Private Teacher
Sebuah perjalanan hidup yang cukup melelahkan bagi gadis berusia 20 tahun, menjadi tulang punggung keluarga dibarengi dengan mengejar cita-cita adalah hal yang harus ia lalui selama beberapa tahun ini. Bersyukurlah dengan otak cemerlang yang dimilikinya membuat semua sedikit lebih mudah untuk dijalani, catat! Hanya sedikit ya. Ya selama sekolah ia terus saja mencari beasiswa karena menyadari jika satu-satunya orang tua yang ia miliki tak sanggup membiayai sekolahnya hingga kuliah. Choi Yujin nama gadis itu, sejak usia 15 tahun Ayahnya meninggal dunia meninggalkan Ibu, dirinya dan seorang adik yang masih berusia 10 tahun saat itu, Ibunya tak memiliki keterampilan apapun untuk membantu keuangan keluarga selain menjadi pelayan disebuah warung ramen dekat rumahnya, penghasilan sang Ibu hanya cukup untuk membayar sewa rumah dan makan sehari-hari, untuk itu sebagai anak pertama Yujin memutuskan untuk mencari banyak pekerjaan diusianya yang masih sangat muda, ya tak semua mau mengambil resiko menerima anak usia 15 tahun bekerja di tempatnya.
Kini Yujin berada di tingkat akhir perkuliahannya, ia sedang membutuhkan banyak uang karena adiknya akan segera masuk Senior High School dan dirinya sedang sibuk mengurus tugas akhirnya. Yujin terus saja bekerja paruh waktu di kedai kecil untuk malam hari, setelah itu ke mini market 24 jam dan baru akan pulang setelah pagi menjelang. Semua Yujin lakukan tanpa mengeluh sedikitpun.
“Cape banget ya Jin, udah makan belum?” Tanya Ziyin selaku teman dekat Yujin.
“Iya pucet banget itu kamu Jin.” Lanjut Jiwon salah satu teman Yujin juga.
“Belum tidur nih aku, sekarang waktunya bimbingan jadi pulang kerja langsung ngerjain BAB 2 yang kemarin masih dicoret-coret pebimbing.” Jawab Yujin dengan memejamkan matanya, lelah sekali sebenarnya namun semua harus ia lakukan secara ikhlas.
“Bisa ga sih berhenti aja kerja di mini marketnya Jin, biar selesai di kedai kamu langsung pulang.” Pinta Yurina dengan memijat kepala Yujin, mereka memang sudah berteman cukup lama.
Yujin tak menjawab ia sedang menikmati pijatan Yurina di kepalanya, sedikit meringankan otot-otot yang kencang jadi lumayan membuat Yujin sedikit lebih nyaman. Semua menatap Yujin dengan iba, sahabatnya ini berjuang sendiri di kota besar untuk menghidupi Ibu dan adiknya. Yujin tak pernah mau meminjam uang pada teman-temannya atau menyusahkan temannya padahal semua temannya adalah anak orang kaya, Yujin selalu menolak jika mereka ingin membantu.
“Jin kamu mau jadi guru private ga?” Tanya Ziyin membuat Yujin langsung membuka matanya.
“Kamu kan pinter, gimana kalau bantuin adik aku yang ga tau diri itu buat belajar, dia mau Ujian tapi kelakuannya amit-amit deh. Dia cewek ko tenang aja.” Lanjut Ziyin, entah mengapa tiba-tiba Ziyin mengingat adik laknatnya untuk diajari oleh Yujin.
“Dia Senior High School?” Tanya Yujin.
“Iya, gimana? Aku bayar dua kali lipat deh dari gaji kamu di Kedai sama Mini market. Kalau Adik aku tobat nanti aku kasih bonus.” Tawar Ziyin, tawaran yang cukup menggiurkan buat Yujin.
“Udah terima aja Jin, kamu bakal lebih fokus ke skripsian nanti ga perlu kerja sampai malem lagi.” Usul Jiwon dengan semangat, semua setuju karena ini akan jauh lebih baik buat Yujin dari pada kurang tidur terus.
Yujin diam sejenak memikirkan banyak hal, benar juga karena jam mengajar paling lama 2 jam dan Yujin bisa bersantai untuk mengerjakan skripsinya itu, Yujin juga tak perlu cape-cape seperti sekarang kekurangan tidur dan membuat berat badannya menurun drastis.
“Ngajarnya setiap hari? Atau seminggu berapa kali?” Tanya Yujin memastikan, setidaknya kalau seminggu hanya 3-4 kali ia bisa mencari pekerjaan paruh waktu lain yang tidak sampai malam, lumayan penghasilannya akan lebih besar.
“Untuk itu nanti aku obrolin dulu sama kedua orang tua aku ya bagusnya gimana, sekarang sih asal kamu mau dulu aja nerima tawaran aku. Nanti aku kenalin sama adik aku, cuma kamu harus sabar aja ya sama dia.” Jawab Ziyin, sejujurnya Ziyin tak yakin jika adiknya mau menerima, tapi lebih baik mencoba dari pada adiknya tak lulus sekolah.
“Oke deh. Ya udah aku ke kelas dulu ya. Caibing udah nungguin di kelas.” Pamit Yujin pada ketiga sahabatnya itu.
Setelah kepergian Yujin mereka bertiga saling memandang, ya Yurina dan Jiwon sangat hapal dengan tingkah laku adik dari Ziyin, gadis China itu cukup menyebalkan selama mereka bertemu di rumah Ziyin. Yujin yang sibuk memang tak pernah ikut ke rumah Ziyin untuk sekedar berkumpul dan bergosip.
***
3 gadis sedang duduk berkumpul di kantin padahal sedang jam pelajaran, mereka semua sedang bolos dan memilih untuk makan di kantin. Siapa yang tak mengenal kumpulan gadis-gadis cantik tapi nakal ini, semua murid segan dan takut menghadapi mereka semua entah mengapa, tapi salah satunya karena mereka adalah orang kaya, cantik, populer dan GALAK!
“Nanti pulang sekolah kumpul di rumah kamu Ting, udah lama ga ngebokep anjir.” Ucap salah satu dari mereka yang bernama Wenzhe.
“Dih dasar otak udang, bokep mulu otaknya.” Jawab Xiaoting gadis yang tadi diajak berkumpul di rumahnya.
“Eh itu si May makin cantik aja ya, mana makin tinggi.” Ucap gadis bernama Su Ruiqi.
Mereka bertiga langsung menatap ke arah gadis yang Ruiqi tunjuk tadi, ya adik kelas mereka itu memang sangat tinggi dan cantik hampir semua orang menyukai May.
“Kalau gue lebih suka Chaehyun sih, putih banget kulitnya, mulus banget kayanya kalau pahanya dielus pasti mantep tuh.” Ucap Xiaoting yang lebih menyukai teman May yang bernama Chaehyun.
“Ga ada niat buat macarin dia Ting? Dia kayanya suka sih ke kamu. Coba deh senyumin dikit aja udah kelabakan dia.” Tanya Wenzhe dengan kembali memakan mie ramennya.
Xiaoting menggelengkan kepalanya dengan senyum yang menjijikan. “Ngapain macarin dia sih kalau aku bisa bebas cium dia. Haha” Jawab Xiaoting dengan tertawa puas.
“Eh anjir serius? Pernah ciuman emang?” Tanya Ruiqi dengan penasaran.
“Ya elah Qi, siapa sih yang nolak dicium Xiaoting gadis cantik, seksi dan kaya raya ini.” Ucap Wenzhe dengan ekspresi menyebalkannya itu.
Mereka terus saja ribut di kantin dengan terus membicarakan banyak hal tentang para gadis, ya mereka memang bersekolah di sekolah khusus putri jadi kebanyakan dari mereka akhirnya menjadi belok atau menyukai sesama jenis karena jarangnya bertemu dengan lawan jenis.
“Oia Ting, gadis Jepang temen Ce Ziyin gimana?” Tanya Wenzhe yang mulai kepo.
“Biasa aja sih, kurang menarik dia jadi skip deh. Ce Ziyin temennya dikit kali ya. Dia terlalu pendiem ga asik.” Jawab Xiaoting lagi, gadis Jepang yang mereka maksud adalah Yurina
Ponsel Xiaoting bergetar dan ia melihat sebuah pesan masuk dari Cecenya itu.
Cece bawel Ting nanti langsung pulang ya, Cece mau kenalin kamu ke cewek cantik, asli ga akan nyesel deh.
Xiaoting No pic hoax! Ogah
Cece bawel
kirim foto Yujin
Xiaoting
Oting pulang sekarang juga kalau perlu!
Namun tak ada balasan lagi dari kakaknya membuat Xiaoting tersenyum dan terus membayangkan gadis cantik yang ada di dalam foto tersebut. Siapakah gadis cantik itu? Xiaoting tak sabar ingin segera bertemu dengan gadis cantik, putih dan seksi itu.
“Liat deh, Cece gue mau ngenalin cewek cantik ke gue. Menurut kalian gimana?” Xiaoting langsung menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan foto Yujin pada kedua temannya itu.
“Anjir cakep banget, mau dong dikenalin juga Ting.” Jawab Wenzhe dengan semangat, mereka bertiga memang buaya betina yang tak bisa melihat gadis cantik.
Xiaoting langsung menggelengkan kepalanya dan menarik kembali ponselnya, ia tak akan membagi pada siapapun gadis cantik ini. Xiaoting sangat penasaran siapakah bidadari yang akan bertemu dengannya nanti sore.
Gimana lanjut apa jangan? Ini mending di Indonesia apa Korea latarnya? Komen ya kalian semua.