Lili.utokki67

Private Teacher

Sebuah perjalanan hidup yang cukup melelahkan bagi gadis berusia 20 tahun, menjadi tulang punggung keluarga dibarengi dengan mengejar cita-cita adalah hal yang harus ia lalui selama beberapa tahun ini. Bersyukurlah dengan otak cemerlang yang dimilikinya membuat semua sedikit lebih mudah untuk dijalani, catat! Hanya sedikit ya. Ya selama sekolah ia terus saja mencari beasiswa karena menyadari jika satu-satunya orang tua yang ia miliki tak sanggup membiayai sekolahnya hingga kuliah. Choi Yujin nama gadis itu, sejak usia 15 tahun Ayahnya meninggal dunia meninggalkan Ibu, dirinya dan seorang adik yang masih berusia 10 tahun saat itu, Ibunya tak memiliki keterampilan apapun untuk membantu keuangan keluarga selain menjadi pelayan disebuah warung ramen dekat rumahnya, penghasilan sang Ibu hanya cukup untuk membayar sewa rumah dan makan sehari-hari, untuk itu sebagai anak pertama Yujin memutuskan untuk mencari banyak pekerjaan diusianya yang masih sangat muda, ya tak semua mau mengambil resiko menerima anak usia 15 tahun bekerja di tempatnya.

Kini Yujin berada di tingkat akhir perkuliahannya, ia sedang membutuhkan banyak uang karena adiknya akan segera masuk Senior High School dan dirinya sedang sibuk mengurus tugas akhirnya. Yujin terus saja bekerja paruh waktu di kedai kecil untuk malam hari, setelah itu ke mini market 24 jam dan baru akan pulang setelah pagi menjelang. Semua Yujin lakukan tanpa mengeluh sedikitpun.

“Cape banget ya Jin, udah makan belum?” Tanya Ziyin selaku teman dekat Yujin.

“Iya pucet banget itu kamu Jin.” Lanjut Jiwon salah satu teman Yujin juga.

“Belum tidur nih aku, sekarang waktunya bimbingan jadi pulang kerja langsung ngerjain BAB 2 yang kemarin masih dicoret-coret pebimbing.” Jawab Yujin dengan memejamkan matanya, lelah sekali sebenarnya namun semua harus ia lakukan secara ikhlas.

“Bisa ga sih berhenti aja kerja di mini marketnya Jin, biar selesai di kedai kamu langsung pulang.” Pinta Yurina dengan memijat kepala Yujin, mereka memang sudah berteman cukup lama.

Yujin tak menjawab ia sedang menikmati pijatan Yurina di kepalanya, sedikit meringankan otot-otot yang kencang jadi lumayan membuat Yujin sedikit lebih nyaman. Semua menatap Yujin dengan iba, sahabatnya ini berjuang sendiri di kota besar untuk menghidupi Ibu dan adiknya. Yujin tak pernah mau meminjam uang pada teman-temannya atau menyusahkan temannya padahal semua temannya adalah anak orang kaya, Yujin selalu menolak jika mereka ingin membantu.

“Jin kamu mau jadi guru private ga?” Tanya Ziyin membuat Yujin langsung membuka matanya.

“Kamu kan pinter, gimana kalau bantuin adik aku yang ga tau diri itu buat belajar, dia mau Ujian tapi kelakuannya amit-amit deh. Dia cewek ko tenang aja.” Lanjut Ziyin, entah mengapa tiba-tiba Ziyin mengingat adik laknatnya untuk diajari oleh Yujin.

“Dia Senior High School?” Tanya Yujin.

“Iya, gimana? Aku bayar dua kali lipat deh dari gaji kamu di Kedai sama Mini market. Kalau Adik aku tobat nanti aku kasih bonus.” Tawar Ziyin, tawaran yang cukup menggiurkan buat Yujin.

“Udah terima aja Jin, kamu bakal lebih fokus ke skripsian nanti ga perlu kerja sampai malem lagi.” Usul Jiwon dengan semangat, semua setuju karena ini akan jauh lebih baik buat Yujin dari pada kurang tidur terus.

Yujin diam sejenak memikirkan banyak hal, benar juga karena jam mengajar paling lama 2 jam dan Yujin bisa bersantai untuk mengerjakan skripsinya itu, Yujin juga tak perlu cape-cape seperti sekarang kekurangan tidur dan membuat berat badannya menurun drastis.

“Ngajarnya setiap hari? Atau seminggu berapa kali?” Tanya Yujin memastikan, setidaknya kalau seminggu hanya 3-4 kali ia bisa mencari pekerjaan paruh waktu lain yang tidak sampai malam, lumayan penghasilannya akan lebih besar.

“Untuk itu nanti aku obrolin dulu sama kedua orang tua aku ya bagusnya gimana, sekarang sih asal kamu mau dulu aja nerima tawaran aku. Nanti aku kenalin sama adik aku, cuma kamu harus sabar aja ya sama dia.” Jawab Ziyin, sejujurnya Ziyin tak yakin jika adiknya mau menerima, tapi lebih baik mencoba dari pada adiknya tak lulus sekolah.

“Oke deh. Ya udah aku ke kelas dulu ya. Caibing udah nungguin di kelas.” Pamit Yujin pada ketiga sahabatnya itu.

Setelah kepergian Yujin mereka bertiga saling memandang, ya Yurina dan Jiwon sangat hapal dengan tingkah laku adik dari Ziyin, gadis China itu cukup menyebalkan selama mereka bertemu di rumah Ziyin. Yujin yang sibuk memang tak pernah ikut ke rumah Ziyin untuk sekedar berkumpul dan bergosip.

***

3 gadis sedang duduk berkumpul di kantin padahal sedang jam pelajaran, mereka semua sedang bolos dan memilih untuk makan di kantin. Siapa yang tak mengenal kumpulan gadis-gadis cantik tapi nakal ini, semua murid segan dan takut menghadapi mereka semua entah mengapa, tapi salah satunya karena mereka adalah orang kaya, cantik, populer dan GALAK!

“Nanti pulang sekolah kumpul di rumah kamu Ting, udah lama ga ngebokep anjir.” Ucap salah satu dari mereka yang bernama Wenzhe.

“Dih dasar otak udang, bokep mulu otaknya.” Jawab Xiaoting gadis yang tadi diajak berkumpul di rumahnya.

“Eh itu si May makin cantik aja ya, mana makin tinggi.” Ucap gadis bernama Su Ruiqi.

Mereka bertiga langsung menatap ke arah gadis yang Ruiqi tunjuk tadi, ya adik kelas mereka itu memang sangat tinggi dan cantik hampir semua orang menyukai May.

“Kalau gue lebih suka Chaehyun sih, putih banget kulitnya, mulus banget kayanya kalau pahanya dielus pasti mantep tuh.” Ucap Xiaoting yang lebih menyukai teman May yang bernama Chaehyun.

“Ga ada niat buat macarin dia Ting? Dia kayanya suka sih ke kamu. Coba deh senyumin dikit aja udah kelabakan dia.” Tanya Wenzhe dengan kembali memakan mie ramennya.

Xiaoting menggelengkan kepalanya dengan senyum yang menjijikan. “Ngapain macarin dia sih kalau aku bisa bebas cium dia. Haha” Jawab Xiaoting dengan tertawa puas.

“Eh anjir serius? Pernah ciuman emang?” Tanya Ruiqi dengan penasaran.

“Ya elah Qi, siapa sih yang nolak dicium Xiaoting gadis cantik, seksi dan kaya raya ini.” Ucap Wenzhe dengan ekspresi menyebalkannya itu.

Mereka terus saja ribut di kantin dengan terus membicarakan banyak hal tentang para gadis, ya mereka memang bersekolah di sekolah khusus putri jadi kebanyakan dari mereka akhirnya menjadi belok atau menyukai sesama jenis karena jarangnya bertemu dengan lawan jenis.

“Oia Ting, gadis Jepang temen Ce Ziyin gimana?” Tanya Wenzhe yang mulai kepo.

“Biasa aja sih, kurang menarik dia jadi skip deh. Ce Ziyin temennya dikit kali ya. Dia terlalu pendiem ga asik.” Jawab Xiaoting lagi, gadis Jepang yang mereka maksud adalah Yurina

Ponsel Xiaoting bergetar dan ia melihat sebuah pesan masuk dari Cecenya itu.

Cece bawel Ting nanti langsung pulang ya, Cece mau kenalin kamu ke cewek cantik, asli ga akan nyesel deh.

Xiaoting No pic hoax! Ogah

Cece bawel

kirim foto Yujin

Xiaoting

Oting pulang sekarang juga kalau perlu!

Namun tak ada balasan lagi dari kakaknya membuat Xiaoting tersenyum dan terus membayangkan gadis cantik yang ada di dalam foto tersebut. Siapakah gadis cantik itu? Xiaoting tak sabar ingin segera bertemu dengan gadis cantik, putih dan seksi itu.

“Liat deh, Cece gue mau ngenalin cewek cantik ke gue. Menurut kalian gimana?” Xiaoting langsung menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan foto Yujin pada kedua temannya itu.

“Anjir cakep banget, mau dong dikenalin juga Ting.” Jawab Wenzhe dengan semangat, mereka bertiga memang buaya betina yang tak bisa melihat gadis cantik.

Xiaoting langsung menggelengkan kepalanya dan menarik kembali ponselnya, ia tak akan membagi pada siapapun gadis cantik ini. Xiaoting sangat penasaran siapakah bidadari yang akan bertemu dengannya nanti sore.

Gimana lanjut apa jangan? Ini mending di Indonesia apa Korea latarnya? Komen ya kalian semua.

Debut Dihati_

Begitu indah ciptaan Tuhan yang hadir dikehidupan gadis cantik mermarga Shen ini, ia benar-benar bersyukur karena bisa bertemu dengan gadis cantik dan baik hati seperti kekasihnya, Xiaoting beruntung memiliki Yujin begitupun sebaliknya. Xiaoting tersenyum lalu mengecup bibir kekasihnya yang masih terlelap dalam mimpinya itu. Mereka masih dalam balutan selimut karena masih bergulung di kamar, jam masih menunjukan pukul 5 pagi dan Xiaoting sudah membuka matanya.

“Cantik banget sih sayangnya Oting, nambah cantik kalau ga pake baju gini.” Gumam Xiaoting dengan mengintip sedikit ke dalam selimut. Ya mereka memang masih bertelanjang setelah pergulatan panas tadi malam.

Mata Xiaoting menangkap sesuatu, ponsel Yujin sejak tadi bergetar, karena sudah saling percaya dan mengizinkan satu sama lain membuka akhirnya Xiaoting mengambil ponsel Yujin dan membuka kakao talknya. Xiaoting menggeram kesal karena banyak sekali yang mendekati kekasihnya, yang paling membuat Xiaoting marah adalah pesan yang baru saja masuk yaitu pesan dari Caibing, untuk apa lagi Caibing mendekati Yujin apakah kenyataan jika Yujin sudah menjadi miliknya belum bisa Caibing terima?

Xiaoting lalu membalas pesan Caibing agar Caibing diam dan tak mengganggu Yujin lagi.

Foto terpisah seperti biasa

Sejujurnya Xiaoting tak mau pertemanannya dengan Caibing rusak, namun jika itu menyangkut Yujin apapun akan Xiaoting lakukan termasuk kehilangan teman. Toh mereka sudah tak tinggal bersama seperti saat di Gp999, jika nanti kembali ke China pun mereka belum tentu bertemu.

“Ko ada manusia modelan gini, udah ninggalin tapi ga tau diri. Pusing banget ngadepinnya. Ya Tuhan semoga Yujin ga berpaling ke dia lagi.” Gumam Xiaoting dengan menatap wajah Yujin.

Xiaoting menjadi panik dan tak karuan, dulu Yujin terlihat sangat menyukai Caibing, ia takut jika Yujin diam-diam masih mencintai dan menyukai Caibing hanya saja tak enak dengan Xiaoting. Dari pada jadi beban pikiran lebih baik mencari kenikmatan, begitu pikir Xiaoting.

Xiaoting menarik selimut yang menutupi badan Yujin dengan perlahan, ia dekatkan wajahnya pada dada kekasihnya itu, dengan senyum jahil Xiaoting melumat puting Yujin dan menyusu dengan pelan, setidaknya akan sedikit mengobati kekesalan karena Caibing tadi. Namun sial bagi Xiaoting ia malah trun on, lumatan dan jilatan di puting Yujin kini semakin cepat dan tangannya meremas payudara sebelah milik Yujin.

“Ehmm Otingh...” Yujin akhirnya terbangun karena merasa geli, ia membuka matanya dan melihat Xiaoting yang asik bermain di dadanya.

“Sayang ngapain sih?” Yujin mendorong Xiaoting agar melepaskan mulutnya di payudara Yujin.

Xiaoting tak menjawab apapun ia terus saja menikmati payudara Yujin dengan terus meremas, Yujin akhirnya pasrah dengan tingkah laku kekasihnya itu, padahal Yujin masih sangat mengantuk. Xiaoting membuka selimut yang mereka kenakan, badannya merangkak baik ke atas badan Yujin. Memberikan ciuman bertubi-tubi di dada kekasihnya itu.

Xiaoting mencium bibir Yujin dan tak ada balasan dari Yujin karena rasa kantuk yang tak bisa dibohongi, meski perlakuan Xiaoting enak namun Yujin masih belum bisa membalas karena matanya masih terus terpejam.

“Aawwwssshhhh sakit Oting!” Yujin mengeluh sakit karena Xiaoting menggigit bibirnya, Yujin langsung mendorong bahu Yujin karena kesal.

Tak peduli dengan apapun itu Xiaoting kembali mencium bibir Yujin, entah mengapa rasa cemburu dan kesal karena Caibing tadi membuat Xiaoting gelap mata, Xiaoting memaksa Yujin untuk meladeninya membuat Yujin mau tak mau mengikuti apa yang kekasihnya inginkan ini.

“Xiaoting sakit!” Bentak Yujin dengan mendorong bahu kekasihnya itu. “Kamu kenapa sih? Belum puas semalem?” Tanya Yujin dengan kesal.

Xiaoting hanya menundukan kepalanya, ia juga tak tau kenapa jadi seperti ini, Caibing selalu mengganggu hubungan mereka dan Xiaoting takut Yujin akan berpaling darinya.

“Maaf sayang, aku cuma kegoda liat kamu bangun tidur.hehe...” Xiaoting mencoba untuk menyembunyikan kegelisahan hatinya, ia tak mau Yujin tau ketakutan sebesar apa yang sedang Xiaoting rasakan saat ini.

“Tapi bisa kan ga usah kasar? Aku ga mau lagi kalau kamu kasar kaya tadi!” Yujin langsung menarik selimutnya dan menutupi seluruh badannya.

“Iya sayang maaf, tapi boleh kan lanjut?” Xiaoting kembali merayu Yujin, mungkin dengan terus melakukan hal seperti ini akan membuat Yujin terus bersamanya, Yujin tak akan berani meninggalkannya.

“Jam berapa sekarang?” Tanya Yujin dengan menggosok matanya yang masih terasa berat dibuka.

“Jam 5.30 sayang. Masih pagi banyak waktu ko, ini seriusan ga pake bohong.” Jawab Xiaoting dengan menaik turunkan alisnya berniat menggoda Yujin.

Yujin hanya menganggukan kepalanya memberikan izin pada kekasihnya untuk kembali menjamah badannya, sejujurnya Yujin lelah tapi ia tak mau mengecewakan Xiaoting gadis cantik yang banyak dikagumi orang lain, terutama Yurina yang masih siap untuk tebar pesona dan merebut Xiaotingnya.

Xiaoting langsung merangkak naik menindih badan Yujin, ia cium kembali bibir mungil milik kekasihnya itu, kali ini ciumannya dibalas oleh Yujin, mereka berciuman dengan panas saling melumat dan menghisap, tangan Xiaoting sudah asik meremas payudara Yujin sedangkan Yujin mengalungkan tangannya ke leher Xiaoting. Ciuman mereka semakin panas saat dengan sengaja Xiaoting menyilangkan kakinya dengan kaki Yujin, menggesekan area intim mereka berdua hingga menjadi basah.

“Hmmmphhh....” Desah Yujin tertahan karena Xiaoting masih membungkam mulutnya.

Yujin berpikir sejenak, ia rasa Xiaoting semakin pintar dalam mencari gaya dalam urusan ranjang mereka, dari mana Xiaoting tau gaya gesek menggesek ini, rasanya nikmat sekali bagi Yujin.

“Aahhhh Otingh masukinh...” Rengek Yujin yang sudah tak tahan ingin segera di jajah oleh kekasihnya.

Xiaoting tak mendengar permintaan Yujin, ia masih asik menciumi leher Yujin dan mengelus belahan vagina Yujin. Yujin sudah belingsatan karena menahan nikmat, desahannya terus terdengar namun dengan sigap ia tahan karena takut member lain sudah bangun. Yujin tak mau kalah, kini tangannya sudah berada di payudara Xiaoting dan meremas payudara kekasihnya itu, mereka berdua saling memberikan kenikmatan yang tiada taranya.

“Basah banget vagina kamu.” Ucap Xiaoting yang melepaskan tangan Yujin dari payudaranya.

Xiaoting turun dan membuka lebar paha Yujin, ia lalu mensejajarkan wajahnya dengan area kenikmatan Yujin, tanpa rasa jijik Xiaoting mulai menjilati vagina Yujin.

“Sayanghmm Jijik tauh.” Yujin menahan kepala Xiaoting dengan rasa nikmat, karena ia merasa area itu menjijikan jika harus diseperti itukan.

Namun Xiaoting langsung melepaskan tangan Yujin dan kembali melumat klitoris milik kekasihnya itu, tanpa rasa jijik sedikitpun Xiaoting terus menerus bermain di vagina Yujin. Kini 1 jari Xiaoting sudah mulai menusuk-nusuk lubang kenikmatan Yujin, lidahnya masih asik menyapu klitorisnya sedangkan 1 jari kini sudah keluar masuk dilubang vagina Yujin.

“Aarghhh sayanghh... ” Desah Yujin saat Xiaoting berhasil membuatnya melayang karena nikmat.

“Terush sayang, tambah lagih.” Yujin terus saja meracau.

Kali ini Xiaoting mengikuti keinginan Yujin untuk menambahkan jari, tanpa pikir panjang 3 jari sekaligus kini ada dalam vagina Yujin, ia tarik dan dorong jarinya di dalam vagina Yujin dengan cepat, Xiaoting sudah menggila karena nafsunya, dibawah sana miliknya berkedut hebat ditambah desahan Yujin yang nyaring membuat Xiaoting semakin lupa diri.

“Aaahhh .... Aahhhh.... Sayangh aku sampaih...” Desah Yujin, ia akan mencapai puncaknya kali ini.

Mendengar itu Xiaoting semakin mempercepat pergerakan tangannya membuat Yujin semakin nikmat saat melakukan pelepasan.

“Aaaahhhhh..... ” Desah panjang Yujin terdengar seiring dengan keluarnya cairan cinta miliknya.

Xiaoting tersenyum bahagia setelah itu naik ke atas berhadapan dengan Yujin, tangan Yujin ia tarik untuk bermain dengan vaginannya, Yujin paham keinginan kekasihnya, Xiaoting ingin diberi kenikmatan juga, ia belum keluar dan Yujin bertugas untuk membuat kekasihnya merasakan nikmat juga.

Mereka berhadapan dan Yujin langsung mencium bibir Xiaoting, tangannya sudah dengan lincah mengelus vagina Xiaoting, karena sudah cukup basah Yujin langsung memasukan kedua jarinya ke dalam vagina Xiaoting. Mereka terus bermain hingga Xiaoting mencapai puncak kenikmatannya, mereka selalu bermain adil tak mau hanya sebelah pihak yang merasa klimaks, jadi setiap bermain pasti akan gantian, ditambah tadi malam Xiaoting belum menerima jatahnya klimaks, hanya Yujin karena sudah terlalu malam.

Kedua pasangan yang saling mencintai itu diam-diam menyembunyikan rasa takut yang luar biasa, takut seseorang dimasa lalu akan datang dan menghancurkan kebahagiaan mereka, untuk itu keduanya selalu berusaha memberikan yang terbaik dan bersikap baik terhadap pasangan, mereka sudah sangat dibutakan oleh cinta jadi menjauhlah kalian yang berusaha memisahkan.

Komen yu

Debut Dihati_

Komunikasi didalam sebuah hubungan itu penting terutama untuk mereka yang masih dalam tahap saling mengenal. Dalam hubungan jika tidak didasari saling percaya dan komunikasi maka masalah demi masalah akan selalu datang menghampiri, simple sebenarnya hanya komunikasi saja namun bagi sebagian orang dari pada komunikasi ego adalah yang utama mereka percayai, padahal apa yang kita pikirkan belum tentu benar sesuai dengan apa yang terjadi. Itulah yang sedang kedua pasangan bernama Shen Xiaoting dan Choi Yujin rasakan saat ini.

Kurangnya komunikasi menimbulkan banyak kesalah pahaman, tingginya ego membuat salah satunya mengambil keputusan secara sepihak. Lalu siapa yang salah? Semua salah, oknum pertama tak jujur tentang kedekatannya dengan seseorang meski hanya sebatas teman, oknum kedua masih terbelenggu dalam luka di masa lalu yang pada akhirnya berpikir jika semua yang mendekatinya sama hanya bisa menyakitinya saja.

Lalu jika sudah seperti ini apa yang terjadi? Perpisahan karena kembali pada poin utama yaitu kurangnya komunikasi yang mengakibatkan kesalah pahaman terjadi.

Yujin menghembuskan nafasnya berat, ia mengambil ponselnya dan akan mencari kebenarannya. Apakah Xiaoting benar atau dia tetap buaya betina daei China. Yujin lalu mengerikan sesuatu pada Yurina dan ia berpura-pura sedih karena hubungannya dengan Caibing berakhir, tapi siapa Caibing? Yujin lupa maaf. Hingga akhirnya Yujin mendapatkan jawaban dari Yurina.

Yujin kesal karena Yurina malah berniat untuk merebut Xiaoting darinya, enak saja Xiaoting itu milik Yujin jadi jangan berani-berani ada yang mendekati Xiaoting. Akhirnya Yujin menyimpan ponselnya karena semua member sudah selesai istrahat dan kembali ke ruang latihan.

“Shirooooo.... Ko lama? Anter ke toilet yu.” Yujin langsung ceria saat melihat Shiro dan langsung menarik tangan Shiro untuk keluar dari ruangan. Namun Xiaoting langsung menahan tangan Shiro.

“Biar aku aja!” Xiaoting langsung menarik tangan Yujin untuk pergi ke Toilet, Yujin hanya tersenyum saat Xiaoting berjalan di depannya menggenggam erat tangan Yujin.

“Lepasin ih! Orang mau sama Shiro juga!” Yujin berusaha untuk melepaskan tangan Xiaoting tapi tak bisa berbuat apapun karena tenaga Xiaoting lebih besar darinya.

Sesampainya di toilet Xiaoting melepaskan genggaman tangan Yujin. Matanya sudah berkaca-kaca karena tak kuat menahan cemburu melihat Yujin yang sangat bahagia bersama Shiro.

“Kalau kamu emang bahagia bareng Shiro ya udah aku ikut bahagia juga, tapi jangan diemin aku terus aku ga bisa, kamu boleh anggap aku adik kaya kamu anggap member lain adik.” Ucap Xiaoting dengan menundukan kepalanya, mungkin Xiaoting memang harus merelakan Yujin.

“Biar kamu bebas sama Yurina ya Ting?” Jawab Yujin yang dengan sengaja membahas Yurina.

Xiaoting menggelengkan kepalanya lalu tersenyum “nggak, ya udah aku masuk dulu mau pipis.” Xiaoting lalu masuk ke salah satu bilik.

Yujin hanya tersenyum karena gemas dengan Xiaoting jika sedang cemburu, Yujin akan memperbaiki masalah yang terjadi antara mereka, ia tak mau kehilangan Xiaoting apa lagi Chaehyun dan Yurina terang-terangan menyukai kekasihnya itu.

Ceklek ... Xiaoting keluar dengan mata merah, namun ia tak menunjukan di hadapan Yujin. Xiaoting menundukan kepalanya pura-pura merapihkan bajunya. Yujin yang melihat itu merasa tak tega, Yujin menarik Xiaoting kembali masuk ke dalam salah satu bilik dan menguncinya.

Cup.... Tanpa aba-aba Yujin mencium bibir Xiaoting dan langsung melumatnya, tangannya langsung melingkar di leher Xiaoting dan menekan kepala Xiaoting agar mambalas ciumannya, tanpa menunggu lama Xiaoting membalas ciuman Yujin dengan tangan melingkar di pinggang Yujin dan menariknya agar lebih menempel lagi. Ciuman mereka begitu panas membuat gairah keduanya semakin naik, mungkin karena beberapa hari ini mereka bersitegang dan berjauhan membuat mereka saling merindukan.

Yujin langsung melepaskan ciuman mereka karena kehabisan pasokan oksigen, Yujin langsung tersenyum dan menepuk-nepuk kepala Xiaoting yang masih diam menatap Yujin.

“Maaf aku salah paham. Kita latihan lagi ya nanti malam kita ngobrol.” Yujin langsung menarik tangan Xiaoting dan kembali ke tempat latihan.mereka tak mau membuat yang lain lama menunggu.

***

Suasana malam yang indah begitu sunyi karena seluruh penghuni dorm sudah tidur terlelap, Yujin yang meminta bertukar tempat dengan Yeseo yang langsung dituruti Yeseo karena mau tak mau ia merasa tak enak dengan posisi Yujin sebagai leader.

Pergulatan panas kembali terjadi di kamar Xiaoting ini, ciuman panas di toilet agensi masih belum cukup bagi mereka hingga akhirnya mereka kembali melanjutkannya di kamar Xiaoting yang penuh dengan saksi bisu bagaimana mereka saling tak bisa menahan nafsunya masing-masing. Pakaian atas Yujin sudah tergeletak di lantai sejak 10 menit lalu karena oknum bermarga shen ini sedang asik bermain dan menyusu di payudara kekasihnya.

“Otingh jangan digigith...” Cegah Yujin dengan menahan desahannya karena Xiaoting sedang menggigiti area dadanya.

Diantara semua member Yujin memang yang paling berani memakai baju seksi entah karena sudah dewasa atau terbiasa sejak di grup pertamanya dulu. Yujin takut jika ada bekas yang bisa dilihat orang lain.

Permainan panas mereka terus terjadi hingga mereka akhirnya bercinta, ya bercinta setelah ribut memang sangat menyenangkan. Aksi bercinta mereka memang tak lama seperti biasanya, hanya sekali klimaks sudah selesai karena mereka butuh berbicara selain butuh menyalurkan nafsu.

“Makasih sayang.” Bisik Xiaoting setelah mereka berdua puas saling menyalurkan nafsunya.

“Sama-sama sayang.” Yujin langsung memeluk Xiaoting dan menenggelamkan kepalanya di dada Xiaoting.

Mereka berdua berpelukan dengan erat dengan badan yang masih toples hanya bertutupkan selimut tebal milik Xiaoting.

“Setelah ini kita lebih jujur lagi ya sayang, jangan ada yang ditutup-tutupi apapun itu. Aku janji ga akan sembunyiin apapun lagi dari kamu.” Ucap Xiaoting dengan mengelus kepala Yujin.

“Iya sayang kita lebih dewasa lagi dalam menyikapi setiap masalah, mulai sekarang kita obrolin apapun itu. Aku sayang sama kamu Ting serius, ga mau kehilangan kamu. Maaf aku kemarin kekanak-kanakan ya.” Yujin menjawab ucapan Xiaoting dan mencium dada Xiaoting berkali-kali.

“Serius udah sayang sama aku? Ga cuma nafsu aja kan? Udah bisa lupain Caibing kan?” Pertanyaan Xiaoting bertubi-tubi ia layangkan karena tak bisa dibohongi Xiaoting sangat bahagia.

“Aku udah ga ada perasaan sama dia, aku udah kecewa soalnya jadi gampang lupain dia. Aku juga sayang banget sama kamu bukan karena nafsu, tapi nafsu juga sih orang badan kamu seksi.” Yujin malah kembali menggoda Xiaoting padahal mereka sedang serius, membuat Xiaoting menjadi gemas dengan kekasihnya itu.

“Dasar fake maknae. Yu bobo sayang besok kan sibuk.” Xiaoting langsung memeluk Yujin dengan erat, mengecup kening Yujin dengan sayang setelah itu mereka langsung memejamkan matanya untuk tidur menyambut hari esok yang lebih bahagia lagi.

Pada akhirnya semua kembali pada kisah cinta yang indah, kesalah pahaman akhirnya sirna karena terjalinnya komunikasi dari keduannya. Pembelajaran dari masalah ini adalah komunikasi, saling berbagi dan percaya satu sama lain, karenanya kisah indah akan kembali terukir tanpa merasa twrsakiti satu sama lain.

Janji Double up sudah lunas ya buat seseorang 🤣🤣🤣 Maaf ya kalau ga terlalu jelasin mereka ngapain aja soalnya kan gue ga tau kalau ga ada momen langsung. Mungkin nanti pas udah debut banyak acara bakal lebih real lagi meski kebanyakan halunya. Makasih buat yang masih setia baca ya. ❤️

Debut Dihati_

Pagi hari seperti biasanya dorm Kep1er akan sangat ribut dan berisik karena ulah maknae Line yang selalu saja berdebat dan bercanda, itu semua menjadi hiburan tersendiri dan karena itu mereka menjadi cepat akrab. Hari ini jadwal mereka untuk filming untuk mv mereka. Semua sudah bersiap hanya saja sedang menunggu sarapan yang sedang dibuat oleh Mashiro dan Hikaru, entah mengapa pagi ini mereka menginginkan makanan Jepang.

“Oting bantu ambilin piring dong.” Teriak Shiro dari dapur.

Xiaoting yang sejak tadi hanya duduk diam dan memperhatikan Yujin akhirnya bangun dan pergi menuju dapur. Ingin sekali rasanya Xiaoting memeluk Yujin dan meminta maaf atas semua kesalahannya, atas ketidak jujurannya terhadap Yujin, tapi semua tak mungkin dilakukan karena akan menjadi bahan gosipan member lain.

Yujin sendiri sebenarnya merasa canggung dan tak nyaman dengan keadaan seperti ini terutama ia menyadari jika Xiaoting terus menatapnya sejak tadi, tapi Yujin berusaha sesantai mungkin dengan cara terus bercanda dan mengobrol dengan member lain.

“Eonnie nanti kira-kira lama ga ya filmingnya?” Tanya Dayeon pada Yujin.

“Biasanya lama Dayeon, soalnya kan ada bagian sendiri-sendiri terus semua member. Bisa berhari-hari sih dari pengalaman Eonnie sendiri. Makanya kita harus jaga kondisi badan, istirahat yang cukup dan makan yang enak.” Jawab Yujin, ia menjawab sesuai dengan pengalamannya menjadi idol beberapa tahun ini.

“Nah makanan sudah siap. Ayo makan.” Teriak Hikaru menggema di dalam dorm

Mereka semua akhirnya makan dengan keributan yang masih terus terjadi, Xiaoting duduk di samping Yujin karena sengaja mendekati Yujin, ia juga mengambilkan sumpit untuk Yujin dan air minum.

“Makasih Oting.” Yujin tersenyum manis pada mantan kekasihnya itu, mereka memang tak ingin terlihat sedang dalam sebuah masalah agar tak berimbas buruk pada debut grup.

“Iya sayang.” xiaoting sengaja memanggil Yujin dengan sebutan sayang agar Yujin tau jika dirinya tak mau putus.

“Ciiieeeeeeeee sayaaaaang.” Teriak Hikaru dan Dayeon secara bersamaa.

“Cie kompak, jodoh nih kayanya.” Ledek Yongeun dengan bertepuk tangan.

Semua jadi tertawa karena tingkah mereka bertiga, rasa canggung akhirnya hilang dari Yujin dan Xiaoting. Setidaknya meski sekarang mereka putus tapi tak membuat rasa canggung yang justru nantinya akan menyakiti hati mereka sendiri, begitu pikir Yujin.

Setelah selesai makan mereka langsung bersiap untuk pergi, Yujin memeriksa kembali seluruh perlengkapan yang sekiranya akan dibutuhkan nanti olehnya.

“Periksa lagi barang kalian siapa tau ada yang tertinggal.” Intruksi Yujin pada seluruh member.

Semua berjalan menuju mobil saat Xiaoting akan mendekati Yujin namun Shiro lebih dulu mendekati Yujin, mereka langsung bercanda berdua membuat Xiaoting mengurungkan niatnya untuk mendekati Yujin dan berjalan paling akhir. Xiaoting terus berpikir bagaimana caranya agar ia dan Yujin berbaikan dan kembali bersama, Xiaoting tak mau jika hanya berbaikan saja, ia juga ingin kembali menjalin hubungan percintaan dengan Yujin.

Saat akan naik ke dalam mobil Yujin malah menggandeng tangan Mashiro dan duduk di kursi paling tengah, mau tak mau Xiaoting mengalah duduk di kursi dekat pintu yang sendirian. Dari situ Xiaoting bisa melihat apa yang sedang dilakukan Yujin dan Mashiro.

“Eonnie mulai sekarang kita harus lebih dekat, kita kan harus jadi pemimpin yang kompak di dalam grup jadi kalau ada apa-apa Eonnie jangan sungkan sama aku ya.” Ucap Shiro dengan menggenggam tangan Yujin, namun ujung ekor matanya melihat ke arah Xiaoting, entah apa yang sedang Shiro lakukan saat ini.

“Ah Shiro gemesin banget sih, iya Shiro kita lebih deket ya mulai sekarang biar ngurus merekanya ga pusing. Hehhe” Yujin menjawab dengan suara cukup keras dan bertingkah sangat bahagia membuat Xiaoting bisa mendengar dengan jelas semua itu.

Tak lama Shiro dan Yujin asik mengambil foto selfie berdua, mereka akhirnya benar-benar menunjukan kedekatannya setelah ikrar janji suci ehmm maksudnya ajakan Shiro tadi.

Setelah sampai dan mereka bersiap untuk bekerja semakin tak ada waktu untuk Xiaoting mendekati Yujin, ditambah Yujin yang selalu menghindar dan menempel pada Shiro. Tapi bukan Xiaoting kalau menyerah, ia akan terus berada di sekitaran Yujin agar terus mengawasi Yujin dengan Shiro. Xiaoting percaya jika Shiro tak akan menghianati pertemanan mereka, Shiro adalah pendengar dan penasehati cintanya, Xiaoting yakin itu.

***

Seluruh rangkaian filming sudah selesai mereka ambil, terhitung 3 hari sudah mereka lalui dan tiga hari juga Xiaojin putus. Xiaoting terus berusaha memperbaiki tapi kesibukan mereka membuat keduanya sulit untuk bertemu. Bahkan saat ini kedekatan Shiro dengan Yujin semakin intim membuat Xiaoting semakin merasa jika Yujin semakin jauh darinya.

“Sayang, apa kita emang ga bisa bersatu lagi?” Gumam Xiaoting saat melihat Yujin sedang asik latihan untuk dance mereka. Yujin sedang membantu Mashiro yang sedikit kesulitan menghapal dancenya.

Karena akhir-akhir ini Xiaoting kurang tidur akhirnya ia merasa kelelahan dan tidur saat jam istirahat di ruang latihan dance, Xiaoting melupakan makan siangnya dan memilih tidur karena tak kuat menahan rasa cemburunya. Xiaoting akhirnya tertidur di kursi yang terlihat sangat tidak nyaman.

Yujin melirik ke arah Xiaoting yang sudah tertidur, hatinya merasa sakit karena menahan rindu pada gadis yang sudah mencuri hatinya itu. Yujin mengambil nasi box yang sudah disiapakan untuk mereka oleh agensi, Yujin sebagai leader harus profesional dan menjaga kesehatan membernya dan melupakan sakit hati atas penghianatan Xiaoting.

“Ting bangun.” Yujin membangunkan Xiaoting dengan menepuk bahu Xiaoting.

“Papa... Mama...” Gumam Xiaoting yang bisa didengar oleh Yujin.

Yujin merasa sedih mendengar Xiaoting mengigau memanggil kedua orang tuanya, Xiaoting pasti sangat merindukan keluarganya yang berada di China. Harusnya Yujin tak menghindar beberapa hari ini pasti membuat Xiaoting menderita.

“Oting bangun, makan dulu yu.” Yujin kembali membangunkan Xiaoting, kali ini dengan menggenggam tangan Xiaoting.

Tak lama Xiaoting bangun dan menatap Yujin dengan senyuman. “Saking kangennya sampe halusinasi.” Ucap Xiaoting yang kembali memejamkan matanya.

“Awwssshhh sakit, apa sih sayang narik-narik bibir segala kangen kamu mau dicium?” Xiaoting berteriak karena kaget Yujin menarik bibirnya, ia baru sadar jika Yujin yang ada di hadapannya adalah nyata.

“Makan dulu, keburu abis waktu istrahatnya!” Perintah Yujin dengan jutek, ia tak mau terbawa suasana.

Xiaoting menggelengkan kepalanya dan kembali memejamkan matanya. “Kepala aku pusing jadinya tangan aku lemes. Kalau boleh minta tolong disuapin aja.” Ucap Xiaoting dengan memejamkan matanya.

Yujin menggelengkan kepalanya karena Xiaoting masih saja menggodanya. “Aku video call Yurina ya supaya nemenin kamu makan.” Yujin berdiri hendak mengbil ponselnya dan menelpon Yurina, namun dengan sigap Xiaoting menahan tamgan Yujin, Xiaoting kini duduk dengan tegak dan menatap tajam Yujin.

“Kalau aku bohong aku besok sakit parah, percaya sama aku kalau ga ada hubungan apapun selain teman. Ini ponsel bebas kamu cek bahkan kamu sadap sekalian kalau perlu. Nih orang yang kamu sebut buaya ngapain aja.” Ucap Xiaoting dengan menyimpan ponselnya di paha Yujin.

“Ya udah makan kamu, sini aku suapin masih ada waktu setengah jam.” Akhirnya mau tak mau Yujin mengalah, menghadapi mantan kekasihnya ini memang harus sabar.

“Banyak setengah jam sih bisa kangen-kangenan dulu kan ya sayang.” Xiaoting mengelus paha Yujin yang memang terekspos karena menggunakan celana pendek sepaha.

Yujin hanya diam karena malas menanggapi Xiaoting, biarkan sajalah suka-suka Xiaoting saja asal jangan berlebihan. Namun Xiaoting yang melihat keadaan aman dan sepi tak mungkin hanya diam, ia menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Yujin, saat Yujin menyodorkan sendok yang berisi makanan Xiaoting justru malah mencium bibir Yujin.

Plak.... “Kita udah putus ya!” Yujin memukul kepala Xiaoting karena kesal.

“Aku kan ga mau, kalau putus itu harus persetujuan dua belah pihak. Kan orang kalau mau pacaran atau nikah aja harus persetujuan dua belah pihak, gitu juga dengan putus. Paham?” Jelas Xiaoting dengan menggenggam kedua tangan Yujin, setelah itu Xiaoting langsung mengecup punggung tangan Yujin.

“Duh terserah deh, cepet abisin makannya aku mau cari Shiro dulu.” Yujin langsung menyimpan makanan itu dan berdiri menjauhi Xiaoting. Sejujurnya Yujin takut terbawa suasana.

“Ternyata kamu sendiri yang selingkuhin aku Yujin!” Bentak Xiaoting membuat Yujin menghentikan langkahnya.

“Bukan aku yang mainin kamu, tapi kamu yang selingkuhin aku secara terang-terangan! Kamu ga pernah kasih kesempatan buat aku jelasin apa yang terjadi, tapi kamu malah deket sama Shiro. Jadi siapa di sini yang malah seneng kita bermasalah?” Lanjut Xiaoting lagi, kini Xiaoting ikut berdiri dari kursinya.

Yujin hanya diam dan menatap Xiaoting dengan pandangan yang sulit diartikan. Namun setelah itu kembali berjalan meninggalkan Xiaoting.

“Dasar lemah, mau aja dibohongin Caibing! Itu bukan Yaning tapi Caibing yang diem-diem pake Hp Yaning. Jangan bodoh karena gagal move on. Masih menutup mata sama hubungan mereka yang udah jelas real itu? Banyak Caijin Shipper yang patah hati karena kedekatan Caining termasuk Author! Coba tanya mereka kalau kamu masih buta karena terlalu cinta.” Xiaoting lalu pergi melewati Yujin yang masih berdiri mematung.

“Satu lagi, tanya Yurina ada hubungan apa sama Xiaoting. Paling ujungnya curhat karena di tolak Xiaoting.” Setelah kembali mengatakan itu Xiaoting benar-benar pergi meninggalkan Yujin yang sedang memproses semua ucapan Xiaoting.

Jadi selama ini Yujin salah paham? Selama ini Yujin hanya termakan hoax? Ah nanti dulu Yujin tak mau percaya karena ia tak mau kembali terluka dan dibohongi lagi.

Debut Dihati_

Yujin baru saja selesai mandi dan ia melihat ponselnya berbunyi, ia langsung mengambil dan melihatnya. Ternyata ada pesan dari Yaning, sejujurnya Yujin merasa khawatir untuk membaca pesan yang dikirimkan Yaning, namun Yujin harus tetap membukanya dan membalasnya agar tak disebut sombong.

Yujin mulai membaca dan membalasnya, pesan yang Yaning kirim memang tak seperti apa yang ia takutkan, namun justru Yujin malah merasakan ketakutan lainnya.

Apakah selama ini Yujin terlalu percaya pada Xiaoting? Rasa takut mulai menggerogoti hati Yujin, ia memang tak pernah tau isi pesan ponsel Xiaoting, Yujin juga tak pernah menanyakan apakah kekasihnya itu masih berhubungan dengan Yurina? Yujin harus mencari tau tentang semua kekhawatirannya itu.

Yujin akhirnya keluar kamar dan berjalan menuju dapur, namun sayup-sayup terdengar suara orang sedang mengobrol di balkon dorm mereka. Awalnya Yujin tak peduli karena itu terdengar suara Chaehyun dan Dayeon, namun karena namanya disebut Yujin jadi diam-diam mendekati ke arah suara.

“Yujin Eonnie selalu bucin, dulu bucin Jiejie Caibing sekarang Jiejie Xiaoting, padahal kemarin Jiejie Xiaoting masih telponan sama Yurina Chan.” Ucap Chaehyun dengan pelan, mereka memang sedang bergosip dengan pelan takut ada yang mendengar.

“Serius Eonnie? Itu kata siapa atau Eonnie denger sendiri mereka telponan?” Tanya Dayeon yang antusias dengan gosip terhangat itu.

“Denger sendiri, waktu selesai live kemarin kan mereka duluan terus Yujin Eonnie sama Hiyyih di ruang tunggu nah Jiejie keluar tuh ke toilet, aku ada di toilet itu.” Jelas Chaehyun tak kalah antusias saat menceritakannya.

“Terus kata jiejie gimana?” Dayeon semakin penasaran.

“Iya Yuri maaf ya jarang hubungin kamu, aku juga kangen ko sama kamu. Nanti aku telpon lagi ya sekarang masih sibuk. Bye Yuri. Tuh gitu tuh, ga ada yang aneh sih tapi kenapa harus diem-diem kan. Tadinya aku kagum sama Jiejie tapi kaya buaya betina ga sih, ke aku juga perhatian banget kan dia.” Chaehyun sedikit memasang tampang sedih karena kecewa dengan Xiaoting yang menurutnya buaya.

“Kasian Yujin Eonnie sama Yurina Chan, padahal Yujin Eonnie sama Mashiro Chan aja lebih gemesin, Mashiro juga ga banyak tingkah.” Ucap Dayeon yang malah menjodohkan Yujin dengan Mashiro.

Sakit, sakit sekali mendengar obrolan kedua adiknya tentang kekasihnya itu, apa yang harus Yujin lakukan sekarang? Xiaoting sedang di agensi belajar bahasa Korea, ia akan pulang 1 jam lagi, lebih baik Yujin memastikan sendiri bagaimana hubungan Yurina dengan Xiaoting.

Yujin mengepalkan tangannya, hatinya sakit sekali dan ingin menangis, namun Yujin tak mau lemah di hadapan buaya seperti Xiaoting. Salah Yujin yang terlalu cepat menerima Xiaoting, niat hati ingin mengobati luka dari Caibing justru Yujin malah semakin terluka, gadis-gadis China itu selalu mempermainkan Yujin.

Xiaoting sama sekali tak mengabarinya setelah selesai kelas bahasa Koreannya, justru Xiaoting malah menelpon Yurina. Wajar saja karena itu kesempatan Xiaoting untuk bermesraan dengan Yurina karena tak ada Yujin. Yujin akhirnya masuk ke kamarnya dan membaringkan badannya di kasur.

“Eonnie aku besok udah mulai jarang sekolah kayanya, Yeseo sama Yongeun juga.” Ucap Hiyyih menceritakan tentang kesehariannya yang nanti akan berubah.

Hiyyih melirik Yujin yang justru malah menarik selimut dan membelakanginya. Hiyyih melihat bahu Yujin bergetar dan menjadi panik, namun Hiyyih hanya diam karena ia tau Yujin pasti tak mau diganggu.

“Eonnie aku ke kamar Hikaru dulu ya.” Pamit Hiyyih yang membiarkan Yujin menangis dengan puas.

Hiyyih akhirnya duduk di ruang tv berniat menunggu Xiaoting, namun setelah 20 menit Xiaoting baru datang dengan beberapa plastik di tangannya.

“Hiyyih mana Yujin, dia belum tidur kan?” Tanya Xiaoting saat melihat Hiyyih duduk sendirian.

Hiyyih lalu bangun dan menghampiri Xiaoting, menatap Xiaoting dengan tajam. “Kenapa Yujin Eonnie menangis? Pasti Jiejie kan yang buat Eonnie nangis?” Tanya Hiyyih dengan penekanan suaranya.

“Yujin nangis? Kenapa?” Tanya Xiaoting dengan panik, ia lalu memberikan bungkusan yang di duga ceker ayam itu ke Hiyyih. Xiaoting langsung berjalan dengan langkah kaki lebarnya untuk masuk ke kamar Yujin.

“Sayang kamu kenapa?” Xiaoting langsung duduk di tepi ranjang Yujin dan menarik Yujin, namun di luar dugaan Yujin langsung menghempaskan tangan Xiaoting membuat Xiaoting kaget.

Yujin langsung bangun dan menatap Xiaoting dengan air matanya. “Kamu ternyata lebih brengsek dari Caibing! Aku jaga hubungan kita sebaik mungkin bahkan meski Caibing terus ganggu aku, tapi ternyata semua itu ga berlaku dengan kamu, kamu brengsek Ting!” Yujin menangis meski mati-matian ia tahan air matanya agar tak keluar, namun luka yang Xiaoting beri cukup dalam membuat Yujin tak bisa menahannya lagi.

“Sayang ada apa? Coba jelasin biar aku paham ya.” Xiaoting masih berusaha untuk tenang agar tak terbawa emosinya, meski dalam hati Xiaoting sangat merasa ketakutan melihat Yujin yang sangat marah.

Yujin tak menjawab, ia hanya memberikan ponselnya dan memperlihatkan Chat dari Yurina, Xiaoting langsung menegang karena Yujin akhirnya tau jika Xiaorina masih sering berhubungan. Yujin mengambil ponselnya dan menyimpan kembali.

“Kita udahan aja, aku ga mau jadi orang ketiga dihubungan manis kalian berdua. Lagi pula Fans lebih senang Xiaorina dari pada Xiaojin. Aku emang idol gagal yang ga akan pernah pantes untuk kamu Ting, kamu emang cocok sama Yurina kalian populer dan cantik.” Ucap Yujin dengan suara gemetarnya.

Duaaarrrr..... Xiaoting seperti tersambar petir di siang yang panas, ia tak menyangka jika Yujin akan mengambil keputusan gegabah seperti ini. Xiaoting tak mau kehilangan Yujin, sungguh Xiaoting tak mau!

“Aku ga mau putus, kamu harus dengerin dulu penjelasan aku sayang. Maaf kalau aku ga jujur sama kamu sering komunikasi sama dia, tapi demi Tuhan kita ga ada hubungan apapun.” Xiaoting menggenggam tangan Yujin namun langsung dilepaskan oleh Yujin.

“Cukup ya Ting, kita mau debut jangan sampai urusan percintaan malah ganggu debut kita. Demi Kep1er aku pasti berusaha sekuat tenaga agar tetap profesional meski aku terluka, kamu juga harus gitu ya. Untuk yang pernah terjadi antara kita lupakan, kita udah dewasa hal wajar ngelakuin itu. Aku tidur dulu ya, kamu juga tidur besok kita masih banyak acara.” Setelah mengatakan itu Yujin langsung membalikan badannya dan kembali tidur menutup seluruh badannya dengan selimut.

Xiaoting hanya diam dengan air mata yang akhirnya mengalir di pipinya. Bayangan mendapat pelukan dan ciuman dari Yujin sirna sudah, padahal saat dalam perjalanan pulang tadi Xiaoting sangat tak sabar untuk bertemu dengan Yujin dan melepas lelahnya bersama Yujin. Akhirnya Xiaoting keluar dari kamar Yujin dan masuk ke dalam kamarnya, Xiaoting langsung pergi ke kamar mandi dan menangis sejadi-jadinya.

“Maafkan aku sayang. Aku salah ga jujur sama kamu. Hiks...” Gumam Xiaoting di bawah guyuran shower.

“Yurina kayanya kita ga bisa terlalu deket kaya kemarin-kemarin, soalnya aku udah punya pacar sekarang, aku bener-bener sayang sama dia dan ga mau dia salah paham.”

“Tapi Ting selama ini apa ga ada rasa apapun diantara kita buat kamu? Aku sayang sama kamu Ting.”

“Aku cuma anggap kamu temen Yurina, maafin aku ya kalau terkesan berlebihan saat kita deket kemarin.”

“Siapa dia Ting? Aku bakal terus berusaha buat kamu jadi sayang dan cinta sama aku ting.”

“Seseorang yang spesial Yurina, sekali lagi maaf aku ga mau nyakitin dia. Sekarang aku ngerasa bersalah soalnya diem-diem masih suka ngehubungin kamu, jadi sekarang lebih baik kita jangan terlalu dekat ya.”

Xiaoting mengingat tentang obrolan terakhirnya dengan Yurina di telpon tadi, niatnya Xiaoting akan jujur pada Yujin karena Yurina menyatakan cinta padanya, namun semua sudah terjadi, Xiaoting terlambat dan memang semua terjadi karena kesalahan Xiaoting sendiri yang diam-diam dari Yujin untuk menghubungi Yurina.

Cinta tak selalu berjalan dengan mulus, namun seberapa kuat mereka dalam memperjuangkan cintanya agar bisa kembali utuh dan bahagia.

Maaf kalau banyak Typo 🙏

Debut Dihati_

Dor.... Aku balik lagi nih, ga tau malu ya padahal udah bilang tamat tapi malah update lagi, ya gimana kan janjinya kalau banyak momen bakal dilanjutin 🤭 Lanjut yu ah.

Hari-hari berlalu dengan kesibukan yang luar biasa, waktu untuk debut yang mepet membuat semua harus dikerjakan dengan terburu-buru namun harus menghasilkan akhir yang memuaskan, 7 dari 9 member adalah seorang pemula sedangkan 2 diantaranya adalah profesiaonal sebut saja Yujin dengan Yeseo yang memang sudah pernah debut, bagi keduanya rekaman, pemotretan, acara vearity show latihan hingga pagi sudah biasa dijalani, tapi bagi yang lain mereka harus menyesuaikan semua itu, terkadang ada rasa gugup di depan kamera harus bergaya, live untuk menyapa penggemar juga terkadang membuat mereka gugup, untuk itu sebagai leader dan profesional Yujin benar-benar membuat membernya merasa nyaman dan tidak merasa terbebani dengan semua kegiatan yang dijalani.

Lalu bagaimana dengan hubungannya dengan Xiaoting? Hubungannya berjalan lancar dan baik-baik saja, mereka semakin berani menunjukan kedekatan dihadapan para member dan fans, ya tentu dengan berbagai macam batasannya, termasuk tidak melakukan hal romantis di depan member terutama maknae line.

Entah mengapa Yujin sedang merasa sangat bahagia saat ini, pemotretan untuk majalah Dazed ia duduk di dekat Xiaoting, untuk vlive relai mereka juga bersama, Yujin nerasa semakin dekat dan keadaan mempersatukan mereka berdua terus menerus.

“Ko ngelamun?” Tanya Xiaoting dengan mengelus kepala Yujin dengan sayang, mereka sedang menonton drama di ruang tv dengan posisi Yujin menyandar di dada Xiaoting.

“Ga ngalamun ko, cuma lagi seneng aja.” Jawab Yujin dengan tersenyum manis.

“Kenapa sih cerita dong.” Xiaoting semakin mempererat pelukannya pada badan mungil kekasihnya itu.

“Dunia terasa milik berdua, Mashiro dan Dayeon cuma ngontrak.” Teriak Dayeon yang memang sedang bersama mereka menonton drama, mereka tinggal berempat sedangkan yang lain sudah masuk kamar sejak tadi.

Yujin dan Xiaoting langsung menatap Dayeon yang sedang memanyunkan bibirnya karena merasa iri. “Ada Chaehyunie tuh nganggur.” Ucap Yujin meledek.

Dayeon hanya memutar bola matanya kesal, tapi bisa dipastikan jika Dayeon sendiri gemas dengan kedua eonnienya itu. Dayeon hanya menyandarkan kepalanya dibahu Mashiro yang sejak tadi diam asik dengan drama di tv bukan drama Xiaojin.

“Udah biarin aja sayang, jadi lagi seneng kenapa?” Lanjut Xiaoting yang masih penasaran dengan kebahagiaan Yujin.

“Ya seneng aja besok kita live bareng, kita kaya keluarga kecil ga sih sayang, Aku Eomma, kamu Appa dan Hiyyih anak kita. Hehe...” Jelas Yujin dengan malu-malu.

“LALU AKU ANAK SIAPA?????” Kembali Dayeon berteriak mengganggu kemesraan Xiaojin.

“Dayeon berisik ih!” Tegur Shiro dengan membungkam mulut Dayeon.

“Pindah yu ke ruang tamu aja.” Bisik Xiaoting yang langsung disetujui oleh Yujin.

Mereka kini sudah berada di ruang tamu dorm, tempat yang lebih aman dibandingkan ruang tv. Ya Dayeon akan terus mengganggu kemesraan mereka berdua jika saja Xiaojin tak pindah seperti sekarang. Xiaoting dan Yujin kembali berpelukan kali ini lebih mesra lagi karena tak ada siapapun yang melihat.

“Besok di mobil duduk deket aku ya.” Pinta Yujin dengan manja.

“Iya sayang, aku juga mau deket-deket kamu terus ko biar ga ada yang deketin dan berusaha ambil perhatian kamu, kamu cuma milik Shen Xiaoting.” Jawab Xiaoting dengan mengelus paha Yujin. Sejujurnya Xiaoting sangat merindukan Yujin, mereka sudah 1 minggu tak melakukan hal yang iya iya karena kesibukannya.

“Aku kangen sayang.” Bisik Xiaoting dengan menciumi leher Yujin.

“Oting ih ga boleh gitu, sabar ya kita kan lagi sibuk. Tidur yu biar besok latihannya ga cape, kita juga harus siapin vlive kan.” Yujin sebisa mungkin menghindari hal yang sejujurnya ia rindukan juga, tapi karena tak mungkin jadi lebih baik mengalihkan pembicaraan saja dan mengajak Xiaoting tidur, ya tidur di kamar masing-masing.

Untungnya Xiaoting setuju diajak tidur karena ia sendiri sudah sangat mengantuk, kegiatan yang penuh membuat mereka selalu mudah tertidur di manapun mereka berada. Sebelum berpisah Xiaojin menyempatkan diri untuk saling bertukar saliva atau biasa kita sebut ciuman bibir, tak ada nafsu berlebih hanya sebuah ungkapan cinta dari keduanya.

***

Kep1er sedang dalam perjalanan ke tempat vlive, mereka sangat bahagia dan terus bernyanyi-nyanyi di mobil, ya kebahagiaan itu terasa sangat jelas di wajah semua member, karena mereka akan bertemu fansnya dan hari debut akan segera datang.

“Kamu cantik banget rambutnya panjang.” Xiaoting mencium pipi Yujin diam-diam membuat Yujin tersipu malu.

“Waktu rambut pendek aku jelek ya?” Tanya Yujin dengan ekspresi wajah yang sudah berbeda, ia sekarang memanyunkan bibirnya.

Xiaoting hanya mencubit pipi Yujin gemas, kekasihnya ini luar biasa menggemaskan. Siapa sangka dia adalah Eonnie tertua tapi tingkah lakunya sama seperti Yeseo si Maknae kesayangan. Kemesraan mereka akhirnya terhenti saat sudah sampai di tempat live, mereka langsung menjaga jarak karena tak mau diketahui oleh staff ataupun fansite nantinya.

“Nanti yang pertama Yujin, Bahiyyih dan Xiaoting. Kalian persiapkan semuanya ya.” Ucap Manager Oppa pada semua member.

“Nanti 30 menit livenya, awas jangan keasikan sampai lupa waktu. Semua game harus selesai sebelum 30 menit ya.” Kembali manager Oppa memberikan intruksinya.

Semua mengangguk mengerti setelah itu Xiaoting kembali menggenggam tangan Yujin. Pasangan yang sulit terpisahkan ini luar biasa bucinnya.

“Nanti posisi duduk Yujin, Hiyyih dan Xiaoting ya.” Ucap Manager Oppa.

“Oppa emang aku ga bisa di tengah?” Tanya Yujin yang tak mau pisah dengan Xiaoting.

“Ganti-gantian aja duduknya. Ayo sana masuk dan duduk di tempat yang Oppa bilang tadi.”

Akhirnya mereka duduk berjauhan tapi tetap berhadapan, keduanya terus saja curi-curi pandang bahkan Xiaoting terang-terangan terus menatap Yujin. Yujin yang memang ceria terus saja heboh dengan membaca komentar-komentar, bahkan saat ada yang mengajaknya menikah dengan mudah Yujin mengatakan oke, Mendengar itu Xiaoting langsung kesal dan cemburu meski Xiaoting tau itu hanya bualan dari Yujin.

Saat Yujin sedang bicara Xiaoting tak pernah bosan menatap wajah cantik dan menggemaskan milik kekasihnya itu, rasanya Xiaoting ingin menarik Yujin keluar ruangan live dan masuk ke kamar setelah itu olahraga malam bersama Yujin.

Ada momen di mana mereka curi-curi untuk memegang tangan, entahlah para member lain yang menyaksikan kebucinan itu hanya bisa geleng-geleng kepala saja, Eonnie tertua mereka sedang dimabuk cinta hingga tak tau tempat.

“Xiaoting Oppa....” Yujin membaca komentar yang menyebut jika Xiaoting adalah Oppa.

Lucu, begitulah batin Yujin, ia ingin memanggil Xiaoting dengan sebutan Oppa dengan mesra nantinya. Namun siapa sangka Yujin malah salah menyebut nama Xiaoting dengan Hikaru, kekesalan yang tadi saja belum hilang sudah ditambah dengan kekesalan baru. Xiaoting tak bisa menyembunyikan rasa kesalnya pada Yujin karena salah menyebut namanya, meski Yujin sudah meminta maaf Xiaoting masih terlihat biasa saja menanggapinya, hingga akhirnya entah keberanian dari mana Yujin menarik tangan Xiaoting dan mencium punggung tangan Xiaoting berkali-kali, Xiaoting kaget bukan main, Yujin sangat berani namun ia senang karena di cium oleh Yujin, ya kita tak boleh lupa jika Yujin memang senang mencium siapapun, jadi menurut Yujin tak akan ada yang curiga.

Membaca komentar dan game sudah mereka lakukan semua, waktu sudah menunjukan 27 menit itu tandanya mereka harus segera menyelesaikan livenya. Akhirnya dengan berat hati keluarga cemara ini berpamitan dan akan dilanjutkan oleh live tim kedua nantinya. Setelah kamera mati Xiaoting langsung berdiri dan meninggalkan Yujin yang masih duduk di kursi bersama Hiyyih.

“Appa marah tuh, sana kejar.” Bisik Hiyyih pada Yujin.

Yujin hanya menggelengkan kepalanya saat Hiyyih menyebut Xiaoting dengan sebutan Appa. Namun Yujin mengikuti saran Hiyyih untuk mengejar kekasihnya yang entah mengapa malah meninggalkannya.

“Hey ko pergi ga ajak-ajak?” Tanya Yujin saat melihat Xiaoting berada di ruang tunggu member.

“Ngapain ngajak istri orang. Aku kan Hikaru!” Ledek Xiaoting dengan tampang menyebalkannya.

Yujin hanya tersenyum lucu dengan tingkah kekasihnya itu. “Jadi mau marah nih? Padahal Hiyyih udah bolehin kita tukeran kamar buat malam ini. Ya udah ga jadi deh kalau kamu marah.” Yujin langsung berdiri pura-pura akan menghampiri Hiyyih.

“Eh... Eh jangan dong. Serius nih mau tukeran kamar buat malam ini?” Tanya Xiaoting memastikan.

“Serius dong, udah setuju ko dia.” Jawab Yujin yang kini mengambil ponselnya dan mencari nama Xiaojin di twitter dan Instagram.

“Jatah ya sayang, udah lama nih ga main. Jari-jari aku kaku banget rasanya.” Bisik Xiaoting menggoda.

Plak.... Yujin merasa geli, ia langsung memukul bahu Xiaoting dengan kencang membuat Xiaoting meringis kesakitan. Namun begitulah mereka, keduanya sedang dimabuk cinta hingga terkadang lupa tempat dan waktu untuk saling menyalurkan rasa cintanya itu. Namun selama beberapa minggu bersama kebahagiaan terus datang menghampiri keduanya, Xiaoting dan Yujin berjanji akan saling menjaga hati dan hubungan mereka.

Debut Dihati_

Waktu makan malam sudah tiba, Hiyyih datang untuk mengajak Yujin makan malam bersama member lain, Yujin yang merasa bosan akhirnya ikut keluar untuk makan malam. Mereka semua sudah berkumpul namun Yujin tak menemukan Xiaoting, kemana gadisnya pergi?

“Kemana Xiaoting?” Tanya Yujin memberanikan diri.

“Cie kangen ya?” Ledek Yongeun

“Pergi ke mini market bareng Chaehyun tadi, katanya mau beli cemilan Eonnie.” Jawab Shiro karena kedua orang itu memang izin kepadanya.

Yujin hanya menganggukan kepalanya, meski dalam hati ada rasa khawatir. “Ya udah kita makan aja, sisain buat mereka.” Intruksi Yujin yang langsung diikuti oleh member lain.

Mereka makan dengan hening, bahkan Yongeun, Hikaru dan Dayeon hanya diam tak ribut seperti biasanya, itu semua karena mereka menghormati Yujin yang sedang tak enak badan. Shiro sudah mewanti-wanti mereka untuk tak terlalu berisik karena Leader Eonnie sedang kurang sehat, ya siapapun yang kurang sehat pasti akan diperlakukan sama seperti pada Yujin.

Ceklek.. Pintu dorm terbuka dan masuklah dua orang gadis cantik yang sedang tertawa bahagia dengan dua buah pelastik besar ditangan mereka masing-masing.

“Haha Eonnie selain cantik juga lucu.” Puji Chaehyun yang berhasil didengar semua orang.

Kemudian Xiaoting dan Chaehyun menyadari jika mereka sedang diperhatikan. Keduanya membungkukan badan memberikan salam.

“Ayo makan bersama.” Ajak Yujin dengan senyum yang dipaksakan.

Xiaoting dan Chaehyun langsung duduk di tempat masing-masing. “Eonnie udah baikan?” Tanya Chaehyun pada Yujin yang hanya dibalas anggukan kepala dan senyuman manisnya.

“Eonnie sudah selesai. Piring cuci masing-masing ya.” Yujin langsung berdiri dan pergi ke dapur, ia tak nafsu makan entah karena memang sakit kepala atau sakit hati.

Xiaoting melanjutkan makannya, entah mengapa ada rasa canggung untuk mendekati Yujin.

“Yujin Eonnie hanya makan dua suap.” Bisik Hikaru pada Xiaoting.

Xiaoting langsung menatap Hikaru “Tadi pas keluar mukanya ceria, tapi pas tau jiejie pergi mukanya langsung murung, nasi juga cuma diaduk-aduk.” Lanjut Hikaru dengan berbisik lagi.

Xiaoting melihat Yujin yang sudah beres mencuci piring dan kembali masuk ke dalam kamarnya. Xiaoting memang sedang kecewa pada Yujin tapi jika membiarkan Yujin salah paham terlalu lama seperti ini juga tak baik untuk hubungan mereka berdua, Xiaoting tak mau hubungannya kandas begitu saja.

“Hiyyih, Jiejie boleh tidur di kamar kamu? Jiejie mau rawat Yujin Eonnie dulu.” Izin Xiaoting pada si pemilik kamar.

“Tapi beliin es krim ya besok.” Hiyyih mengajukan sebuah syarat pada Xioting.

“Oke bebas. Sekalian ya cuci piring Jiejie.” Xiaoting langsung pergi dari meja makan dan menuju kamar kekasihnya. Terlihat Yujin sedang tertidur dengan membelakangi pintu, Xiaoting langsung mengunci pintu itu dan mendekati Yujin perlahan.

“Matiin lampunya Hiyyih.” Pintu Yujin tanpa berbalik.

Xiaoting langsung mematikan lampunya setelah itu naik ke ranjang Yujin dan memeluk Yujin dari belakang.

“Lepas! Nanti Oting salah paham.” Yujin menjauhkan tangan Xiaoting yang ia pikir tangan dari Hiyyih.

Entah mengapa mendengar itu membuat Xiaoting bahagia, setidaknya Yujin masih memikirkan dirinya. Xiaoting kembali menjahili Yujin kini ia mencium leher Yujin dengan tangan yang mengelus pantat Yujin, Yujin langsung menegang.

“Hiyyih jangan kurang ajar kamu!” Bentak Yujin yang berbalik dan langsung mendorong Xiaoting.

“Aduh sakit...” Rengek Xiaoting yang terjatuh karena dorongan dari Yujin.

“Lho Oting?” Yujin langsung membantu Xiaoting dan menarik Xiaoting untuk duduk di tepi ranjangnya.

Yujin menggelengkan kepalanya dengan tingkah jail sang kekasih. Yujin sudah sangat takut jika yang melakukan itu Hiyyih, jika tau kekasihnya ya sudah Yujin biarkan saja toh Yujin suka.

“Maaf aku egois tadi. Ga seharusnya aku nanya gitu ke kamu.” Ucap Xiaoting dengan lirih.

Yujin langsung menarik Xiaoting ke dalam pelukannya, mereka berpelukan dengan erat, keduanya menyadari jika egonya masih sama-sama tinggi.

“Jangan raguin aku ya Ting, aku udah ngasih semuanya ke kamu. Belum tentu Caibing mau nerima aku yang udah ga segel lagi, jadi aku cuma mau kamu dan pertanggung jawabin jari panjang kamu yang udah bikin aku lepasin kesucian aku.” Bisik Yujin dengan genit, ia tiup telinga Xiaoting untuk menggoda kekasihnya itu.

Xiaoting langsung menegang, ia merasa naluri buayanya terpanggil dan ingin menyantap Yujin. “Aku juga udah ga segel lagi gara-gara kamu lho. Jadi aku mau minta tanggung jawab kamu.” Xiaoting meremas payudara Yujin dan membuat Yujin sekerika mendesah, tapi keduanya malah tertawa dengan keanehan yang terjadi.

“Jangan pergi berdua dengan Chaehyunie, aku rasa dia suka sama kamu!” Yujin melarang Xiaoting untuk berdekatan dengan Chaehyun.

“Ga boleh ladenin Jiejie Caibing! Dia pasti ada hubungin kamu lagi kan, ngaku coba!” Kini giliran Xiaoting yang melarang Yujin berdekatan dengan perempuan lain.

Yujin langsung mengambil ponselnya dan memperlihatkan Chattingan dengan Caibing tadi. “Tuh liat sendiri, ada yang aneh ga? Aku jawab singkat dan ngaku kita pacaran.” Tunjuk Yujin.

Xiaoting langsung melemparkan ponsel Yujin ke sembarang arah, ia dorong Yujin hingga Yujin tidur terlentang, setelah itu Xiaoting menindih Yujin dan tangannya mengunci kedua tangan Yujin, bibir mereka kini sudah bertemu dan saling melumat. Mereka berciuman dengan panas karena rasa rindu yang menggebu, biasanya setelah terjadi pertengkaran bercinta akan menjadi obat yang sangat ampuh.

“Sayanghh ....” Desah Yujin saat tangan nakal Xiaoting bermain-main di area sensitifnya.

Xiaoting kembali membungkam bibir gadisnya karena tak mau desahannya di dengar member lain yang masih berada di luar, tangan Xiaoting sudah asik mengelus dan memainkan klitoris Yujin dan sudah bersiap mengocok area intim kekasihnya itu.

Permainan panas terus terjadi karena keduanya sama-sama suka dan saling membutuhkan sentuhan masing-masing, ya sebut saja keduanya memang berotak mesum karena jika sedang berduaan pasti akan melakukan hal yang iya iya.

Cinta memang harus saling percaya dan menjaga, karena godaan akan datang silih berganti untuk merusak kebahagiaan dan kesetiaan. Dengan itu kekuatan cinta akan kekal jika keduanya saling percaya dan setia, seperti pasangan Xiaojin yang perlahan belajar mencari arti setia dan kesetiaan, hingga akhirnya mereka bahagia untuk waktu yang lama.

END

GAES AKU SENGAJA BIKIN TAMAT YA, KALAU NANTI BANYAK MOMEN XIAOJIN SAAT MEREKA UDAH DEBUT AKU BAKAL LANJUT CERITA INI, TAPI KALAU GA ADA YA UDAH AKU GANTI SHIPPER LAGI DEH. SOALNYA XIAOTING LEBIH BANYAK MOMEN SAMA CHAEHYUN, BIASKU YUJIN JADI AKU CARI YUJIN DEKET SAMA SIAPA AJA DEH. TAPI KALAU ADA WAKTU AKU MAU BIKIN XIAOJIN/CAIJIN LAGI NANTI DENGAN CERITA BERBEDA.

SAMPAI JUMPA DICERITA SELANJUTNYA.

Debut Dihati__

Hari ini cukup berwarna bagi gadis cantik bernama Xiaoting, diawali dengan rasa cemburu yang menggebu dan akhirnya ia memberanikan diri untuk membuka tentang hubungan mereka pada semua member, setidaknya dengan begitu membuat Xiaoting lebih tenang lagi karena tak akan ada yang berani mendekati Yujin si cantik pemilik hatinya. Namun berbeda dengan Yujin yang hingga detik ini masih diam membisu selama perjalanan pulang, bukan Yujin tak senang Xiaoting membuka fakta tentang hubungannya, tapi karena Yujin merasa malu sebagai Eonnie tertua sekaligus leader, apakah dengan menjalin hubungan dengan member adalah kesalahan? Padahal mereka belum debut tapi Yujin tak memberikan contoh yang baik untuk adik-adiknya.

“Ada apa?” Tanya Xiaoting dengan menggenggam erat tangan Yujin. Mereka memang duduk berdua di kursi belakang.

Yujin tak menjawab ia malah memeluk Xiaoting dari samping dan menyandarkan kepalanya di dada Xiaoting. Rasanya sangat nyaman melebihi apapun. Yujin memang terlalu mengambil semua hal menjadi beban pikiran, padahal semua baik-baik saja hanya dirinyalah yang membuat pemikirannya sendiri rumit.

“Jangan terlalu banyak berpikir, kamu lagi sakit kan.” Xiaoting mengelus kepala Yujin dengan sayang. Entah apa yang ada dalam pikiran Yujin sejujurnya Xiaoting tak tahu, ia hanya menunggu agar Yujin mau bercerita dan mencurahkan isi hatinya saja.

“Pengen tidur sambil peluk kamu.” Ucap Yujin pelan dengan mengeratkan pelukannya.

Seandainya kamar mereka sendiri-sendiri mungkin akan lebih mudah untuk tidur bersama saling melepas rindu, tapi mau bagaimana lagi mereka harus menjaga para maknae Line. Xiaoting bingung harus bagaimana disaat kekasihnya ini merengek manja, ya memang tak sesuai umur, siapa sebenarnya di sini yang lebih tua?

“Coba nanti Yeseo mau ga ya tidur di kamar kamu, biar nanti kaya biasa tukeran.” Ucap Xiaoting memberi ketenangan pada kekasihnya itu.

Tak lama mobil mereka sampai di depan dorm, semua harus turun dan kemesraan Xiaojin harus berakhir. Untuk hari ini mereka menghabiskan banyak waktu di dorm karena waktu masih sore, masing-masing dengan kesibukannya termasuk Yujin yang sedang asik membaca novel kesukaannya yang belum juga ia selesaikan.

Yujin lirik Hiyyih yang sedang berbaring dengan pandangan kosong, tak seperti biasanya Hiyyih lebih banyak diam saat berada di kamar seperti ini, biasanya ada saja cerita seru entah tentang teman sekolah atau tentang kekompakan kedua kakaknya yang Hiyyih ceritakan pada Yujin.

“Hey kenapa ngelamun?” Tanya Yujin yang akhirnya duduk di tepi ranjangnya.

Hiyyih langsung membalikan wajahnya dan menatap Yujin lekat, entah mengapa air mata Hiyyih lolos begitu saja di wajah cantiknya itu. Hiyyih menangis tersedu-sedu entah mengapa membuat Yujin panik dan akhirnya menghampiri Hiyyih.

“Kenapa? Ada masalah? Coba ceritain ke Eonnie jangan nangis gini.” Yujin menghapus air mata Hiyyih yang terus saja mengalir.

Air mata yang terus mengalir menandakan jika hati Hiyyih terasa sakit sekali, Yujin sendiri masih berusaha memberikan ruang agar Hiyyih lebih tenang lagi, setelah dirasa tenang Hiyyih menatap Yujin dengan sendu.

“Apa setelah ini Eonnie akan menjauhiku?” Tanya Hiyyih dengan suara seraknya.

“Ih ko ngomong gitu, nggak dong masa jauhin kamu sih. Kamu tau kan kalau kamu sama Myah itu udah Eonnie anggap adik. Jadi jangan mikir gitu ya.” Yujin menenangkan Hiyyih yang ternyata merasa takut kehilangan Yujin.

“Tapi sekarang ada Jiejie Xiaoting yang pasti bakal lebih sering Eonnie perhatiin.” Jawab Hiyyih lagi.

Yujin menarik Hiyyih ke dalam pelukannya, mengelus kepala Hiyyih dengan sayang. “Denger Eonnie ya, posisi kalian di hidup Eonnie itu berbeda, Eonnie sayang dan cinta sama dia sedangkan sama kamu Eonnie sayang sebagai adik, porsi kalian beda. Lagipula Xiaoting ga cemburu sama kamu jadi tenang aja. Eonnie akan tetap jadi Eonnie terbaik kamu.” Jelas Yujin dengan terus mengelus bahu Hiyyih, adik yang paling dekat dengannya sejak jaman gp999.

Ya siapa yang tidak tau tentang kedekatan Hiyyih dengan Yujin, sejak jaman gp999 dulu mereka memang sangat dekat, ditambah saat Hiyyih terpuruk Yujin adalah orang yang selalu menguatkannya, Yujin selalu ada untuk Hiyyih. Bahkan saat semua orang menolak Hiyyih debut di kep1er Yujinlah orang yang selalu mendukung dan memberikan semangat untuk Hiyyih, Yujin yang menghapus semua komentar jahat tentang Hiyyih dan Yujin melarang Hiyyih untuk melihat sosial media. Itulah sebab Hiyyih sangat bergantung pada Yujin karena Yujin adalah salah satu kekuatan Hiyyih di dunia ini.

“Jangan sedih lagi, idungnya merah tuh mirip tomat.” Goda Yujin dengan mencolek hidung mancung Hiyyih.

Hiyyih kini tersenyum dengan godaan Yujin, mereka akhirnya berpelukan karena Hiyyih sudah jauh lebih tenang. Namun ponsel Yujin yang berdering membuat aksi pelukan mereka berakhir.

“Eonnie angkat telpon dulu, kamu main gih ke luar sama Hikaru. Ribut lagi sana.” Usir Yujin karena tak mau terus menerus melihat Hiyyih sedih.

Setelah itu Yujin melihat siapa yang menelponnya, Yujin mematung seketika saat melihat itu. Yujin bingung harus mengangkatnya atau tidak, di sisi lain Yujin sangat merindukan Caibing, namun bagaimana dengan perasaan Xiaoting jika ia tau Yujin berhubungan dengan mantannya. Akhirnya telpon itu mati dan digantikan dengan sebuah pesan masuk.

Yujin menyimpan ponselnya dan membaringkan badannya, kenapa di saat ia sudah bahagia Caibing justru datang lagi? Jadi Xiaoting membalas pesan Caibing? Lalu mengapa Xiaoting tak menceritakan apapun padanya? Rindu! Satu kata berjuta rasa, itulah yang Yujin rasakan untuk Caibing saat ini, namun ia tak boleh bermain api karena sudah memiliki Xiaoting saat ini.

Ceklek.... Pintu kamar Yujin terbuka dan masuklah Xiaoting dengan senyum terbaiknya.

“Sayang...” Panggil Yujin dengan merentangkan kedua tangannya kode ingin dipeluk. Xiaoting langsung menyimpan mangkuk bubur yang ia bawa dan langsung membalas pelukan Yujin. Mereka berdua berpelukan meski dalam hati Yujin ada rasa yang berbeda.

“Makan yu aku udah buatin bubur nih, abis itu minum obat.” Xiaoting langsung menyodorkan saru sendok bubur buatannya ke dalam mulut Yujin.

“Aaammmm .....” Yujin menerima suapaan dari kekasihnya dengan senang hati. Yujin makan dengan lahap karena disuapi oleh gadisnya itu.

“Pelan-pelan makannya sayang.” Xiaoting menghapus bekas makan Yujin di bibirnya mwnggunakan jempolnya, Yujin terlihat sangat menggemaskan.

“Udah kenyang Baby Shen. Mau minum.” Manja Yujin dengan mempoutkan bibirnya.

Xiaoting langsung memberikan minum itu, setelah itu langsung memberikan obat yang tadi mereka beli saat pulang. Yujin tersenyum bangga dengan kesabaran Xiaoting selama ini, Yujin yang selalu marah, cemburu tak jelas tapi selalu dihadapi dengan ketenangan oleh Xiaoting, apakah pantas Yujin memikirkan orang lain yang justru meninggalkannya selama 1 bulan? Apakah semua akan kembali seperti dulu? Yujin akui jika perasaannya masih untuk Caibing sepenuhnya, kehadiran Xiaoting hanya penyembuh luka Yujin dan belum sepenuhnya Yujin memiliki rasa pada Xiaoting seperti rasa cintanya untuk Caibing.

“Kepalanya masih sakit?” Tanya Xiaoting dengan mengelus kepala Yujin.

“Sedikit.” Jawab Yujin lalu memeluk Xiaoting dengan erat. Mereka berpelukan dengan pemikiran masing-masing.

Cup... Xiaoting menundukan kepalanya dan mencium bibir Yujin, bibir yang sudah menjadi candunya saat ini. Entah mengapa Xiaoting jadi tak tenang sekali.

“Seandainya Jiejie Caibing datang lagi, apa kamu bakal ninggalin aku?” Tanya Xiaoting dengan mata berkaca-kaca.

Deg .... Yujin tak menyangka jika Xiaoting akan menanyakan hal ini padanya. Yujin tak tau harus menjawab apa karena jujur saja ia sendiri bingung dengan perasaannya.

“Kalau Eonnie mau balik ke Jiejie Caibing bilang aja ya jangan main di belakang aku. Ya udah sekarang tidur ya.” Xiaoting lalu mengecup kening Yujin dan pergi begitu saja dari kamar gadis yang sangat ia cintai itu.

Yujin hanya diam melihat kekasihnya pergi, Yujin sadar ia sudah melukai hati Xiaoting dengan cara diam seperti ini, namun Yujin tak tau harus menjawab apa. Yujin sudah memberikan mahkota berharganya untuk Xiaoting sedangkan hatinya masih untuk Caibing.

Debut Dihati_

Xiaoting harap apa yang ia ucapkan tadi adalah kenyataan, namun sayang pengakuan jika mereka sepasang kekasih hanya ada dalam hayalan Xiaoting saja, karena sejujurnya saat Hikaru meledek mereka diam saja bahkan Yujin melepaskan genggaman tangan Xiaoting.

Mereka semua sedang menunggu giliran untuk pemotretan, Yujin kini mendapat giliran pertama sedangkan Xiaoting sedang menunggu gilirannya karena sudah selesai make up, tadi sebelum Yujin mulai ia menitipkan ponselnya pada Xiaoting dan saat Xiaoting sedang asik bermain ponselnya tiba-tiba Ponsel Yujin bergetar dan betapa kagetnya saat Xiaoting tau siapa orang yang mengirimi Yujin pesan. Xiaoting langsung membuka pesan itu dan rasa takut menyeruak dihati Xiaoting, takut jika Yujin akan kembali terbuai dengan Caibing membuat Xiaoting akhirnya memberanikan diri membalas pesan Caibing, apapun akan Xiaoting lakukan untuk mempertahankan hubungannya dengan Yujin, hubungan mereka sudah sangat jauh jadi Xiaoting tak mau jika harus berpisah.

Xiaoting mengepalkan tangannya karena kesal dengan Caibing yang mengaku sebagai kekasih Yujin. Xiaoting memberikan peringatan pada Caibing untuk tak mengganggu Yujin dan hubungannya.

Foto ada ditweet ya

Xiaoting harus bisa mengendalikan dirinya karena ia akan melakukan pemotretan untuk debutnya nanti, tak mungkin Xiaoting memasang tampang suram di depan kamera. Demi menjaga mood Xiaoting membuka instagram dan Twitter untuk mencari shippernya dengan Yujin yang bernama Xiaojin, bahagia rasanya jika fans menyetujui hubungan mereka berdua. Namun malang nasib Xiaoting ketika ia harus melihat sesuatu yang membuat hatinya kembali terbakar.

Yuyeon Couple shoes

Foto ada ditweet ya

Ya Tuhan ada apa dengan hari ini, saat malam mereka bahagia tapi pagi hingga siang merasa terluka terus menreus, kenapa barisan para mantan datang bebarengan menghantam hati Xiaoting.

“Ting, kenapa?” Tanya Shiro yang baru selesai make up.

“Aku harus gimana? Cape rasanya cemburu.” Bukannya menjawab Xiaoting malah bertanya pada Shiro.

“Coba cerita ada apa, aku kan ga tau harus jawab apa kalau kamu ga cerita.” Jelas Shiro

“Tadi Caibing Jiejie chat Yujin, dia minta maaf dan ngajakin balikan. Aku langsung bales kalau jangan ganggu Yujin lagi soalnya Yujin udah sama aku, tapi dia kaya ga terima gitu ditambah tadi aku liat shipper Yuyeon ngasih bukti kalau sepatu Yujin sama Seungyeon sama. Ga tau hati aku ga tenang banget jadinya.” Xiaoting menceritakan semua kegundahan hatinya pada Mashiro berharap ada sedikit rasa tenang setelahnya.

“Hapus chatnya hapus! Semua yang kamu temuin tadi hapus jangan sampai Yujin Eonnie tau. Lagi pula tenang aja ting, aku yakin Yujin Eonnie ga akan berpaling dari kamu, secara semalem kalian udah ehmmm....” Shiro langsung heboh memberikan saran agar Xiaoting menghapus seluruh jejak menyakitkannya tadi, tapi sialnya Shiro malah menggoda Xiaoting dengan membahas kejadian semalam.

Xiaoting melirik tak suka pada Shiro, meskipun pendiam Shiro cukup menyebalkan bagi Xiaoting. Bukan apa-apa Xiaoting hanya malu jika Shiro tau semalam dia dan Yujin sudah bercinta.

“Xiaoting siap-siap giliran kamu.” Teriak Staff dan langsung di jawab oleh Xiaoting.

“Ndee....” Jawabnya lalu pergi menghampiri Yujin yang sedang melihat hasil fotonya.

Xiaoting mengelus bahu Yujin dari belakang saat ia sudah berdiri di samping Yujin, Yujin yang kaget langsung melihat siapa pelakunya dan tersenyum manis saat tau itu Xiaoting. Kini giliran Yujin yang melihat pemotretan gadisnya itu.

“Fighting!” Bisik Yujin saat ia pergi dan akan berganti pakaian.

Yujin sedang membersihkan make up nya dan sudah berganti baju, agenda hari ini memang pemotretan semua grup dan solo Setelah selesai mereka diperbolehkan istrahat di dorm. Para maknae line juga sudah bergabung sejak 2 jam lalu dan beres pemotretan grup.

“Eonnieee.....” Rengek Hiyyih yang datang dan memeluk Yujin.

“Kenapa Hiyyih?” Tanya Yujin dengan mengelus kepala Hiyyih

“Cape, tadi sekolah banyak banget tugasnya.” Hiyyih langsung menyandarkan kepalanya di bahu Yujin, Yujin langsung mengelus-elus tangan Hiyyih. Terlihat begitu mesra.

Tanpa di sadari Yujin sejak tadi ada yang sedang menahan amarahnya, ya siapa lagi jika bukan Xiaoting. Xiaoting hanya menatap di pintu dan karena tak kuat lagi akhirnya Xiaoting masuk dengan ekspresi datarnya.

“Uhuk ... Uhuk...” Xiaoting pura-pura batuk agar Yujin menyadari jika dirinya sudah selesai.

“Eh udah selesai Ting.” Sapa Yujin yang langsung menjauhkan kepala Hiyyih dari bahunya.

“Udah, Hiyyih giliran kamu sebentar lagi!” Ucap Xiaoting datar.

“Oke. Eonnie aku ke sana dulu ya. Bye...” Hiyyih langsung mencium pipi Yujin dan pergi begitu saja dari ruang ganti.

Yujin yang sadar jika kekasihnya hanya diam kini mendekat. Yujin melihat-lihat apakah ada orang lain selain dirinya, di rasa aman Yujin langsung melingkarkan tangannya di leher Xiaoting yang sedang duduk di depan cermin.

“Cantik banget sih.” Ucap Yujin dengan membisikan tepat di telinga Xiaoting.

Tak ada jawaban sama sekali karena Xiaoting hanya diam dengan wajah datarnya. “Cemburu ya? Pacarnya Yujin kalau cemburu gemesin banget.” Yujin terus menggoda Xiaoting namun tak sekalipun ditanggapi oleh Xiaoting.

Xiaoting tak mau terlihat lemah di mata Yujin meski sekarang ia ingin sekali menangis, sebisa mungkin Xiaoting menahan tangisnya itu.

“Kalau aku ada salah cerita ya supaya ga jadi beban kamu, aku minta maaf kalau aku terlalu deket sama Hiyyih. Lain kali aku bakal jaga jarak atau tau batasannya. Jangan marah lagi ya.” Yujin akhirnya memeluk Xiaoting dari belakang meski ia harus sedikit menunduk, Yujin tau mau hubungannya jadi kacau karena terus cemburu dan salah paham.

Cup... Yujin mencium telinga Xiaoting lalu melepaskan pelukannya karena member lain berdatangan untuk berganti baju. Semua sudah beres dan akan segera pulang.

“Oppa, apa aku boleh mampir ke apotek dulu? Kepalaku sakit.” Izin Yujin pada manager. Xiaoting yang mendengar kekasihnya sakit langsung membalikan badan dan menatap Yujin.

“Sekalian pulang saja nanti, jaga kondisi kamu Yujin jadwal kita sangat padat.” Tegur manager Oppa.

“Nde... Maafkan aku karena tak menjaga kondisi.” Jawab Yujin dengan menundukan badannya berkali-kali.

akhirnya manager Oppa pergi dan tersisa member yang sedang bersiap. Xiaoting langsung menghampiri Yujin dengan menggenggam tangan Yujin.

“Kamu ga apa-apa?” Tanya Xiaoting panik.

Yujin langsung panik karena masih banyak member lain di sini sedangkan Xiaoting terlalu mesra memperlakukan Yujin.

“Aku sedikit pusing. Tak masalah setelah minum obat juga sembuh.” Jawab Yujin.

Xiaoting tanpa diduga menarik Yujin ke dalam pelukannya, mengelus kepala Yujin dengan sayang. Sedangkan semua member menatap tak percaya pada kedua Eonnie tertuanya itu, berbeda dengan Mashiro yang terlihat santai.

Xiaoting sudah membulatkan tekad jika ia akan membuka hubungannya ke depan seluruh member, khayalannya tadi pagi akan ia realisasikan saat ini. Ya katakan Xiaoting egois tapi sungguh ia cemburu jika Yujin terus berdekatan dengan member lain.

“Nanti di dorm aku buatin bubur ya, kamu harus makan sehat supaya besok udah pulih lagi.” Kembali Xiaoting bersikap manis pada Yujin di hadapan member lain, bahkan kini Xiaoting mengelus pipi Yujin dengan senyuman manis yang ia berikan.

“Stop please! Banyak anak kecil.” Akhirnya Shiro membuka suara, ia iri karena ingin merasakan diperlakukan manis seperti itu juga tapi entah oleh siapa.

“Eonnie jangan bilang kalian....” Ucapan Chaehyun terhenti, ia tak sanggup melanjutkan lagi rasanya.

“Kalian pacaran?” Lanjut Hiyyih dengan lantang.

Xiaoting langsung menggenggam tangan Yujin dan menatap Yujin. “Ya kami sudah resmi berpacaran.” Jawab Xiaoting dengan mengecup punggung tangan Yujin.

Hiyyih dan Chaehyun hanya diam mematung sedangkan yang lain bersorak bahagia atas bersatunya Eonnie tersayang mereka. Hiyyih takut jika Yujin tak akan memanjakannya lagi sedangkan Chaehyun merasa sakit entah karena apa.

Setidaknya Xiaojin akan lebih leluasa lagi meski di depan para member, tak perlu diam-diam bertemu seperti selingkuhan saja. Kini mereka akan sedikit bebas berduaan, bermesraan dan hmm... Menghabiskan malam panjang mungkin.

Debut Dihati_

Tok...tok...tok....

“Jiejie buka Jie, ih ko tumben di kunci.” Teriak Yeseo dari luar.

Sedangkan sepasang kekasih yang masih tidur terlelap dengan saling berpelukan tanpa sehelai benangpun tak terusik sama sekali.

“Kenapa Yeseo?” Tanya Shiro yang mendengar teriakan Yeseo sejak tadi.

“Ini Jiejie ga buka-buka pintu. Aku mau mandi Eonnie mau sekolah.” Rengek Yeseo karena kesal Xiaoting tak kunjung membuka pintunya.

“Ya udah mandi di kamar Eonnie aja, biar Eonnie yang bangunin Oting.” Ucap Shiro, Shiro sudah yakin jika sepasang kekasih itu masih asik merajut mimpi di dalam sana.

Shiro langsung menelpon Xiaoting karena jika mengetuk pintu ia khawatir member lain akan terbangun, mumpung masih sepi dan aman. 2x Shiro menelpon Xiaoting hingga akhirnya diangkat.

Xiaoting... Hmmm ada apa?

Shiro.... Heh bangun udah pagi, Yeseo mau masuk kamar! Cepetan Yujin Eonnie balik sebelum Hiyyih bangun.

Setelah mengatakan itu Xiaoting langsung mematikan panggilan telpon Shiro, ia langsung bangun untuk memunguti pakaiannya dan segera memakai bajunya. Setelah beres ia membangunkan Yujin.

“Sayang bangun, heh bangun udah pagi.” Xiaoting menggoyangkan badan Yujin.

“Ih kebo banget, sayang bangun. Keburu Yeseo datang.” Xiaoting tak menyerah ia terus saja membangunkan Yujin yang masih asik tertidur.

“Awwwsshhh.... Oting nakal!” Yujin akhirnya bangun saat Xiaoting meremas payudaranya.

“Cepet pake baju dan pindah. Tadi Shiro telpon Yeseo udah bangun.” Xiaoting langsung menarik tangan Yujin.

Yujin langsung kaget dan ia segera bangun untuk memunguti pakaiannya. Setelah selesai Yujin menghampiri Xiaoting dan memberi ciuman singkat dibibirnya.

“Bye honey.” Ucap Yujin yang langsung keluar dari kamar Xiaoting.

Yujin bertemu dengan Shiro di depan kamar Xiaoting, ia tersenyum malu tapi mencoba biasa saja. Saat akan masuk ke dalam kamar Shiro memanggil.

“Eonnie, lehernya tutup.” Bisik Shiro dengan mengedipkan sebelah matanya.

Yujin yang malu hanya menutup wajahnya dengan kedua tangan setelah itu masuk ke dalam kamarnya. Yujin langsung pergi untuk mandi sebelum Hiyyih bangun dan curiga jika dirinya tak tidur di kamar.

Bahagia sekali rasanya hingga Yujin terus tersenyum meski sedang mandi, bayangan-bayangan semalam, desahan Xiaoting terus menggema di dalam telinganya, ah Yujin jadi malu sendiri. Lihatlah betapa banyak karya Xiaoting di dadanya saat ini, sudah jelas Yujin tak bisa memakai baju terbuka beberapa hari ini.

“Aduh perih banget, Oting parah ih nafsunya.” Gumam Yujin dengan mengelus kissmark di lehernya.

Selama Yujin mandi Xiaoting sendiri sibuk di kamarnya, mengelap lantai dan mengganti spreinya. Ia takut Yeseo curiga dengan bau bau jejak cinta Xiajin malam tadi. Xiaoting juga terus tersenyum karena ini pertama kalinya untuk mereka namun sudah sangat menggila seperti ini. Xiaoting ketagihan dan pasti akan meminta lagi dan lagi.

“Jiejie tumben masih pagi udah beres-beres?” Tanya Yeseo saat masuk ke dalam kamarnya.

“Iya, soalnya kita kan sibuk jadi sekarang aja. Kamu siap-siap nanti sarapan.” Jawab xiaoting mengalihkan pembicaraan mereka.

Setelah selesai Xiaoting langsung mandi, sedangkan semua orang sudah berkumpul untuk sarapan menyisakan Xiaoting yang masih mandi. Yujin sendiri merasa malu jika harus bertemu Xiaoting nanti, ehmm.... Entahlah pokonya Yujin malu bertemu dengan Xiaoting.

***

Hari ini Yujin, Xiaoting, Shiro, Chaehyun, Hikaru dan Dayeon pergi ke tempat pemotretan, sisanya akan menyusul nanti sepulang sekolah. Xiaoting langsung mendekatin Yujin dan berdiri di samping Yujin tanpa sepatah katapun, Yujin hanya melirik dan tersenyum malu-malu.

“Jiejie ih ninggalin.” Rengek Chaehyun yang sekarang sudah berdiri di samping Xiaoting.

“Eh ini ada perlu sama Yujin Eonnie.” Jawab Xiaoting dengan tak enak, bahaya Yujin bisa cemburu lagi.

“Urusannya udah selsai belum?” Chaehyun kembali bertanya kini ia menggandeng tangan Xiaoting untuk masuk ke dalam mobil.

“Udah ko, nempel terus nih kalian.” Jawab Yujin dengan menatap tajam Xiaoting sedangkan ia tersenyum pada Chaehyun.

“Biar ga susah nyarinya Eonnie, soalnya kita kan berdirinya deketan terus.” Chaehyun tersenyum ramah pada Yujin.

Yujin hanya menganggukan kepalanya, setelah itu masuk ke dalam mobil meninggalkan mereka berdua. Yujin selalu dibuat cemburu oleh kedekatan XiaoChae bahkan kini sudah banyak Shipper Xiaochae yang Yujin ketahui. Apakah tak ada yang menyetujui Xiaoting dengan Yujin? Sedih sekali jadi Yujin, dengan Caibing kandas dan dengan Xiaoting tak ada yang suka.

Xiaoting dan Chaehyun duduk di kursi depan Yujin, saat akan duduk Xiaoting melirik Yujin namun Yujin membuang mukanya. Apakah Yujin harus terus terluka seperti ini? Apakah Yujin akan terus kalah? Mengapa semua terasa tak adil untuk Yujin, dulu saat di CLC ia adalah member paling tak terlihat, apakah sekarang akan terulang lagi? Kembali Yujin merasa tak percaya diri, ia senior tapi kurang begitu dianggap fans Kep1er.

Lamunan Yujin terhenti saat seseorang menggenggam tangannya, Yujin langsung melirik siapa pelakunya.

“Kenapa ngelamun? Udah jangan mikir macem-macem.” Ucap seseorang yang ternyata Xiaoting.

“Ko di sini? Nanti Chaehyun nyariin kamu lagi.” Jawab Yujin dengan melepaskan genggaman tangannya.

“Mau bilang ke mereka tentang hubungan kita? Supaya mereka bisa lebih menghargai kita lagi.” Tanya Xiaoting dengan kembali menggenggam tangan Yujin.

“Jangan gila kamu Ting, bisa jatuh pasaran kamu dimata mereka.” Jawab Yujin, entahlah Yujin masih merasa minder dengan kekasihnya.

“Maksud kamu apa?!” Nada Xiaoting meninggi, ia tak suka mendengar ucapan Yujin.

“Ga tau, banyak banget yang suka sama kamu, deketin kamu bahkan sekarang Shipper kamu sama Chaehyun udah banyak. Apa aku segitu ga pantes buat kamu? Apa karena aku idol gagal jadi mereka ga mau shipperin kita?” Yujin akhirnya menumpahkan isi hatinya yang sejak tadi ia tahan, Yujin menangis dalam pelukan Xiaoting.

Sakit sekali hati Xiaoting mendengar semua keluhan kekasihnya itu, Xiaoting harus melakukan sesuatu agar Yujin tak merasa minder, agar Yujin tak terus terluka.

“Kamu terbaik, kamu jangan mikir macem-macem. Please udah nangisnya sayang. Aku sakit liat kamu gini.” Xiaoting memeluk Yujin dengan erat tak peduli dengan member lain yang mungkin akan melihat mereka berdua. Terserah apa pandangan mereka semua terhadap Xiaojin karena Xiaoting sangat mencintai Yujin.

Mobil akhirnya berhenti dan Yujin langsung melepaskan pelukan Xiaoting, menghapus air matanya dan membereskan pakaiannya. Satu persatu turun dari mobil dan masuk ke dalam studio foto, Xiaoting langsung menggenggam tangan Yujin, tak peduli Yujin menolak tapi Xiaoting terus menggenggamnya.

“Cie gandengan terus kaya mau nyebrang.” Celetuk Hikaru menggoda kedua member tertuanya itu.

“Ga masalah, namanya sama pacar sendiri.” Jawab Xiaoting yakin di depan semua member.

Sedangkan yang lain hanya diam membeku dengan menatap kedua manusia yang sedang bergandengan tangan. Yujin langsung kaget karena kekasihnya itu membuka hubungan mereka berdua.

“Aku dan Yujin sepasang kekasih, jadi tak masalah kan bergandengan tangan.” Lanjut Xiaoting dengan tersenyum manis meski tak ada yang menanggapi ucapannya.