masalah asalkan dekat dengan Yujin.

“Mana bukunya?” Tanya Yujin saat tak melihat Xiaoting membawa apapun.

“Aku ke sini pake motor terus bukunya jatuh, pas aku cari udah kotor soalnya masuk genangan air gitu. Maaf.” Jawab Xiaoting dengan menundukan kepalanya dengan sedih.

“Terus mau belajar apa?” Lanjut Yujin bertanya.

“Sistem reproduksi wanita.” Jawab Xiaoting dengan tenang, entahlah hanya itu yang ada di dalam otak Xiaoting.

“Uhuk...uhuk....” Yujin terbatuk-batuk saat mendengar ucapan Xiaoting, ia sedang minum tadi.

Xiaoting dengan sigap langsung menepuk-nepuk bahu Yujin agar Yujin lebih tenang lagi.

“Jadi besok itu di tes sambil liat gambar terus nyebutin gitu nama dan fungsinya, aku ga tau soalnya waktu dijelasin malah tidur. Bisa ga bu guru buka Youtube terus sambil jelasin sekarang.” Jelas Xiaoting dengan pura-pura polos padahal ia sangat hapal BAB ini.

Yujin mengambil laptopnya dan memberikan ke Xiaoting langsung. “cari sendiri gue mau makan.” Ucap Yujin lalu pergi ke dapur untuk makan dan meninggalkan Xiaoting sendirian di ruang tamu.

Xiaoting hanya menahan tawanya agar tak meledak, baginya Yujin sangat lucu dan menggemaskan. Tak sabar ingin segera menjadikan Yujin kekasihnya.

“Benar kata si Tawon, eh maksudnya Jiwon. Yujin seksi kalau di kontrakan. Pahanya mulus banget kalah Kfc mah.” Gumam Xiaoting yang terus memandang Yujin yang sedang makan.

Xiaoting mengambil ponselnya dan mengirimi Ziyin pesan.

Xiaoting... Ce, Oting pulang telat ya, soalnya lagi belajar di rumah calon pacar, eh maksudnya Bebeb Yujin.

Cece Bawel.... Bohong banget! Jam 10 udah di rumah.

Xiaoting diam-diam mengambil foto Yujin yang sedang bermain ponsel, namun sayang Yujin menyadari itu.

“Ngapain lu?” Tanya Yujin dengan kesal.

“Ini izin ke Cece pulang aga malem soalnya lagi belajar sama kamu, tapi Cece ga percaya makanya ambil foto kamu. Nih kalau ga percaya liat aja sendiri.” Xiaoting langsung memberikan ponselnya yang sedang chatingan dengan Ziyin, setelah Yujin melihatnya ia langsung menarik tangannya dan menyimpan ponselnya kembali.

Xiaoting kembali memutar video dan berpura-pura belajar padahal matanya selalu fokus pada Yujin yang menurutnya sangat cantik itu.

“Si kambing itu orang China juga ya Ka kaya gue?” Tanya Xiaoting mencairkan suasana canggung antara mereka.

Yujin tak menjawab ia hanya sedikit melirik Xiaoting setelah itu kembali fokus ke ponselnya.

“Kenapa sih ko orang-orang pada datang ke sini, Si Tawon orang Korea ke Sini, Yurina orang Jepang, si Kambing orang China pada datang ke Indonesia, ngapain coba. Eh kamu juga orang Korea kan? Ngapain sih diusir dari negaranya ya?” Tanya Xiaoting dengan menyebalkan, ia melupakan sesuatu.

“Ya terus elu yang asli orang China ngapain ke sini? Negara elu malu punya rakyat kaya elu ya? Kita itu emang salah satu orang tuanya orang Indonesia, Ibu gue orang Indonesia, nah elu? Semua orang China kan!” Jawab Yujin memutar balikan fakta yang ada. Yujin sudah mulai jengah dengan kehadiran Xiaoting di kontrakannya ini.

“Galak banget deh calon pacar. Eh elu belok ya kata si Tawon? Pacaran sama si Kambing?” Tanya Xiaoting to the poin.

“Jiwon dan Caibing, itu nama mereka!” Yujin hanya membenarkan nama kedua sahabatnya tanpa berniat menjawab yang lain, bagi Yujin itu privasi.

“Ka pacaran yu, biar semangat belajarnya. Kalau kita pacaran ga canggung belajar alat reproduksinya bahkan mau praktek membuat anak juga ga akan canggung.” Xiaoting semakin menjadi-jadi tak sadar ia sedang berhadapan dengan siapa.

“Pergi! Kalau ga pergi gue teriakin maling!” Yujin langsung berdiri dan membuka pintu kontrakannya, menunjuk ke arah luar agar Xiaoting pergi dari tempat tinggalnya itu.

Xiaoting langsung lari karena takut akan dibunuh oleh Yujin, sedangkan Yujin hanya menghela nafasnya lelah. Ia harus berhadapan dengan manusia gila seperti Xiaoting, namun mau bagaimana lagi Yujin butuh uang untuk berlangsungnya kehidupan dia dan keluarganya.

Debut Dihati_

Hari ini mereka akan pergi untuk filming Kep1er View, semuanya bersemangat namun tidak untuk Yujin. Sejak ia mendapat teguran dari Mashiro hatinya selalu gundah dan pikirannya tak nyaman, apapun yang akan Yujin lakukan ia merasa takut salah di mata semua member termasuk kekasihnya sendiri Xiaoting. Sudah dua hari sejak kejadian itu Yujin lebih banyak diam dan tak begitu menempel pada Xiaoting, saat Xiaoting menghampirinya Yujin dengan sengaja menghindar dan saat tengah malam Yujin akan keluar mengajak Xiaoting bertemu di teras dorm mereka, Yujin menjadi serba salah saat ini.

“Hiyyih nanti di sana sebisa mungkin jangan jauhin Yujin ya.” Bisik Xiaoting saat mereka sedang bersiap untuk pergi ke tempat Filming Kep1er View.

“Iya Jie siap, Jiejie juga harus buat Eonnie nyaman dan bahagia di sana, Eonnie harus bisa tampil baik seperti biasanya, Fans pasti curiga kalau Eonnie banyak diam tak seperti biasanya.” Jawab Hiyyih tak kalah berbisik, mereka memang sedang duduk di sofa ruang tamu menunggu yang lain juga.

“Panggil Eonnie aja ah memantaskan diri jadi orang Korea.” Ucap Xiaoting yang tiba-tiba ingin dipanggil Eonnie.

“Nanti jangan sampai Yujin bareng Mashiro ya, apapun yang terjadi bantu Eonnie biar 1 tim terus sama Yujin. Eonnie ga suka kalau Yujin deket-deket Mashiro, panas liatnya.” Lanjut Xiaoting dengan raut wajah tak sukanya.

Hiyyih hanya memutar bola matanya malas, Appanya ini sungguh pencemburu batinnya, bahkan Yujin eomma sering bercerita jika Xiaoting selalu membahas masalalunya saat di CLC yang dekat dengan Seungyeon dulu. Ya Hiyyih merasa menjadi anak dari Xiaojin karena memang Yujin yang selalu menjaganya ditambah kini Xiaoting ikut menjaganya bahkan satu-satunya orang yang kini tidak masuk dalam list cemburu Xiaoting hanya Bahiyyih seorang, padahal dulu Hiyyih adalah orang yang paling Xiaoting awasi dan waspadai.

“Itu Eonnie keluar, eh sama Yeseo tuh. Cemburu ga Jie eh Eonnie?” Hiyyih menunjuk Yujin dengan dagunya, menggoda Xiaoting yang sedang menatap tak suka ke arah Yujin dan Yeseo.

“Eh itu Eonnie ngelus-ngelus kepala Yeseo. Eonnie tuh emang bisa banget bikin baper. Eh...eh... Eonnie mau cium Yeseo tuh.” Hiyyih dengan sengaja malah memanas-manasi Xiaoting, Xiaoting yang sudah terbakar api cemburu langsung berdiri dan pergi menghampiri Yujin dan Yeseo.

“Haha mau aja ditipu, parah deh Xiaoting Eonnie cemburu sama anak kecil.” Gumam Hiyyih yang ternyata hanya membohongi Xiaoting, ya memang tempat duduk Xiaoting sedikit terhalang tembok pembatas jadi tak begitu jelas, sedangkan Hiyyih bisa bebas melihat karena tak terhalang apapun.

Xiaoting langsung duduk di dekat Yujin, Yujin yang sedang menuangkan susu di depan lemari es langsung melirik kekasihnya itu. “Mau susu?” Tawar Yujin pada Xiaoting yang sedang duduk dan memanyunkan bibirnya.

Xiaoting menggelengkan kepalanya karena ia sudah kenyang tadi, Xiaoting kesal karena Yujin belum memberikan Morning kissnya tapi malah sudah bermesraan dengan Yeseo, Yeseo sendiri sudah pergi menghampiri Mashiro yang ada di ruang tamu bersama Hiyyih.

“Kamu ngapain cium Yeseo?” Tanya Xiaoting yang kini sudah mendekati Yujin.

Yujin mengerutkan kedua alisnya bingung, kapan ia mencium Yeseo, tadi hanya membantu merapihkan rambut Yeseo saja tidak mencium. “Kapan aku cium Yeseo?” Tanya Yujin bingung.

“Tadi sebelum aku datang, Hiyyih bilang kamu cium Yeseo. Kamu ngapain sih cium dia, ga cukup cium aku aja?” Xiaoting mulai kesal karena Yujin malah lupa.

Yujin tersenyum dan celingak celinguk mencari apakah ada orang di sekitar mereka dan ternyata sepi, ia menghampiri Xiaoting dan mencium bibir Xiaoting singkat.

“Morning Kiss, kamu rese kalau belum dapet jatah. Aku ga cium Yeseo, itu Hiyyih lagi jailin kamu.” Ucap Yujin yang langsung meninggalkan Xiaoting yang masih berdiri di dapur sendirian.

Xiaoting langsung mengikuti Yujin dan ternyata mereka sudah bersiap untuk berangkat karena sudah di jemput manager. Xiaoting langsung menggandeng tangan Yujin, selama beberapa hari ini sikap Yujin yang berbeda memang sudah disadari oleh member lain termasuk Shiro sendiri, Shiro merasa tak enak karena perubahan sikap Yujin itu dan ia berjanji akan meminta maaf pada Yujin.

Setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang sudah disewa oleh pihak agensi, mereka melihat banyak foto terpasang di sana saat masih diacara Gp999, rasa bahagia sedikit muncul dari diri Yujin dan sedikit terobati tentang masalah teguran Mashiro.

“Eonnie.” Panggil Shiro dengan menggenggam tangan Yujin.

Yujin hanya tersenyum menanggapi panggilan Shiro, dalam hati ia berpikir ada salah apa lagi yang Yujin lakukan.

“Eonnie salah apa lagi Shiro? Bisakan nanti saja bicaranya berdua, Eonnie mohon.” Yujin langsung melepaskan tangan Shiro. Yujin tak mau kembali menerima rasa malu apa lagi sekarang semua member berkumpul.

“Eonnie maaf kalau ucapanku saat itu buat Eonnie ga nyaman, tapi tolong Eonnie jangan diem aja apa lagi menghindar dari aku, aku ga bisa jauh dari Eonnie. Maaf kalau aku lancang, tapi tolong Eonnie balik lagi ke Eonnie yang ceria ya.” Shiro kembali menggenggam tangan Yujin, kali ini mata Shiro sudah berkaca-kaca.

“Udah ga apa-apa kan emang Eonnie salah, Eonnie emang sedang belajar memperbaiki diri, sekarang Eonnie leader memiliki tanggung jawab yang besar berbeda dengan dulu yang hanya member biasa jadi sikap Eonnie tak begitu mencolok. Makasih ya Shiro udah jadi partner yang baik.” Jawab Yujin dengan tersenyum ramah, ia elus kepala Shiro dengan lembut

“Ayo semua duduk di tempat masing-masing.” Teriak sutradara yang mengarahkan mereka, filming akan segera dimulai.

Xiaoting dan Yujin duduk berjauhan, sebenarnya tak begitu jauh karena hanya terhalang Chaehyun saja, ya seperti biasa promasi duduk dan berdiri mereka memang seperti ini, Xiaoting yang sejak tadi mencuri-curi pandang pada kekasihnya sangat terlihat jelas dimata fans, fans yang sudah sadar akan kedekatan mereka sangat bahagia melihat itu.

Mereka semua harus mengambil sebuah box yang terkumpul di depan, ternyata box itu adalah kiriman dari para orang tua member. Box pertama yang dibuka oleh Yongeun adalah kiriman dari orang tua Xiaoting, saat Yongeun membuka barang-barang dalam box dan beberapa Foto Xiaoting sedikit berkaca-kaca, ya siapa yang tak sesih tinggal jauh di Negara orang sendirian pasti sangat merindukan keluarganya, untung saja Yujin dan member Kep1er bisa membuat ia merasa nyaman berada di Korea.

Yujin terus melirik kekasihnya, ia tau kekasihnya itu sedang sedih, saat mata mereka bertemu Yujin langsung tersenyum agar kekasihnya itu kembali ceria dan senyuman itu berhasil membuat Xiaoting kembali tersenyum.

Satu persatu box dibuka dan kini giliran Yujin, Yujin kaget karena ia langsung mengenali jika ini adalah Box yang dikirimkan oleh orang tuanya. Yujin membaca sebuah surat yang dikirimkan oleh anjing kesayangannya namun ditulis oleh Ibunya Yujin, ah Yujin jadi merindukan anjing kesayangannya itu. Bahkan yang lebih membuat mereka bahagia campur kaget adalah Ibu Yujin mengirimkan lipbam dan beberapa handbody yang akan diberikan pada seluruh member, itu adalah buatan Ibu Yujin sendiri.

“Eomma mertuaku baik hati dan pintar.” Bisik Xiaoting pada Chaehyun. Chaehyun hanya menahan tawa mendengar Xiaoting yang mengaku-ngaku seperti itu.

Akhirnya seluruh box sudah dibuka, mereka akan memainkan beberapa game di luar. Xiaoting dan Yujin kembali berpegangan tangan, mereka tak pernah terpisahkan sama sekali, bahkan saat mereka harus berpisah ada saja hal yang menyatukan mereka kembali seperti saat permainan bertiga, Yujin tadinya bersama Mashiro dan Yeseo namun ia pindah karena Hikaru, Xiaoting dan Hiyyih tak sepadan tinggi badannya, jadi Yujin dan Hikaru berpindah tempat.

Kembali keluarga kecil nan bahagia ini berkumpul, Hiyyih, Yujin dan Xiaoting, Yujin berada ditengah diantara Hiyyih dan Xiaoting, mereka mendapatkan brokoli untuk menjadi skat antara wajah mereka bertiga, siapa yang lebih dulu sampai dan tak jatuh itulah pemenangnya, ternyata mereka sangat cepat dan akhirnya jadi pemenang, mereka bahagia dan langsung berpelukan.

Game demi game mereka mainkan, seperti siapa yang lebih dulu memakai kostum. Yujin selesai lebih dulu dibandingkan dengan Xiaoting, namun Xiaoting tak mau kalah ia akhirnya berhasil dan saat sampai finis Yujin sudah merentangkan tangannya menyembut kedatangan Xiaoting, Xiaoting yang melihat itu langsung berlari dan memeluk Yujin dengan erat, mereka berpelukan karena berhasil melewati permainan ini.

“Selamat Baby Shen.” Bisik Yujin yang langsung membuat Xiaoting malu, pasalnya ini pertama kali Yujin memanggilnya Baby Shen, ya karena foto saat bayi tadi sangat menggemaskan.

Game demi game dilalui dengan lancar, sekarang mereka akan masuk ke game selanjutnya, mereka harus memilih 2 lagu dari Girl Grup terkenal, Xiaoting hanya diam memeperhatikan Yujin, ia akan mengikuti apapun yang Yujin pilih, dan saat Yujin berjongkok untuk memilih lagu Xiaoting langsung ikut berjongkok agar ia terus bersama Yujin, ternyata Hiyyih dan Yongeun ikut bersama mereka.

Akhirnya mereka selesai Filming untuk episode pertama, setelah seharian akhirnya semua selesai dan bersiap untuk pulang. Ada rasa lelah karena tadi berlarian, di dalam mobil Yujin terus menyandarkan kepalanya di bahu Xiaoting dan Xiaoting langsung mengelus kepala kekasihnya itu..

“Tidur aja, nanti kalau udah sampai aku bangunin. Atau mau aku gendong?” Goda Xiaoting yang langsung mendapatkan cubitan di perutnya.

“Sayang, nanti kalau kita udah ga sibuk, aku mau ajak kamu ke apartemen aku. Mau kan?” Yujin menggenggam tangan Xiaoting dan memainkan jemari panjang dan nikmat milik kekasihnya itu.

“Mau dong, nanti kita bebas teriak, mendesah dan berpakaian seksi.” Bisik Xiaoting yang akhirnya kembali mendapat cubitan dari Yujin.

Mereka terus mengobrol menghilangkan rasa lelahnya itu, hingga akhirnya sampai di dorm dan langsung beristirahat.

Debut Dihati_

Egois memang apa yang sedang gadis ini inginkan, moodnya turun seketika saat keinginannya ditolak oleh manager. Tadi mereka harus membuat konten tiktok, Xiaoting ingin bersama Yujin namun Manager menolak, padahal Xiaoting sudah beralasan lebih baik Eonnie Line kembali bersama, Xiaoting menggantikan Chaehyun tapi tetap tak boleh dengan alasan diseluruh konten harus bergantian jangan dengan itu-itu saja, bahkan sekarang Bahiyyih juga berpisah tidak dengan Yujin, padahal mereka beberapa kali bersama.

“Jiejie kesel ga sih kita dipisah dari Yujin Eonnie? Aku kan pengen sama Yujin Eonnie.” Rengek Hiyyih dengan menyandarkan kepalanya di bahu Xiaoting.

“Kesel, akhir-akhir ini Yujin jadi sering sama Shiro.” Jawab Xiaoting dengan terus menatap ke arah Yujin yang sedang asik dengan Mashiro dan Chaehyun.

“Liat deh liat deh ngapain coba Shiro deket-deket kaya gitu ke Yujin. Udah tau Yujin tuh tukang sosor gimana kalau malah dibecandain sama Yujin terus Shironya baper. Duh malesin ah!” Xiaoting terus saja menggerutu karena kesal melihat itu.

Mereka berdua seperti anak dan ibu yang sedang menahan cemburu karena Yujin memiliki istri dan anak lain, keduanya tampak tak bersemangat dan malas untuk melakukan apapun. Xiaoting dan Hiyyih memang sulit dipisahkan saat ini, bahkan jika kita ingat Xiaoting dan Yujin selalu ada dalam grup yang sama saat di Gp999, hanya terpisah di Snake dan Shoot saja mereka, memang takdir sejak dulu berpihak pada Xiaojin.

“Hey kalian ayo bersiap. Hiyyih bareng Yeseo dan Dayeon, Xiaoting bareng Yongeun dan Hikaru.” Teriak salah satu staff.

Kedua gadis malang ini akhirnya membubarkan diri karena mereka juga harus membuat konten masing-masing. Xiaoting melirik ke arah Yujin yang sudah selesai dan sedang melihat hasilnya, Cemburu itulah yang Xiaoting rasakan, sejak Shiro terang-terangan mendekati Yujin ia jadi waswas karena tak mau Yujin berdekatan dengan yang lainnya.

Xiaoting sedang berdiskusi dengan Hikaru dan Yongeun untuk konten mereka sedangkan Yujin sudah selesai, Yujin memang mengambil pertama karena miliknya harus di share besok. Yujin duduk di tempat istirahat dan menatap Xiaoting dengan senyum manisnya, tak lama Shiro datang dengan Chaehyun, Shiro sendiri langsung duduk di samping kanan Yujin sedikit menghalangi penglihatan Yujin pada Xiaoting.

“Yujin Eonnie, sebelumnya maaf ya kalau nanti kata-kata aku menyinggung Eonnie. Kedepannya Eonnie bisakan jangan terlalu sering tidur bareng Xiaoting, bukan apa-apa ga enak sama member yang masih kecil.” Shiro dengan ragu-ragu memperingati Yujin yang selalu tidur bersama membuat Yeseo dan Hiyyih sering keluar dari kamarnya sendiri.

Yujin merasa malu ditegur seperti itu, namun ucapan Shiro memang ada benarnya juga. Mereka berdua terlalu sering tidur bersama mengorbankan maknae Line yang seharusnya mereka jaga, Yujin dan Xiaoting sebagai member tertua cukup egois karena ingin terus menghabiskan waktu berdua.

“Eonnie kalau aku bilang lebih baik kalian sesekali menghabiskan waktu berdua di suatu tempat, berdua aja biar bebas.” Saran Chaehyun, sejujurnya ia tak sengaja mendengar Shiro menegur Yujin.

Yujin hanya diam ia merasa malu karena ditegur seperti ini, apakah Shiro tak bisa menegurnya saat berdua saja atau bertiga dengan Xiaoting bukan dengan Chaehyun, setidaknya Yujin sebagai member tertua sekaligus leader merasa malu diperlakukan seperti ini.

“Eonnie maaf bukan maksud aku ga sopan atau buat Eonnie ga nyaman.” Shiro langsung merasa tak enak karena Chaehyun mendengar tegurannya pada Yujin.

Akhirnya Yujin tersenyum dan menganggukan kepalanya. “Maaf ya kalau kalian risih sama hubungan kita, kedepannya kita bakal lebih mengontrol diri lagi.” Jawab Yujin dengan senyum canggungnya.

“Eonnie jangan....” Ucap Shiro namun terhenti karena Yujin mendahuluinya.

“Ga masalah Shiro, makasih udah ingetin Eonnie kalau kelakuan Eonnie salah. Eonnie paham semua kesalahan kita yang egois tanpa mikirin Hiyyih dan Yeseo. Kamu emang co leader yang baik, tapi mungkin kedepannya siapapun yang akan kamu tegur lebih baik saat kalian berdua saja ya, Eonnie pasti akan belajar lebih baik lagi jadi leader.” Sebagai orang dewasa Yujin sedikit memberikan sebuah pengertian pada Mashiro, cara Shiro memang benar mengingatkan saat member salah namun bukan dengan cara mempermalukan orang lain seperti ini.

“Eonnie tapi saran aku baguskan tadi?” Tanya Chaehyun yang mencoba mencairkan suasana canggung dikedua Eonnienya itu.

“Bagus Chae, nanti Eonnie bilang Xiaoting buat sewa apartemen aja berdua dan tinggal berdua biar ga digangguin kamu sama Dayeon terus. Hahaha...” Yujin langsung tertawa menanggapi ucapan Chaehyun tadi, meski dalam hati Yujin masih merasa tak nyaman.

Tak lama Xiaoting, Hikaru dan Yongeun datang menghampiri mereka bertiga, namun saat Xiaoting akan duduk di samping Yujin justru Yujin malah menarik tangan Yongeun agar segera duduk dan akhirnya Xiaoting tak bisa duduk di samping Yujin. Xiaoting merasa aneh dengan Yujin yang tiba-tiba diam seperti itu, Xiaoting langsung duduk di samping Chaehyun sekaligus duduk di hadapan Yujin. Xiaoting mengambil ponselnya dan akan mengirimi Yujin pesan.

Foto terpisah ya

Shiro melihat jika Yujin dan Xiaoting bermain ponsel dan terkadang saling melirik, sejujurnya ia tak tega dan merasa tak enak menegur Yujin namun entahlah ada rasa tak nyaman karena terus menerus melihat kemesraan mereka berdua, Shiro sendiri bingung dengan keadaan itu.

“Eonnie....” Hiyyih datang dan langsung memeluk Yujin dengan manja seperti biasanya.

“Kalian haus ya? Eonnie mau beli minum kalian mau nitip atau mau ikut Eonnie ke cafe depan?” Ucap Yujin pada seluruh member.

“Aku sama Chaehyun ikut Eonnie.” Jawab Dayeon dengan semangat padahal Chaehyun tak berniat untuk ikut.

“Aku juga ikut.” Jawab Hiyyih.

“Yeseo ga ikut?” Tanya Yujin pada maknae kesayangannya itu.

“Aku cape Eonnie, nitip aja deh ga apa-apa kan?” Jawab Yeseo.

“Aku juga ikut.” Xiaoting langsung berdiri dan berjalan lebih dulu dan diikuti Dayeon yang juga menarik tangan Chaehyun.

“Kalian mau nitip minuman yang biasanya kan?” Tanya Yujin pada yang lain dan langsung diangguki oleh mereka.

Mereka berlima pergi menuju cafe untuk membeli minuman, hari sudah sore membuat mereka merasa lelah sedangkan masih ada latihan untuk tampil di Mama nanti, itu adalah pertama kalinya bagi mereka tampil setelah menjadi Kep1er dipanggung besar, jadi mereka tak mau mengecewakan fans apa lagi membuat fans malu karena memiliki idol yang tak bagus saat tampil dilayar kaca.

Xiaoting berjalan di belakang bersama Yujin, mereka bergandengan tangan seperti orang yang akan menyebrang jalan. Yujin beruntung meski Xiaoting lebih muda darinya tapi pemikirannya dewasa selalu bisa membuat Yujin tenang dan nyaman. Jika saja Xiaoting tak bisa memahami Yujin bisa saja Yujin langsung mengambil keputusan sepihal untuk mundur daei jabatannya, kita semua tau jika banyak sekali ketakutan dalam diri Yujin sejak awal, ia sudah debut lama namun tak populer, kemampuannya selalu dipandang sebelah mata untuk itu sejujurnya Yujin menanggung banyak sekali beban selama ini.

Xiaoting sendiri selalu bersyukur karena memiliki Yujin, sikapnya yang terkadang pendiam dan pemalu kadang menjadi cair karena sikap Yujin yang periang, Yujin selalu bisa mencairkan suasana dimanapun dan kapanpun, membuat manusia kaku ini menjadi sedikit ceria.

Begitulah cinta dan sepasang kekasih, bukan hanya bertugas mengumbar kata cinta saja melainkan membuat pasangannya nyaman, tenang, bahagia dan merasa beruntung karena memiliki kita.

Private Teacher

Tak sabar itulah yang kini gadis bernama Shen Xiaoting rasakan, mengingat jika Cecenya akan mengenalkan seorang gadis cantik padanya, sudah pasti itu akan jadi calon pacarnya, begitu pikir Xiaoting. Sepulang sekolah tadi ia langsung mengendarai motornya dengan kecepatan setan alias ngebug, 10 menit sebelum sekolah dibubarkan Ziyin kembali mengirim pesan dan mengatakan jika mereka sudah di rumah, jadi tak mau mengecewakan calon pacar katanya.

Setelah ugal-ugalan di jalan raya akhirnya Xiaoting sampai di rumah dengan selamat, sehat sentosa dan abadi makmur.

“Cece adikmu yang paling cantik sejagat raya paling bahenol sekecamatan China udah sampai dengan selamat.” Teriak Xiaoting saat ia memasuki rumah yang ia tempati dengan kakaknya itu.

“Di mana sih calon pacar, ini kalau punya pacar anak kuliahan pasti udah paham banget urusan ranjang nih pasti, tinggal colek dikit langsung buka baju. Eeeaaaa.... Mantap betul.” Gumam Xiaoting dengan wajah tengilnya, ia terus tersenyum bahagia saat berjalan menuju kamar kakaknya.

Xiaoting sudah mendengar sayup-sayup tawa dari kamar kakaknya itu, sudah pasti kakak dan para sahabatnya sedang bergosip seperti biasanya, seketika Xiaoting mengingat Yurina namun masa bodo dengan Yurina, Yurina tidak menantang tak menggemaskan.

“Ce, ini Oting udah pulang. Mana cewek yang mau dikenalin sama Oting?” Xiaoting langsung bicara saat ia baru saja membuka kamar sang kakak.

Keempat gadis itu langsung menatap ke arah suara dan Xiaoting hanya memamerkan senyum manis dan cantik andalannya, ya senyum andalan yang biasa ia gunakan untuk menggaet para gadis di sekolahnya ataupun sekolah tetangga.

“Mandi dulu terus makan Ting, nanti baru ke sini lagi.” Jawab Ziyin.

Tapi Xiaoting tetap Xiaoting, ia tak peduli dengan perintah kakaknya itu, saat melihat Yujin ia langsung tersenyum dan masuk menghampiri Yujin dan duduk di sebelah Yujin.

“Hey, baru pertama kali ke sini ya?” Sapa Xiaoting pada Yujin dengan menarik tangan Yujin untuk diajak salaman.

“Iya.” Jawab Yujin singkat, entah mengapa pandangan pertama Yujin pada Xiaoting sudah buruk.

“Kenalin Xiaoting bisa di panggil sayang khusus buat kakak cantik.” Lanjut Xiaoting lagi namun tak mendapat jawaban apapun dari Yujin.

Yujin memainkan ponselnya karena ada pesan dari Caibing, tadi Caibing berjanji akan menjemput Yujin di rumah Ziyin setelah selesai latihan basket bersama teman-temannya di kampus. Caibing adalah teman dekat Yujin di kampus bahkan diam-diam Yujin menyukai Caibing namun entahlah hubungan mereka tak jelas meski mereka seperti sepasang kekasih.

“Gue pulang ya, Caibing udah jemput.” Yujin langsung membereskan barang-barangnya.

“Ih padahal nanti dulu Jin, nanti gue deh yang anterin Elu.” Tahan Yurina, mereka sangat jarang bisa berkumpul seperti ini.

“Eh jangan, biar gue aja yang anterin kakak cantik pulang. Itu kambingnya suruh pulang aja.” Xiaoting ikut menahan Yujin agar jangan dulu pulang, namun malah membuat Yujin kesal.

“Caibing bukan kambing!” Bentak Yujin lalu kembali berpamitan pada ketiga sahabatnya itu.

Yujin langsung pergi keluar dari kamar Ziyin dan langsung diikuti oleh Xiaoting, Xiaoting langsung menahan tangan Yujin.

“Ka bukannya Ce Ziyin mau deketin kita ya biar kita bisa pacaran? Ko kakak malah pulang sama kambing sih? Si kambing supir kakak cantik ya?” Ucap Xiaoting dengan percaya diri, namun Yujin langsung menghempaskan tangan Xiaoting.

“Eh bocah gue ke sini bukan mau kenalan sama elu apa lagi pacaran sama elu. Ce Ziyin minta gue buat jadi guru private elu mulai besok jadi ga usah so akrab sama gue, hormatin gue sebagai guru elu. Sekali lagi ya jangan panggil pacar gue kambing!” Setelah mengatakan itu Yujin langsung pergi meninggalkan Xiaoting yang justru merasa kaget karena ternyata Yujin akan menjadi gurunya.

Saat ini bukan waktunya lagi memikirkan Yujin, Xiaoting harus menemui kakaknya agar bisa menjelaskan apa maksud ucapan Yujin, tak mungkin Xiaoting harus belajar di luar sekolah bisa gila dia nanti. Xiaoting sudah sampai di kamar Ziyin dan menatap Ziyin dengan tajam, Ziyin selalu saja seenak jidat jenongnya melakukan sesuatu padanya.

“Maksud lu apaan Ce nyuruh cewek tadi jadi guru private gue segala? Males gue udah kalau gini anjir.” Xiaoting langsung marah pada kakaknya itu.

“Disuruh Papi sama Mami, mau apa lu hah? Mau lu di kirim ke China abis lulus sekolah terus di sana lu jagain peternakan Babi?” Jawab Ziyin dengan kesal, ia dan Xiaoting tak pernah akur karena Xiaoting yang memang menyebalkan.

“Ting kata gue ma lu mau aja belajar sama Yujin, lu kan belok apa ga ngiler liat Yujin putih mulus cantik gitu? Malahan kadang Yujin suka pake baju seksi. Sayang banget aslinya kalau elu nolak, di kampus aja banyak yang deketin dia.” Kini Jiwon ikut membantu sahabatnya agar mau belajar dengan Yujin, ya jika Xiaoting menolak sudah pasti Yujin akan kembali bekerja serabutan sampai pagi.

“Males dia udah punya pacar kan tadi si kambing, mana cakep banget lagi.” Jawab Xiaoting yang kini duduk di samping Yurina dan meminum jus jeruk milik Yurina.

“Minta ya cantik, Oppa haus.” Goda Xiaoting pada Yurina.

“Idih najis, opa opa peyot kali lu ah.” Jawab Yurina dengan menarik gelasnya yang ada ditangan Xiaoting.

“Udah lu terima aja dari pada ngurusin babi ga akan ada cewek yang mau, lu bau tai babi nantinya.” Ziyin langsung menyodorkan ponselnya, saat Xiaoting lihat ternyata itu adalah nomor Hp Yujin.

“Oke deh gue mau, lumayan kan ya bisa liat paha mulus ibu guru cantik.” Setelah menuliskan nomor ponsel Yujin ia langsung pergi menuju kamar dan akan bersiap untuk mandi.

Xiaoting berpikir sejenak apakah ia akan menerimanya? Tapi benar kata Jiwon sayang jika di lewatkan gadis secantik Yujin apa lagi Jiwon bilang Yujin sering memakai baju seksi.

Xiaoting mengambil ponselnya dan mengetikan sesuatu pada Yujin.

Foto ada di luar

Xiaoting lalu menyimpan ponselnya dan pergi ke kamar mandi, sudah cukup sampai di sini menggoda Yujin, ia harus cepat mandi karena nanti malam akan mengajak Chaehyun jalan-jalan, katanya sih bibirnya udah pait butuh sentuhan bibir Chaehyun. Karena Chaehyun bucin parah akhirnya ia selalu pasrah jika Xiaoting melakukan apapun padanya .